Anda di halaman 1dari 15

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebun raya UHO adalah perkebunan milik Universitas Halu Oleo dan

salah satu tempat pariwisata mahasiswa dan mahasiswi Universitas Halu Oleo

bahkan orang asing pun sering berkunjung ditempat ini. Kebun raya UHO

merupakan kebun yang memiliki beranekaragam jenis tumbuhan didalamnya,

tak heran jika mahasiswa dan mahasiswi Universitas Halu Oleo sering memilih

tempat ini sebagai tempat pengamatan atau penelitian, salah satunya

pengamatan pada praktikum lapangan dan pembuatan herbarium yang

dilaksanakan oleh mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Biologi Fakultas

Matemateka dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo Angkatan

2015.

Herbarium berasal dari kata hortus dan botanicus yang artinya kebun

botani yang dikeringkan. Herbarium adalah kumpulan tumbuhan kering dipres

dan ditempelkan pada lembaran kertas manila yang menghasilkan suatu label

atau data yang secara rinci disimpan dalam rak-rak atau tempat tertentu.

Pengertian herbarium secara sederhana yaitu koleksi spesimen yang telah

dikeringkan dan biasanya disusun berdasarkan sistem klasifikasi. Material

herbarium sangat penting artinya sebagai kelengkapan koleksi untuk

kepentingan penelitian dan identifikasi, hal ini dimungkinkan karena

pendokumentasian tanaman dengan cara diawetkan dapat bertahan lebih lama.

Berbagai tumbuhan yang ada dikebun raya UHO dapat dikoleksi

dengan cara herbarium. Herbarium yang baik adalah herbarium yang selalu
disertai identitas pengumpul (nama pengumpul atau kolektor dan nama

koleksi). Koleksi herbarium merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya

bagi para ahli taksonomi, seringkali koleksi-koleksi herbarium disimpan

didalam gedung-gedung yang megah. Berdasarkan uraian diatas maka perlu

dilaksanakan praktikum lapangan dan pembuatan herbarium.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana keanekaragaman tumbuhan dikebun raya UHO ?

2. Bagaimana proses pembuatan herbarium ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui keanekaragaman tumbuhan dikebun raya UHO.

2. Untuk mengetahui proses pembuatan herbarium.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang didapat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui keanekaragaman tumbuhan dikebun raya UHO.

2. Dapat mengetahui proses pembuatan herbarium.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Keanekaragaman Tumbuhan
Kawasan dengan keanekaragaman hayati tinggi harus menjadi

prioritas utama dan hal itu tidak tergantung pada pengetahuan akan 1 atau 10

jenis, atau biogeografi dari 1 atau 100 jenis, maupun persoalanyang tidak

terselesaikan dalam pemilihan kawasan lindung. Pengetahuan sekecil apapun

pasti sangat membantu efisiensi aksi konservasi. Mengetahui kawasan mana

yang bernilai tinggi adalah sangat penting untuk mengurangi biaya. Museum

dan herbarium telah menjalankan fungsinya dengan baik dalam melestarikan

pengetahuan keanekaragaman hayati (Supriatna, 2008).

B. Penemuan dan Perkembangan Herbarium

Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh

Turnefor (1700) untuk tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi. Luca

Ghini (1490-1550) seorang proffesor botani di Universitas Bologna Italia,

adalah orang pertama yang mengeringkan tumbuhan dibawah tekanan dan

meletakannya diatas kertas serta mencatatnya sebagai koleksi ilmiah, pada

awalnya banyak spesimen herbarium disimpan didalam buku sebagai koleksi

pribadi, tetapi pada abad ke-17 praktek ini telah berkembang dan menyebar

ke Eropa. Karl Von Linne (1707-1778) adalah orang berjasa mengembangkan

teknik herbarium. Istilah herbarium digunakan pula untuk menamai lembaga

yang mengelola koleksi spesimen tumbuhan, mempelajari keanekaragaman

spesies tumbuhan dan kedudukan taksonominya, serta membuat pangkalan

datanya secara komputerisasi (Gradstein, 2004).

