Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia- Nya
sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah, yang berjudul

SISTEM PERTANIAN ORGANIK ini dalam kondisi baik dan tepat pada waktunya.
Tujuan penyusunan makalah ini bagi penulis adalah untuk mengetahui pengertian pertanian
organik serta kaidah-kaidahnya. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penyusunan
makalah ini berkat adanya bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih, kepada : Prof.Dr.SONI ISNAINI, MP
Selaku pengasuh mata kuliah ini. Semoga dukungan, motivasi, serta doa yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan kasih dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran yang
konstruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan. Akhirnya penulis berharap semoga
makalah ini dapat berkenan dan bermanfaat bagi para pembaca.

Metro, November 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar... ....................................................................................... 1


Daftar Isi..................................................................................................... 2

BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang.... ...................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah........... .......................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulis............................................................................................................ 4

BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................... ...... 5
2.1 Pengertian Pertanian Organik..................................................................................... 5
A. Prinsip Kesehatan................................................................................................. 7
B. Prinsip Ekologi...................................................................................................... 7
C. Prinsip Keadilan......... ........................................................................................... 7
D. Prinsip Perlindungan.............................................................................................. 7
2.2 Keunggulan dan Kelemahan Pertanian Organik......................................................... 8

BAB III
PENUTUP.............................................................................................. ...... 12
3.1 Kesimpulan.......... ........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman pertanian adalah ketersedian hara
yang cukup sebagai bahan makanan tanaman untuk tumbuh dan berkembang sehingga
mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Sehingga dalam hal ini dibutuhkan
pemasukan unsur-unsur hara dari luar seperti dengan pemberian pupuk. Penggunaan pupuk
organik perlahan-lahan mulai dilupakan oleh para petani yang disebabkan karena umumnya
petani lebih suka menggunakan pupuk sintetis yang menimbulkan dampak pencemaran
lingkungan yaitu salah satunya adalah penurunan tingkat kesuburan tanah. Pencemaran tanah
ini menyebabkan persediaan unsur hara dalam tanah semakin lama semakin menipis. Hal ini
perlu adanya pengembalian kesuburan tanah dengan penggunaan sistem pertanian organik.
Pertanian Organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan dan
menggunakan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia atau bahan sintetis
untuk mempertahankan kesuburan tanah dan mengendalikan hama. Pertanian organik
merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan dimana dalam
penerapannya menggunakan teknologi yang penerapannya menyesuaikan dengan lingkungan
agar keseimbangan lingkungan dapat berjalan seperti apa adanya dan tidak mengganggu
keseimbangan lingkungan. Dalam penerapannya, pertanian organik menggunakan pupuk
organik untuk membudidayakan tanaman. Pupuk organik ini sangat bermanfaat dalam
meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.
Penggunaan pupuk organik tersebut akan mengembalikan bahan-bahan organik, hara,
memperbaiki sifat fisik tanah, serta mengembalikan hara yang terangkut bersama oleh hasil
panen kembali ke dalam tanah sehingga akan berakibat pada peningkatan produksi tanaman.
Hal ini dikarenakan pupuk organik mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro
sebagai hasil senyawa organik bahan alami yang mengandung sel-sel hidup aktif dan aman
terhadap lingkungan.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian pertanian organik?
2. Apa saja keunggulan dan kelemahan pertanian organik?

3
3. Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam mengurangi ketergantungan penggunaan
pupuk sintetis dengan menggunakan pupuk organik dalam meningkatkan kesuburan
tanah?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian pertanian organik.
2. Untuk mengetahui keunggulan pertanian organik.
3. Untuk mengetahui hal yang perlu diperhatikan dalam mengurangi ketergantungan
penggunaan pupuk sintesis dengan melakukan pupuk organik dalam meningkatkan
kesuburan tanah.

