Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu
mamalia betina. Susu sapi diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es
krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.
Dewasa ini, susu memliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif, susu
membantu pertumbuhan mereka. Untuk orang lanjut usia, susu membantu menopang
tulang agar tidak keropos. Susu mengandung banyak vitamin dan protein. Secara
alamiah susu sapi segar telah mengandung sejumlah vitamin, mineral, laktosa (gula
susu), asam lemak esensial (asam linoleat dan asam linolenat), asam amino esensial
(tryptophan, tirosin), sphingomyelin, laktoferin, serta prebiotik galakto-oligosakarida
(GOS) dengan komposisi yang lengkap. Susu tidak selalu dalam keadaan segar, tetapi
susu juga akan menjadi basi. Susu basi itu sendiri adalah susu yang telah didiamkan
atau dibiarkan selama beberapa hari dalam waktu itu akan dibusukkan oleh beberapa
mikroorganisme.
Bakteri yang terdapat pada susu murni yaitu salah satu bakteri penyebab
keracunan setelah minum susu adalah Staphylococcus aureus, Salmonella sp.
merupakan bakteri ber-bahaya yang dikeluarkan dari saluran pencernaan hewan dan
manusia bersama dengan feses, dan Escherichia coli termasuk bakteri berbahaya
karena dapat menyebabkan diare (Mitsuoka, T. 1998). Bakteri pencemar dalam susu
dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bakteri patogen dan bakteri pembusuk.
Bakteri pembusuk seperti Micrococcus sp, Pseudomonas sp, dan Bacillus sp akan
menguraikan protein menjadi asam amino dan merombak lemak dengan enzim lipase
sehingga susu menjadi asam dan berlendir. Beberapa Bacillus sp. Yang mencemari
susu antara lain adalah Bacillus cereus, Bacillus subtilis, dan Bacillus licheniformis.
Bakteri asam laktat (BAL) adalah kelompok bakterigram-positif yang tidak
membentuk spora dan dapat memfermentasikan karbohidrat untuk menghasilkan
asam laktat yang terdapat pada susu murni. Bakteri asam laktat digolongkan menjadi
dua berdasarkan sifat fermentasinya yaitu homofermentatif dan heterofermentatif.
Homofermentatif ialah bakteri yang hanya menghasilkan asam laktat dari
metabolisme gula dan digunakan dalam fermentasi susu menjadi yogurt, contohnya
Lactobacillus acidophilus, L. bulgaricus, dan Streptococcus thermophillus.
Sedangkan heterofermentatif menghasilkan asam laktat, karbondioksida, sedikit asam
volatil, alkohol dan ester serta digunakan dalam industri susu untuk menghasilkan
keju dan senyawa flavor, senyawa cita rasa maupun pengental; contohnya
Lactobacillus casei. (Williams, R.A.D. 1982)

1.2. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang daiatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah
yaitu:
1. Bagaimana cara mengisolasi bakteri Lactobacillus bulgaricus pada susu sapi
basi ?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi bakteri Lactobacillus bulgaricus pada
hasil isolat ?

2.1. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mengetahui cara mengisolasi bakteri Lactobacillus bulgaricus pada susus
basi.
2. Mengetahui cara mengidentifikasi bakteri Lactobacillus bulgaricus pada hasil
isolat ?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu
mamalia betina. Susu sapi diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es
krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.
Dalam susu terdapat berbagai macam bakteri yang sangat berperan. Susu tidak selalu
dalam keadaan segar, tetapi susu juga akan menjadi basi.
Susu basi adalah susu segar yang didiamkan atau dibiarkan dalam suatu
wadah selang waktu beberapa hari sehingga susu menjadi basi karena adanya peran
mikroorganisme pembusuk. Susu yang sudah basi juga mempunyai beberapa
manfaat, misalnya untuk penelitian dan pembuatan keju. Dalam praktikum ini, kami
akan mengisolasi bakteri Lactobacillus bulgaricus dengan medium Nutrient Agar.

