Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Artikel Penelitian
Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas
disusun oleh
22030111150009
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
HALAMAN PENGESAHAN
Artikel penelitian dengan judul Hubungan asupan gizi dan status gizi ibu
hamil trimester III dengan berat badan lahir bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Suruh
NIM : 22030111150009
Fakultas : Kedokteran
Pembimbing,
NIP. 196407261991032003
3
HUBUNGAN ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN
SEMARANG
ABSTRAK
Latar belakang: Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu masalah gizi yang
berdampak pada kematian bayi. Faktor yang mempengaruhi berat lahir bayi meliputi asupan gizi ibu
dan status gizi ibu. Prevalensi BBLR Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang sebesar 4,2%, lebih
tinggi dari prevalensi Provinsi Jawa Tengah (3,7%). Tujuan penelitian ini adalah membuktikan
hubungan asupan gizi dan status gizi ibu hamil trimester III dengan berat badan lahir bayi di wilayah
Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan longitudinal. Populasi
penelitian adalah semua ibu hamil trimester III di Puskesmas Suruh. Pemilihan subjek (35 ibu hamil)
dilakukan secara consecutive sampling. Variabel terikat adalah berat bayi lahir. Variabel bebas
meliputi asupan gizi ibu (tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan protein, asupan Fe, asupan
folat) dan status gizi ibu (lingkar lengan atas dan kadar hemoglobin). Data dianalisis menggunakan uji
korelasi Pearson dan Spearman kemudian dilanjutkan dengan regresi linier ganda.
Hasil penelitian: Rerata umur ibu adalah 265,92 tahun. Dibandingkan dengan AKG, asupan energi,
protein, Fe dan folat berada dalam kategori kurang sebesar 100%, 91,4%, 25,7% dan 100%. Rerata
kadar hemoglobin (10,90,62) g/dl dan lingkar lengan atas ibu (25,41,78) cm. Persentase anemia
pada ibu hamil 57,1% dan jumlah ibu hamil dengan KEK 17,1%. Rerata berat lahir bayi sebesar
2871,4357,75 gram dan 17,1% menderita berat badan lahir rendah. Ada hubungan tingkat
kecukupan
energi (r=0,568 p=0,0001), tingkat kecukupan protein (r=0,541 p=0,001), asupan Fe/hari (r= 0,433
p=0,005), asupan folat/hari (r=0,301 p=0,039), lingkar lengan atas ibu (r=0,381 p=0,012) dan kadar
hemoglobin ibu (r=0,431 p=0,005) dengan berat bayi lahir. Secara multivariat, tingkat kecukupan
protein dan asupan Fe/hari pada ibu hamil merupakan faktor determinan berat badan lahir bayi.
Simpulan: Tingkat kecukupan protein dan asupan Fe/hari ibu hamil trimester III berhubungan
dengan
Kata kunci: Berat badan lahir, Tingkat kecukupan energi, Tingkat kecukupan protein, Kadar
ABSTRACT
Background: Low birth weight (LBW) is one of the major nutrition problems that have an impact on
neonatal mortality. This issue is affected by many factors, including maternal intake and nutritional
status. The LBW prevalence in Puskesmas Suruh, Semarang Region was 4,2%, higher than Central
Java Province prevalence (3,7%). The goal of the study is to prove the association between maternal
intake and pregnant women nutritional status with the birthweight in Puskesmas Suruh.
Method: This study was an observational analytic research with a longitudinal approach. The
population was all of pregnant women in the third trimester in Puskesmas Suruh. Subjects (35
pregnant women) were selected by consecutive sampling method. The dependent variable was
birthweight. The independent variables were maternal intake (energy, protein, iron, folate) and
nutritional status (Mid Upper Arm Circumference and hemoglobin levels). Data analysis was done by
Correlation tests (Pearson and Spearman) and multiple linear regression method.
Results: The average age of subjects were 265.92 years. All subjects were deficient in energy and
folate intake, based on Indonesian RDA, while 91.4% and 25.7% of the subjects were deficient in
protein and iron intake consecutively, based on Indonesian RDA. It was found that the average of
hemoglobin levels was 10.90.62g/dl and MUAC was 25.41.78cm. The percentage of anemia was
57.1% and chronic energy deficiency based on MUAC was 17.1%. The average birthweight was
2871.4357.75grams and 17.1% of the babies suffered from low birthweight. Factors associated
to
birthweight were energy sufficiency level (r= 0.568 p=0.0001), protein sufficiency level (r= 0.541 p=
0.001), iron intake (r= 0.433 p= 0.005), folate intake (r= 0.301 p=0.039), hemoglobin levels and
MUAC. The linear regression showed that protein sufficiency level and iron intake of pregnant
women
Conclusion: Pregnant women protein sufficiency level and iron intake in the third trimester
associated to birthweight.
