Anda di halaman 1dari 11

JURNAL

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KOTA


TOMOHON

JESSI S TAMPUN

100 314 066

Dosen Pembimbing :

Dr. Ir. G.H.M. Kapantow, MIkomp, MSc

Dr. Ir. Grace A.J. Rumagit, MSi

Lorraine W.Th. Sondakh, SP., M.Si

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI

MANADO

2014
ABSTRAK mengalami perubahan posisi menjadi basis dengan
sub sektor yang mengikutinya yakni sub sektor

Jessi S. Tampun, 2014. Peranan Sektor tanaman bahan makanan, peternakan dan

Pertanian Dalam Pembangunan Wilayah Kota kehutanan. Sub sektor perkebunan dan perikanan

Tomohon (dibawah bimbingan tetap pada posisi non basis. Peranan sektor

G.H.M.Kapantow, sebagai Ketua Komisi pertanian dari sisi pendapatan di Kota Tomohon

Pembimbing, serta Grace A.J. Rumagit dan mempengaruhi perubahan total pendapatan wilayah

Lorraine W.Th. Sondakh sebagai Anggota). di Kota Tomohon. Adapun saran dalam penelitin
ini yaitu Perlu adanya perhatian khusus bagi sektor

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertanian di Kota Tomohon mengingat di masa

kontribusi sektor pertanian terhadap pembangunan yang akan datang sektor pertanian akan mengalami

daerah di Tomohon , mengetahui posisi sektor perubahan posisi serta ditunjang lewat dikenalnya

pertanian dan sektor sub tanaman pangan , Kota Tomohon sebagai Kota Agrowisata.

perkebunan , peternakan, kehutanan , dan


Kata kunci : kontribusi , sektor pertanian ,
perikanan di Tomohon dan menentukan peran pembangunan daerah
pertanian dalam ekonomi di Tomohon dilihat dari
pengganda pendapatan angka yang diberikan . ABSTRACT

Penelitian ini dilakukan di Tomohon dengan Jessi S. Tampun , 2014. Role of Agriculture in

pengumpulan data di Badan Pusat Statistik Regional Development Tomohon ( under the

Tomohon dan Provinsi Sulawesi Utara . Data guidance of G.H.M. Kapantow , as Chairman of

kemudian dianalisis dengan menggunakan the Advisory Committee , as well as Grace A.J.

beberapa jenis perhitungan termasuk menghitung Rumagit and Lorraine W.Th. Sondakh as

kontribusi , LQ dan DLQ analisis untuk Members ) .

mengidentifikasi sektor pertanian serta perubahan This study aims to determine the contribution of

posisi dan pengganda pendapatan analisis untuk the agricultural sector to regional development in

melihat peran sektor pertanian .Hasil penelitian Tomohon , knowing the position of the agricultural

menunjukkan Pada tahun 2013 sektor pertanian sector and sub- sector of food crops , plantations ,

memiliki kontribusi sebesar 14, 45% terhadap total livestock , forestry , and fisheries in Tomohon and

PDRB Kota Tomohon dengan dua subsektor dari determine the role of agriculture in the economy in

sektor pertanian yang memiliki kontribusi terbesar Tomohon seen from the figures given income

adalah subsektor tanaman bahan makanan yang multiplier .

memberikan kontribusi 5,40% terhadap total The research was conducted in Tomohon with data

PDRB. Posisi sektor pertanian yaitu non basis pada collection at the Central Bureau of Statistics

Tahun 2013, dimasa yang akang datang Tomohon and North Sulawesi . Data were analyzed
by using several types of calculations including
calculating contributions , LQ and DLQ analysis to pembangunan ekonomi daerah, baik jangka pendek
maupun jangka panjang, pemahaman mengenai
identify the agricultural sector as well as changes
teori pertumbuhan ekonomi wilayah, yang
in the position and income multiplier analysis to dirangkum dari kajian terhadap pola-pola
pertumbuhan ekonomi dari berbagai wilayah,
look at the role of the agricultural sector The
merupakan satu faktor yang cukup menentukan
results of research show In 2013 the agricultural kualitas rencana pembangunan ekonomi daerah
(Blakely, 2002).
sector has contributed 14 , 45 % of the total GDP
Pertumbuhan ekonomi Kota Tomohon
Tomohon with two sub-sectors of the agricultural mengalami peningkatan selama empat tahun
terakhir.Hal ini terlihat dari nilai PDRB yang terus
sector which has the greatest contribution is the
meningkat selama tahun 2009-2012.Kondisi
food crops subsector which contributed 5.40% to perekonomian Kota Tomohon tercermin dalam
bentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
the total GDP . The position of the agricultural
Untuk lebih memperjelas nilai PDRB Kota
sector that is non- base in 2013 , a period to akang Tomohon dapat dilihat pada Tabel berikut :
come into a position change by sub- sector base
that follows the sub- sectors of the food crops , Tabel 1. PDRB Kota Tomohon Atas dasar Harga
Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha
livestock and forestry . Plantation and fisheries Tahun 2010-2013 (Juta Rupiah)
sub- sectors remain at non- base . The role of the Lapangan
2010 2011 2012 2013
agricultural sector in terms of revenue in Tomohon Usaha

affect change in the total income of the area in Pertanian 102,707.88 104.331,76 110.592,11 116.793,69