A. Bakteri Pada Susu Segar


Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram Positif, tidak bergerak, tidak
berspora dan mampu membentuk kapsul. (Boyd, 1980), berbentuk kokus dan
tersusun seperti buah anggur (Todar, 2002). Ukuran Staphylococcus berbeda-beda
tergantung pada media pertumbuhannya. Apabila ditumbuhkan pada media agar,
Staphylococcus memiliki diameter 0,5-1,0 mm dengan koloni berwarna kuning.
Dinding selnya mengandung asam teikoat, yaitu sekitar 40% dari berat kering dinding
selnya. Asam teikoat adalah beberapa kelompok antigen dari Staphylococcus.
Kingdom : Monera
Divisio : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphilococcus
Species : Staphilococcus aureus
Gambar 2.1. Staphylococcus aureus
https://iceteacassie.wordpress.com/2012/01/12/
identifikasi-bakteri-staphylococcus-aureus-pada-tubuh/

Salmonella Sp
Salmonellasp. adalah bakteri batang lurus, gram negatif, tidak berspora,
bergerak dengan flagel peritrik, berukuran 2-4 m x 0.5-0,8 m.Salmonella sp.
Tumbuh cepat dalam media yang sederhana, hampir tidak pernah memfermentasi
laktosa dan sukrosa, membentuk asam dan kadang gas dari glukosa dan manosa,
biasanya memporoduksi hidrogen sulfide atau H2S, pada biakan agar koloninya besar
bergaris tengah 2-8 milimeter, bulat agak cembung, jernih, dan smooth.(Jawetz,dkk,
2005).
Klasifikasi ilmiah
Phylum : Bacteria (Eubacteria)
Class : Prateobacteria
Ordo : Eubacteriales
Family : Enterobacteriae
Genus : Salmonella
Spesies : Salmonella sp
Gambar 2.2. Salmonella Sp
http://chuchanmoochan.blogspot.co.id/2011/05/salmonella-sp.html

Escherichia coli
Escherichia coli merupakan batang gram negative, terdapat tunggal,
berpasangan, dan dalam rantai pendek, biasanya tidak berkapsul, tidak berspora,
motil atau tidak motil, peritrikus, aerobik, anaerobik fakultatif, penghuni normal usus,
seringkali menyebabkan infeksi, bentuk sel batang, diameter koloni 1,1-1,5 x 2-6 m,
koloni muncul di atas permukaan media NA, koloni bakteri berwarna putih susu,
temasuk ke dalam anaerob fakultatif.(Kamaja, 1996).

Gambar 2.3. E. coli


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Escherichia_coli
B. Bakteri Pembusuk
Micrococcus sp
Micrococcus sp merupakan bentuk sel bulat, diameter koloni 1-2 m, koloni
muncul di atas permukaan media NA, koloni berwarna kuning, permukaan koloni
mengkilat, termasuk ke dalam bakteri gram positif, suhu pertumbuhan optimum 25-
370C. Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob dan anaerob, termasuk pada
bakteri yang tidak mampu bergerak, katalase,oksidase dan produksi H2S bersifat
positif., mampu tumbuh baik pada media dengan salinitas 7,5% NaCL.
Klasifikasi Ilmiah:
Kingdom : Bacteria
Phylum : Actinobacteria
Class : Actinobacteria
Subclass : Actinobacteridae
Order : Actinomycetales
Suborder : Micrococcineae
Family : Micrococcaceae
Genus : Micrococcus

Gambar 2.4. Micrococcus sp


Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Micrococcus
Pseudomonas sp
Pseudomonas sp merupakan bakteri yang bentuk selnya berupa batang lurus
atau kadang berupa serupa bola, diameter koloni 0,5-0,8 m, koloni muncul diatas
permukaan media NA, koloni bakteri bewarna kuning, permukaan koloni mengkilat,
termasuk dalam bakteri gram negative, motil, dan katalase positif. (Kamaja, 1996).
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Pseudomodales
Famili : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas

Gambar 2.5. Pseudomonas


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pseudomonas

Bacillus sp
Bacillus sp. merupakan bakteri berbentuk batang (basil), dan tergolong dalam
bakteri gram positif yang umumnya tumbuh pada medium yang mengandung oksigen
(bersifat aerobik) sehingga dikenal pula dengan istilah aerobic sporefomers.
Kebanyakan anggota genus Bacillus sp. dapat membentuk endospora yang dibentuk
secara intraseluler sebagai respon terhadap kondisi lingkungan yang
kurangmenguntungkan, oleh karena itu anggota genus Bacillus sp. memiliki toleransi
yang tinggi terhadap kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Kebanyakan anggota
genus Bacillus sp. merupakan bakteri yang bersifatmotil dan memiliki flagela tipe
peritrik. Bacillus sp. digolongkan ke dalam kelas bakteri heterotrofik, yaitu protista
bersifat uniseluler, termasuk dalam golongan mikroorganisme redusen atau yang
lazim disebut sebagai decomposer (Risdiman,2013).
Sebagian besar bakteri laut termasuk dalam kelompok bakteri bersifat
heterotrofik dan saprofitik. Warna koloni pada umumnya putih sampai kekuningan
atau putih suram, tepi koloni bermacam-macam namun pada umumnya tidak rata,
permukaannya kasar dan tidak berlendir, bahkan ada yang cenderung kering
berbubuk, koloni besar dan tidak mengkilat. Bentuk koloni dan ukurannya sangat
bervariasi tergantung dari jenisnya.
Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom : Procaryote
Divisi : Bacteria
Kelas : Schizomycetes
Bangsa : Eubacteriales
Suku : Bacillaceae
Marga : Bacillus
Jenis : Bacillus Sp

Gambar 2.6. Bacillus sp


Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Bacillus
C. Bakteri BAL
Streptococcus thermophillus
Streptococcus thermophilus adalah bakteri anaerob fakultatif gram positif.
Bakteri ini tidak membentuk spora dan homofermentatif. Streptococcus thermophilus
ditemukan di susu dan produk susu. Bakteri ini bukanlah probiotik karena tidak
bertahan hidup di perut. S. thermophilusmemiliki bentuk sel yang bulat atau elips
dengan diameter 0,7-0,9 run, tumbuh secara berpasangan atau berbentuk rantai
pendek. Suhu pertumbuhan optimum untuk S. thermophilusadalah 37-42C. S.
thermophilusmerupakan bakteri gram positif, katalase negatif, tidak berspora,
uniseluler, anaerob, heterotropik, tumbuh baik pada media berisi karbohidrat dan
ekstrak yeast (Risdiman,2013). Tumbuh optimum pada pH 6,5 dan akan terhenti
pertumbuhanrya pada pH 4,2-4,4.S. thermophilus memfermentasi gula terutama
menjadi asam laktat, dan karena itu ia termasuk golongan bakteri asam laktat. la
merupakan salah satu dari dua bakteri yang dibutuhkan untuk memproduksi yogurt
dan susu fermentasi lainnya, dan memiliki peran penting terutama dalam
pembentukan tekstur dan citarasa yogurt.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom : Bacteria
Class : Cocci
Phylum : Firmicutes
Order : Lactobacillales
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Species : S. salivarius
Subspecies : S. salivarius subsp. Thermophilus
Binomial name : Streptococcus salivarius subsp. Thermophilus
Gambar 2.7. Streptococcus Thermophilus
https://en.wikipedia.org/wiki/Streptococcus_thermophilu