Keyword: Birthweight, energy sufficiency level, protein sufficiency level, hemoglobin levels of
pregnant women
5
PENDAHULUAN
ibu dan anak secara tidak langsung yang sebenarnya masih dapat dicegah. Rendahnya
asupan gizi dan status gizi ibu hamil selama kehamilan dapat mengakibatkan
berbagai dampak tidak baik bagi ibu dan bayi. Salah satunya adalah bayi lahir dengan
berat badan lahir rendah (BBLR), yaitu berat badan lahir di bawah 2500 gram. Bayi
yang terlahir BBLR memiliki peluang meninggal 35 kali lebih tinggi dibandingkan
melalui pengawasan pada ibu hamil dengan menemukan dan memperbaiki faktor
Angka kejadian BBLR di Indonesia tahun 2010 sebesar 11,1% dari 84,8%
persentase BBLR tahun 2011 sebesar 3,73%, meningkat dibandingkan tahun 2010
sebesar 2,69%. Data pemantauan berat badan lahir di Puskesmas Suruh, Kecamatan
Kejadian BBLR erat kaitannya dengan status gizi. Status gizi ibu hamil baik
sebelum maupun selama hamil, dapat menggambarkan ketersediaan zat gizi dalam
tubuh ibu untuk mendukung pertumbuhan janin. Prediktor status gizi ibu selama
hamil dapat dilakukan dengan pengukuran lingkar lengan atas (LLA) dan
pemeriksaan hemoglobin.
Pengukuran LLA pada ibu hamil berkaitan dengan kekurangan energi kronik
(KEK). KEK merupakan masalah yang sering terjadi pada ibu hamil. LLA < 23,5 cm
harus mendapatkan penanganan agar tidak terjadi komplikasi pada janin. Gizi kurang
pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu, seperti anemia,
perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal serta terkena penyakit
infeksi. Ibu yang mengalami KEK akan lebih berisiko melahirkan BBLR.
Masalah lain yang sering terjadi selama kehamilan adalah penurunan kadar
hemoglobin akibat peningkatan volume plasma yang lebih banyak daripada volume
sel darah merah. Penurunan ini terjadi pada usia kehamilan 8 sampai 32 minggu. 6
Anemia pada ibu hamil dapat terjadi karena kekurangan beberapa zat gizi
mikro, salah satunya adalah besi (Fe). Terbukti bahwa penduduk Indonesia pada
umumnya mengkonsumsi Fe yang berasal dari sumber nabati, yang mempunyai daya
serap rendah dibanding sumber hewani. Kebutuhan janin akan Fe terakumulasi pada
dapat menimbulkan gangguan pada pertumbuhan janin, baik sel tubuh maupun sel
otak.
7
Zat gizi mikro yang juga berperan dalam kehamilan adalah folat. Folat
digunakan untuk pertumbuhan sel dan replikasi pada janin atau plasenta. Kekurangan
folat terjadi karena konsumsi kurang atau kebutuhan metabolik yang meningkat.
Kekurangan folat dalam waktu yang lama dapat memicu terjadinya anemia defisiensi
folat, belum matangnya sel darah merah. Kekurangan folat selama kehamilan
berhubungan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur, berat lahir rendah dan
salah satunya adalah kebutuhan zat gizi makro. Kebutuhan gizi meningkat seiring
diperlukan asupan energi dan protein yang cukup. Tingkat kecukupan gizi selama
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan asupan gizi dan status
gizi ibu hamil trimester III dengan berat lahir bayi di wilayah kerja Puskesmas Suruh.
METODE PENELITIAN
longitudinal dan pendekatan prospektif. Data diambil pada bulan Juni Agustus
2013. 7
Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang
berdomisili di wilayah kerja tersebut. Subjek (35 ibu hamil) dipilih secara
consecutive sampling dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria
inklusi pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang bersedia menjadi
eksklusi yaitu ibu yang sedang dirawat di rumah sakit karena penyakit tertentu, ibu
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu berat badan lahir bayi. Berat badan
lahir diukur dalam 30 menit setelah persalinan menggunakan timbangan bayi (baby
scale) dengan ketelitian 100 gram. Variabel bebas meliputi asupan gizi (tingkat
kecukupan energi, tingkat kecukupan protein, asupan Fe/hari, asupan folat/hari) dan
status gizi ibu hamil trimester III (lingkar lengan atas ibu, kadar hemoglobin ibu).
