Anda di halaman 1dari 15

A.

JUDUL
Pembuluh Darah pada Ekor Kecebong / Ikan Kepala Timah

B. TUJUAN
Praktikan dapat membedakan macam-macam pembuluh darah pada ekor kecebong / ikan
kepala timah.

C. DASAR TEORI
A. Sistem Peredaran darah
Sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah tersusun atas berbagai komponen utama, yaitu
jantung, pembuluh, dan cairan tubuh yang beredar (bersirkulasi). Jantung berfungsi sebagai
pompa penggerak cairan, sedangkan pembuluh berfungsi sebagai saluran yang akan dilalui
cairan yang beredar keseluruh tubuh. System sirkulasi pada hewan dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu system sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem sirkulasi terbuka antara
lain dapat ditemukan pada Moluska dan Arthropoda. Sementara hewan yang mempunyai
system sirkulasi tertutup dapat ditemukan pada Vertebrata (Isnaeni, 2006). Berikut adalah
macam-macam pembuluh darah yang berperan pada sistem peredaran darah, yaitu:
1. Arteri
Merupakan pembuluh darah yang menimbulkan tahanan rendah dan berperan dalam
menyalurkan darah keseluruh jaringan tubuh. Bertindak sebagai reservoir tekanan untuk
mempertahankan aliran darah anatara sistol bilik jantung.Aliran darahnya menjauhi
jantung atau saluran yang dilalui darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-
bagian tubuh.Biasanya membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian
tubuh. Saluran darah ini terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima), memiliki
lapisan endothelium dan sub endothelium.
2. Arteriol
Pembuluh darah yang merupakan tempat utama tahanan terhadap aliran darah dan berperan
dalam mendistribusikan atau membagi-bagi darah keberbagai alat tubuh.
3. Kapiler
Pembuluh darah dimana terjadi pertukaran zat antara darah dengan cairan jaringan.Kapiler
juga merupakan bagian percabangan saluran darah yang merupakan tempat terjadinya

1
pertukaran zat (gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga macam kapiler
darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler diskontinyu (sinusoid).
4. Venula
Pembuluh darah yang menampung darah dari kapiler dan mengalirkan ke pembuluh darah
vena.
5. Vena
Pembuluh darah yang memiki tahanan terhadap aliran darah kecil danberperan
menampung darah dari seluh tubuh melalui venula dan mengalirkan kembali kejantung
(Wulangi, 1992). Aliran darahnya menuju ke jantung. Struktur vena sama halnya dengan
arteri, namun mempunyai dinding yang lebih tipis dan rongga yang lebih besar dibanding
arteri pada ukuran diameter yang sama. Bagian dalam dari vena yang mengalami tekanan
hidrostatik tinggi, umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot licin. Dinding vena
umumnya berkontraksi secara aktif, tidak hanya mempertahankan tekanan darah dalam
sistem vena, tetapi juga untuk memompakan darah dari dinding ke jantung.

B. Struktur Dasar Pembuluh Darah


Dinding pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan, atau tunik, dengan jaringan yang
berbeda; epitel pelapis dalam, lapisan tengah terdiri dari otot polos dan jaringan ikat elastic,
dan jaringan ikat yang melapisi permukaan luar. 3 lapisan struktur umum pembuluh darah
dari yang paling dalam ke yang paling luar adalah tunika interna (intima), tunika media,
dan tunika externa. Modifikasi dari jumlah struktur dasar untuk 5 tipe pembuluh darah dan
perbedaan struktur serta fungsi diantara beberapa tipe pembuluh.Variasi struktur
berhubungan dengan perbedaan fungsi yang terjadi sepanjang system cardiovascular.
Tunika interna (intima) membentuk pelapis dalam dari pembuluh darah dan
berhubungan langsung dengan darah yang mengalir lewat lumen, atau saluran terbuka dari
pembuluh (Sloane, 2012). Meskipun lapisan ini memiliki bagian-bagian berlapis,
komponen jaringan ini berkontribusi sedikit untuk ketebalan dari dinding pembuluh
darah.Lapisan terdalam ini merupakan epitel squamos gepeng, disebut endothelium, yang
diteruskan dengan endocardial pada jantung.Endotelium merupakan lapisan tipis dari sel-
sel yang rata yang melapisi permukaan dalam dari seluruh system cardiovascular (jantung
dan pembuluh darah).Sampai saat ini, sel-sel endothelium telah dianggap kecil lebih dari