Lactobacillus acidophilus
Lactobacillus acidophilus adalah salah satu dari delapan genera umum dari
bakteri asam laktat tiap genus dan spesies nya mempunyai karakteristik yang
berbeda.Namun, secara umum mereka merupakan bakteri gram positif berbentuk
kokus atau batang, bersifat non motil, dan nonspora yang memproduksi asam laktat
sebagai produk utama dari metabolisme fermentasi dan menggunakan laktosa sebagai
sumber karbon utama dalam memproduksi energi.(Nugroho, L.2004).
L. acidophilus dapat tumbuh baik dengan oksigen ataupun tanpa oksigen, dan
bakteri ini dapat hidup pada lingkungan yang sangat asam sekalipun, seperti pada pH
4-5 atau dibawahnya dan bakteri ini merupakan bakteri homofermentatif yaitu bakteri
yang memproduksi asam laktat sebagai satu-satunya produk akhir.
Klasifikasi Ilmiah:
Kerajaan : Bacteria
Divisi : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Famili : Lactobacillaceae
Genus : Lactobacillus
Spesies : L. acidophilus
Gambar 2.8. Lactobacillus Acidophilus
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_acidophilus

Lactobacillus bulgaricus
Bakteri ini ditambahkan pada susu dan menghasilkan asam laktat yang juga
membantu mengawetkan susu. Bakteri ini memecah laktosa sehingga sangat
membantu untuk penderita intoleransi laktosa. Selama fermentasi, bakteri ini
menghasilkan asetaldehid yang memberi aroma pada yoghurt.Lb. bulgaricus
berbentuk seperti tangkai yang panjang dengan panjang dan memiliki kecenderungan
membentuk formasi untaian panjang. Suhu pertumbuhan optimum untuk
Lb.bulgaricuspada 42-45C.Lb. bulgaricusmerupakan bakteri gram positif; katalase
negatif, tidak berspora, uniseluler, anaerob, heterotropik, tumbuh baik pada media
berisi karbohidrat dan ekstrak yeast.(Hadioetomo. R. S, 1993).
Tumbuh optimum pada pH 5,5 dan akan terhenti pertumbuhannya pada pH
3,5-3,8.Lb. bulgaricus juga memfermentasi gula terutama menjadi asam laktat, dan
karena itu ia termasuk golongan bakteri asam laktat. Ia merupakan salah satu dari dua
bakteri yang dibutuhkan untuk memproduksi yogurt dan susu fermentasi lainnya, dan
memiliki peran penting dalam pengembangan kualitas organoleptik, higienis dan
probiotik produk-produk tersebut.
Klasifikasi bakteri Lactobacillus bulgaricus adalah sebagai berikut :
Kingdom : Prokariotik
Divisio : Schizophyta
Kelas : Eubacteriales
Familia : Lactobacillaceae
Genus : Lactobacillus
Spesies : Lactobacillus bulgaricus
Gambar 2.11. Lactobacillus Bulgaricus
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_bulgaricus

Lactobacillus bulgaricus sebagai starter kultur susu fermentasi merupakan


salah satu spesies dari kelompok bakteri asam laktat. Lactobacillus bulgaricus adalah
bakteri berbentuk batang, berantai, tidak berspora, tidak berflagel, Koloni
Lactobacillus bulgaricus berelevasi datar, berwarna putih kekuningan, tepian seperti
wol dan berbentuk bundar (Volk, Wheeler.1998).
Lactobacillus bulgaricus termasuk gram positif, bergranulasi dengan
pewarnaan methylen blue, bersifat homofermentatif yaitu produk akhir dari
metabolisme karbohidrat adalah asam laktat, mikroaerofilik, tidak mencerna kasein,
tidak memproduksi indol dan H2S, tidakmemproduksi enzim katalase, kadang-kadang
memproduksi pigmen kuning sampai orange dan tidak patogen (Sneath et al., 1986).
Klasifikasi bakteri Lactobacillus bulgaricus adalah sebagai berikut :
Kingdom : Prokariotik
Divisio : Schizophyta
Kelas : Eubacteriales
Familia : Lactobacillaceae
Genus : Lactobacillus
Spesies : Lactobacillus bulgaricus
Gambar 2.12. . Lactobacillus bulgaricus
https://biobakteri.files.wordpress.com/2009/06/bacteria1.jpg

