MIKROSKOPI
2.2.Tujuan Percobaan
2.3.Tinjauan Pustaka
Mikroskop adalah instrumen yang paling banyak digunakan dan paling bermanfaat
dilaboratorium mikroskopi. Dengan alat ini diperoleh perbesaran sehingga
memungkinkan untuk melihat organisme dan struktur yang tampak dengan mata
telanjang (Pelczar, 2008).
Mikroskop merupakan alat yang paling banyak digunakan dan paling bermanfaat
dalam mikrobiologi. Dengan alat tersebut akan diperoleh pembesaran sehingga
memungkinkan untuk melihat mikroorganisme dan struktur yang tidak nampak oleh
mata telanjang (diameter kurang 0,1 mm). Mikroskop memungkinkan pembesaran
dalam kisaran seratus kali sampai ratusan ribu kali (Waluyo, 2010). Penggunaan
mikroskop optikakan berdampak pada hasil pengamatan yang diperoleh, sehingga
sangat menentukan keakuratan hasil analisa (Evendy, 2009).
2.4.Macam-Macam Mikroskop
2.4.1 Mikroskop cahaya
Mikroskop sebagai suatu alat untuk memperbesar dan meperjelas objek, yang tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang. Bagian- bagian mikroskop yaitu :
1. Lensa okuler, (kata okuler berasal dari ocular yaitu sifat mata), lensa yang berada
di ujung tempat mendekatkan mata untuk mengamati bayangan benda. Umumnya
lensa itu mempunyai perbesaran 10, 12, 15.
2. Lensa objektif, (objek = benda), satu set lensa yang dekat pada benda atau objek,
umumnyamempunyai perbesaran 5, 10, 45, dan 100. Lensa objektif
dipasang pada dudukan yang dapat diputar-putar. Kebutuhan kekuatan
perbesaran lensa yang sesuai dapat diatur dengan cara memutar dudukan tadi.
3. Diafragma, alat ini gunanya untuk mengatur besar kecilnya lubang masuknya
cahaya, jadi dengan menggunakan lever diafragma mengatur jumlah cahaya yang
masuk.
4. Kondensor (Abbe condensor), alat ini letaknya tepat di bawah pentas (stage)
yang terdiri dari dua set lensa yang berfungsi mengumpulkandan memusatkan
sinar ke arah atas dari sumber cahaya ke sistem lensa. Kondensor dilengkapi
dengan iris diafragma yang merupakan penutup yang diatur oleh sebuah lever
yang digunakan untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke sitem lensa.
5. Dasar (base) bagian bawah alat yang berfungsi menopang tubuh dan apparatus
mikroskop.
6. Tangan, bagian belakang yang berfungsi sebagai pegangan.
7. Pentas (Stage), meja/hamparan tempat untuk meletakkan benda objek.
8. Tubus, ruang tempat lensa okuler dan objektif diposisikan.
9. Makrometer, Apparatus atau mekanik kasar untuk mengatur naik-turunnya tubus.
10. Mikrometer, apparatus atau mekanik halus untuk pengatur jarak antar lensa
objektif dengan benda atau objek secara gradual/halus (Subandi, 2012).
2.6.Cara Pemakaian Mikroskop
2.6.1 Cara pemakaian mikroskop biasa.
- Perbesaran lemah
- Perbesaran sedang
- Pembesaran kuat
2.6.2 Cara pemakain mikroskop dengan bidang pemandangan gelap
2.7.Pewarnaan
2.9.Jenis-jenis Mikroorganisme
2.9.1 Aspergillus niger
Ciri umum dari Sacharomyces cereviceae yaitu bersel satu, berbentuk coccus
atau rod, tahan terhadap suhu 30-35oC, bersifat anaerobik, tidak berspolurasi dan
berflagella dan tahan terhadap asam yaitu pada pH 4-5. Sekarang mikroorganisme ini
banyakdigunakan dalam proses fermentasi alkohol (Soraya, 2008).
Bacillus merupakan genus dengan kemampuan yang paling luas. Pada mulanya
hanya digunakan untuk menghasilkan enzim amilase namun kini berkembang untuk
bioinsektisida dan penanganan limbah (Hidayat, 2008).
2.10. Alat dan Bahan
Penggunaan alkohol pada kaca objek sangat penting di lakukan, hal ini bertujuan
untuk membersihkan kaca objek dari bakteri atau mikroorganisme lain yang dapat
mengganggu bakteri yang akan di amati. Pemberian alkohol pada kaca objek bertujuan
untuk memudahkan pengamatan di bawah lensa objektif dan mendapatkan bayangan
yang lebih jelas. Melewatkan kaca objek di atas api bunsen bertujuan untuk melakukan
sterilisasi. Penambahan metilen blue bertujuan untuk memberi warna biru pada objek
agar memudahkan dalam pengamatan. Penambahan kristal violet untuk mewarnai
bakteri menjadi warna ungu sebelum diamati. Pemberian saffranin 0,5 % bertujuan
untuk mengidentifikasi dan membedakan bakteri gram positif dan negatif
Salah satu penyebab tidak terlihatnya suatu mikroorganisme pada optilab adalah
kurang tepatnya pengambilan biakan yang dipindahkan ke kaca preparat. Saat iut yang
banyak terambil adalah medianya, bukan mikrobanya. Akibatnya, saat di amati di
optilab mikrobanya tidak terlihat karena tertutup banyaknya media yang ikut terambil.
2.13. Kesimpulan
Evendy, Hady. 2009. Studi Strukturmikro Resin Epoksi Pada Beton. Makassar :
Universitas Hasanuddin
Soraya, Sintha. 2008. Pembuatan Alkohol Dengan Proses Fermentasi Buah Jambu
Waluyo, Lud. 2010. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi. Malang :
Universitas Muhammadiyah Malang