Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT, Media Farmasi Vol. 11
No.2 Tahun 2014 telah terbit.
Pada edisi ini, Jurnal Media Farmasi menyajikan artikel yang semuanya
merupakan hasil penelitian. Sembilan artikel dari luar Fakultas Farmasi UAD
membahas, (1) Studi pengguna spektrofometri inframerah dan kemometrika (2)
Optimasi formula matrik patch mukoadhesif ekstrak daun sirih ( Piper batle L.)
(3) Pengembangan basic cold cream ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana
L.) (4) Aktivitas antioksidan ekstrak etanolik berbagai jenis sayuran (5) Layanan
pesan singkat pengingat (6) Pola peresepan antiemetik pada penderita dispepsia
pasien dewasa dan lanzia (7) Evaluasi kepatuhan pasien diabetes melitus tipe 2 (8)
Pengaruh pengetahuan dan sikap orang tua terhadap swamedikasi obat demam
pada anak. Tiga artikel dari penelitian Fakultas Farmasi UAD yang membahas
tentang : (1) Penggunaan antibotik pada pasien leukemia akut dewasa (2)
Formula granul kombinasi ekstrak terpurifikasi herba pegagan (Centella asiatica
(L) Urban) dan herba sambiloto (Andrographis paniculata) (Burm.f.)Ness) (3)
efek ekstrak etanol kelopak rosela ( Hibiscus sabdariffa L).
Harapan kami, jurnal ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau menjadi
referensi peneliti lain. Kritik dan saran membangun, senantiasa kami terima
dengan tangan terbuka.

Dewan editor
Pengembangan Basis Cold Cream IGN Agung, dkk 133

PENGEMBANGAN BASIS COLD CREAM EKSTRAK KULIT


BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) YANG
MEMENUHI SIFAT FARMASETIS

DEVELOPMENT OF MANGOSTEEN RIND EXTRACT (Garcinia


mangostana L) AS A COLD CREAM BASE MEET THE
PHARMACEUTICAL PHYSICAL PROPERTIES
IGN Agung Dewantara Putra, Eka Indra Setyawan

Universitas Udayana
Email : agungdp01@yahoo.com

ABSTRAK

Ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.), telah diteliti memiliki
aktivitas anti luka bakar. Formula cold cream dirancang dengan menggunakan
ekstrak tersebut dan diharapkan dapat mempermudah pengaplikasian. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui sifat fisik farmasetis sediaan cold cream.
Pencampuran cold cream dilakukan pada suhu 60oC kemudian dilakukan
pengujian sifat fisik farmasetis sediaan pada hari ke-0 sampai hari ke-28 setelah
sediaan jadi. Pengujian sediaan meliputi uji homogenitas, distribusi ukuran
droplet, tipe krim, rheologi, dan derajat pemisahan fase, secara deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan sifat fisik yang baik, krim homogen, dengan ukuran
droplet <10m, tipe krim a/m, dengan rheologi tiksotropik dan derajat pemisahan
1.

Kata kunci : Cold Cream, Sifat Fisik, Ekstrak Kulit Buah Manggis,

ABSTRACT

Extract of mangosteen rind (Garcinia mangostana L.), have been studied have
anti-burn activity. Designing a cold cream formulation containing the extract was
expected to facilitate the application. This study was aimed to determine the
pharmaceutical physical properties of cold cream. Cold cream preparation was
performed at 60 C then it tested on 0 to day 28 after preparation to determine the
pharmaceutical physical properties of the cold cream. The physical evaluation
includes homogeneity test, the droplet size distribution, type of cream,
rheological, and the degree of phase separation, descriptively. The results showed
good physical properties, homogeneous cream, with a droplet size of <10m,
cream-type W/O, with a thixotropic rheological and degrees separation of 1.

Keyword : cold cream, physical properties, mangosteen rind extract


134 Media Farmasi, Vol. 11 No.2 September 2014 :133-142

PENDAHULUAN terhadap pelepasan bahan obat.