Data asupan energi, protein, fe dan folat diperoleh menggunakan form food
recall 2x24 jam sebanyak 3 kali yaitu 2 kali pada bulan ke-1, 2 kali pada bulan ke-2
dan 2 kali di bulan ke-3, kemudian dihitung dengan software Nutrisurvey. Kebutuhan
energi dihitung dengan membedakan usia ibu, untuk usia 19 tahun menggunakan
rumus TEE = 354 (6,91 x usia [th]) + PA x [(9,36 x BB [kg])] + (726 x TB [m]).
Untuk usia 14-18 tahun menggunakan rumus TEE = 135,3 (30,8 x usia [th]) + PA x
[(10,0 x BB [kg]) + (934 x TB [m])] + 25. Kebutuhan energi ibu hamil trimester III =
10
Data antropometri yang diukur meliputi : data berat badan (BB) ibu yaitu
berat badan sebelum hamil yang diperoleh dari data sekunder, dinyatakan dalam
satuan kg. Tinggi badan (TB) yaitu tinggi badan pada saat pengambilan data, diukur
dengan menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm. Data berat badan dan
tepat pada titik tengah lengan atas antara acromion process dan olecranon process,
dinyatakan dalam satuan cm. Kadar hemoglobin diukur menggunakan Hemocue oleh
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara
varibel yaitu tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan protein, asupan Fe, asupan
folat, lingkar lengan atas ibu, kadar hemoglobin ibu dengan berat badan lahir bayi.
tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan protein, asupan Fe, asupan folat, lingkar
lengan atas ibu, kadar hemoglobin ibu dan usia ibu digunakan uji korelasi Pearson,
sedangkan data tidak berdistribusi normal meliputi variabel pendidikan dan pekerjaan
ibu digunakan uji korelasi Spearman. Analisis multivariat yang digunakan adalah
HASIL PENELITIAN
Karakteristik
Responden dalam penelitian ini berjumlah 35 ibu hamil yang memasuki usia
kehamilan di atas 28 bulan yaitu trimester III. Karakteristik ibu berdasarkan usia
Usia Ibu
< 20 tahun
20-35 tahun
>35 tahun
9
24
25,7
68,6
5,7
26,0
5,92
No Variabel n %
1 Pendidikan
Tidak tamat SD
SD/MI
SMP/MTs
SMA/SMK/MA
D3/PT
10
12
8
3
5,7
28,6
34,3
22,9
8,6
2 Pekerjaan
PNS
Swasta
Wiraswasta
13
16
37,1
5,7
40,0
17,1
Tabel 2 menunjukkan bahwa pendidikan ibu yang masih rendah yaitu SD dan
SMP. Pekerjaan ibu mayoritas sebagai ibu rumah tangga dan swasta.
9
Asupan Gizi Responden
Faktor yang mempengaruhi kehamilan salah satunya asupan gizi ibu yang
individu. Distribusi frekuensi energi, protein, Fe dan folat dipaparkan pada Tabel 3.
Variabel n % Mean SD
Kurang (<100%AKG)
Baik (100%AKG)
Kurang (<100%AKG)
Baik (100%AKG)
Asupan Fe/hari
Asupan Folat/hari
Kurang (<600 g)
Baik (600 g)
35
32
26
35
100
91,4
8,6
25,7
74,3
100
83,8
62,7
49,7
416,3
5,38
2,33
11,43
40,96
Tabel 3 menunjukkan bahwa asupan energi sehari semua ibu hamil kurang
dari kebutuhan mereka. Hanya 8,6% ibu hamil yang dapat memenuhi kebutuhan
ada satupun ibu yang memiliki asupan folat cukup, meskipun asupan folat dan
Status gizi ibu hamil dapat diskrining dengan pengukuran lingkar lengan atas
dan pemeriksaan kadar hemoglobin. Status gizi selama hamil terpapar pada Tabel 4.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Menurut Lingkar Lengan Atas dan Kadar Hemoglobin
KEK <23,5cm
29
17,1
82,9
25,4 1,78
2 Kadar hemoglobin
Anemia <11g/dl
20
15
57,1
42,9
10,9 0,62
energi kronis sebesar (17,1%). Selain itu, setelah dilakukan pemeriksaan kadar
10
Faktor ibu hamil merupakan faktor yang dapat mempengaruhi janin, salah
satunya berat lahir. Berat badan lahir bayi tercantum pada Tabel 5.
BBLR <2500g
BBLN 2500g
29
17,1
82,9
2871,4 357,75
Jumlah 35 100
Hubungan Asupan Gizi dan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III dengan Berat
tingkat kecukupan protein, asupan Fe, asupan folat), status gizi (lingkar lengan atas
dan kadar hemoglobin) dan variabel karakteristik ibu (usia, pendidikan, pekerjaan)
Tabel 6. Hubungan Antara Beberapa Variabel dengan Berat Badan Lahir Bayi
No Variabel r p
Asupan gizi ibu hamil di wilayah Puskesmas Suruh yang meliputi energi,
protein, Fe, folat berhubungan dengan berat bayi yang dilahirkan. Hal ini berarti
semakin rendah asupan gizi ibu hamil akan berdampak pada rendahnya berat lahir
bayi.
