Anda di halaman 1dari 1

HIPOKRIT

Mereka menyebutnya C I N T A, namun kusebut ia idealita tanpa aktualita.


Mereka menyebutnya P U J I A N, namun kusebut ia kebohongan.
Mereka menyebutnya A L H A M D U L I L L A H, namun kusebut ia naudzubillah.
.

Shalawat atasmu menjadi tak bermakna, panjatan doa terasa kian absurd.

Begitu jauh jarak dan waktu merentang, pun ketiadaanmu dalam gerak langkah.
Bertopeng pengikut, berhakikat pembangkang,
Melumat habis tiap jengkal misi moralmu.

Rantai perjuangan perlahan mutasi.


Para pewaris sibuk akan urusan sendiri.
Nama-mu di-se-but, demi sebentuk legitimasi.
Semangatmu-yang-dulu, telah lama tertimbun reruntuhan nafsu diri.

Lelah dengan keterbelakangan;


Gerah dengan pembodohan;
Muak dengan hipokrit-an.

Inikah cinta[wahai-pengikut]Rasul?

Suguhan semu sebuah keindahan formalitas.


Terperangkap dalam penjara ritualitas,
Semakin beku atas nama tradisi, juga esensi berubah obsesi.

Ciputat, Februari 2012


Zulfan Taufik

Anda mungkin juga menyukai