C. Pengertian Herbarium
Herbarium mempunyai dua pengertian, pertama diartikan sebagai

tempat penyimpanan spesimen tumbuhan baik yang kering maupun yang

basah, selain tempat penyimpanan juga digunakan untuk studi mengenai

tumbuhan terutama untuk tata nama dan klasifikasi. Herbarium sangat erat

kaitannya dengan kebun botani, institusi riset, ataupun pendidikan. Pengertian

kedua dari herbarium adalah spesimen (koleksi tumbuhan), baik koleksi

basah maupun kering. Spesimen kering pada umumnya telah dipres dan

dikeringkan, serta ditempelkan pada kertas (kertas mounting), diberi label

berisi keterangan yang penting dan sulit dikenali secara langsung, diawetkan

serta disimpan dengan baik ditempat penyimpanan yang telah disediakan.

Spesimen basah yaitu koleksi yang diawetkan dengan menggunakan larutan

tertentu, seperti alkohol (Kartika, 2015).

D. Proses Pembuatan Herbarium

Herbarium juga diartikan sebagai contoh tumbuhan yang telah

diawetkan baik secara kering maupun basah. Menurut prosesnya, material

herbarium yang bernilai ilmiah selalu disertai identitas pengumpul (nama

pengumpul dan nomor koleksi), disertai keterangan yang lengkap dari lokasi

pengambilan dan ciri-ciri tumbuhan tersebut dilapangan. Tumbuhan yang

dikumpulkan berbeda menurut tujuannya. Pakar botani yang menekuni

bidang taksonomi, mengumpulkan tumbuhan secara lengkap (daun, bunga,

dan buah), sedangkan yang menekuni bidang ekologi hanya mengumpulkan

contoh tumbuhan sebagai spesimen bukti (voucher specimen) (Simanuhuruk,

2012).
E. Pengertian Identifikasi Tumbuhan

Identifikasi adalah menemukan nama jenis (spesies), nama marga

(genus), nama suku (famili) atau nama kelompok tertentu. Nama suatu jenis

tumbuhan/gulma dapat dibedakan menjadi nama umum dan nama daerah,

namun nama dinyatakan dalam bahasa latin, berlaku international, dan hanya

satu nama untuk satu jenis tumbuhan atau sebaliknya. Identifikasi gulma

didasarkan pada kenampakan luar atau sifat-sifat morfologi dari gulma

tersebut sehingga tidak diperlukan peralatan yang rumit. Bagian-bagian dari

gulma yang biasa diamati yaitu sifat morfologinya (Pujiyanto,2008).

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 22 Mei 2016

pada pukul 08.30-12.00 WITA. Bertempat di Kebun Raya UHO dan

dilanjutkan di Laboratorium Botani, Universitas Halu Oleo, Kendari.


B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1.Alat dan kegunaan

No Nama Alat Kegunaan


1. Sasak Untuk membantu menjepit spesimen
2. Alat Tulis Mencatat hasil pengamatan
3. Gunting Untuk memotong tanaman
4. Kamera Untuk mengambil gambar objek pengamatan
5. Oven Untuk mengeringkan tanaman yang akan dibuat
herbarium

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2.Bahan dan kegunaan

No Nama Bahan Kegunaan


1. Berbagai jenis Sebagai objek pengamatan
tumbuhan
2. Alkohol 70% Sebagai bahan pengawet
3. Tali rafia Untuk mengikat bahan yang akan dibuat
herbarium
4. Kertas Koran Untuk membungkus spesimen
5. Kertas manila Sebagai tempat untuk menempelkan
tanaman yang dijadikan herbarium
6. Isolasi bening Untuk menempelkan spesimen pada
kertas manila
7. Kantung plastik Untuk mengumpulkan spesimen
8. Etiket gantung Untuk menuliskan nama kolektor dan
nama spesies dari tanaman
9. Air Untuk mencuci tanaman
10. Kardus Sebagai pengalas koran yang berisi
tanaman

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai

berikut :