2
passive barier antar darah dan dinding pembuluh.Sekarang diketahui bahwa sel
endothelium berpartisipasi aktif dalam beberapa aktivitas yang berhubungan dengan
pembuluh darah, termasuk pengaruh fisik dari aliran darah, sekresi local mediator kimia
yang mempengaruhi keadaan kontraktil dari otot polos pembuluh darah, dan membantu
dalam permeabilitas kapiler. Komponen kedua dari tunika interna adalah basement
membrane.Ini menyediakan dasar penyokong fisik untuk lapisan epitel. Framework-nya
terdisi atas fiber kolagen yang menyediakan lamina basalis untuk kekuatan renggangan,
juga menyediakan gaya pegas untuk meregang dan recoil. Basal lamina mengikatkan
endothelium kepada jaringan ikat penting yang juga meregulasi pergerakan molecular.Hal
tersebut muncul untuk memainkan peran penting dalam membantu pergerakan sel selama
perbaikan jaringan dari dinding pembuluh darah.Lapisan terluar dari tunika interna, yang
membentuk batas antara tunika interna dan tunika media, adalah internal elastic
lamina.Lapisan ini meruapakan lembaran tipis dari fiber elstik dengan variasi jumlah dari
struktur seperti jendela terbuka yang juga terlihat seperti keju swiss.Struktur tersebut
memfasilitasi difusi material melewati tunika interna ke tunika media yang tebal.
Tunika media merupakan otot dan lapisan jaringan ikat yang menunjukan
perbedaan besar diantara perbedaan tipe-tipe pembuluh.Di banyak pembuluh, lapisan ini
relative lebih tebal yang tersusun utamanya oleh otot polos dan fiber elastic.Peran utama
dari sel-sel otot polos, yang meyebar secara sirkular mengelilingi lumen seperti cincin yang
mengelilingi jari, hal ini untuk meregulasi diameter dari lumen.Ukuran aliran darah
melewati bagian berbeda dari tubuh diregulasi oleh perluasan kontraksi otot polos di
dinding dari masing-masing pembuluh.Selain itu, perluasan kontraksi otot polos di tiap tiap
tipe pembuluh adalah krusial dalam meregulasi tekanan darah.
Sebagai tambahan, untuk meregulasi aliran darah dan tekanan darah, otot polos
berkontraksi ketika pembuluh dihancurkan untuk membantu batas hilangnya darah selama
pembuluh terluka, dan sel-sel otot polos membantu meprosuksi fiber elastic di dalam tunika
media yang memungkinkan pembuluh untuk meregang dan recoil dibawah tekanan dalah
yang berlaku. Tunika media merupakan tunik yang paling bervariasi. Perbedaan tipe
pembuluh darah akan berbeda pula struktur dan fungsinya.

3
Tunika Eksterna, pelapis terluar dari pembuluh darah adalah tunika eksterna yang
terdiri dari fiber elastin dan kolagen (Isnaeni, 2006). Pemisahan tunika eksterna dari tunika
media adalah network dari fiber elastic, disebut external elastic lamina yang merupakan
bagian dari tunika media.Tunika eksterna mengandung beberapa saraf dan terutama pada
pembuluh yang besar terdapat pembuluh darah yang sangat kecil yang mensuplai darah ke
jaringan dinding pembuluh. Pembuluh kecil ini disebut vasa vasorum atau pembuluh ke
pembuluh.Ini dapat dengan mudah terlihat pada pembuluh besar seperti aorta.Sebagai
tambahan, untuk peranan penting suplai dinding pembuluh dengan saraf dan pembuluh
sendiri, tunika externa membantu merekatkan pembuluh ke jaringan sekitarnya.