Tomohon . The advice in this experiment is a need a. Tanaman 39.327,83 41.316,77 43.686,02
Bahan Makanan 37,706.93
for special attention to the agricultural sector in
b. Tanaman 38.298,95 40.141,33 42.377,61
Tomohon remember in future agricultural sector Perkebunan 39,524.20
will experience a change in position and supported
c. Peternakan 26.278,68 28.706,76 30.297,87
through Tomohon known as the City of Agro . dan Hasilnya 25,059.72

d. Kehutanan 59.90 58,74 59,75 59,82

Keywords: contribution, agricultural sector, e. Perikanan 357.13 366,56 367,50 372,37

regional development. Pertambangan 57.941,51 67.731,40 69.164,80


& Penggalian 54,192.60

Industri 49.993,65 52.744,05 55.348,66


PENDAHULUAN Pengolahan 46,998.85

Latar Belakang Listrik, Gas & 6.330,09 6.754,58 7.370,03


Air Bersih 5,993.08
Setiap daerah mempunyai corak
pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan Bangunan 169,882.82 181.922,68 192.627,47 208.203,86

daerah lain. Oleh sebab itu perencanaan Perdag.Hotel& 113.781,52 119.156,81 127.010,50
pembangunan ekonomi suatu daerah pertama-tama Restoran 104,718.38
perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik
daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan Pengangkutan 43.882,31 46.834,70 50.921,43
& Komunikasi 41,808.25
daerah lain. Tidak ada strategi pembangunan
ekonomi daerah yang dapat berlaku untuk semua
daerah. Di pihak lain, dalam menyusun strategi
Keu. Persewaan 19.583,62 20.573,14 22.296,81 perkebunan, peternakan, kehutanan, dan
& Perusahaan 18,401.60
perikanan di Kota Tomohon.
Jasa-Jasa 118,854.14 129.207,04 138.915,60 3.
151.196,92 Mengetahui peranan sektor pertanian
dalam perekonomian di Kota Tomohon
Jumlah 663,557.59 706.974,18 755.929,86 808.306,70 dilihat dari angka pengganda pendapatan
yang diberikan.
Sumber : BPS Kota Tomohon Tahun 2014
Manfaat Penelitian
Sektor pertanian di Kota Tomohon
merupakan penyumbang keempat dalam Berdasarkan uraian pada latar belakang
pembentukan PDRB (BPS Kota Tomohon, dan permasalahan di atas tujuan utama
2014).Dalam memberikan kontribusinya penelitian ini adalah :
terhadap pembangunan di Kota Tomohon, 1. Bagi peneliti, penelitian ini berguna
sektor pertanian didukung oleh sub sektor sebagai sarana menambah pengetahuan
tabama, perkebunan, peternakan, kehutanan dan sebagai salah satu syarat dalam
dan perikanan.Sektor pertanian di Kota menyelesaikan studi di Fakultas Pertanian
Tomohon belum mampu mencukupi kebutuhan UNSRAT.
perekonomian masyarakat.Pembangunan 2. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan
sektor pertanian perlu terus ditingkatkan dapat digunakan sebagai tambahan
intensitasnya, dan diharapkan untuk tahun informasi, wawasan, dan pengetahuan serta
mendatang sektor pertanian mampu sebagai bahan pembanding untuk masalah
memberikan kontribusi yang lebih besar yang sama.
daripada tahun-tahun sebelumnya dalam
perekonomian di Kota Tomohon.
METODOLOGI PENELITIAN
Perumusan Masalah
Lokasi dan Waktu Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka
yang menjadi perumusan masalah yaitu : Penelitian dilakukan di Kota Tomohon.
Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja
1. Berapa besar kontribusi sektor pertanian (Purposive Sampling), yaitu pengambilan
terhadap pembangunan wilayah di Kota lokasi dengan mempertimbangkan alasan yang
Tomohon ? diketahui dari sifat daerah/lokasi tersebut
2. Bagaimana posisi sektor pertanian dan sub sesuai tujuan penelitian (Singarimbun,
sektor tanaman bahan makanan, 2000).Penelitian ini akan dilaksanakan selama
perkebunan, peternakan, kehutanan dan 4 (empat) bulan dari persiapan sampai