1. Menentukan lokasi pengamatan pada hutan dikebun raya UHO, kemudian

melakukan observasi
2. Menentukan jenis tanaman yang akan dijadikan spesimen herbarium

3. Mengambil gambarnya

4. Mengambil bahan herbarium yang akan diawetkkan

5. Membersihkan bahan herbarium dari kotoran yang masih melekat

6. Menyemprot bahan herbarium dengan alkohol 70% secukupnyya

7. Meletakkan dan mengaturnya dengan sebaik mungkin diatas koran

8. Mengeringkan bahan

9. Mengidentifikasi bahan

10. Melekatkan bahan pada kertas karton dengan menyertakan keterangan dan

identifikasinya

IV. HASIL PENGAMATAN


A. Hasil Pengamtan
Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil pengamatan
Nama
No. Gambar Keterangan
Tumbuhan
1. Habitus pohon
Spesies 1
(Evadia
soeciosa)
Daun (Folium)

Batang (Caulix)

Akar tunggang
(Radix primaria)

2. Mahkota dewa Habitus pohon


(Phaleria
Macrocarpo)

Daun (Folium)
Batang (Caulix)

Akar tunggang
(Radix primaria)

3. Kepel Habitus pohon


(Stelechocarpu
s burahol)

Daun (Folium)
Batang (Caulix)

Akar tunggang
(Radix primaria)

B. Pembahasan

1. Spesies 1 (Evodia soeciosa)

Klasifikasi :

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Angiospermae

Classis : Dycotiledoneae

Ordo : Capparales

Familia : Rutaceae

Genus : Evodia

Spesies : Evodia soeciosa

Deskripsi :

Spesies 1 (Evodia soeciosa) adalah tumbuhan dengan habitat

daratan (teresterial) dan habitus pohon. Daunnya termasuk daun majemuk


(Folium compositum) yaitu daun majemuk menjari (Palmatus) beranak

daun tiga (Trifoliatus), daun ini terdiri atas ibu tangkai daun (Petiolus

communis), tangkai anak daun (Petiololus) dan helaian anak daun

(Foliolum). Tata letak daun (Phyllotaxis) yaitu berhadapan bersilangan (F.

Opposite-dekusata). Bentuk batangnya bulat (Teres), pemukaan batang

berkerak, arah tumbuh batang tegak lurus (Erectus), cara perbanyakan

monopodial yaitu batang pokok tampak jelas, lebih besar dan panjang

dibanding cabangnya. Akarnya termasuk dalam akar tunggang (Radix

primaria) dan dilengkapi bagian-bagian akar lainnya seperti leher akar

(collum), ujung akar (Apex radicis), batang akar (Corpus radicis), cabang

akar (Radix lateralis), serabut akar (Fibrilla radicalis), rambut akar (Pillus

radicalis), dan tudung akar (Calptra).

2. Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa)

Klasifikasi :

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Melastomataceae
Genus : Phaleria
Spesies : Phaleria Macrocarpa
Deskripsi :

Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa) adalah tumbuhan dengan

habitat daratan (teresterial) dan habitus pohon. Berumur panjang

(perenial). Bunganya tunggal, muncul disepanjang batang dan ketiak daun,

bertangkai pendek. Mahkota berbentuk tabung (tubulosus). Buahnya bulat


dan berwarna putih, buah muda berwarna hijau setelah tua menjadi merah,

bentuk bji bulat, keras, berwarna coklat, daging buah berwarna putih,

berserat, dan berair. Daun tunggal (folium simplex), bertangkai pendek,

tersusun berhadapan (Folia oposita), warna hijau tua, bentuk jorong

(Ovalis), helaian daun (Lamina) tipis, ujung dan pangkal runcing (Acutus),

tepi rata (Integer), pertulangan (Nervatio) menyirip (Penninervis),

permukaan licin (Leavis). Batang berkayu, tegak (Fastigiatus), permukaan

kasar, percabangan simpodial, arah cabang miring ke atas. Jenis perakaran

tunggang (Radix Primaria). Memiliki leher atau pangkal akar (Collum)

dan batang akar (Corpus radicis).