C. Sistem Peredaran Darah pada Ikan


Sistem sirkulasi pada ikan adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan
mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut
enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan antibodi serta mengangkut CO2 dari
dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh.
Seperti pada golongan vertebrata lainnya, ikan mempunyai sistem peredaran darah
tertutup, artinya darah tidak pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan
langsung dengan sel tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan
difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui
pembulu yang ke dua.Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem
vena.Organ-organ yang berfungsi sebagai alat sirkulasi yaitu berupa; jantung, pembuluh
nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah.Bahan yang
diedarkan; darah (plasma darah dan butir-butir darah).
Sistem peredaran darah, organ utamanya adalah jantung yang bertindak sebagai
pompa tekan merangkap pompa hisap.Darah ditekan mengalir keluar dari jantung melalui
pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler darah, kemudian dihisap melalui
pembuluh vena dan kembali ke jantung.Sistem peredaran darah ini disebut sistem
peredaran darah tunggal (Sloane, 2012). Sebelum atrium, terdapat sinus venosus yang
mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu.Darah dari
sinus venosus masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk
ke dalam ventrikel melalui katup atrioventricular.Dari ventrikel darah ditekan dengan daya

4
pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi
pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya darah dengan
kandungan O2 tinggi diedarkan ke daerah kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor
kembali ke jantung dan seterusnya. Setelah mengedarkan nutrisi dan sebagainya.

D. Jantung
Jantung pada ikan dibangunkan oleh empat ruangan yang terletak di bagian
posterior lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan di atas Ithmus. Ruangan ini
berurutan dari belakang ke depan, yaitu:
1. Sinus Venosus
Adalah ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir tidak mengandung jaringan
otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan dari septum transversum, yang
memisahkan rongga pericardial dari rongga pleuroperitoneal. Darah venus dari seluruh
tubuh, masuk di sinus venosus melalu sepasang ductus Cuvieri yang masuk di bagian
lateral, dan sepasang sinus hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus
venosus. Vena coronaria yang datang dari dinding otot jantung, juga masuk dari sinus
venosus .Dari sini darah melalui lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium.
2. Atrium
Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari sinus
venosus.Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke dalam rongga
ventrikel.Lubang ini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular, supaya aliran darah tidak
kembali ke rongga atrium.
3. Ventrikel
Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium saja dan
memompakan darah melalui aorta ventral ke insang.Ruang ini dibentuk oleh dua lapisan
otot yaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan otot dalam disebut spongi.Bagian
ini menerima darah dari atrium melalui atrioventricular.Ujung anterior dari ventrikel
tumbuh memanjang dan berdinding tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.

5
4. Conus Arteriosus
Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi tidak
mempunyai bulbus arteriosus. Pada sebagian ikan Teleostei conus arteriosus sudah
tereduksi menjadi suatu struktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus arteriosus (perluasan
sebagian dari aorta ventralis) berkembang dengan baik.

E. Darah
Darah berupa cairan yang dibangunkan oleh plasma darah, sel darah dan substansi
lain yang terlarut di dalamnya. Plasma darah berupa cairan zat putih telur yang
mengandung bagian-bagian dari sel darh, mineral terlarut. Di luar pembuluh darah, darah
akan membeku disebabkan oleh kerja enzim trhombokinase yang bereaksi dengan garam
kalsium menjadi trombin yang aktif.
Ikan memiliki kadar protein plasma berupa albumin (pengontrol tekanan osmotik),
lipoprotein (pembawa lemak), globulin (pengikat heme), ceruloplasmin (pengikat Cu),
fibrinogen (bahan pembeku darah), dan iodurophorine (sebagai yudium anorganik) Pearce,
2004).
Fungsi utama darah yaitu transportasi bahan materi yang dibutuhkan bagian tubuh,
atau yang tidak diperlukan dibawa ke organ pembuangan.Darah, juga menjaga masuknya
bahan penyakit, memperbaiki bahan jaringan yang rusak, mengantarkan bahan
pertumbuhan, dan membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. Dengan adanya hormone
dalam aliran peredaran darah, seolah-olah darah berfungsi seperti sistem saraf tambahan.
Pertukaran oksigen dari air dengan CO2 terjadi pada bagian semipermiable yaitu
pembuluh yang terdapat di daerah insang.Selain dari itu, di daerah insang terjadi
pengeluaran kotoran yang bernitrogen dan insang juga mengeleminir mineral yang
berdifusi.Jantung mengeluarkan darah yang relatif kurang oksigen dan berkadar CO2
tinggi. Vena yang pertama, membawa darah dari bagian kepala berjalan berdampingan
dengan sepasang vena jugularis yang letaknya lebih ke tengah.Dari ekor berjalan vena
caudalis yang tunggal, kemudian bercabang dua menjadi vena portae renalis menuju ke
ginjal (Cambpell, 2003).Di dalam ginjal vena potae renalis mempercabangkan banyak vena
renalis advehentes, dan masingmasing cabang ini pecah menjadi kapiler darah. Jaring