Tabel 6 juga memaparkan bahwa status gizi ibu hamil (lingkar lengan atas
dan kadar hemoglobin) berhubungan dengan berat badan lahir. Kadar hemoglobin
<11g/dl dan KEK pada ibu hamil berkorelasi positif dengan rendahnya berat bayi
yang dilahirkan. Selain itu, tidak ada hubungan karakteristik ibu (usia, pendidikan
variabel yang memiliki nilai p<0,25, yaitu tingkat kecukupan energi, tingkat
kecukupan protein, asupan Fe, asupan folat, lingkar lengan atas, kadar hemoglobin.
Analisis yang digunakan adalah regresi linier ganda. Hasil analisis multivariat dapat
Variabel B t p
(Constant)
Asupan Fe
726,066
16,871
13,940
391,874
3,856
3,944
1,853
4,376
3,534
0,073
0,0001
0,001
(tingkat kecukupan protein) + 13,940 (asupan Fe). Setiap kenaikan tingkat kecukupan
protein 1 % maka berat badan lahir bayi akan naik sebesar 16,871 gram. Kenaikan
asupan Fe 1 mg, berat badan lahir bayi akan meningkat 13,940 gram. Jadi variabel
tingkat kecukupan protein dan asupan Fe berhubungan dengan berat badan lahir bayi
sebesar 46,0%.
PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Usia yang paling baik untuk kehamilan adalah 20-35 tahun, diharapkan gizi
ibu hamil akan lebih baik. Variabel usia ibu tidak berhubungan dengan berat badan
lahir bayi. Namun penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu ibu yang berusia di
atas 35 tahun ternyata melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Usia ini memiliki
fungsi organ yang mulai melemah dan diharuskan untuk bekerja, sehingga
memerlukan tambahan energi yang cukup untuk mendukung kehamilan yang sedang
berlangsung.
11
Selain itu, ditemukan juga 2 ibu hamil yang berusia kurang dari 20
tahun yang melahirkan bayi lahir rendah. Karena usia kurang dari 20 tahun masih
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan, juga harus berbagi dengan janin
selama kehamilan. Dari segi kejiwaan, remaja belum siap dalam menghadapi
perkembangan janin.
12
12
Pendidikan dan pekerjaan ibu hamil tidak berhubungan dengan berat lahir
pengetahuan. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu semakin tinggi pula tingkat
baik pula. Selain itu, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin tinggi
pula peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Tingkat pendapatan
13
Protein, Asupan Fe dan Asupan Folat) dengan Berat Badan Lahir Bayi
Asupan gizi ibu hamil terbagi dalam zat gizi makro dan mikro, namun dalam
penelitian ini hanya diteliti tentang asupan energi, protein, Fe dan folat. Tabel 3
menunjukkan bahwa asupan zat gizi ibu hamil di wilayah Puskesmas Suruh yang
rendah, tidak ada satupun ibu memiliki asupan energi yang cukup. Kondisi asupan
6,14
Tabel 5 menunjukkan ditemukan bayi dengan berat badan lahir rendah sebesar
17,1%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan prevalensi BBLR di Jawa Tengah
sebesar 9,9%.
Asupan gizi yang kurang dapat menjadi salah satu faktor terjadinya
BBLR di wilayah ini. Hal ini menggambarkan bahwa ibu hamil yang memiliki
asupan energi yang rendah juga melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Sesuai
dengan penelitian di India, asupan energi pada wanita hamil dapat digunakan sebagai
15
wilayah Puskesmas Suruh dari tahun 2012 sebesar 4,2 menjadi 17,1% pada tahun
2013. Kejadian ini dimungkinkan karena data pengukuran berat badan lahir bayi yang
kurang valid atau bayi yang lahir belum tercatat semua di puskesmas.
