Anda di halaman 1dari 10

3.

5 Uji validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan sesuatu instrument (Suharsimi,2006:168). Suatu intrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid memiliki

validitas yang rendah.

Sebuah instrument dikatakan apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari

variable yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrument menunjukan sejauh

mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variable yang di

maksud.

Alat untuk mengukur validitas Korelasi Product Moment dari Pearson.


Berdasarkan hasil perhitungan diproleh nilai r hitung >r table dan r hitung

<r tabel , dengan demikian ada item pertanyaan yang tidak valid untuk itu perlu

dihilangkan. Setelah dilakukan analisis ulang sample bahwa semua item pertanyaan

untuk variable tesebut dinyatakan valid atau layak digunakan untuk mengambil data.

a. Hasil Uji Validitas variable Kepemimpinan

Hasil uji validitas terhadap indicator variable kepemimpinan dapat

dilihat hasilnya pada table berikut:

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap indicator variable

kepemimpinan memperlihatkan hanya indicator 8 yang dinyatakan tidak valid karena

nilai r hitung yang di dapat masih lebih kecil dari nilai r tabel, sehingga indkator 8
yaitu pimpinan mampu menjadi juru bicara yang handal harus dihilangkan karena

tidak bisa digunakan untuk mengukur kepemimpinan.

b. Hasil uji Validitas Variabel lingkungan kerja

Hasil uji validitas terhadap indicator variable lingkungan kerja dapat diliaht

pada tabel berikut:

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap indicator variable lingkungan kerja

memperlihatkan indicator 2 dan indicator 10 dinyatakan tidak valid karena nilai r

hitung yang di dapat masih lebih kecil dari nilai r tabel, sehingga indicator 2 yaitu

warna dinding di dalam ruangan perusahaan membuat nyaman saat bekerja dan

indicator 10 yaitu ditempat kerja dilengkapi dengan fasilitas ibadah, kantin dan sarana

umum harus dihilangkan karena tidak bias digunakan untk mengukur lingkungan

kerja.
c. Hasil Uji Variable semangat kerja

Hasil uji validitas terhadap indicator semangat kerja dapat dilihat hasilnya

pada tabel berikut:

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap indicator variable semangat kerja

memperliatkan indicator 10 dinyatakan tidak valid karena nilai r hitung yang di dapat

masih lebih kecil dari nilai r tabel, sehingga bapak/ibu/sdr tidak ada keinginan pindah

ke perusahaan lain harus dihilangkan karena tidak bias digunakan untuk mengukur

semangat kerja.

2. Uji Reliabilitas

Reabilitas adalah sesuatu intrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik


(Suharsimi,2006:178). Instrument yang baik tidak akan bersifat tendedsius atau

mengarahkan responded untuk memilih jwaban-jawaban tertentu. Instrument yang

sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya,

apabila datanya benar-benar sesuai dengan kenyatannya maka, berapakalipun

diambil, tetap akan sama. Reabilitas menunjukan pada tingkat keandalan (dapat

dipercaya).

Disini yang dapat dipercaya adalah datanya, bukan semata-mata mengandung

instrumennya (Suharsimi,2006:179). Instrument yang reliable mengandung arti

bahwa instrument tersebut harus baik sehingga mampu mengungkap data yang

dipercaya.

Alat untuk mengukur reabilitas adalah Alpha Cronbach dengan rumus sebagai

berikut:
Hasil uji reabilitas mengunakan rumus Alpha menunjukan bahwa suatu

variael disebut reliable apabila >0,60 adalah reliable, jadi dapat dsimpulkan bahwa

instrument tersebut reliable dan dapat digunakan untuk penelitian.

Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat hasilnya pada tabel

berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil uji reliabilitas memperlihatkan, instrument atau indicator

yang digunakan reliable sebagai alat pengumpul data karena nilai cronbachs Alpha

yang didapat lebih dari 0,60. Dengan indicator yang reliable berarti data yang didapat

layak dan dipercaya untuk digunakan sebagai data penelitian.


3.6 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan

dalam model regresi berdistribusi normal(Ghozali,2005:110). Untuk mengetahui data

yang digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan

menggunakan grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal (450 ), dan

mengikuti garis pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas (Ghozali,2005:112).

3.7 Metode Analisis Data

1. Metode Analisis Deskriptif presentase

Metode ini digunakan untuk mengkaji variable-variabel yang ada pada

penelitian ini yang terdiri dari kepemimpinan, linkungan kerja, dan semangat kerja.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini adalah sebagai

berikut:

a. Membuat tabel distribusi jawaban angket

b. Menentukan skor jawaban dengan ketentuan skor yang

telah ditetapkan

c. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh tiap-tiap

responden
d. Memasukkan skor tersebut kedalam rumussebagai

berkikut:

%= n x 100%

Keterangan

n= jumlah nilai yang diperoleh

N= jumlah nilai ideal

(Ali,1992:8)

2. Analisis Regresi Linier Ganda

Analisis Regresi Linie Ganda digunakan untuk mengetahui oengaruh dua

variable bebas atau lebih terhadap variable terikat.

Rumus analisis regresi ganda adalah sebagai berikut:

Y= a+b1X1 + b2X2 +b3X3

Dimana:

a = Konstanta
b1,b2 dan b3 = Koefisien regresi

Y = Semangat Kerja

X1 = Kepemimpinan

X2 = Lingkungan kerja

(sumber: Usman dan Akbar,2006:242)

3. Uji hipotesis

a. Uji Hipotesis simultan

1) Jika nilai Fhitung signifikan < (0,05), atau koefisien Fhitung

signifikan pada taraf kurang atau sama dengan 5% maka Ho di

tolak.

2) Jika nilai Fhitung signifikan > (0,05), atau koefisien Fhitung

signfikan pada taraf lebih dari 5% maka Ho diterima.

b. Uji Hipotesis parsial

1) Jika nilai thitung signifikan < (0,05), atau koefisien thitung

signifikan pada taraf lebih dari 5% maka Ho ditolak.

2) Jika nilai signifikan > (0,05), atau koefisien thitung signifikan

pada taraf 5% maka Ho diterima.


Untuk membantu proses pengolahan data secara tepat dan cepat maka

pengolahan datanya dilakukan dengan program SPSS (Statistical Product and Service

Solution). Melalui program SPSS kegiatan pengolahan data dapa digunakan dengan

mudah tanpa harus melibatkan pemakai dala persoalan rumus-rumus statistika yang

cukup rumit, karena rumus statistika di atas akan terlibat secara langsung.

4. Menentukan koefisien determinasi

a. Secara stimultan

Untuk mengetahui seberapa besarnya kontribusi pengeruh anrata

variable bebas dengan variable terikat secarastimutan dapat dilihat

dengan besarnya nilai Adjusted R Square.

b. Secara parsial

Besarnya koefisien determinasi (r2) parsial yang digunakan untuk

mengetahui pengeruh masing-masing variable bebas jika variable

lainnya konstan terhadap variable terikat. Koefisien determinasi parsial

masing-masing variable digunakan untuk mengetahui besarnya

pengaruh variable, yaitu pengaruh X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y

dicari dengan cara mengkuadratkan r yang diperoleh dari perhiungan

SPSS.

Anda mungkin juga menyukai