6
kapiler darah ini kemudian bersatu kembali menjadi beberapa vena renalis revehentis yang
mengalir ke permukaan tengah dari ginjal dan bermuara pada vena kardinalis posterior.

D. ALAT DAN BAHAN


- Bahan :
1. Alkohol 0,5 %.
2. Aquades.
3. Ikan kepala timah/kecebong katak.
4. Kapas.
- Alat :
1. Cawan petri.
2. Gelas Obyek.
3. Gelas kimia.
4. Pipet tetes.
5. Kaca penutup.
6. Mikroskop.

7
E. ALUR KERJA

Gelas piala berisi


larutan alkohol 0,5 %

Dimasukkan satu ekor ikan kepala timah.


Dibiarkan ikan tersebut hingga tidak sadar.

Ikan kepala timah


tidak sadar.

Dipindahkan ke dalam cawan petri/gelas obyek


yang berisi sedikit air dengan tubuh miring.
Ditutup kepalanya dengan kapas basah.
Dikeringkan permukaan ekor ikan yang
menghadap lensa mikroskop dengan kapas.
Diamati dibawah mikroskop pembuluh-
pembuluh darah pada ekor yang transparan
dengan perbesaran 10x10.
Diamati pembuluh kapiler, arteriol, da venule
dengan perbesaran 40x10.
Diperhatikan jalannya darah dalam masing-
masing pembuluh darah.
Ditentukan arteri, arteriol, kapiler, venule, dan
vena berdasarkan :
1. Besar pembuluh
2. Arah aliran darah
3. Kecepatan alir darah.
4. Jumlah darah yang bisa melewati
diameter pembuluh.

Hasil

8
F. HASIL & PEMBAHASAN
Tabel 1. Gambar Pengamatan Pembuluh Darah pada Ekor Kecebong/Ikan Kepala Timah
No. Gambar Keterangan
1 1. Arteri

3 2. Arteriola
3. Kapiler
4. Vena
4 1 5. Venule

Tabel 2. Hasil Pengamatan Pembuluh Darah pada Ekor Kecebong/Ikan Kepala Timah

Jumlah darah
Besar Kecepatan alir yang bisa
Jenis Pembuluh Arah alirah darah
pembuluh darah melewati
pembuluh
Anterior ke
Arteri ++++ Cepat Banyak
posterior
Anterior ke
Arteriola +++ Lambat Sedikit
posterior
Kapiler + Menyebar Cepat Sedikit
Vena +++++ Posterior ke anterior Lambat Banyak
Venule +++ Posterior ke anterior Cepat Sedikit