dipenuhi dari protein nabati yaitu tahu dan tempe. Hanya beberapa yang
mengkonsumsi protein hewani yaitu telur dan susu, tetapi terdapat 5 ibu yang
mengkonsumsi susu khusus ibu hamil. Kondisi tersebut terlihat pada Tabel 3 bahwa 13
hanya 5,7% asupan protein ibu hamil dapat terpenuhi. Asupan protein yang demikian
dan enzim ibu dan janin. Adanya kekurangan energi dan protein menyebabkan
terbentuknya organ yang lebih kecil dengan jumlah sel yang cukup dan ukuran sel
yang kecil sehingga ukuran plasenta menjadi kecil. Volume darah ibu menurun dan
cardiac output tidak adekuat. Hal ini mengakibatkan menurunnya aliran darah ke
plasenta diikuti transfer nutrisi berkurang sehingga pertumbuhan janin terganggu dan
16
persentase BBLR (17,1%) di wilayah Puskesmas ini. Penelitian ini serupa dengan
penelitian lain yang mengatakan bahwa asupan protein pada trimester III yang rendah
15
dan sel darah merah. Pemenuhan kebutuhan diperoleh baik dari makanan maupun
Penelitian ini ditemukan bahwa 25,7% ibu hamil memiliki asupan Fe kurang. Terlahir
5 bayi BBLR dari ibu hamil yang kurang asupan Fe. Masih ditemukan ibu hamil yang
tidak rutin mengkonsumsi tablet Fe, sering dikonsumsi bersamaan dengan minum teh
dan susu. Teh mengandung tannin dan susu mengandung kalsium, dapat menghambat
penyerapan Fe.
17
pertumbuhan janin baik pada sel tubuh maupun sel otak. Fe dikaitkan dengan anemia
gizi besi, menjadi salah satu kontribusi terjadinya anemia ibu hamil (57,1%) pada
Tabel 4. Kondisi ini dapat mengakibatkan kematian janin dalam kandungan, abortus,
cacat bawaan, berat lahir rendah dan menyebabkan bayi lahir dengan anemia.
15,18-19
Penelitian ini diketahui bahwa semua ibu hamil memiliki asupan folat perhari
yang kurang. Asupan folat yang kurang pada Tabel 4 dengan kondisi anemia ibu
hamil (57,1%) dapat menjadi salah satu penyebab berat badan lahir bayi rendah
(17,1%). Konsumsi makanan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan folat.
Ditemukan ibu hamil tidak rutin dalam mengkonsumsi suplementasi folat. Folat
selama kehamilan mempengaruhi berat plasenta yang merupakan faktor penentu dari 14
berat janin. Kekurangan folat selama kehamilan dapat menjadi faktor risiko
Penelitian ini sesuai dengan penelitian cross sectional bahwa asupan folat ibu hamil
16,19-20
Hubungan Status Gizi (LLA dan Kadar Hb) Ibu Hamil Trimester III dengan
Pengukuran LLA merupakan salah satu cara deteksi dini untuk mengetahui
risiko Kurang Energi Kronik (KEK), tidak terpenuhinya kebutuhan energi dan protein
dalam jangka waktu yang panjang. Tabel 4 menunjukkan bahwa 17,1% ibu hamil
dengan LLA < 23,5cm (KEK), terlihat pada asupan energi dan proteinnya yang
kurang. Angka KEK ini lebih tinggi dibandingkan prevalensi KEK di Jawa Tengah
sebesar 14,7%.
Selain itu, ditemukan pula 2 bayi dengan BBLR dilahirkan dari ibu
hamil KEK. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa asupan gizi ibu hamil yang
21-22
Anemia dalam kehamilan terjadi pada kondisi yang disebabkan oleh penambahan
volume plasma yang relatif lebih besar daripada volume sel darah merah.
Tabel 4
menunjukkan bahwa tingginya anemia pada ibu hamil di Puskesmas Suruh sebesar
57,1%. Penelitian ini ditemukan bahwa semua bayi yang BBLR (17,1%) dilahirkan
oleh ibu hamil dengan anemia. Selain kondisi fisiologis ibu, kondisi asupan gizi yang
kurang pada Tabel 3 dapat menjadi faktor pemicu terjadinya anemia. Anemia ibu
23
dengan hasil penelitian lain yang memaparkan bahwa anemia pada kehamilan
trimester III mempunyai risiko 16 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR.
24
berat badan lahir bayi di Puskesmas Suruh adalah tingkat kecukupan protein, asupan 15
r=0,568 lebih besar dibanding tingkat kecukupan protein (r=0,541) namun keduanya
dilakukan tanpa memperhatikan usia kehamilan ibu dan data berat badan ibu sebelum
SIMPULAN
asupan Fe/hari, asupan folat/hari, lingkar lengan atas dan kadar hemoglobin dengan
berat badan lahir bayi. Secara multivariat, tingkat kecukupan protein dan asupan
Fe/hari ibu hamil trimester III merupakan faktor determinan berat badan lahir bayi di
SARAN
kepada ibu hamil agar meningkatkan asupan gizi ibu hamil terutama protein dan zat
besi, sehingga tidak terjadi berat badan lahir rendah. Penyuluhan dapat dilakukan
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat dan karuniaNya.
