Artikel Kolom
Inovasi Pangan Asal Legum dan Pengawetan melalui Tahap Pembekuan
Sendy Bahar
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang
Korespondensi dengan penulis (sendybahar@yahoo.com)
Artikel ini dikirim pada tanggal 14 April 2016 dan dinyatakan diterima tanggal 30 April 2016. Artikel ini juga dipublikasi secara online melalui
www.jatp.ift.or.id. Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang diperbanyak untuk tujuan komersial.
Diproduksi oleh Indonesian Food Technologists 2016
Perkembangan tentang dunia pangan dewasa ini semakin menarik untuk diperbincangkan. Mulai dari proses
pengolahan pangan yang terus melakukan inovasi seiring dengan perkembangan teknologi, semakin bervariasinya
permintaan konsumen dalam hal mengkonsumsi pangan sehingga muncul aneka santapan baru yang terkadang
kurang lazim untuk manusia hingga permasalahan pelanggaran pangan yang terus terjadi di indonesia. Untuk hal
yang terakhir disebutkan diatas terlalu banyak faktor yang dapat diulas, namun mari kita bahas poin per poin.
Dalam kacamata dunia peternakan dimana latar yang sudah matang menjadi bubur kemudian
belakang penulis berasal, setiap sumber daya alam dikeringkan dan digiling. Namun dengan
yang dapat dimanfaatkan terlebih dahulu berkembangnya teknologi dapat juga dilakukan proses
dikelompokkan menjadi 3 pemanfaatan yakni Food, toasting atau proses ekstrusi.
Feed, dan Fuel. Food tetap menjadi yang prioritas
mengingat pangan masih menjadi kebutuhan pokok Pembekuan pada Produk Pangan
manusia. Seiring berjalannya waktu kebutuhan feed Berbicara tentang perkembangan dan inovasi
untuk pakan ternak mulai diabaikan dan manusia yang dilakukan dibidang pangan lainnya adalah
memilih menjadikan kebutuhan fuel menjadi second penjualan makanan beku. Lalu timbul pertanyaan
priority setelah food. Dapat dimungkinkan inilah juga apakah yang dimaksud dengan makanan beku?
yang menjadi salah satu pemicu jumlah kaum yang Pengertian paling sederhana adalah secara harfiah,
menamakan dirinya vegetarian bertambah makanan beku adalah makanan yang mengalami
populasinya. proses pembekuan kemudian disimpan dalam freezer
Penemuan terbaru menyebutkan Leguminosa dalam suhu dingin dan keadaan beku dengan tujuan
sekarang sudah dapat ditemukan dalam sup instan. memperpanjang umur penyimpanan bahan pangan
Menurut Food and Agricultural Organitation (FAO), tersebut. Lalu apa pengaruhnya terhadap upaya
leguminosa adalah hasil panen tahunan dari tanaman- pengawetan makanan? Mari kita telusuri lebih jauh.
tanaman leguminosae yang menghasilkan 1-12 biji dari Komponen terbesar dalam makanan yaitu air.
berbagai warna, bentuk dan ukuran didalam polong Saat makanan hendak dilakukan proses pembekuan
yang digunakan untuk bahan pangan dan pakan. FAO dengan cara pendinginan dalam kulkas maka yang
menggolongkannya kedalam 11 golongan, namun yang terjadi pada awalnya yaitu turunnya suhu makanan
sudah lazim digunakan adalah dry beans, dry peas, tersebut, kemudian air didalam makanan tersebut mulai
chickpea, dan lentil. membeku. Perubahan air dari bentuk cair ke padat
Dalam dunia peternakan leguminosa sering menyebabkan komponen pangan yang terlarut dalam
dijadikan bahan campuran pakan dalam ransum karena fase air akan meningkat. Berkurangnya kadar air dalam
seperti telah dijelaskan diatas bahwasanya leguminosa makanan jelas memperpanjang masa penyimpanan
kebanyakan ditemukan berupa biji bijian yang sudah makanan tersebut. Dan setelah produk tersebut
terkenal mengandung kandungan protein. Bahkan mengalami proses thawing (pelelehan kembali) maka
beberapa jenis legum seperti bangsa polong-polongan akan didapatkan tekstur yang lebih lunak dibanding
dapat mengandung protein 20-40% dari bobot bahan sebelum dibekukan, jelas proses pembekuan makanan
kering mereka. Namun berkat penelitian yang terus sangat dibutuhkan pada makanan jenis daging-
dikembangkan oleh para ilmuwan di bidang pangan dagingan.
maka legum juga digunakan untuk konsumsi manusia. Apabila ditilik secara kualitas, proses pembekuan
Superfoods adalah julukan yang diberikan makanan sebenarnya tidak banyak merubah kualitas
terhadap bahan dasar makanan yang satu ini. Selain makanan itu sendiri. Karena prinsip awal hanyalah
kandungan protein didalamnya, faktor lain yang memperpanjang usia penyimpanan maka pembekuan
membuatnya super adalah tinggi kandungan serat makanan tidak digunakan untuk perbaikan mutu pakan.
pangan dan rendah kandungan lemak. Selain itu legum Mutu pakan tetap berdasarkan mutu awal makanan
juga merupakan sumber vitamin A dan B yang baik. tersebut sebelum dibekukan sehingga pengecekan
Aplikasi dalam pangan yang mudah kita temukan terhadap mutu makanan yang akan dibekukan itu
antara lain dalam biskuit, crackers, cookies, cereal, sendiri hukumnya menjadi wajib. Walaupun begitu,
nutrition bars, non-dairy milk, campuran kering sup produk makanan beku menjanjikan makanan yang
instan, dll. Untuk penggunaan hal yang terakhir Fresh, Healthy, Natural, bermutu tinggi dan mudah
disebutkan biasanya melalui proses perendaman air, diolah.
kemudian perebusan. Setelah itu pembuatan bahan
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 5 (2) 2016 vi
Indonesian Food Technologists