9
Keterangan :
(+++++) = Sangat besar
(++++) = Besar
(+++) = Sedang
(++) = Kecil
(+) = Sangat kecil

Analisis
Berdasarkan data diatas dapat diketahi bahwa pembuluh darah terdiri atas
pembuluh darah arteri, vena, arteriola, venula, dan kapiler. Dari pengamatan untuk
mengidentifikasi pembuluh darah ikan kepala timah yang telah kami lakukan, kami
menemukan perbedaan dari masing-masing pembuluh darah. Diantaranya ditinjau dari
struktur dinding darahnya, untuk arteri struktur dinding pembuluhnya yaitu sangat tebal,
untuk arteriol tebal, untuk vena dan venula memiliki struktur dinding pembuluh yang sama
yaitu tipis dan untuk kapiler memiliki struktur dinding yang sangat tipis.
Ditinjau dari arah aliran darah pembuluh arteri dan arteriola arahnya dari anterior
ke posterior, kemudian pembuluh vena dan venule arah alirannya dari posterior ke anterior,
dan pembuluh darah kapiler arah alirannya menyebar (anterior ke posterior dan posterior
ke anterior).
Ditinjau dari kecepatan aliran darah pembuluh darah arteri paling cepat, sedangkan
untuk arteriola agak cepat atau lebih lambat daripada arteri dan untuk kapiler aliran
darahnya cepat namun lebih lambat dari arteriol. Untuk venula dan vena kecepatan aliran
darahnya lambat atau lebih lambat dari kapiler.
Ditinjau dari jumlah darah yang bisa melewati pembuluh darah arteri dan arteriola
jumlah darah yang bisa dilewati banyak, sedangkan pembuluh darah kapiler, vena dan
venule jumlah darah yang bisa dilewati sedikit.

Pembahasan

Berdasarkan data yang kami peroleh dari hasil pengamatan pembuluh darah ikan
kepala timah, ditemukan bahwa masing-masing pembuluh darah memiliki struktur dan
fungsi yang berbeda. Pembuluh darah terdiri dari arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler.

10
Arteri merupakan pembuluh darah yang menimbulkan tahanan rendah dan berperan dalam
menyalurkan darah keseluruh jaringan tubuh. Bertindak sebagai reservoir tekanan untuk
mempertahankan aliran darah antara sistol bilik jantung. Arteri memiliki struktur yang
dindingnya elastis dan tebal dengan 3 lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri atas
Endothelium, lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan serat elastis, lapisan terluar yang
terdiri atas jaringan ikat serat elastis (Cambpell, 2003). Kemudian pembuluh darah arteriol
yang merupakan cabang dari pembuluh darah arteri, arteriol memiliki struktur dinding otot
yang kuat sehingga dapat menutup arteriol secara total, atau dengan berelaksasi dapat
mendilatasi arteriol hingga beberapa kali lipat. Arteriol merupakan tempat utama tahanan
terhadap aliran darah dan berperan dalam mendistribusikan atau membagi-bagi darah
keberbagai alat tubuh (Pearce, 2004). Selanjutnya yaitu pembuluh darah vena, vena
memiliki dinding yang tidak elastis dan lebih tipis dari arteri dimana pembuluh vena juga
memiliki tiga lapisan namun berbeda. Pada pembuluh vena terdapat vena cava superior,
vena cava inferior, dan vena cava pulmonalis. Ketiganya memiliki fungsi yang berbeda
pula. Vena merupakan pembuluh darah yang memilki tahanan terhadap aliran darah kecil
dan berperan menampung darah dari seluh tubuh melalui venula dan mengalirkan kembali
ke jantung. Sedangkan pada pembuluh darah venula yang merupakan cabang dari
pembuluh dara vena memiiki dinding yang terdiri dari lapis endhoteliumyang lebih tipis
daripada dinding pembuluh arteri. Venula merupakan pembuluh darah yang menampung
darah dari kapiler dan mengalirkan ke pembuluh darah vena (Cambpell,2003). Kemudian
pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah kapiler merupakan pembuluh darah terkecil.
Pembuluh kapiler ini memiliki struktur dinding yang paling tipis yang memungkinkan
terjadinya difusi atau pertukaran zat antara darah dengan cairan jaringan.
Untuk arah dan kecepatan aliran darah dari masing-masing pembuluh darah ini
yaitu, pada pembuluh darah arteri arah aliran darahnya menuju ekor dan meninggalkan
jantung dan memiliki kecepatan yang paling cepat. Hal tersebut disebabkan karena
dindingnya tebal dan elastis sehingga tekanan yang dihasilkan sangat kuat. Tekanan
tersebut dihasilkan oleh jantung yang memompa aliran darah untuk keluar dari jantung
sehingga darah dapat keluar menuju arteri dengan kecepatan aliran yang sangat cepat. Pada
pembuluh darah arteriol arah aliran darahnya meninggalkan jantung dan menuju kapiler
dan memiliki kecepatan yang sedikit lebih lambat dari arteri karena pada pembuluh darah