perikanan di Kota Tomohon ? penyusunan laporan, yaitu pada bulan
3. Bagaimana peranan sektor pertanian Februari sampai bulan Mei 2014.
dalam perekonomian di Kota Tomohon
dilihat dari angka pengganda pendapatan Metode Penelitian
yang diberikan ?
Metode dasar yang digunakan dalam
Tujuan Penelitian penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif.Metode ini memusatkan diri pada
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, masalah-masalah yang ada pada masa
maka yang menjadi tujuan penelitian ini sekarang, pada masalah-masalah yang
adalah : aktual. Data yang akan dikumpulkan mula-
1. Mengetahui kontribusi sektor pertanian mula disusun, dijelaskan dan kemudian
terhadap pembangunan wilayah di Kota dianalisis (Surakhmad, 2000). Selang waktu
Tomohon. data yang dikumpulkan yaitu dari tahun 2011
2. Mengetahui posisi sektor pertanian dan sampai tahun 2013.
sub sektor tanaman bahan makanan,
Jenis dan Sumber Data diperoleh dari persamaan sebagai berikut
:
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder berupa
data yang telah dikumpulkan dan dilaporkan
oleh orang diluar peneliti, walau data yang
dikumpulkan adalah data asli (Surakhmad, Dimana :
2002).
Data sekunder yang digunakan dalam LQ : Nilai Location Quotient
penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat vi : PDRB sektor/sub sektor
Statistik (BPS) Kota Tomohon, dan BPS pertanian wilayah Kota Tomohon
Provinsi Sulawesi Utara.
vt : PDRB total wilayah Kota
Konsep Pengukuran Variabel Tomohon
1. PDRB Kota Tomohon berdasarkan ADHK Vi : PDRB sektor/sub sektor
tahun 2011-2013 pertanian wilayah Provinsi
2. PDRB Provinsi SULUT berdasarkan SULUT
ADHK tahun 2011-2013
3. PDRB total wilayah Kota Tomohon Vt : PDRB total wilayah Provinsi
4. PDRB total wilayah Provinsi SULUT SULUT
5. PDRB sektor pertanian wilayah Kota
Tomohon berdasarkan ADHK tahun 2000 Kriteria :
tahun 2011-2013
6. PDRB sektor pertanian wilayah Provinsi Apabila LQ > 1 berarti sektor maupun
SULUT berdasarkan ADHK tahun 2000 sub sektor pertanian merupakan sektor
tahun 2011-2013 basis. Sedangkan LQ 1 berarti sektor
7. Pengganda pendapatan sektor pertanian maupun sub sektor pertanian merupakan
8. Pendapatan total wilayah Kota Tomohon sektor non basis.
9. Pendapatan sektor pertanian Kota
Tomohon
3. Analisis Posisi Sektor Pertanian dan Sub
Sektor Pertanian di Masa yang Akan
Metode Analisis Data
Datang
1. Kontribusi Sektor Pertanian terhadap total Untuk mengatasi kelemahan
PDRB Kota Tomohon metode LQ digunakan varians dari
Dalam penelitian ini digunakan metode LQ yaitu Dynamic Location
data PDRB ADHK tahun 2000. Dengan Quotient (DLQ). Metode DLQ
rumusyaitu : menggambarkan posisi sektor maupun
sub sektor pertanian di masa mendatang.
( ) ( )
Nilai PDRB sektor - i { }
kontribusi x100% ( ) ( )
Total PDRB
Dimana :
2. Identifikasi Sektor Pertanian dan Sub
Sektor Pertanian DLQ : Indeks Dynamic Location
Analisis Location Quotient (LQ) Quotient
digunakan untuk mengidentifikasi sektor gij : Rata-rata laju pertumbuhan
pertanian maupun sub sektor pertanian di sektor/sub sektor pertanian Kota
Kota Tomohon. Besarnya nilai LQ dapat Tomohon
gj : Rata-rata laju pertumbuhan PDRB dapatdiharapkan basis di tahun-tahun
Kota Tomohon mendatang
4. LQ 1 dan DLQ 1, berarti sektor
Gi : Rata-rata laju pertumbuhan pertanian tetap non basis
sektor/sub sektor pertanian Provinsi
SULUT
5. Peranan Sektor Pertanian
Gj : Rata-rata laju pertumbuhan PDRB Angka Pengganda Pendapatan
seluruh sektor Provinsi SULUT

t : Jumlah tahun analisis

Untuk pertumbuhan sektor/sub sektor Dimana :


pertanian Kota Tomohon tahun 2013
2013 dihitung dengan rumus: M: Pengganda pendapatan sektor pertanian