Kelarutan zat aktif, viskositas
Penelitian sebelumnya telah sediaan, serta ukuran partikel juga
dilakukan skrining fitokimia dan uji akan berpengaruh terhadap stabilitas
aktivitas ekstrak kulit buah manggis, fisik sediaan akhir (Aulton, 2003).
yang digunakan dalam pengobatan Sediaan topikal yang sesuai
luka bakar. Puspitasari (2013) dengan mempertimbangkan tujuan
melaporkan ekstrak etanol 95% kulit pengobatan dan kelarutan dari
buah manggis dengan konsentrasi masing-masing ekstrak dengan
10% dalam sediaan cold cream karakteristik kandungan yang
secara histopatologis mampu bersifat variatif adalah krim, dimana
menurunkan infiltrasi sel radang krim ini merupakan suatu sistem
serta meningkatkan pembentukan emulsi yang terdiri dari fase air dan
kolagen secara signifikan pada kasus fase minyak. Diharapkan ekstrak
luka bakar. Derivat xanton yaitu - yang digunakan dapat terdispersi
mangostin yang terkandung daam secara merata kedalam basis krim.
kulit buah manggis memiliki Pengobatan pada kasus luka bakar
aktivitas antioksidan dan antimikroba cenderung menggunakan basis
yang paling besar (Priya et al., emulsi tipe a/m, dimana tipe ini
2010). Aktivitas antibakteri memiliki penyebaran lebih baik dari
diharapkan dapat mempercepat fase tipe m/a, walaupun sedikit
inflamasi dengan menekan berminyak tetapi penguapan air yang
pertumbuhan bakteri, sehingga terkandung dalam emulsi berjalan
secara tidak langsung mampu lambat dan dapat mengurangi rasa
meringankan fungsi dari makrofag panas dikulit (Shovyana dan
dan polimorf dalam melakukan Zulkarnain, 2013), kandungan fase
degradasi terhadap bakteri yang luar cold cream berupa minyak akan
muncul pada luka (Morison, 2014). menyebabkan cold cream dapat
Merancang suatu sediaan topikal melekat lebih lama pada kulit
dengan ekstrak yang berkhasiat sehingga akan menghasilkan efek
sebagai antibakteri dan penghilang terapi yang lebih panjang (Ansel,
bekas luka dalam sediaan akan 2008).
mempermudah dalam pengaplikasian Berdasarkan pemaparan di atas,
pada kulit dan diharapkan maka perlu dilakukan penelitian
pengobatan luka bakar akan lebih untuk mengetahui sifat fisik
efektif. Dalam menentukan jenis farmasetis sediaan cold cream
sediaan dan formula yang tepat perlu ekstrak kulit buah manggis (Garcinia
diperhatikan sifat fisika kimia dari mangostana L.).
zat aktif maupun basis yang
digunakan karena akan berpengaruh
Pengembangan Basis Cold Cream IGN Agung, dkk 135

METODE PENELITIAN Proses Maserasi Ekstrak Kulit Buah


Manggis
Rancangan Penelitian Kulit buah manggis segar dicuci
Penelitian eksperimental dengan air bersih, dipotong dan
dilakukan melalui penyiapan kulit dirajang terlebih dahulu, dan
buah manggis segar. Proses ekstraksi ditimbang sebanyak 100 gram.
kulit buah manggis segar dengan Dilanjutkan dengan proses maserasi
metode maserasi menggunakan selama 24 jam dengan 100 mL etanol
pelarut etanol 95%, Evaluasi sifat 95%. Ekstrak yang diperoleh
fisika cold cream meliputi uji kemudian diuapkan dalam oven pada
homogenitas, distribusi ukuran suhu 45-50oC hingga memiliki
droplet, tipe krim, rheologi, dan volume kurang dari 10 mL. ekstrak
derajat pemisahan fase, dianalisis selanjutnya didinginkan pada suhu
secara deskriptif. ruang.

Prosedur Penelitian Pemeriksaan Organoleptis Estrak


Pengumpulan Sampel Pemeriksaan organoleptis
Sampel yang digunakan adalah dilakukan secara visual terhadap
kulit buah manggis yang diperoleh ekstrak meliputi pemeriksaan warna
dari kawasan Sembung Sobangan dan bau.
Badung Bali.
Penetapan Kadar Air Ekstrak
Identifikasi Sampel Penetapan kadar air dari ekstrak
Identifikasi tumbuhan dilakukan kulit buah manggis, dilakukan
di Pusat Penelitian Determinasi dengan metode gravimetri. Lebih
Kebun Raya Eka Karya Bedugul, kurang 1 gram ekstrak ditimbang
Tabanan, Bali. menggunakan botol timbang yang
telah diketahui beratnya. Ekstrak
Penyiapan Simplisia yang telah ditimbang kemudian
Kulit buah manggis yang dikeringkan dalam oven pada suhu
digunakan dalam penelitian 105C selama 30 menit didinginkan.
diperoleh dari buah manggis yang Kemudian dinginkan dalam desikator
telah masak, berumur 3 hari setelah dan ditimbang. Selanjutnya
dipanen dari kawasan Sembung dilakukan pemanasan kembali dalam
Sobangan Badung Bali, memiliki oven
warna dan diameter relatif sama 7
cm.
136 Media Farmasi, Vol. 11 No.2 September 2014 :133-142

selama 30 menit, dinginkan dalam pada penangas air dengan suhu


desikator dan ditimbang kembali. pengujian (60oC, 70oC dan 80oC)
Dilakukan pekerjaan yang sama sampai melebur sempurna. Fase air
sampai berat konstan yaitu perbedaan dimasukkan ke dalam fase minyak
antara dua penimbangan berturut- sedikit demi sedikit dan diaduk
turut tidak lebih dari 0,25% (Depkes konstan menggunakan magnetic
RI, 1989). Kadar air dalam bahan stirer sampai terbentuk masa krim.
ditentukan dengan menggunakan Kemudian masing-masing ekstrak
rumus (1). ditambahkan ke dalam masa krim
Formula basis cold cream yang yang sudah terbentuk pada suhu yang
digunakan mengacu dari basis cold sama dengan pengadukan konstan.
cream standar yang digunakan dalam
penelitian Rahmawati (2010) yang
Evaluasi Sifat Fisik Sediaan Cold
dapat dilihat pada tabel I.
Cream
Uji Homogenitas
Prosedur Pembuatan
Uji ini bertujuan untuk melihat
Metode pembuatan cold cream dan mengetahui tercampurnya
dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan sediaan krim. Sebanyak
metode hasil modifikasi Rahmawati 50 miligram sediaan krim dioleskan
(2010) yaitu terlebih dahulu fase pada gelas objek yang bersih dan
minyak (cera alba, cetaceum, parafin diamati menggunakan mikroskop
cair) dan fase air (akuades) optik pada perbesaran 10 kali (Aghel
et al., 2007)
dipanaskan dalam wadah terpisah

% air = berat awal berat akhir x 100% ........................................(1)


Berat awal

Tabel I. Formula cold cream

Penimbangan (gram)/
Formula Fungsi
100 gram
Basis fase minyak; meningkatkan
Cera alba stabilitas emulsi a/m; stiffening 8,9
agent
Cetaceum Basis fase minyak; Emolien 11,1
Parafin cair Basis fase minyak, Emolien 49,8
Akuades Basis fase air 19,1
Ekstrak kulit buah manggis Bahan aktif 10
Pengembangan Basis Cold Cream IGN Agung, dkk 137

Uji Distribusi Ukuran Droplet dengan beban 1 kg selama 5 menit.


Sediaan ditempatkan pada kaca Setelah itu beban diangkat dari gelas
objek, dilakukan pengukuran garis obyek kemudian gelas obyek
tengah droplet yang terlihat pada dipasang pada alat uji. Alat uji diberi
kaca objek menggunakan mikroskop. beban 80 gram kemudian dicatat
Kemudian dilakukan waktu pelepasannya sampel dari
pengelompokan, penentuan ukuran gelas obyek (Miranti, 2009).
droplet yang terkecil dan terbesar.
Pengukuran dilakukan minimal
terhadap 500 droplet. Pengujian dan Uji Daya Sebar
pengukuran dilakukan pada semua Untuk mengetahui kelunakan
sediaan setelah pembuatan (Martin, krim saat digunakan pada kulit.
et al, 1993). Sebanyak 0,5 gram sediaan krim
diletakkan dengan hati-hati di atas
Uji Tipe Krim kertas grafik yang dilapisi kaca,
Untuk memastikan tipe emulsi dibiarkan sesaat (1 menit). Luas
yang dibuat sesuai dengan tipe daerah yang diberikan oleh sediaan
emulsi yang diharapkan. Sebanyak 1 dihitung. Kemudian ditutup lagi
tetes sediaan krim ditempatkan di dengan kaca yang diberi beban
atas gelas objek, ditambah 1 tetes tertentu masing-masing 50 gram, 100
larutan Sudan III, dicampur merata, gram, dan 150 gram. Dibiarkan
diamati di bawah mikroskop, jika selama 60 detik, lalu pertambahan
terjadi warna merah homogen pada luas yang diberikan oleh sediaan
fase luar, maka tipe emulsi adalah air dapat dicatat (Voigt, 1994).
dalam minyak (a/m). Sebanyak 1
tetes sediaan krim ditempatkan Uji Derajat Pemisahan Fase
berbeda di atas gelas objek, ditambah Uji persen pemisahan emulsi
1 tetes larutan metilen biru, dicampur dilakukan dengan menghitung rasio
merata, diamati di bawah mikroskop, volume emulsi yang memisah
jika terjadi warna biru homogen pada dibandingkan volume total emulsi
fase luar, maka tipe emulsi adalah (Aulton, 2003). Pengisian dan
minyak dalam air (m/a) (Lachman, pengukuran dilakukan pada ke tiga
2008). variasi suhu pencampuran sebanyak
1 kali.
Uji Daya Lekat
Untuk mengetahui kelunakan
krim saat digunakan pada kulit.
Sediaan krim 0,25 gram diletakan
diatas 2 gelas obyek yang telah
ditentukan. Kemudian ditekan
138 Media Farmasi, Vol. 11 No.2 September 2014 :133-142

HASIL DAN PEMBAHASAN adalah maserasi. Menurut penelitian


sebelumnya, ekstrak etanol 95% kulit
Pengumpulan dan Determinasi buah manggis, dengan metode
Tanaman maserasi memiliki aktivitas
Sampel yang digunakan adalah penyembuhan luka bakar dan
kulit buah manggis yang diperoleh mencegah pembentukan bekas luka
dari kawasan Sembung Sobangan pada luka bakar (Devi, 2013;
Badung Bali. Puspitasari, 2013). Besarnya
Pengumpulan sampel tanaman rendemen ekstrak kental yang
dilakukan dari satu daerah dengan diperoleh adalah ekstrak kulit buah
tujuan untuk meminimalisasi manggis sebesar 9,27%
kemungkinan variasi kandungan
kimia tumbuhan yang terlalu besar Kadar Air Ekstrak
karena perbedaan iklim dan Hasil penetapan kadar air
lingkungan. Letak geografis yang ekstrak kulit buah manggis, telah
berbeda serta perubahan iklim dapat memenuhi persyarat kadar air yaitu
mengakibatkan bervariasinya tidak lebih dari 10% (DepKes RI,
kandungan metabolit dari suatu 2008, DepKes Ri, 2011; Winarno,
tanaman sehingga dapat 1992). Penetapan kadar air ekstrak
menyebabkan perbedaan aktivitas perlu dilakukan, karena terkait
farmakologi yang dihasilkan dengan kemurnian dan adanya
(Collegate dan Molyneux, 2008). kontaminan dalam ekstrak tersebut.
Determinasi tanaman dilakukan Kadar air yang tinggi dapat memicu
di Balai Konservasi Lembaga Ilmu reaksi enzimatik maupun
Pengetahuan Indonesia Kebun Raya pertumbuhan mikroba pada ekstrak
Eka Karya Bali setelah semua sehingga dapat terjadi pembusukan
sampelterkumpul. Tujuan dilakukan atau degradasi kandungan kimia
determinasi untuk mengetahui yang ada di dalam ekstrak (DepKes
kebenaran jenis tanaman yang RI, 1995).
diteliti. Data hasil determinasi
menyatakan bahwa sampel yang Hasil Pengujian Sifat Fisik
digunakan dalam penelitian antara Sediaan Cold Cream
lain tanaman manggis benar jenis Sediaan cold cream yang dibuat
Garcinia mangostana L., menggunakan formula basis standar
yang digunakan dalam penelitian
Ekstraksi dan Penetapan Kadar Rahmawati (2010). Sediaan cold
Air Ekstrak cream ekstrak kulit buah manggis,
Metode Ekstraksi termasuk ke dalam sediaan emulsi air
Metode ekstraksi yang
digunakan dalam penelitian ini
Pengembangan Basis Cold Cream IGN Agung, dkk 139

dalam minyak (a/m). Cold cream Berdasarkan gambar 1, formula


merupakan sediaan yang terdiri dari cold cream ekstrak kulit buah
fase minyak, fase air dan zat aktif, manggis (G. mangostana L.),
dimana konsentrasi fase minyak memberikan sebaran ukuran globul
didalam formula cukup tinggi 50- yang relatif sama dan tersebar
58% (Mitzui, 1997). merata. Sediaan cold cream yang
homogen akan mudah digunakan dan
Uji Homogenitas terdistribusi merata saat penggunaan
Pengujian ini dilakukan untuk pada kulit (Anief, 2007).
mengetahui homogenitas sediaan
cold cream yang ditandai dengan Uji Distribusi Ukuran Droplet
fase terdispersi yang terdistribusi Distribusi ukuran droplet dapat
merata dalam fase pendispersi. menggambarkan homogenitas dari
sediaan yang dibuat.

Gambar 1. Distribusi Globul pada Sediaan Cold Cream


Keterangan : Fase air (1), Fase minyak (2), Ekstrak (3).

A B C

Gambar 2. Distribusi Droplet Pembesaran 100x pada Sediaan Cold Cream


140 Media Farmasi, Vol. 11 No.2 September 2014 :133-142

Pengukuran dilakukan terhadap 500 suhu pencampuran. Sedangkan hasil


droplet pada lima lapang pandang. pengujian dengan metode pewarnaan
Hasil pengamatan distribusi ukuran menggunakan sudan III memberikan
partikel sediaan cold cream dengan warna merah yang merata pada
variasi suhu pencampuran sediaan dengan variasi suhu
menunjukkan distribusi ukuran pencampuran. Pewarnaan yang
droplet merata, dimana ukuran merata dengan sudan III
droplet diperoleh dari menunjukkan bahwa fase air
membandingkan diameter droplet terdispersi dalam fase minyak, hasil
dengan rentang skala (10 m) yang pengujian menunjukkan semua
terdapat pada mikroskop. Ukuran formula memiliki tipe krim a/m.
droplet sebesar 3,16 m, 3,22 m
dan 3,22 m. Rata-rata ukuran Uji Derajat Pemisahan Fase
diameter droplet lebih kecil dari 10 Rasio volume pemisahan
m, ini menunjukkan hasil yang merupakan salah satu parameter
didapat memenuhi syarat dalam stabilitas fisik krim emulsi.
literature, dinyatakan ukuran partikel Pengukuran dilakukan dengan
yang stabil secara fisik antara 0,5- 50 membandingkan tinggi fase yang
m (Trifena, 2012). memisah dengan tinggi emulsi mula-
mula. Emulsi dikatakan stabil bila
Uji Tipe Krim nilai rasio volume pemisahan = 1,
Guna memastikan formula cold yang artinya emulsi tidak pecah.
cream hasil penambahan ekstrak Apabila nilai rasio volume
kulit buah manggis (Garcinia pemisahan semakin mendekati 1
mangostana L.), masih sesuai dengan maka dikatakan emulsi semakin
tipe krim yang diharapkan yaitu air stabil
dalam minyak (a/m) perlu dilakukan Hasil pengamatan menunjukkan
pengujian tipe krim. bahwa semua sediaan cold cream
Pengujian tipe emulsi dilakukan yang dibuat stabil karena tidak
dengan metode pewarnaan. Dalam terjadi pemisahan fase pada krim
pengujian tipe emulsi ini digunakan tersebut (1). Hubungan antara
dua pewarna yaitu metilen biru yang viskositas krim dengan kecepatan
merupakan pewarna yang larut dalam pemisahan dapat dilihat dari hukum
air dan pewarna sudan III yang Stokes. Kecepatan pemisahan
merupakan pewarna yang larut dalam berbanding terbalik dengan
minyak (Martin et al.,1993). viskositas. Semakin tinggi viskositas
Pengujian cold cream dengan metode krim, maka semakin lambat
pewarnaan menggunakan metilen kecepatan pemisahan fase dan krim
biru memberikan warna yang tidak akan semakin stabil.
merata pada sediaan dengan variasi
Pengembangan Basis Cold Cream IGN Agung, dkk 141

Dilihat dari masing-masing hasil Ansel, H.C., 2008, Pengantar Bentuk


evaluasi fisik, pencampuran sediaan Sediaan Farmasi Edisi
cold cream ekstrak kulit buah Keempat, Jakarta : UI Press.
manggis (Garcinia mangostana L.), Aulton, 2003, Pharmaceutics the
pada suhu 60oC memberikan sifat Science of Dosage Form
fisik yang sesuai dengan parameter Disign, 2nd edition.
sifat fisik farmasetis Collegate, S. M dan R. J. Molyneux,
2008, Bioactive Natural
Product,Second Edition, New
KESIMPULAN
York: CRC Press. P. 3.
Pada uji sifat fisik sediaan cold DepKes RI., 1986, Sediaan Galenik,
cream ekstrak kulit buah manggis Jakarta : Departemen
(Garcinia mangostana L.), suhu Kesehatan Republik Indonesia.
hal. 10-16.
60oC memberikan sifat fisik yang
baik DepKes RI., 1989, Materia Medika
Indonesia, Jilid V, Jakarta :
Departemen Kesehatan
SARAN
Republik Indonesia. hal. 537-
540
Perlu dilakukan penelitian pada
DepKes RI., 1995, Farmakope
berbagai rentang suhu Indonesia Edisi IV, Jakarta:
Departeman Kesehatan
UCAPAN TERIMAKASIH Republik Indonesia.
DepKes RI., 2008, Farmakope
Seluruh dosen, staf pegawai, serta Herbal Indonesia Edisi I,
team research di Jurusan Farmasi Jakarta: Departemen Kesehatan
Fakultas MIPA Universitas Udayana Republik Indonesia. Hal. 113-
114.
DepKes RI., 2010, Suplemen I
DAFTAR PUSTAKA Farmakope Herbal Indonesia
Edisi I, Jakarta: Departemen
Aghel, N., E., Moghimipour., dan A. Kesehatan Republik Indonesia.
Ameri, 2007, Characterization Hal. 64-66
of an Anti-Dermatophyte Devi, N.N., P. Jeeva, and W.
Cream from Zataria Multiflora Femina, 2011, Screening for
Boiss. Iranian Journal on Phytochemical, Antibacterial
Pharmaceutical Sciences and Cytotoxic Activity of
Spring. 3(2): 77-84. Medicinal Plant of Tamilnadu,
Anief, M., 2007, Farmasetika, International Journal of
Cetakan Keempat, Yogjakarta: Pharmaceutical Research and
Gadjah Mada University Press. Bio-Science.1(1):1.
Hal. 156-181. Lachman, L., Herbert A. L., Joseph
L. K., 2008, Teori dan Praktek
142 Media Farmasi, Vol. 11 No.2 September 2014 :133-142

Farmasi Industri Edisi III. heyneana val & zijp): Uji Sifat
Jakarta: UI Press Fisik dan Daya Antijamur
Martin, A., James S., dan Arthur C., Terhadap Candida albicans
1993, Farmasi Fisik Dasar- Secara In Vitro. Majalah Obat
Dasar Kimia Fisik Dalam Tradisional, 15(2), 56 63.
Ilmu Farmasetik Edisi Kedua, Shovyana. H. Hana, A. K.
Jakarta: UI Press. Zulkarnain, 2013, Physical
Miranti, L., 2009, Pengaruh Stability and Activity of Cream
Konsentrasi Minyak Atsiri w/o Etanolic Fruit Extract of
Kencur (Kaempferia galanga) Mahkota Dewa (Phaleria
dengan Basis Salep Larut Air macrocarpha (scheff.) Boerl,)
terhadap Sifat Fisik Salep dan as a Sunscreen. Traditional
Daya Hambat Bakteri Medicine Journal, Vol. 18(2),
Staphylococcus aureus secara p 109-117 ISSN : 1410-5918
In Vitro (Skripsi), Surakarta: Trifena, 2012, Analisis Uji In Vitro
Fakultas Farmasi Universitas dan In Vivo Ekstrak Kombinasi
Muhamadiyah. Kulit Manggis (Garcinia
Mitzui, T., 1997, New Cosmetic mangostana L.) dan Pegagan
Science. Amsterdam, Elsevier (Centella asiatica L.) Sebagai
Science B. V., Hal 342. Krim Antioksidan. (Tesis).
Depok : Fakultas Matematika
Morison, M.J., 2004, Manajemen dan Ilmu Pengetahuan Alam
Luka, Cetakan I., Jakarta : Program Studi Magister Herbal
Penerbit Buku Kedokteran Universitas Indonesia
EGC. Pp1-4.
Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran
Priya,V., M. Jainu., S. K. Mohan., Tehknologi Farmasi,
Saraswathi., C.S. Gopan, 2010, Yogyakarta: Gadjah Mada
Antimicrobial Activity of University Press. Hal. 370,
Pericarp Ekstract of Garcinia 398-434
mangostana Linn. IJPSN. 1 (8)
: 278-28 Dalam Formulasi
Cold Cream Sebagai Anti Luka
Bakar.
Puspitasari, L. 2013. Skrining
Fitokimia dan Uji Aktifitas
Ekstrak Etanol Kulit Buah
Manggis (Garcinia
mangostana L.) (Skripsi). Bali
: Jurusan Farmasi FMIPA
Universitas Udayana.
Rahmawati. D., A. Sukmawati, P.
Indrayudha, 2010, Formulasi
Krim Minyak Atsiri Rimpang
Temu Giring (Curcuma

Anda mungkin juga menyukai