Eksistensi Pengadilan
Eksistensi Pengadilan
1
Undang-Undang Nomor 2 tahun 1986 tentang Peradilan Umum jo Undang-Undang Nomor 8 tahun 2004
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 tahun 1986 tentang Peradilan Umum
2
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo Undang-Undang nomor 3 tahun 2006
tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama
3
Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo Undang-Undang Nomor 9
tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara
4
Undang-Undang Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer
a. Pengadilan Tinggi, berkedudukan di ibukota provinsi, dengan daerah hukum
sebagai berikut :
2. Peradilan Agama
Peradilan Agama merupakan himpunan unit-unit kerja atau kantor
dan Pengadilan Tinggi Agama (PTA) sebagai pengadilan tingkat banding yang
5
A. Ridwan Halim, Definisi Hukum Tentang Keadilan yang Sebenarnya, Harian Merdeka, Kamis 28 April
1983 dan Jumat 29 April 1983, Hal 2-3.
berkedudukan di ibukota provinsi. Pengadilan Agama dan PengadilanTinggi
nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yaitu:8tata usaha
disamping syarat-syarat yang ada pada peradilan umum harus dipenuhi, masih
diperlukan juga syarat khusus tertentu. Peradilan tata usaha negara berfungsi untuk
negara. Persengketaan atau perselisihan itu dapat pada sesama aparat administrasi
negara atau pada hubungan antara aparat administrasi negara dan masyarakat.
wewenang untuk menilai perbuatan materiil yang dilakukan oleh badan atau
4. Peradilan Militer
6
Pasal 1,2,3,4,dan 6 Undang-undang No.7 Tahun 1989 sebagaimana diubah dengan UU No.3 Tahun 2006
dan UU No. 50 Tahun 2009.
7
A Mukti Arto, Peradilan Agama Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
Tahun 2012, hlm.32-33
8
Baharuddin Lopa, et al, Mengenal Peradilan Tata Usaha Negara, (Sinar Grafika : Jakarta, 1993), cet ke-2, hal
48.
9
Ibid.
Pasal 5 Bagian Kedua Undang-undang Republik Indonesia No. 31 Tahun
1997 tentang Peradilan Militer yang dimaksud perdilan militer ialah : Peradilan
Militer merupakan pelaksa kekuasaan kehakiman di lingkungan angkatan
bersenjata untuk menegakan hukum dan keadilan dengan memperhatikan
kepentingan penyelenggara pertahanan keamanan Negara.
Keberadaan peradilan militer tersebut diperkuat lagi oleh Undang-undang
No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan
Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No.
1 Tahun 1988 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 20 tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia yang
menentukan bahwa angkatan bersenjata mempunyai peradilan tersendiri dan
komandan-komandan mempunyai wewenang penyerahan perkara.