{ }
Y:Pendapatan total wilayah Kota Tomohon

YP:Pendapatan sektor pertanian di Kota


Tomohon
Rata-rata laju pertumbuhan untuk tahun
2013 yaitu :
HASIL DAN PEMBAHASAN
{ }
Geografis, Administratif Dan Kondisi Fisik
Jika DLQ > 1, sektor maupun sub sektor Kota Tomohon dapat dicapai dengan
pertanian masih dapat diharapkan untuk menggunakan transportasi darat, jarak dari ibukota
basis di masa yang akan datang. Jika Provinsi Sulawesi Utara, Kota Manado 25 km.
DLQ 1, sektor maupun sub sektor Dari Bandara International Sam Ratulangi 34 km,
pertanian tidak dapat diharapkan untuk dan dari Pelabuhan International Bitung 60 km
basis di masa yang akan datang. melalui Kabupaten Minahasa Utara dan Minahasa
(Suyatno, 2002). Induk. Jarak dari Kabupaten Minahasa Induk 15
4. Analisis Identifikasi Sektor Pertanian dan km dan Kabupaten Minahasa Selatan 58 km.
Sub Sektor Pertanian Untuk Masa Letak wilayah Kota Tomohon dari sebelah utara
Sekarang dan Masa Depan berbatasan dengan Kecamatan Pineleng dan
Analisis gabungan LQ dan DLQ Tombulu (Kabupaten Minahasa), sebelah Selatan
digunakan untuk mengetahui perubahan berbatasan dengan Kecamatan Sonder dan
posisi dan potensi baik sektor maupun Remboken (Kabupaten Minahasa) dan Kecamatan
sub sektor untuk masa yang akan datang Tombariri (Kabupaten Minahasa), sebelah Barat
dengan rincian sebagai berikut : dengan Kecamatan Tombariri dan sebelah Timur
1. LQ > 1 dan DLQ > 1, berarti sektor dengan Kecamatan Airmadidi (Kabupaten
pertanian tetap menjadi basis Minahasa Utara).
2. LQ > 1 dan DLQ 1, berarti sektor Kota Tomohon berada di wilayah
pertanian mengalami perubahan pegunungan yang terletak antara 011851
posisi dari basis menjadi non basis Lintang Utara dan 1244940 Bujur Timur,
sehingga tidak dapat diharapkan memiliki luas 147,21 km2 dan berada pada
menjadi basis di tahun-tahun yang ketinggian 400-1500 meter dpl dengan kisaran
akan datang suhu 18 C - 30 C. Dengan kecepatan angin rata-
3. LQ 1 dan DLQ > 1, berarti rata 3,35 knot/bulan, kelembapaan udara rata-rata
sektor pertanian telah mengalami 90,67 %/bulan, temperature udara 22,33 C/bulan,
perubahan posisi dari non basis curah hujan rata-rata 291,04 mm/bulan dan tekanan
menjadi sektor basis sehingga udara 940,10. Terdapat tiga gunung yaitu gunung
Lokon (1.579,6 m dpl), gunung Tampusu (1.474 m
dpl), dan gunung Mahawu (1.331 m dpl). Beberapa disajikan dalam tabel kontribusi sektor pertanian
sungai seperti Sungai Ranowangko, Sungai Sapa, terhadap total PDRB Kota Tomohon Tahun 2013
Sungai Sinambey dan 32 mata air tersebar.Selain dengan menggunakan data ADHK.
itu terdapat dua danau, yaitu danau Linow dan Tabel 3 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap
danau Pangolombian. Total PDRB ADHK Tahun 2013
Peranan Sektor Pertanian Dalam Pembangunan Lapangan Usaha 2013
Wilayah Kota Tomohon ADHK Kontribusi
Pertanian merupakan salah satu sektor (Juta Rp) (%)
yang menjadi penggerak utama kegiatan ekonomi Pertanian 116793.69 14.45
Kota Tomohon salah satunya kegiatan
pembangunan wilayah. Hal ini tergambar dalam a. Tanaman Bahan 43686.02 5.40
Produk omestik Regional Bruto (PDRB) Kota Makanan
Tomohon yang menunjukkan bahwa nilai PDRB b. Tanaman 42377.61 5.24
Sektor Pertanian mengalami peningkatan mulai Perkebunan
dari tahun 2011-2013. Hal tersebut dapat dilihat c. Peternakan dan 30297.87 3.75
dalam tabel berikut. Hasilnya
d. Kehutanan 59.82 0.01