4
BABII
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertanian Organik

Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian yang mendorong tanaman dan tanah
tetap sehat dengan menggunakan bahan-bahan alamiah dalam pengelolahannya serta
menghindari atau membatasi penggunaan bahan kimia sintetis seperti pupuk kimia, pestisida,
herbisida, zat pengatur tumbuh dan zat aditif pakan. Strategi pertanian organik adalah
memindahkan hara secepatnya dari sisa tanaman, kompos, dan pupuk kandang menjadi
biomassa tanah yang selanjutnya setelah mengalami proses mineralisai akan menjadi hara
dalam larutan tanah. Dengan kata lain, unsur hara didaur ulang melalui beberapa tahapan
bentuk senyawa organik sebelum diserap oleh tanaman. Hal ini tentu berbeda dengan
pertanian yang menggunakan pupuk sintetis yang memberikan unsur hara secara cepat dan
langsung dalam bentuk larutan sehingga cepat diserap oleh tanaman dan waktu pemberian
yang sesuai dengan kebutuhan tanaman (Sutanto, 2002).

Penerapan sistem pertanian organik ini bertujuan untuk menghasilkan produk-produk


pertanian terutama pangan yang aman bagi kesehatan konsumen dan menjaga keseimbangan
lingkungan dengan menjaga siklus alaminya. Selain itu penerapan pertanian organik juga
bertujuan untuk pembenah tanah, menjaga kesuburan tanah serta pengendalian hama dan
penyakit pada tanaman. Oleh karena itu dalam hal ini sistem pertanian organik dikatakan
sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan karena dalam
penerapannya memperhatikan lingkungan supaya ekosistem tetap berjalan seperti apa adanya
serta tidak mengganggu keseimbangan lingkungan dan tanpa memutuskan suatu mata rantai
makhluk hidup. Lahan yang digunakan untuk pertanian organik harus bebas dari bahan kimia
sintetis seperti pupuk dan pestisida. Terdapat dua pilihan lahan yang dapat digunakan untuk
produksi pertanian organik yaitu lahan pertanian yang baru dibuka, atau lahan pertanian
intensif yang telah dikonservasi menjadi lahan pertanian organik. Lama masa konservasi ini
bergantung pada sejarah penggunaan lahan yang meliputi penggunaan pupuk, pestisida, dan
jenis tanaman yang pernah dibudidayakan.

5
Filosofi yang melandasi pertanian organik adalah mengembangkan prinsip-prinsip
memberi makan pada tanah yang selanjutnya tanah menyediakan makanan untuk tanaman
(feeding the soil that feeds the plants, dan bukan memberi makanan langsung pada tanaman.
Von uexkull dalam Sutanto (2006) memberikan istilah membangun kesuburan tanah .
strategi pertanian organik adalah memindahkan hara secepatnya dari sisa tanaman , kompos
dan pupuk kandang menjadi biomassa tanah yang selanjutnya setelah mengalami proses
mineralisasi baru menjadi unsur dalam larutan tanah. Dengan kata lain , unsur hara di daur
ulang melalui satu atau lebih tahapan bentuk senyawa organik sebelum diserap tanaman. Hal
ini berbeda sama sekali dengan pertanian konvensional yang memberikan unsur hara secara
cepat dan langsung dalam bentuk larutan sehingga segera diserap tanaman dengan dosis dan
waktu pemberian yang sesuai dengan kebutuhan.

Masalah dalam pertanian organik sampai saat ini adalah masih berkembang
pemahaman yang keliru tentang pertanian organik seperti, biaya mahal; memerlukan banyak
tenaga kerja; kembali pada sistem pertanian tradisional serta; produksi rendah.

Kegunaan budi daya organik pada dasarnya ialah meniadakan atau membatasi
kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budi daya kimiawi. Pupuk organik dan
pupuk hayati mempunyai berbagai keunggulan nyata dibanding dengan pupuk kimia. Pupuk
organik dengan sendirinya merupakan keluaran setiap budi daya pertanian, sehingga
merupakan sumber unsur hara makro dan mikro yang dapat dikatakan cuma-Cuma. Pupuk
organik dan pupuk hayati berdaya ameliorasi ganda dengan bermacam-macam proses yang
saling mendukung, bekerja menyuburkan tanah dan sekaligus mengkonversikan dan
menyehatkan ekosistem tanah serta menghindarkan kemungkinan terjadinya pencemaran
lingkungan.

Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia yang secara tradisional kehidupan
ekonomi, sosial dan budaya berpusat pada pertanian, atau memperoleh inspirasi dari
pertanian, maka pembangunan ekonomi untuk tinggal landas memang harus bertumpu pada
pertanian. Industrialisasi tidak mungkin berhasil kalau pertanian tidak lebih dulu dimajukan
dan didinamiskan (Notohadiprawiro dalam Sutanto, 2006)

Sitem pertanian organik juga harus didasarkan pada prinsipprinsip pertanian organik
yang meliputi prinsip kesehatan, prinsip ekologi, prinsip keadilan, dan prinsip perlindungan.