11
arteriol darah akan menuju ke kapiler dimana pada kapiler merupakan tempat difusi
sehingga darah yang dialirkan kecepatan alirannya menjadi berkurang. Pada pembuluh
darah vena dan venula memiliki kecapatan aliran yang lambat dikarenakan pembuluh darah
vena dan venula membawa sedikit oksigen menuju jantung sehingga tekanan darahnya
tidak sekuat pada arteri. Kemudian pada pembuluh darah kapiler dari pengamatan yang
kami lakukan kecepatan alirannya yaitu masih cepat namun sedikit lambat dari arteriol.
Hal tersebut berbeda dengan teori yang menyatakan bahwa pembuluh darah kapiler
seharusnya memiliki kecepatan aliran yang paling lambat dari pembuluh darah lainnya
sedangkan pada pengamatan kami yang memiliki aliran paling lambat yaitu vena.
Kecepatan aliran yang cepat pada kapiler dapat disebabkan karena pembuluh kapiler
merupakan pembuluh darah yang memiliki diameter paling kecil. Diameter pada kapiler
lebih kecil jika dibandingkan pembuluh darah lainnya, sehingga darah yang mengalir
melalui pembuluh kapiler harus berjalan satu persatu untuk dapat melewatinya. Akibatnya,
aliran darah pada pembuluh kapiler menjadi cepat. Kemudian selain dapat disebabkan
karena diameter kapiler yang kecil dapat juga disebabkan karena kesalahan pengamat
dalam mengamati kapiler pada ikan timah tersebut. Karena pada kapiler merupakan tempat
difusi antara darah dengan cairan pada jaringan. Difusi dapat terjadi jika terdapat perbedaan
tekanan yang ada pada kapiler dan jaringan yang ada diluar kapiler. Jika dianalisis lebih
lanjut seharusnya pada kapiler kecepatan aliran darah memang seharusnya paling lambat
dari pembuluh darah yang lain karena pada pembuluh kapiler agar terjadi difusi maka
tekanan harus diturunkan sehingga difusi dapat terjadi dan terjadinya penurunan tekanan
tersebut akan mengakibatkan kecepatan aliran menurun. Karena pada pengamatan yang
kami lakukan tidak menunjukkan bahwa kapiler memiliki kecepatan aliran yang paling
lambat maka dapat dimungkinkan bahwa pembuluh darah kapiler yang ditemukan bukan
merupakan pembuluh darah kapiler yang sebenarnya karena pembuluh darah kapiler
memiliki struktur dinding yang sangat tipis. Kemudian jika berdasarkan pengamatan
kapiler memiliki kecepatan aliran yang lebih cepat dibanding vena dan venula maka dapat
disimpulkan bahwa tekanan pada vena dan venula lebih rendah dibandingkan tekanan pada
kapiler. Jika tekanan pada vena dan venula lebih rendah dibanding kapiler, proses
terjadinya difusi akan terjadi di vena dan venula dan itu sangat tidak mungkin karena yang
berfungsi sebagai tempat difusi adalah pada pembuluh kapiler.