Bakteri Lactobacillus bulgaricus mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai


berikut: warna koloni putih susu atau agak krem, bentuk koloni bulat dengan tepian
seperti wol. Sel berbentuk batang dan biasanya tetap, berukuran 0,5-1,2 x 1,0-10,0
m. Mereka biasanya berbentuk batang panjang tapi kadang-kadang hampir bulat,
biasanya bentuk rantai yang pendek, Gram +, tidak motil, oksidase positif, katalase
negatif, metil red positif, optimum pada suhu 30-370C dan tumbuh baik pada NaCl 3-
7%. Bakteri Lactobacillus bulgaricus adalah bakteri probiotik karena telah lolos dari
uji klinis, enzimnya mampu mengatasi intoleransi terhadap laktosa, menormalkan
komposisi bakteri saluran pencernaan serta meningkatkan system kekebalan tubuh
(Waspodo, 2001).
Klasifikasi bakteri Lactobacillus bulgaricus adalah sebagai berikut :
Kingdom : Prokariotik
Divisio : Schizophyta
Kelas : Eubacteriales
Familia : Lactobacillaceae
Genus : Lactobacillus
Spesies : Lactobacillus bulgaricus
Gambar 2.13. Lactobacillus bulgaricus

http://1.bp.blogspot.com/-b-NdRGMhKEw/UJt5PrvG5-
I/AAAAAAAAALY/CFhVKejajxo/s320/Lactobacillus.png

Gambar 2.14. Koloni Lactobacillus Bulgaricus


https://lightzchan.wordpress.com/category/biologi-laporan/
BAB III
METODELOGI

3.1 TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


a. Tempat
Laboratorium Mikrobiologi Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang.
b. Waktu Pelaksanaan
26 ovember- 17 Desember 2015

3.2 Alat yang digunakan


Tabel 3.2. alat yang digunakan
Nama Alat Nama Alat
1. Tabung reaksi steril 11. Lup inokulasi
12. Bak pewarna
2. Cawan petristeril
13. Pipet Ukur steril 10mL
3. Cawan petri hasil isolasi dengan metode 14. Vortex Mixer
15. Ball Pipette
cawing tuang
16. Rak tabung reaksi
4. Pembakar spiritus 17. Inkubator oven
18. Autoclacve
5. Korek api
19. Mikroskop
6. Gelas benda 20. Tip Pipet Mikro Steril
7. Kaca penutup
8. Botol semprot
9. Penjepit kayu
10. Pipet mikro 100 1000 mikroliter

3.3 Bahan yang digunakan


Tabel 3.3. bahan yang digunakan
Nama Bahan Jumlah
Susu sapi busuk 15 mL
Air Steril 135 mL
Media NA 250 mL
Ethanol 70% 2 mL
Ungu Kristal 3 mL
Larutan KI 3 mL
Alkohol 90% 3 mL
Safranin 3 mL
Aquades 5L
Kain kasa 1 pak
Kapas 1 pak
Kertas Label 1 pak
Spirtus 500 mL

Bahan Jumlah
Agar 15 gram
Pepton 5 gram
NaCl 5 gram
Yeast extract 2 gram

Beef extract 1 gram

3.5 Skema kerja

Membiarkan susu sapi murni


terbuka selama 1 hari
Susu berbau busuk

Mensterilkan alat-alat dan bahan


menggunakan autoclave

Memanaskan alat-alat dan bahan


menggunakan oven

Alat menjadi lebih steril dan


kering

Melakukan pengenceran dan


pengisolasian dengan cawan
tuang menggunakan hasil
pengenceran 10-7 ,10-9 ,10-10

Inkubasi suhu 400C

Mengisolasi
Pengamatan dengan
dengan cawan gores
mikroskop

Mengisolasi dengan cawan gores


Pengamatan dengan mikroskop

Mengisolasi dengan agar miring

Pengamatan dengan mikroskop

Mengidentifikasi bakteri dengan


pewarnaan gram

3.6 Prosedur Kerja

Cara Pembuatan Media Pertumbuhan:


1. Membuat extract daging (Daging di blender, menambahkan air 1 L dan
mendidihkan kemudian memasukkan ke dalam botol. Menyimpan dalam kulkas.
2. Mencampurkan seluruh bahan ke dalam extract daging yang sudah dibuat
3. Melakukan sterilisasi (121C, 30 menit )
Cara Mensterilkan Alat dan Bahan
1. Membuka pengunci autoclave.
2. Memeriksa kedalaman air. Tinggi air harus epat di bawah plat berlubang.
3. Jika kurang menambahkan aquadest dari bagian atas autoclave.
4. Memasang keranjang sesuai kebutuhan
5. Menata alat ( alat-alat harus sudah dalam keadaan bersih ) dan media yang
akan di sterilkan dalam keranjang sedemikian hingga masih ada ruang untuk
lewatnya kukus.
6. Menutup autoclave dan kunci dengan rapat, pastikan tidak ada yang bocor.
7. Menutup kran kukus dank ran udara.8
8. Memmilih tanda gunting untuk sterilisasi alat dan tanda erlenmeyer untuk
sterilisasi media. Memastikan penunjuk waktu menunjukkan angka 0 dan
penunjuk suhu menunjukkan angka di bawah 102OC dan tidak ada indikasi
error.
9. Menekan tombol pilihan program 2.
10. Menekan tombol start.
11. Menunggu hingga proses pemanasan selesai, misal untuk program 2 ( suhu
121OC dan waktu 30 menit ) di butuhkan waktu sekitar 30 menit dan
mencapai tekanan kurang lebih 1 bar. Selama proses itu lampu heater dan
lampu exhaust menyala.
12. Bila tekanan sudah mencapai 1 bar, lampu heater dan lampu exhaust padam
sedangkan lampu steril akan menyala berkedip-kedip selama 7 menit diiringi
dengan penurunan suhu, waktu dan tekanan selama kurang lebih 30 menit.
13. Setelah itu lampu steril akan padam dan alarm akan berbunyi selama 10 detik,
menandakan pross sterilisasi sudah selesai.
14. Menekan tombol stop biarkan autoclave tertutup sampai tekanan dalam
autoclave turun dan menunjukkan 0,2 bar.
15. Membuka kran udara dank kran steam.
16. Membuka pengunci autoclave.
17. Mengangkat dan mengeluarkan keranjang dan memindahkan ke oven untuk
pemanasan pada suhu 160OC-170OC selama kurang lebih 30 menit.
18. Memutar tombol off pada autoclave jika suhu sudah menunjukkan 40OC.
19. Membersihkan sisa-sisa air di sekitar autoclave.
20. Menutup autoclave tanpa di kunci.

Cara Metode Pengenceran dan Cawang Tuang


1. Mengambil 15 tabung reaksi berisi air steril masing-masing 9 mL,
meletakkan pada rak tabung reaksi dan member penomoran.
2. Mengocok tabung reaksi yang berisi suspensi campuran bakteri (susu sapi
murni yang telah di diamkan terbuka selama setengah hari) dengan gerakkan
kesamping, jangan sampai sumbatannya basah.
Lihat gambar di bawah ini untuk memperjelas langkah selanjutnya.

Gambar

3 Mengambil 1 mL biakan secara aseptic dengan tip pipet mikro steril,


memindahkan ke tabung reaksi 1 dan di kocok menggunakan vortex mixer.
4 Mengambil 1 mL dari tabung reaksi 1 campuran biakan secara aseptic dan
memindahkan ke tabung reaksi 2 menggunakan pipet ukur steril 10 mL lalu di
kocok menggunakan vortex mixer. Melakukan hal ini yang sama sampai ke
sepuluh tabung reaksi berisi bakteri.
5 Dari masing-masing tabung, memindahkan 1 mL campuran biakan secara
aseptic ke 5 cawan petri steril (member penomoran dan keterangan
pengenceran pada petridish sesuai dengan asal biakan tabung).
6 Menambahkan agar cair kurang lebih 40oC secukupnya ke dalam cawan petri
secara aseptic. Dengan posisi cawan petri di meja kerja, putar-putarkan cawan
petri kearah kanan, kiri, bentuk angka 8 masing-masing sebanyak 3x.
Kemudian biarkan membeku. Membungkus cawan petri dengan kertas
pembungkus dan inkubasi selama 2x24 jam dalam incubator oven dalam
keadaan terbalik (tutup cawan di bawah) pada suhu yang sesuai.
7. Setelah di inkubasi amatilah warna, bentuk, tepian dan elevasi hasil isolasi.
Koloni yang di cari adalah Lactobacillus bulgaricus. dengan ciri-ciri bakteri
berbentuk batang (basil).

Cara Metode Cawan Gores


1. Menyiapkan cawan petri kering dan steril
2. Menyalakan pembakar spiritus, bekerjalah pada radius 30cm maksimal dari
api.
3. Memanaskan bibir cawan beberapa kali di api pembakar spiritus.
4. Meletakkan di meja kerja dan buka tutup cawan petri. Jangan terlalu lebar,
cukup untuk menuangkan media agar cair kurang lebih setengah bagian dari
kedalaman cawan petri bersuhu kurang lebih 60oC ke dalamnya .
5. Mendiamkan dan apabila sudah membeku, berarti cawan sudah siap untuk
digores.
6. Baliklah cawan petri dan buatlah sketsa area penggoresan dengan spidol.
Seperti gambar dibawah ini
Gambar
http://lh5.ggpht.com/_kFz4vOoppxQ/SSKpKD-y3TI/AAAAAAAAAd4/iW-
CEuUaDz8/clip_image0483.jpg

7. Meletakkan cawan petri di atas meja dengan posisi tutup terletak di sisi atas
sectordi sisi kiri
8. Menggunakan biakan dari isolasi metode cawan tuang. Memilih koloni yang
bukan kontaminan.
9. Memanaskan bibir cawan petri dengan pembakar spiritus kurang lebih 3
putaran.
10. Dengan menggunakan lup inokulasi, memindahkan secara aseptic satu lup
penuh biakan mikroba pada sector 1 dan goreskan membentuk pola zig zag.
Jangan sampai tutup cawan petri terbuka terlalu lebar agar tidak
terkontaminasi. Goresan jangan di lakukan dengan tekanan berlebih supaya
permukaan agar tidak terlukai. Lingkaran di ujung lup inokulasi harus
terletamk datar dan horizontal terhadap permukaan agar.
11. Memijarkan kembali lup inokulasi dan membiarkan dingin ini berguna untuk
mematikan sel-sel yang masih tersisa.
12. Goreskan lup ke sector 1 satu sampai tiga kali saja dan melanjutkan dengan
goresan kearah tepi luar sector 2. Melanjutkan dengan goresan zig zag pada
sector 2 dan tidak tumpah didih selanjutnya ke sector 3, dan sector 4 dengan
langkah yang sama. JANGAN LUPA PIJARKAN LUP INOKULASI
SETIAP KALI BERPINDAH KE SEKTOR LAIN.
13. Memanaskan lagi bibir cawan petri dengan pembakar spiritus kemudian
bungkus rapi.
14. Membungkus cawan petri dengan kertas pembungkus dan inkubasi selama
2x24 jam dalam incubator oven dalam keadaan terbalik (tutup cawan di
bawah) pada suhu yang sesuai.
15. Setelah di inkubasi amatilah warna, bentuk, tepian dan elevasi hasil isolasi.
Koloni yang di cari adalah Lactobacillus bulgaricus.dengan ciri-ciri bakteri
berbentuk batang (basil).

Anda mungkin juga menyukai