Terima kasih saya ucapkan kepada dr. Martha Irene Kartasurya, M.Sc., PhD selaku
pembimbing dan para reviewer yang telah membimbing sehingga penelitian ini dapat
diselesaikan. Ucapan terima kasih juga untuk kedua orangtua, kakak, dan teman-
teman yang telah memberikan doa, bantuan dan dukungan selama proses penelitian
ini berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pantiawati I. Bayi dengan berat badan lahir rendah. Yogyakarta: Nuha Medika;
2010. hal.6-20
2. UNICEF. A world fit for children. USA: United Nation General Assembly; 2002.
4. Arisman MB. Gizi dalam daur kehidupan. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2009. hal 4-20.
5. Mutalazimah. Hubungan lingkar lengan atas (LLA) dan kadar hemoglobin (Hb)
ibu hamil dengan berat bayi lahir di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal
167.
8. Charles DHM, Ness AR, Campbell D, Smith GD, Whitley E, Hall MH. Folic acid
9. Arkkola T. Diet during pregnancy:dietary pattern and weight gain rate among
10. Institute of Medicine. Weight gain during pregnancy: reexamining the guidelines.
Couch SC. Philipson EH. Handbook of Nutrition and Pregnancy. USA: Humana
13. Suhardjo. Berbagai cara pendidikan gizi. Jakarta: Bumi Aksara; 2003.
14. Roberts BSW. Maternal Nutrition: The biginning of life and the physiology of
pregnancy. In: Roberts BSW, Williams SR. Nutrition throught the life cycle. 4th
ed. USA: The McGraw-Hill Companies; 2000. p. 57-59. 87-88.
16. Nelms M, Sucher KP, Lacey K, Roth SL. Nutrition therapy and pathophysiology.
2nd
17. Rolfes SR, Pinna K, Whitney E. Understanding normal and clinical nutrition.
status and some related factors among pregnant women in Iran. Life Science
Journal 2013;10(7s).
women and birth weight of infant from Central India. The Internet Journal of
20. Muthayya S. Maternal nutrition and low birth weight-what is really important?.
21. Marifah U. Hubungan status gizi ibu hamil berdasarkan ukuran lingkar lengan
atas dengan berat badan bayi lahir di BPS Hj. Tinik susilowati sidoarjo. UM
Surabaya; 2011.
22. Qobadiyah TP, Musta'in, Maryanti. The influence of size upper arm
circumference (LLA) third trimester pregnant women on the birth weight babies
In BPS Siti Sujalmi Jatinom Klaten. Jurnal Ilmu Kesehatan; 2012: Vol. IV (2).
23. Amiruddin. Asupan gizi pada ibu hamil. 2007. [diakses: 12 februari 2013]
http:www.scribd.com/doc/47810533/makalah-anemia-bumil.
24. Haryanta W. Hubungan antara kadar hemoglobin rendah pada ibu hamil trimester
tiga dengan berat bayi lahir rendah di bangsal Gladiol BPK rumah sakit umum
18
Lampiran 1
Dengan hormat,
Saya Siva Candra Rukmana, mahasiswa Strata-1 Program Studi Ilmu Gizi Fakultas
asupan gizi dan status gizi ibu hamil trimester III dengan berat bayi lahir. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan asupan gizi dan status gizi ibu hamil trimester
III dengan berat badan lahir, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Suruh.
Berdasarkan pemilihan pada bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Suruh, Putra/i
dari Ibu terpilih untuk menjadi sampel dalam penelitian ini. Oleh sebab itu, dengan hormat
saya meminta izin kepada Ibu serta memohon kerjasama Ibu untuk menjadi responden.
1. Pada saat penelitian, Ibu sebagai Orang Tua/Wali akan dibagikan lembar kuesioner untuk
mendapatkan data identitas bayi dan identitas orang tua. Identitas bayi terdiri dari nama
bayi, tanggal lahir, berat badan lahir, dan panjang badan lahir. Sedangkan untuk identitas
orang tua meliputi nama ibu, pekerjaan ibu, dan pendidikan terakhir ibu.
2. Data meliputi kadar hemoglobin diukur dengan metode sahli oleh petugas. Data lingkar
3. Selanjutnya Ibu akan diwawancarai mengenai asupan gizi ibu selama kehamilan
trimester III menggunakan lembar food recall 2x24 jam untuk mengetahui asupan energi,
protein, zat besi dan asam folat ibu. Wawancara dilakukan oleh mahasiswa yang
melakukan penelitian.
Apapun data atau hasil yang berhubungan dan diperoleh dari penelitian ini akan
dijaga kerahasiannya dan tidak akan disebarluaskan kepada pihak lain. Oleh karena itu,
sangat diharapkan agar ibu bersedia menjadi responden penelitian dalam penelitian ini dan
dapat memberikan informasi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Atas kerja sama Ibu
Peneliti
19
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Alamat : ................................................................................................................