3. Kepel (Stelechocarpus burahol)
Klasifikasi :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Divisio : Magnoliophyta

Super divisio : Spermatophyta

Classis : Magnoliophyta

Ordo : Magnoliales

Familia : Annonaceae

Genus : Stelechocarpus

Spesies : Stelechocarpus burahol

Deskripsi :

Kepel (Stelechocarpus burahol) adalah tumbuhan dengan habitat

daratan (teresterial) dan habitus pohon. Kepel (Stelechocarpus burahol)


memiliki buah bulat dan kecil-kecil. Buahnya berjenis buah buni, kecil,

dan banyak. Daun pada Stelechocarpus burahol merupakan daun tidak

lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun

(Lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun tunggal tersebar,

berbentuk jorong (Ovalis), daun bertulang menyirip (Penninervisi), ibu

tulang daun (costa) dan tulang-tulang cabang (nervus lateralis) tampak

jelas, urat-urat daun (Vena) tidak terlihat jelas. Memiliki daun bertepi rata

(Integer), daging daun seperti perkamen (Perkamenteus). Permukaan daun

licin mengkilat (Nitidus). Ujung daun meruncing dan pangkal daun

tumpul. Tata letak daun (Phyllotaxis) berhadapan (F. Opposite). Batang

pada Stelechocarpus burahol berwarna coklat tua, berkayu (Lignosus),

silindris, permukaan kasar, percabangan monopodial. Arah tumbuh batang

tegak lurus. Jenis perakaran adalah akar tunggang (Radix primaria),

terdapat dalam tanah dan arah tumbuh ke pusat bumi (Geotrop).

V. PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik setelah melakukan praktikum ini adalah

sebagai berikut :
1. Kebun raya UHO merupakan kebun yang dimiliki Universitas Halu Oleo

dimana didalamnya terdapat kekayaan tumbuhan yang terdiri dari berbagai

macam keanekaragaman tumbuhan diantaranya yaitu tumbuhan tingkat


tinggi (pohon), tihang, pancang, dan semai yang masing-masing terdiri dari

beberapa jenis spesies.


2. Cara pembuatan herbarium kering yaitu memilih Kebun Raya UHO sebagai

lokasi pengamatan, kemudian mencari tumbuhan tingkat tinggi sebanyak 3

jenis tumbuhan, lalu membersihkannya dengan cara mencuci dengan air lalu

menyemprotkannya dengan alkohol dan menempelnya dikertas koran dan

dikaitkan etiket gantung yang berisi nama tumbuhan, nomor koleksi, nama

kolektor, stambuk, nama spesies, dan tanggal koleksi lalu dikeringkan

dioven atau dibawah kasur hingga rapi, kemudian menempelkannya dikertas

manila atau kertas karton serapi mungkin dan ditempelkan deskripsi

tumbuhannya dikertas manila tersebut, tepatnya disebelah kanan

tumbuhannya.

B. Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya laboratorium menyediakan alat yang dibutuhkan saat praktikum
2. Praktikan lebih meningkatkan kekompakan dan kerja sama saat praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
Gradstein, R, S., dan Ramadhanil., 2004, Herbarium Celebense (CEB) dan
Peranannya dalam menunjang penelitian Taksonomi Tumbuhan di
Sulwesi, Jurnal Biodiversitas, V 5 (1), 36-39

Kartika, D, W., Yelianti, U., Harlis., Muswita., Murni, P., 2015, Lokakarya
Pembuatan Herbarium untuk Pengembangan Media Pembelajaran Biologi
di MAN Cendikia Muaro Jambi, Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, V
30 (2), 1-3

Pujiyanto., Panggabean, R, T., Wahyudi, T., 2008, Kakao Manajemen Agribisnis


dari Hulu hingga Hilir, Erlangga, Jakarta

Simanuhuruk, K., Tarigan, A., Sirait, J., Krisnan, R., 2012, Indogifera Sebagai
Pakan Ternak, Et al, Jakarta

Supriatna, J., 2008, Melestarikan Alam Indonesia, IKAPI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai