Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

(BHOPAL GAS TRAGEDY)

NAMA : MOH. IBNUSABIL


STAMBUK : N 201 16 165
KELAS :E

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS TADULAKO
2017
Bhopal Gas Tragedy
Bhopal Gas Tragedy adalah kecelakaan industri yang terjadi pada tanggal 3 Desember
1984, di Bhopal, di negara bagian Madhya Pradesh di India. 20.000 orang kehilangan hidupnya
akibat menghirup gas beracun secara tak sengaja dari pabrik pestisida Union Carbide bahkan
ada yang menyebutkan Kecelakaan ini langsung menewaskan ribuan jiwa dan melukai antara
150.000 hingga 600.000 lainnya-15.000 di antaranya kemudian meninggal dari luka-luka
tersebut. Pabrik tersebut dibuka pada 1969 dan diperluas untuk menghasilkan karbaril pada
1979. MIC merupakan perantara dalam penghasilan karbaril. Tragedi Bhopal merupakan
kecelakaan industri terburuk dalam sejarah. Peristiwa di Bhopal juga mendapatkan kritikan
internasional mengenai praktik kerja industri di negara-negara berkembang yang berkaitan
dengan keamanan, pemeliharaan, dan kesejahteraan pekerja.
Pada 3 Desember 1984 tengah malam, para pekerja di pabrik pestisida Union Carbide
di Bhopal sedang membilas pipa dengan air bersih. Karena suatu sebab, air memasuki tangki
yang terisi dengan gas metil isosianat (MIC), suatu gas yang digunakan dalam produksi
pestisida. Metil isosianat (MIC) adalah senyawa kimia yang berasal dari kelompok isosianat.
Nilai ambangnya mencapai 0,02 ppm. Air memicu reaksi kimia yang menyebabkan
peningkatan tekanan di dalam tangki. Reaksi percampuran itu menghasilkan gas beracun dan
memaksa pekerja membuka tangki pengeluaran tekanan secara darurat agar tidak meledak.
Pada saat gas keluar, penggosok kimia penetralisir gas yang seharusnya menetralkan gas
tersebut sedang dimatikan untuk perbaikan. Tak lama setelah itu, awan Gas beracun lolos dari
pabrik pestisida Union Carbide yang dimiliki oleh India Limited (UCIL).
Perusahaan ini menyimpan MIC dalam jumlah yang lebih besar dari yang
direkomendasikan. Dalam upaya untuk memotong biaya, perusahaan telah mematikan
pendingin di sekitar bahan kimia, padahal bahan kimia tersebut harus disimpan pada suhu 32OF
dan kondisi peralatan pabrik yang kurang terawat membuat kecelakaan tak bisa dihindari.
Perusahaan ini dituduh melakukan pemotongan biaya dan kurang memperhatikan keselamatan
pekerja dan masyarakat sekitar.
Volume gas yang dilepaskan diperkiraan antara 20 hingga 40 ton. Selain MIC, sejumlah
gas lain juga dilepaskan termasuk fosgen dan hidrogen sianida. Gas yang terlepas dengan
segera menyebar ke seluruh kota. Banyak pekerja di pabrik yang langsung tewas saat gas
merembes keluar ke Bhopal. Selain itu, banyak warga yang baru terbangun segera terpapar dan
merasa seperti tersedak akibat paparan gas beracun.
Diperkirakan 2.000-8.000 orang tewas dalam beberapa hari setelah Tragedi Gas
Bhopal. Sebagian besar dari mereka merasa tersesak nafas karena menghirup gas, mengalami
sakit mata, dan pembengkakan otak sebelum kematiannya. Setelah bencana terjadi, sulit untuk
melacak berapa banyak orang yang terpengaruh karena banyak mayat segera dikubur sebelum
sempat didata. Terdapat juga tambahan 8.000 orang meninggal karena efek paparan gas
berkepanjangan beberapa tahun setelah Bencana Bhopal, dan hingga 100.000 orang mengalami
berbagai gangguan kesehatan seperti masalah pernafasan kronis, cacat lahir, masalah
neurologis, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan kerusakan jantung.
Komisi Medis Internasional Bhopal didirikan untuk membantu mengatasi berbagai
masalah serta menangani efek pasca bencana yang berkepanjangan pada tahun 1993. Studi
Medis Bhopal (BMA) yang berpusat di Inggris melaporkan bahwa bencana itu masih
menyisakan level toksin yang tinggi. Kandungan zat beracun carbon tetrachloride dari air
tanah di Bhopal masih 900-2.400 kali lebih tinggi dari ambang batas yang ditetapkan
Organisasi Kesehatan Dunia. Selain itu, kadar chloroform dari air tanah itu dua kali lipat lebih
besar dari batas maksimal yang ditetapkan Badan Perlindungan Lingkungan Hidup AS. Hasil
penyelidikan bencana Bhopal menyatakan bahwa Union Carbide dinilai tidak memiliki
langkah-langkah keamanan yang memadai untuk mencegah bencana seperti itu, beberapa
prosedur keselamatan tidak dijalankan oleh Pabrik Union Carbide. Selain itu standar operasi
di pabrik tersebut tidak sesuai dengan standar pabrik Union Carbide lainnya.
India Central Bureau of Investigation, badan atas investigasi di negara itu, awalnya
menuduh 12 terdakwa: delapan pejabat senior perusahaan India, Warren Anderson (kepala
Union Carbide Corp pada saat gas bocor) dan dua pejabat anak perusahaan. Yang lainnya
sudah meninggal akibat insiden itu sendiri.
Union Carbide akhirnya harus membayar ganti rugi sebanyak $470 juta sebagai biaya
kompensasi pada pemerintah India. Daerah bencana terus tercemar tanah dan air yang beracun
sehingga membahayakan jika dikonsumsi. Dow Chemical yang mengakuisisi Union Carbide
pada tahun 1999 mengatakan penyelesaian ini membereskan semua gugatan yang ada termasuk
di masa depan terhadap Union Carbide.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Tragedi_Bhopal

http://www.amazine.co/27052/bencana-bhopal-kisah-penyebab-tragedi-industri-terbesar/

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2010/06/100607_bhopalconvicted.shtml

http://m.republika.co.id/berita/breaking-news/internasional/10/06/07/118790-setelah-
seperempat-abad-kasus-bhopal-kembali-dibuka

http://withoutmoney.blogspot.co.id/2013/03/kebocoran-gas-metil-isosianat-mic-di.html

sache.org>2004-12-Beacon-indonesia-s

Anda mungkin juga menyukai