No Telepon/HP : ................................................................................................................
Bersedia dan mau berpartisipasi menjadi responden penelitian dengan judul Hubungan
Asupan Gizi dan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir di
Semarang
No. HP : 085727670006
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada paksaan dari siapapun.
Peneliti
Responden
(.................................................)
20
Lampiran 2
LEMBAR PENELITIAN
Hubungan Asupan Gizi dan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi
I. IDENTITAS RESPONDEN
3. Alamat : ...................................................................................
5. Pendidikan terakhir ibu : *(centang salah satu pada kotak yang tersedia)
Tamat SD /sederajat
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Wiraswasta
21
Lampiran 3.
Tanggal :
Waktu
Nama Masakan /
Metode Pemasakan
Nama Bahan
Makanan
Lampiran 4.
recall keb P
recall
Keb
Fe
Fe
recall
Keb
Folat
Fol
Kat
Fol
2 SZ suruh SMP swasta 24 33 48 152 10,3 25 2503,5 2145,8 62,59 71,6 39 35 600
311,25 1 3100 85,71 114,40 kurang baik kurang kurang
6 RI kebowan SMP swasta 27 31 55 158 11 27 2613,7 2346,7 65,34 59,1 39 34,1 600
412,8 1 2700 89,79 90,45 kurang kurang kurang kurang
7 Ju bonomerto SD tdk kerja 30 30 45 152 10,8 24 2428,4 2123,5 60,71 53,5 39 57,1
600 478,95 5 3100 87,45 88,13 kurang kurang baik kurang
8 LS suruh SMP swasta 25 30 43 158 9,8 23 2492,7 2007,4 62,32 42,9 39 39,8 600
389,7 3 2300 80,53 68,84 kurang kurang baik kurang
11 Ma beji SD tdk kerja 29 33 52 156 10,8 26 2548,7 2210,5 63,72 63,1 39 66,4
600 393,25 2 3200 86,73 99,03 kurang kurang baik kurang
12 En jatirejo PT PNS 30 30 52 160 12,2 27 2576,7 2201,7 64,42 50,7 39 49,6 600
489,5 5 3000 85,45 78,71 kurang kurang baik kurang
14 Wu suruh SMA swasta 20 30 46 150 10,2 24 2491,3 1794,7 62,28 50,9 39 32,2
600 367,3 2 2400 72,04 81,73 kurang kurang kurang kurang
16 Sug reksosari SMP wiraswasta 25 33 46,5 158 10,7 23 2532 2036,8 63,30 48,5 39
42,1 600 489,55 4 2500 80,44 76,62 kurang kurang baik kurang
17 Sa ketanggi SD tdk kerja 37 32 47 152 10,8 25 2402,5 2034,1 60,06 55,7 39 64,7
600 421,1 4 2900 84,67 92,74 kurang kurang baik kurang
18 MD ketanggi SD tdk kerja 17 31 48 160 10,4 26 2458 2005,4 61,45 49,7 39 44,3
600 476,5 4 2500 81,59 80,88 kurang kurang baik kurang
22 Na beji SMP wiraswasta 20 30 48,5 148 10,8 27 2501,9 2106,9 62,55 59,7 39
67,6 600 398,65 3 3000 84,21 95,45 kurang kurang baik kurang
23 Jua jatirejo SD tdk kerja 29 30 49 150 10,4 25 2462,8 1765,4 61,57 47,3 39 56,3
600 421,45 3 3000 71,68 76,82 kurang kurang baik kurang
25 Swi purworejo SMP swasta 20 31 52 161 11,4 28 2654,5 2446,3 66,36 56,2 39 68,1
600 465,5 3 3200 92,16 84,69 kurang kurang baik kurang 23
26 AW jatirejo PT PNS 21 32 42 150 11,8 23,3 2439,4 2014,5 60,99 49,4 39 60,6 600
398,5 3 2700 82,58 81,00 kurang kurang baik kurang
27 SR plumbon SMP swasta 32 31 47 151 10,6 26 2428,3 2190,4 60,71 71,9 39 45,4
600 423,4 4 3000 90,2 118,44 kurang baik baik kurang
28 War medayu SMP wiraswasta 38 32 50,5 157 10,3 25 2478,4 1832,1 61,96 48,1
39 34,7 600 349,5 2 2000 73,92 77,63 kurang kurang kurang kurang
29 Ren suruh SMA wiraswasta 31 32 63 161 10,2 30 2702 2195,6 67,55 59,7 39 44,7
600 430,15 3 3300 81,26 88,38 kurang kurang baik kurang
30 Du jatirejo Tdk wiraswasta 35 30 42 150 11,6 23 2342,7 2109,5 58,57 59,1 39 41,2
600 451,4 2 3400 90,05 100,91 kurang baik baik kurang
32 Ist plumbon SMP swasta 33 30 48 158 10,8 23,8 2493,6 1945,6 62,34 45,6 39 63,9
600 405,25 4 2500 78,02 73,15 kurang kurang baik kurang
33 Win medayu SMA swasta 32 30 61 166 11,6 29 2716,2 2067,4 67,91 57,5 39 47,7
600 411,5 3 3100 76,11 84,68 kurang kurang baik kurang
35 Isb reksosari SMP swasta 21 30 42 158 10 23 2509,1 1930,6 62,73 43 39 33,3 600
400,25 1 2400 76,94 68,55 kurang kurang kurang kurang
24
Lampiran 5.