6
A. Prinsip Kesehatan
Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman,
hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan. Prinsip ini
menunjukkan bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari
kesehatan ekosistem. Tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat
mendukung kesehatan hewan dan manusia. Pertanian organik dimaksudkan untuk
menghasilkan makanan bermutu tinggi dan bergizi yang mendukung pemeliharaan kesehatan
dan kesejahteraan.
B. Prinsip Ekologi
Pertanian organik harus didasarkan pada siklus ekologi kehidupan dengan berusaha
memeliharanya. Prinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur
ulang ekologis. Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan
produksi yang khusus, sebagai contoh tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan
membutuhkan ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut membutuhkan lingkungan
perairan. Budidaya pertanian, peternakan dan pemanenan produk liar organik haruslah sesuai
dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam. Pengelolaan organik harus disesuaikan
dengan kondisi, ekologi, dan skala lokal.
C. Prinsip Keadilan
Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan
terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama. Prinsip ini menekankan bahwa
mereka yang terlibat dalam pertanian organik harus membangun hubungan yang manusiawi
untuk memastikan adanya keadilan bagi semua pihak di segala tingkatan seperti petani,
pekerja, pemroses, penyalur, pedagang dan konsumen. Pertanian organik bertujuan untuk
menghasilkan kecukupan dan ketersediaan pangan ataupun produk lainnya dengan kualitas
yang baik. Prinsip keadilan juga menekankan bahwa ternak harus dipelihara dalam kondisi
dan habitat yang sesuai dengan sifat-sifat fisik, alamiah dan terjamin kesejahteraannya.
Sumber daya alam dan lingkungan yang digunakan untuk produksi dan konsumsi harus
dikelola dengan cara yang adil secara sosial dan ekologis, dan dipelihara untuk generasi
mendatang. Keadilan memerlukan sistem produksi, distribusi dan perdagangan yang terbuka,
adil, dan mempertimbangkan biaya sosial dan lingkungan yang sebenarnya.
D. Prinsip Perlindungan
Pertanian organik harus dikelola secara hati hati dan bertanggung jawab untuk
melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan
hidup. Para pelaku pertanian organik didorong meningkatkan efisiensi dan produktifitas,

7
tetapi tidak boleh membahayakan kesehatan dan kesejahteraannya. lmu pengetahuan
diperlukan untuk menjamin bahwa pertanian organik bersifat menyehatkan, aman dan ramah
lingkungan. Pertanian organik harus mampu mencegah terjadinya resiko merugikan dengan
menerapkan teknologi yang tepat.

2.2 Keunggulan dan Kelemahan Pertanian Organik

2.2.1 Keunggulan dalam Mengembangkan Pertanian Organik


1) Meningkatan aktivitas organisme yang menguntungkan bagi tanaman.
2) Meningkatkan cita rasa dan kandungan gizi.
3) Meningkatkan ketahanan dari serangan organisme pengganggu.
4) Memperpanjang unsur simpan dan memperbaiki struktur.
5) Membantu mengurangi erosi.
6) Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan (pencemaran air, tanah dan udara)
serta menjaga sifat fisik, biologi dan kimia tanah.
7) Produk yang dihasilkan lebih sehat dibandingkan dengan menggunakan pupuk
sintetis karena tidak mengandung racun.
8) Meningkatkan produk berupa bahan pangan yang aman dan bergizi sehingga
meningkatkan kesehatan maysarakat.
9) Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani karena umumnya biaya
pembelian pupuk organik lebih murah dan harga jual produk pertanian organik
lebih mahal
10) Meminimalkan semua bentuk polusi yang mungkin dihasilkan selama kegiatan
pertanian, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi
petani karena terhindar dari paparan polusi
11) Meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam jangka
panjang, serta memelihara kelestarian alam dan lingkungan.

2.2.2 Kelemahan dalam Mengembangkan Pertanian Organik


a. Ketersediaan bahan organik terbatas dan takarannya harus banyak
b. Transportasi mahal karena bahan bersifat ruah
c. Menghadapi persaingan dengan kepentingan lain dalam memperoleh sisa
pertanaman dan limbah organik
d. Dapat menimbulkan kekahatan unsur hara apabila bahan organic yang
diberikan pada tanaman belum cukup matang.