Tabel.2 Produk Domestik Regional Bruto Atas e. Perikanan 372.37 0.05


Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar
Harga Konstan (ADHK) Tahun 2011-2012 Kota Total PDRB 808306.70
Tomohon (Juta Rp) Sumber : Hasil Olahan, 2014
Lapangan Usaha 2011 2012 2013
Tabel 3 menunjukkan kontribusi sektor
ADHB ADHK ADHB ADHK ADHB ADHK pertanian terhadap total PDRB Kota Tomohon
Pertanian 212215.14 104331.76 231145.77 110592.11 251912.73 116793.69
yaitu sebesar 14.45%. Sub sektor tanaman bahan
a. Tanaman Bahan 81221.29 39327.83 87403.75 41316.77 96821.12 43686.02
Makanan makanan memberikan kontribusi 5.40%, sub sektor
b. Tanaman
Perkebunan
79236.81 38298.95 82800.33 40141.33 90099.02 tanaman perkebunan 5.24%, sub sektor peternakan
42377.61

c. Peternakan dan 51210.35 26278.68 60037.90 28706.76 64022.67 dan hasilnya 3.75 % sub sektor perikanan 0.05%
30297.87
Hasilnya

d. Kehutanan 97.08 58.74 99.85 59.75 103.55


dan sub sektor kehutanan 0.01%.
59.82
Teori ekonomi basis dibagi menjadi dua
e. Perikanan 749.61 366.56 803.94 367.50 866.37 372.37
bagian, yaitu sektor basis dan sektor non
Pertambangan &
Penggalian
80873.04 57941.51 97896.57 67731.40 105688.67 basis.Sektor basis adalah sektor perekonomian
69164.80

Industri 104346.22 49993.65 111054.05 52744.05 116901.73 yang mampu mencukupi kebutuhan wilayahnya
55348.66
Pengolahan

Listrik, Gas & Air 12627.54 6330.09 14087.99 6754.58 15826.69


sendiri dan mampu mengekspor produknya ke luar
7370.03
Bersih wilayah.Sedangkan sektor non basis adalah sektor
Bangunan 410385.53 181922.68 453318.80 192627.47 509979.13 208203.86
perekonian yang hanya mampu memenuhi
Perdag.Hotel&
Restoran
245299.56 113781.52 260686.00 119156.81 284845.61 kebutuhan wilayahnya sendiri dan belum bisa
127010.50

Pengangkutan & 103680.34 43882.31 117484.31 46834.70 133801.56 mengekspor produknya keluar wilayah.
50921.43
Komunikasi

Keu. Persewaan & 30460.93 19583.62 32733.56 20573.14 36894.38 22296.81


Berdasarkan data pada Tabel maka
Perusahaan dapat diidentifikasi sektor pertanian di Kota
Jasa-Jasa 281975.04 129207.04 320124.79 138915.60 362959.20
Tomohon berdasarkan basis sektor. Berikut akan
151196.92

Jumlah 1481863.34 706974.18 1638531.84 755929.86 1818809.70 disajikan sektor basis di Kota Tomohon
808306.70

berdasarkan nilai LQ.


Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tomohon, Tabel4. Sektor Basis berdasarkan LQ PDRB
2014 ADHK Tahon 2000 di Kota Tomohon
Tahun 2013
Tabel 2 menunjukkan Nilai Produk
Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Lapangan Usaha Kota Tomohon
Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan SULUT
2013 LQ
(ADHK) Tahun 2011-2012 Gambaran Tabel 6 2013
menunjukkan bahwa PDRB Kota Tomohon Pertanian 116,793.69
3,780,279.70 0.81
dipengaruhi oleh harga yang berlaku. Berikut akan
a. Tanaman Bahan 43,686.02 Industri Pengolahan
Makanan 1,175,012.22 0.98 5.60 6.98 0.7
b. Tanaman 42,377.61 Listrik, Gas & Air
Perkebunan 1,282,559.85 0.87 Bersih 7.15 6.56 1.6
c. Peternakan dan 30,297.87 Bangunan
7.02 7.85 1.0
Hasilnya 417,163.25 1.91 Perdag.Hotel&
d. Kehutanan 59.82 Restoran 6.66 10.77 0.4
48,543.40 0.03
e. Perikanan 372.37 857,000.97 0.01 Pengangkutan &
Pertambangan & 69,164.80 Komunikasi 6.80 7.30 1.1
Penggalian 1,053,203.16 1.73 Keu. Persewaan &
Industri Pengolahan 55,348.66 1,626,095.37 0.90 Perusahaan 6.62 9.09 0.6
Listrik, Gas & Air 7,370.03 Jasa-Jasa
Bersih 166,146.93 1.17 8.36 7.68 1.6
Bangunan 208,203.86 Jumlah
3,461,041.57 1.58 6.80 7.47 1.0
Perdag.Hotel& 127,010.50 Sumber : Hasil Olahan, 2014
Restoran 3,740,823.72 0.89
Pengangkutan & 50,921.43
Komunikasi 2,753,011.69 0.49 Tabel 5 menunjukkan sektor yang
Keu. Persewaan & 22,296.81 memiliki nilai DLQ > 1 adalah sektor maupun sub
1,464,301.07
Perusahaan 0.40
Jasa-Jasa 151,196.92 sektor yang masih dapat diharapkan untuk basis
3,241,675.16 1.23
Jumlah 808,306.70
dimasa yang akan datang diantaranya sektor
21,286,578.38 1.00
pertanian, sub sektor tanaman bahan makanan, sub
Sumber : Hasil Olahan, 2014 sektor pertenakan dan hasilnya, sub sektor
kehutanan, sektor pertambangan, sektor listrik, gas
Berdasarkan analisis Tabel 4 dan air bersih, sektor bangunan, sektor
menunjukkan bahwa sektor pertanian bukan pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa-
merupakan sektor basis di Kota Tomohon, karena jasa. Selain itu dapat juga dilihat perubahan posisi
LQ<1.Namun terdapat sub sektor dari sektor khususnya untuk sektor pertanian dan sub
pertanian yang memiliki LQ > 1 yakni sub sektor sektornya dimana sektor pertanian telah mengalami
peternakan dan hasilnya dengan nilai 1.91.Jika perubahan posisi dari non basis menjadi sektor
dilihat keseluruhan sektor yang merupakan sektor basis sehingga diharapkan basis pada tahun-tahun
basis di Kota Tomohon yakni sektor pertambangan mendatang berdasarkan nilai LQ < 1 dan DLQ >1.
dan penggalian, sektor listrik, gas dan air bersih,
sektor bangunan serta sektor jasa-jasa.Sektor- Tabel 6 Perubahan Posisi Sektor berdasarkan Nilai
sektor ini merupakan sektor basis karena LQ dan DLQ
ditunjukkan dengan nilai LQ > 1. Selanjutnya akan
dianalisis posisi sektor pertanian dan sub sektor LQ DLQ Keterangan
pertanian di masa yang akan datang dengan Lapangan Usaha
menggunakan data tahun 2011-2013 untuk melihat
laju pertumbuhan sektor/subsektor pertanian yang Pertanian
0.81 1.1 Non Basis-Basis
disajikan dalam tabel berikut : a. Tanaman
Bahan Makanan 0.98 1.3 Non Basis-Basis
Tabel 5. Posisi Sektor Pertanian dan Sub Sektor b. Tanaman
Pertanian di Masa yang akan datang Perkebunan 0.87 0 Non Basis-Non Basis
c. Peternakan dan
Laju Pertumbuhan Hasilnya 1.91 1.4 Basis-Basis
Lapangan Usaha DLQ d. Kehutanan
Kota Tomohon Sulut
0.03 259.0 Non Basis-Basis
Pertanian 4.40 4.60 1.1 e. Perikanan
a. Tanaman Bahan
0.01 0.1 Non Basis-Non Basis
Makanan 5.03 5.02 1.3
b. Tanaman Pertambangan &
Perkebunan 2.43 3.96 0 Penggalian 1.73 4.3 Basis-Basis
c. Peternakan dan Industri
Hasilnya 6.55 6.42 1.4 Pengolahan 0.90 0.7 Non Basis-Non Basis
d. Kehutanan Listrik, Gas & Air
-0.03 -0.83 259.0
e. Perikanan Bersih 1.17 1.6 Basis-Basis
1.41 5.03 0.1 Bangunan
Pertambangan &
Penggalian 8.64 5.43 4.3 1.58 1.0 Basis- Basis
Perdag.Hotel& perubahan sektor pertanian dari non basis menjadi
Restoran 0.89 0.4 Non Basis-Non Basis basis, berarti sektor pertanian bukan hanya menjadi
Pengangkutan &
Komunikasi
pendukung sektor-sektor ekonomi yang lainnya,
0.49 1.1 Non Basis-Basis
Keu. Persewaan & melainkan sektor pertanian menjadi tombak bagi
Perusahaan 0.40 0.6 Non Basis-NonBasis sektor-sektor lain untuk tetap memberikan
Jasa-Jasa sumbangsih atau kontribusi bagi pembangunan
1.23 1.6 Basis-Basis wilayah Kota Tomohon.