ANALISIS UNIVARIAT
1. Usia responden
2. Pendidikan responden
pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
3. Pekerjaan responden
pekerjaan
Statistics
N Valid 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0
Mode 71.68a
63.18a
32.20a
311.25a
kategori energi
Cumulative
Percent
kategori protein
Cumulative
Percent
kategori fe
Cumulative
Percent
kategori folat
Cumulative
Percent
Statistics
N Valid 35
Missing 0
Mean 25.43
Median 25.00
Mode 25
Variance 3.171 26
Skewness .536
Kurtosis -.020
Minimum 23
Maximum 30
kategori LLA
Cumulative
Percent
6. Kadar hb
Statistics
kadar hb
N Valid 35
Missing 0
Mean 10.863
Median 10.800
Mode 10.8
Variance .388
Skewness .427
Kurtosis -.526
Minimum 9.8
Maximum 12.2
kategori hb
27
N Valid 35
Missing 0
Mean 2871.43
Median 2900.00
Mode 3200
Variance 1.280E5
Skewness -.443
Kurtosis -.472
Minimum 2000
Maximum 3500
28
Lampiran 6.
NORMALITAS DATA
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
2. Pendidikan ibu
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
3. Pekerjaan ibu
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
4. Asupan Energi
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
.951 35 .120
5. Asupan Protein
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
.966 35 .335
29
6. Asupan Fe
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
.939 35 .052
7. Asupan folat
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
.963 35 .273
8. LLA
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
10. BBL
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
30
Lampiran 7.
Correlations
lingkar lengan
.162 .568**
N 35 35 35 35 35 35 35
N 35 35 35 35 35 35 35
.210 .433**
N 35 35 35 35 35 35 35
.144 .301
N 35 35 35 35 35 35 35
.111 .368*
.394*
1 .222 .431**
N 35 35 35 35 35 35 35
lingkar lengan atas Pearson Correlation .162 .139 .210 .144 .222 1 .381*
Sig. (2-tailed) .354 .427 .226 .409 .201 .024
N 35 35 35 35 35 35 35
.541**
.433**
.301 .431**
.381*
N 35 35 35 35 35 35 35
31
Correlations
N 35 35
N 35 35
Correlations
pendidikan berat lahir bayi
N 35 35
N 35 35
Correlations
N 35 35
N 35 35
32
Lampiran 8.
Variables Entered/Removedb
. Enter
. folat recall
. persen_E
Model Summary
1 .777a
2 .771b
3 .760c
4 .736d
.541 .497 253.694
a. Predictors: (Constant), lingkar lengan atas, persenprot, folat recall, besi recall, kadar hb, persen_E
b. Predictors: (Constant), lingkar lengan atas, persenprot, besi recall, kadar hb, persen_E
ANOVAe
Total 4351428.571 34
Total 4351428.571 34
Total 4351428.571 34
Total 4351428.571 34
a. Predictors: (Constant), lingkar lengan atas, persenprot, folat recall, besi recall, kadar hb, persen_E
b. Predictors: (Constant), lingkar lengan atas, persenprot, besi recall, kadar hb, persen_E 33
c. Predictors: (Constant), lingkar lengan atas, persenprot, besi recall, kadar hb
Coefficients
Model
Excluded Variables
Collinearity Statistics
Tolerance
persen_E .173b
persen_E .169c
lingkar lengan
atas
.197c
1.585 .123 .278 .916
a. Predictors in the Model: (Constant), lingkar lengan atas, persenprot, besi recall, kadar hb,
persen_E 34
b. Predictors in the Model: (Constant), lingkar lengan atas, persenprot, besi recall, kadar hb
Variables Entered/Removed(b)
Model Summary
ANOVA(b)
Total 4351428,571 34
a Predictors: (Constant), FE1, PROTEIN1
Coefficients(a)