8
e. Hasil pertanian organik lebih sedikit jika dibandingkan dengan pertanian non
organik yang menggunakan bahan kimia sintetis terutama pada awal
menerapkan pertanian organik
f. Pengendalian jasad pengganggu secara hayati masih kurang efektif jika
dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia.
g. Kebutuhan tenaga kerja lebih banyak terutama untuk pengendalian hama dan
penyakit karena umumnya pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara
manual
h. Mempunyai potensi yang tinggi dalam meracuni kesehatan manusia apabila
dalam pemurnian proses pembuatan pupuk organic tidak cukup baik.

Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengurangi Ketergantungan Penggunaan


Pupuk Sintesis Dengan Menggunakan Pupuk Organik Dalam Meningkatkan Kesuburan
Tanah

Kesuburan tanah adalah tingkat kemampuan tanah untuk bercocok tanam, yang
ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat kimia, fisika dan biologi bagian tubuh tanah yang
menjadi habitat akar akar tanaman. Dalam ekosistem alam, mikroorganisme (bakteri dan
jamur) di tanah memecah bahan organik, melepaskan nutrisi anorganik yang diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman. Kesuburan tanah sendiri dapat di pengaruhi oleh jenis pupuk,
jenis pupuk yang ada sekarang adalah pupuk organik dan pupuk anorganik atau pupuk
sintesis.
Pupuk organik mencakup semua bahan yang dihasilkan dari makhluk hidup dan bisa
digunakan untuk menyuburkan tanaman, seperti kotoran hewan, kotoran cacing, kompos,
rumput laut, guano, dan bubuk tulang. Kotoran hewan merupakan limbah yang seringkali
menjadi masalah lingkungan, sehingga penggunaan kotoran hewan sebagai pupuk dapat
menguntungkan secara lingkungan dan pertanian. Tulang hewan sisa penyembelihan hewan
bisa dijadikan bubuk tulang yang kaya kandungan fosfat
Pupuk buatan atau pupuk sintesis merupakan pupuk mineral yang diproduksi oleh
pabrik pupuk. Pupuk buatan memiliki berbagai macam jenis tergantung dari kandungan unsur
pupuknya. Pupuk buatan dapat juga dikatakan sebagai pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan
cara meramu berbagai bahan kimia sehingga dapat menjadi nilai jual yang tinggi. Dampak
dari penggunaan pupuk sintesis menghasilkan peningkatan produktivitas tanaman yang
cukup tinggi. Namun penggunaan pupuk anorganik dalam jangka yang relatif lama umumnya
berakibat buruk pada kondisi tanah. Tanah menjadi cepat mengeras, kurang mampu

9
menyimpan air dan cepat menjadi asam yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas
tanaman.
Pengembalian bahan organik ke dalam tanah merupakan hal yang mutlak dilakukan
untuk mempertahankan lahan pertanian agar tetap produktif. Dua alasan yang selama ini
dikemukakan para ahli adalah pertama pengolahan tanah yang dangkal selama bertahun-
tahun mengakibatkan menurunnya kandungan C dan N-organik, kedua penggunaan pupuk
seperti urea, KCL, dan TSP telah melampaui batas efisiensi teknis dan ekonomis sehingga
efisiensi dan pendapatan bersih yang diterima petani dari setiap unit pupuk yang digunakan
semakin menurun. Kedua alasan tersebut memberikan dampak yang buruk bagi pertanian di
masa mendatang jika tidak dimulai tindakan antisipasinya. Cara mengurangi ketergantungan
penggunaan pupuk sintesis pada petani dapat dilakukan dengan cara, mengurangi
penggunaan pupuk sintesis dan menggantinya dengan pupuk organik dengan dosis tertentu
secara berkala. Manfaat yang diperoleh ketika menggunakan pupuk organik diantaranya
sebagai berikut:
a. Pupuk organik akan memberikan kehidupan mikroorganisme tanah yang
selama ini menjadi sahabat petani dengan lebih baik.
b. Pupuk organik mampu berperan memobilisasi atau menjembatani hara yang
sudah ada ditanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang mudah
diserap oleh akar tanaman.
c. Pupuk organik berperan dalam pelepasan hara tanah secara perlahan dan
kontinu sehingga dapat membantu dan mencegah terjadinya ledakan suplai
hara yang dapat membuat tanaman menjadi keracunan.
d. Pupuk organik membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi
tekanan atau tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman, sehingga
tanaman terhindar dari kekeringan.
e. Pupuk organik dapat meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi
partikel yang berada dalam tanah lebih stabil dan cenderung meningkat karena
struktur tanah sangat berperan dalam pergerakan air dan partikel udara dalam
tanah, aktifitas mikroorganisme menguntungkan, pertumbuhan akar, dan
kecambah biji.
f. Pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah
yang merupakan lapisan mengandung banyak hara.