12
Jumlah darah pada masing-masing pembuluh darah juga berbeda-beda. Jumlah
darah pada pembuluh arteri berdasarkan pengamatan yaitu paling banyak dari pembuluh
darah lainnya. Hal tersebut dapat terjadi karena pembuluh darah arteri merupakan
pembuluh darah yang paling besar sehingga dapat menampung darah paling banyak dari
yang lainnya. Kemudian jumlah darah pada arteriol banyak dan sedikit berkurang daripada
arteri karena arteriol memiliki luas yang sedikit menyempit untuk menuju ke kapiler.
Sedangkan untuk pembuluh darah venula dan vena jumlah darahnya lebih sedikit dari pada
pembuluh arteriol karena memiliki tekanan darah yang sama. Jumlah darah yang ada pada
venula dan vena sedikit karena vena dan venula memiliki tekanan yang rendah sehingga
darah yang dialirkan lebih sedikit. Selanjutnya yaitu jumlah darah pada kapiler.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kapiler memiliki jumlah darah yang
banyak namun lebih sedikit dari arteriol, hal tersebut dapat disebabkan karena pada kapiler
memiliki diameter yang paling kecil sehingga aliran darah menjadi cepat dan apabila
diamati akan terlihat seperti banyak darah yang didalamnya akibat aliran yang cepat pada
kapiler tersebut. Namun dapat juga disebabkan karena kurang telitinya pengamat dalam
mengamati pembuluh darah kapiler tersebut apakah benar-benar pembuluh kapiler atau
bukan karena berdasarkan teori pada kapiler seharusnya memiliki jumlah darah yang paling
sedikit dari pembuluh darah lainnya karena kapiler merupakan pembuluh darah yang paling
kecil.

G. DISKUSI
a. Bagaimana anda membedakan antara arteri, vena, arteriol, kapiler, dan venula?
Jawab :
Dibedakan berdasarkan letaknya :
1. Arteri : Lebih kedalam
2. Vena : Dekat permukaan tubuh
3. Arteriol : Percabangan dari arteri
4. Kapiler : Antara arteri dan vena
5. Venula : Percabangan dari vena

13
b. Perhatikan kecepatan aliran darah dalam arteriol, kapiler, dan venula. Dalam pembuluh
darah mana kecepatan aliran darah konstan dan mana yang tidak konstan?
Jawab :
Pembuluh darah yang kecepatan alirannya konstan adalah arteri dan pembuluh darah
yang tidak konstan adalah kapiler.
c. Jelaskan perbedaan antara pembuluh darah arteri dan vena ditinjau dari struktur dan
fungsi yang bisa teramati!

Pembeda Arteri Vena


Letak Agak kedalam Agak keluar

Dinding
Elastis dan Kuat Tipis dan tidak elastis
Pembuluh

Aliran Darah deras Lambat

Diameter
Lebih kecil dari vena Lebih besar dari arteri
Pembuluh

Warna Merah terang Merah gelap

Tekanan Lebih besar dari vena Lebih kecil dari arteri

H. SIMPULAN
Pada praktikum yang telah dilakukan terdapat perbedaan macam-macam pembuluh
darah pada ikan kepala timah, hal itu dapat dilihat dari hasil besar pembuluh yang paling
besar oleh pembuluh vena, berukuran besar arteri, berukuran sedang pembuluh arteriola
dan venule, sedangkan yang paling kecil kapiler. Pembuluh darah vena dan venule arah
alirah darah ada yang dari posterior ke anterior, ada yang dari anterior ke posterior yaitu
pembuluh arteri dan arteriola dan ada yang menyebar yaitu pembuluh kapiler. Kecepatan
alir darah diperoleh dengan arteri yang paling cepat dan venule yang paling lambat. Jumlah
darah yang dapat melewati diameter pembuluh terhadap jenis pembuluh yang berbeda.

14
I. DAFTAR PUSTAKA
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Penerbit Kanisius:Yogyakarta.
Cambpell, Neil A.2003.Biologi jilid 2. Jakarta:Erlangga.
Sloane, Ethel.2012.Anatomi dan Fisiologi Hewan untuk Pemula.Jakarta.EGC.
Pearce, E.,2004. Anatomi dan fisiologi manusia untuk paramedis.Jakarta:Gramedia.
Dianti, Sri. 2012. Perbedaan Pembuluh Darah Arteri dan Vena.
http://www.sridianti.com/perbedaan-pembuluh-darah-vena-dan-arteri.html
[diakses pada 26 April 2017]

15

Anda mungkin juga menyukai