Sumber : Hasil Olahan, 2014
Selain sektor pertanian yang mengalami
Tabel 6 menunjukkan adanya perubahan perubahan posisi, ada juga sektor-sektor lain
posisi sektor basis maupun non basis di masa yang seperti sektor pengangkutan dan komunikasi dari
akan datang. Sektor pertanian merupakan salah non basis menjadi basis.Hal ini didukung semakin
satu sektor yang mengalami perubahan posisi dari meningkatnya sarana komunikasi dan transportasi
non basis menjadi basis. Hal ini disebabkan karena yang semakin diminati oleh masyarakat.
adanya kemajuan untuk sektor pertanian, dimana
Kota Tomohon merupakan kota pertanian yang Selanjutnya dapat dilihat pengelompokkan
memiliki beragam karya pada hortikultura yang sektor-sektor berdasarkan perubahan posisi pada
masuk dalam sub sektor tanaman bahan makanan, gambar berikut :
sehingga mengalami perubahan menjadi sektor
basis kedepannya. Namun ada sub sektor dari
sektor pertanian yang tidak mengalami perubahan
posisi seperti sub sektor tanaman perkebunan dan Yang Basis Non Basis
sub sektor perikanan yang tetap pada posisi non akan datang
basis, serta sub sektor peternakan yang tetap pada
posisi basis. Sub sektor yang mengalami perubahan Sekarang
posisi menjadi basis yakni sub sektor tanaman
bahan makanan dan sub sektor kehutanan. Basis Sub sektor -
peternakan dan
Perubahan posisi ini dikarenakan adanya hasilnya, sektor
peningkatan produksi tanaman bahan makanan pertambangan
serta perhatian khusus untuk kondisi kehutanan. dan penggalian,
Selain itu juga adanya perhatian pemerintah sektor listrik gas
terhadap pertumbuhan sektor pertanian seperti dan air bersih,
adanya penyuluhan terhadap petani tentang cara sektor bangunan,
bertani yang baik untuk pmeningkatan sektor jasa-jasa
pengetahuan petani tentang pertanian dan adanya
subsidi dari pemerintah terhadap sektor pertanian. Non Basis Sektor Pertanian, Sub sektor
Selain itu juga sektor pertanian merupakan salah Sub sektor Tanaman
satu sektor yang menjadi unggulan di Kota tanaman bahan Perkebunan,
Tomohon, karena didukung oleh lokasi Kota makanan, sub sub sektor
Tomohon yang strategis, berada di bawah kaki sektor perikanan,
Gunung Lokon, dan memiliki beragam kekayaan kehutanan, sektor industri
alam yang merupakan bagian dari sektor pertanian, sektor pengolahan,
juga dikenal sebagai kota yang kaya akan pengangkutan sektor
hortikultura yang ada dimana ini masuk dalam sub dan komunikasi perdagangan
sektor tanaman bahan makanan. Perubahan sektor hotel dan
pertanian dari non basis menjadi basis, merupakan restoran, sektor
salah satu indikasi meningkatnya pertumbuhan keuangan
ekonomi Kota Tomohon, karena sektor pertanian persewaan dan
memiliki kontribusi lebih dari 14.5% terhadap perusahaan
perekonomian Kota Tomohon. Selain itu dengan
Sumber : Hasil Olahan, 2014
Gambar 1. Pengelompokkan perubahan pertanian. Secara sederhana ukuran keberhasilan
posisi sektor ekonomi Kota Tomohon dihitung dari besar pengaruh uang yang diperoleh
dari sektor pertanian terhadap perekonomian suatu
Gambar 1 menjelaskan penglompokkan daerah. Besarnya pengaruh uang tersebut
sektor berdasarkan perubahan posisi sektor dinotasikan sebagai coefficient of multiplier
ekonomi di Kota Tomohon.Dapat dilihat effects(K). Semakin besar nilai K menunjukan
perubahan posisi yang terjadi yaitu k dari non basis bahwa perkembangan sektor pertanian juga
menjadi basis, sedangkan dari basis menjadi non semakin bagus. Nilai K juga dipengaruhi oleh
basis tidak ada. kebocoran multiplier effects, meskipun banyak
uang dibelanjakan oleh wisatawan, tapi jika
Peranan merupakan fungsi suatu kegiatan kebocorannya juga besar maka nilai K akan
ekonomi. Dalam penelitian ini kontribusi sektor mengecil. Besarnya nilai K juga bisa digunakan
dan sub sektor pertanian diukur dengan angka untuk menghitung besarnya pendapatan nasional
pengganda pendapatan. Peranan sektor pertanian dari sektor pertanian.
dalam pembangunan wilayah Kota Tomohon dapat
dilihat dari angka pengganda pendapatan yang
diperoleh berikut ini. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Tabel 7. Angka Pengganda Pendapatan Berdasarkan hasil analisis LQ dan DLQ Kota
Tomohon , dapatdiambil kesimpulan sebagai
Tahun Total Pendapatan MS berikut :
Pendapatan Sektor 1. Pada tahun 2013 sektor pertanian memiliki
Pertanian kontribusi sebesar 14, 45% terhadap total