10
g. Pemakaian pupuk organik juga berperan penting dalam merawat/menjaga
tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaaan berlebihan pemupukan
dengan pupuk anorganik/kimia dalam tanah.
h. Pupuk organik berperan positif dalam menjaga kehilangan secara luas hara
Nitrogen dan Fosfor terlarut dalam tanah
i. Kualitas tanaman yang menggunakan pupuk organik akan lebih bagus jika
dibanding dengan pupuk kimia sehingga tanaman tidak mudah terserang
penyakit dan tanaman lebih sehat.
j. Untuk kesehatan manusia tanaman yang menggunakan pupuk organik lebih
menyehatkan karena kandungan nutrisinya lebih lengkap dan lebih banyak.
Setelah mengetahui berbagai macam manfaat dengan adanya pupuk organik
diharapkan dapat menjadi solusi bagi perbaikan kesuburan tanah dan lingkungan. Petani
diharapkan dapat beralih menggunakan pupuk organik agar tidak menimbulkan efek yang
lebih besar lagi akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan. Diharapkan Petani
menggunakan pupuk organik dengan berkelanjutan supaya kesuburan tanah dan lingkungan
dapat terjaga dengan baik, untuk menghasilkan produk pertanian yang sehat dan berlimpah.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Meskipun sistem pertanian organik dengan segala aspeknya jelas memberikan
keuntungan banyak kepada pembangunan pertanian rakyat dan penjagaan lingkungan hidup,
termasuk konservasi sumber daya lahan, namun penerapannya tidak mudah dan akan banyak
menghadapi kendala. Faktor-faktor kebijakan umum dan sosio-politik sangat menentukan
arah pengembangan sistem pertanian sebagai unsur pengembangan ekonomi
(Notohadiprawiro dalam Sutanto, 2006).

Semua sistem pertanian sebenarnya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-


masing, tidak ada yang sempurna. Tetapi dalam sistem pertanian organik ini tanaman maupun
tanah mendapatkan keuntungan yang sama, kesehatan tanah akan terjamin dengan adanya
bahan organik dalam tanah, karena bahan organik akan terurai mikroba mengambil nitrogen
dan lain gizi kemudian perlahan-lahan membebaskan mereka kembali ke tanah. Selain itu
pupuk organik tidak mengandung garam yang dapat mengumpulkan untuk tingkat beracun di
tanah dan membunuh mikroba yang penting dan tanaman. Tanah dengan adanya pupuk
organik akan tetap netral sehingga tidak mengakibatkan tanah menjadi tandus atau yang lain.
Sedangkan untuk tanaman, meningkatkan citra rasa dan kandungan gizi misalnya padi
organik akan menghasilkan beras yang pulen, umbi umbian terasa lebih empuk dan enak
atau buah menjadi manis dan segar. Setelah itu meningkatkan ketahanan tanaman dari
serangan organisme pengganggu. Serta memperpanjang unsur simpan dan memperbaiki
struktur, Buah dan hasil pertanian tidak cepat rusak di banding dengan buah hasil pupuk
kimiawi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Yogyakarta: Kanisius.

Anonim. 2010. Kelebihan dan Kekurangan Pertanian Organik. Serial online


(http://gunarno.student.umm.ac.id, diakses 18 Oktober 2013)

Anonim. 2013. Sistem Pertanian Organik. Serial online(http://hkti.org/sistem-pertanian-


organik.html, diakses 18 Oktober 2013)

Sutanto,R. 2006. Pertanian Organik. Yogyakarta: Gramedia

Soetriono, dkk. 2006. Pengantar Ilmu Pertanian. Malang: Bayumedia

13

Anda mungkin juga menyukai