2011 706,974.18 104,331.76 6.78 PDRB Kota Tomohon dengan dua
2012 755,929.86 110,592.11 6.84 subsektor dari sektor pertanian yang
2013 808,306.70 116,793.69 6.92 memiliki kontribusi terbesar adalah
Rata-Rata 6.84
subsektor tanaman bahan makanan yang
Sumber : Hasil Olahan, 2014 memberikan kontribusi 5,40% terhadap
Tabel 7 diketahui bahwa nilai angka total PDRB.
pengganda pendapatan tertinggi pada tahun 2013 2. Posisi sektor pertanian yaitu non basis
yaitu sebesar 6.92 artinya bahwa setiap pendapatan pada Tahun 2013 dimasa yang akang
satu rupiah sektor pertanian akan mempengaruhi datang mengalami perubahan posisi
perubahanpendapatan wilayah Kota Tomohon menjadi basis dengan sub sektor yang
sebesar Rp 6.92. Tahun 2012-2013 pendapatan mengikutinya yakni sub sektor tanaman
total maupun pendapatan sektor pertanian bahan makanan, peternakan dan
mengalami peningkatan. Adanya pengaruh kehutanan. Sub sektor perkebunan dan
perubahan pendapatan yang merupakan kontribusi perikanan tetap pada posisi non basis.
dari sektor pertanian merupakan bukti bahwa 3. Peranan sektor pertanian dari sisi
sektor pertanian memiliki peranan dalam pendapatan di Kota Tomohon
pembangunan ekonomi Kota Tomohon yang mempengaruhi perubahan total pendapatan
dibuktikan dengan angka pengganda pendapatan wilayah di Kota Tomohon.
yang diperoleh.
Multiplier effects adalah suatu kegiatan Saran
yang dapat memacu timbulnya kegiatan lain. Adapun saran dalam penelitian ini yaitu : Perlu
Berdasarkan teori ini dapat dijelaskan bahwa sektor adanya perhatian khusus bagi sektor pertanian di
pertanian akan menggerakkan sektor-sektor lain Kota Tomohon mengingat di masa yang akan
sebagai pendukungnya. Komponen utama sektor datang sektor pertanian akan mengalami perubahan
pertanian adalah sub sektor tanamn bahan makanan posisi serta ditunjang lewat dikenalnya Kota
yang didalamnya mencakup hortikultura. Tomohon sebagai Kota Agrowisata.
Multiplier effects juga bisa digunakan
untuk mengukur tingkat keberhasilan sektor DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, 2000. Ekonomi Pembangunan Edisi Wonogiri. Jurnal Ekonomi Pembangunan
Kedua. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Vol 1, No. 2, Desember 2000 : 144-159.
YKPN. Yogyakarta. Tarigan, R. 2002. Perencanaan Pembangunan
______, 2005. Ekonomi Pembangunan. Sekolah Wilayah Pendekatan Ekonomi dan
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta. Ruang.Departemen Pendidikan Nasional.
Blakely and Bradshaw, 2002.Planning Local Jakarta.
Economic Development.Theory and Todaro, 2006. Pembangunan Ekonomi Edisi
Practice. Sage Publication, London, New Kesembilan Jilid Satu. Erlangga. Jakarta.
Delhi. Widodo, 2006. Perencanaan Pembangunan :
Budiharsono, Sugeng. 2005. Teknik Pembangunan Aplikasi Komputer (Era Otonomi Daerah).
Wilayah Pesisir dan Lautan.PT Pradnya UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Paramita. Jakarta.
BPS Kota Tomohon, 2014.Kota Tomohon Dalam
Angka 2014 .Tomohon.
Daniel, M. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian.
Bumi Aksara. Jakarta.
Darwanto, 2006. Prinsip Dasar Pembangunan
Ekonomi Daerah.
Glasson, 2000.Pengantar Perencanaan Regional
Bagian Satu dan Dua (Terjemahan Paul
Sitohang).Lembaga Penerbitan Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Irawan dan Suparmoko, 2001. Ekonomi
Pembangunan. BPFE.Yogyakarta.
Jhingan, 2007.Ekonomi Pembangunan dan
Perencanaan.PT Raja Grafindo. Persada,
Jakarta.
Martono, 2000. Ekonomi Pembangunan.
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Mubyarto, 1995. Pengantar Ekonomi Pertanian
Edisi Ketiga. LP3ES. Jakarta.
Nugroho dan Dahuri, 2004. Pembangunan Wilayah
: Perspektif Ekonomi, Sosial, dan
Lingkungan. LP3ES. Jakarta.
Rencana Tata Ruang Wilayah, Kota Tomohon.
2013. Tomohon.
Riyadi dan Brathakusuma. 2005. Perencanaan
Pembangunan Daerah. Gramedia. Jakarta.
Sicat, G. P. 1991. Ilmu Ekonomi untuk Konteks
Indonesia. LP3ES. Jakarta.
Singarimbun, M. 2000. Metode Penelitian Survei.
LP3ES. Jakarta.
Soekartawi, 2003. Agribisnis, Teori, dan
Aplikasinya. PT Raja Grafindo. Jakarta.
Sukirno, S. 1995. Eonomi Pembangunan: Proses,
Masalah, dan Kebijakan. Borta Gorat.
Medan.
Surakhmad, 2002. Pengantar Penelitian Ilmiah.
Tarsito. Bandung.
Suyatno, 2002.Analisis Economic Base Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Tingkat II

Anda mungkin juga menyukai