Contoh 1
Bendaharawan Dinas Pertanian Kota Sibolga pada tanggal 1 April 2014 membeli mebel dan peralatan kantor
lainnya dari Toko Jepara senilai RP. 75.000.000, harga sudah termasuk PPN 10%. Perhitungan PPh Pasal 22
yang harus dipungut oleh Bendaharawan Dinas Pertanian Kota Sibolga adalah sebagai berikut:
Harga Pembelian
RP. 75.000.000
Dasar Pengenaan PPN (100/110 x RP. 75.000.000) RP. 68.181.818
PPh Pasal 22 yang dipungut (1.5% x RP. 68.181.818)
RP. 1.022.727
Contoh 2
Hotel Morse merupakan salah satu BUMD dibidang perhotelan. Pada bulan Juni 2014 membeli sejumlah unit
televisi senilai RP. 99.000.000. Dari jumlah tersebut, sebesar RP. 66.000.000 di danai dari APBD. Jumlah
pembayaran tersebut sudah termasuk10%. Perhitungan PPh Pasal 22 yang harus dipungut oleh Bendaharawan
BUMD tersebut adalah sebagai berikut :
Harga Pembelian Rp. 99.000.000
Rp. 60.000.000
Dasar Pengenaan PPN (100/110 x RP. 66.000.0000)
PPh Pasal 22 yang dipungut (1.5% x RP. 60.000.000) Rp. 900.000
c. 0.5%x nilai impor, atas impor kedelai, gandum dan tepung terigu oleh importir yang menggunakan API
Contoh 2
Seorang importir pada awal tahun 2009 memasukkan barang ke wilayah pabean Indonesia dengan Cost
sebesar US$ 80,000. Biaya angkut dari luar negeri ke pelabuhan tujuan sebesar US$ 5,000 dan premi asuransi
perjalanan yang dibayar dari luar negeri ke pelabuhan tujuan sebesar US$ 1,000. Bea Masuk yang dibebankan
sebesar Rp 34.200.000 dan pungutan pabean Iain yang rsemi sepesar Rp 16.000.000, kurs yang berlaku saat
terjadinya import adalah US$ 1.00 = Rp 10.000. Hitunglah Pajak penghasilan Pasal 22 Bea Cukai, dalam
kondisi baik importir memiliki API/APIS/APIT dan jika importir belum memiliki API/APIS/APIT ?
Contoh 3
PT. GenRice adalah importir beras yang memiliki API. Pada bulan Mei 2014 melakukan impor beras dari
Amerika dengan harga faktur US $ 100.000. Biaya asuransi yang dibayar diluar negeri dan biaya angkut
pengapalan barang dari Vietnam ke Indonesia masing-masing sebesar 2% dan 5% dari harga faktur. Kurs
Menteri Keuangan pada saat itu adalah RP. 11.000/US $.
Harga Faktur (Cost) US $ 100.000
Asuransi US $ 2.000
Pengapalan US $ 5.000
Harga Pabean (CIF) US $ 107.000
Bea Masuk Rp
Nilai Import Rp 107.000
Nilai Import (S 107.000 x RP. 11.000) Rp. 1.016.500.000
PPh Pasal 22 (0.5% x RP. 1.016.500.000) Rp. 5.082.500
2. Industri & Eksportir yang Bergerak dalam Sektor Perhutanan, Perkebunan, Pertanian dan Perikanan
Tarif Pajak :
0,25% x harga pembelian tidak masuk PPN, atas pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri atau
ekspor dari pedagang pengumpul.
Contoh.
PT. Sawit membeli beberapa ton kopra dari pedagang pengumpul Tn. Henry senilai RP. 7.000.000.000.
Perhitungan PPh Pasal 22 yang harus dipungut oleh PT. Sawit adalah sebagai berikut :
Contoh.
PT. Indocement menjual kepada PT. Perinci, salah satu distributornya, sejumlah semen dengan harga
penjualan senilai RP. 100.000.000. (harga belum termasuk PPN). PPh Pasal 22 yang wajib dipungut Oleh
PT. Indocement adalah sebesar RP. 250.000 (0.25% x RP. 100.000.000). dengan demikian harga yang
wajib dibayar oleh PT. Perinci adalah sebesar RP. 100.250.000.
4. Badan Usaha yang Bergerak di Bidang Industri Baja yang Merupakan Industri Hulu
TarifPajak
025% x Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPN, atas penjualan hasil produksi di daam negeri.
Contoh.
PT. Bromo Steel (produsen hulu), menjual baja kepada PT. Indah Baja (produsen antara) senilai RP.
15.000.000.000 sudah termasuk PPN 10%. Perhitungan PPh Pasa 22 yang harus dipungut oleh PT. Bromo
Steel adalah sebagai berikut :
Harga pembelian = Rp. 15.000.000.000
Dasar Pengenaan PPN (100/110 x RP. 15.000.000.000) = Rp. 13.636.363.636
PPhPasal 22 (0.3% x RP. 13.636.363.636) = Rp 40.909.090
Contoh.
PT. Paper product menjual sejumlah kertas kepada penerbit Madenatera senilai RP. 100.000.000 (harga
belum termasuk PPN), PPh Pasa 22 yang wajib dipungut oleh PT.* Paper product adalah sebesar RP.
100.000, sehingga jumlah yang dibayar oleh penerbit Madenatera adalah sebesar RP. 100.100.000.
7. Produsen atau Importir Bahan Bakar Minyak, Gas, & Pelumas Tarif Pajak
Besarnya pungutan Paiak atas penjualan hasil produksi oleh Pertamina serta badan usaha lainnya yang
bergerak dalam bidang bahan bakar minyak jenis premix, super TT dan gas adalah sebagai berikut :
Contoh 1.
PKP A menyerahkan BKP kepada Rustam dengan harga = Rp30.000.000,00. Jumlah sebesar
Rp. 30.000.000,00 yang diterima oleh PKP A dari Rustam adalah DPP.
Contoh 2.
PKP B menyerahkan BKP kepada Rustam SBB:
Harga Sepatu = RP 50.000.000,00
Biaya Pengiriman dan Pengepakan = RP 2.000.000,00
Jumlah = RP 52.000.000,00
Potongan Harga 5% (Tercantum dalam FP)
= RP 2.600.000.00
Harga BKP (DPP)
= RP 49.400.000,00
PPN Terutang = x Rp49.400.OOO,OO
= RP 4.940.000,00
Jumlah yang Dibayar Pembeli
= RP 54.340.000,00
PPN TERUTANG SEBESAR RP 4.940.000 MERUPAKAN:
= Rp 6.000.000,00
LATIHAN
Latihan 5.1.
Bendaharawan Dinas Pertanian Kota Banjarmasin pada tanggal 1 April 2016 membeli
mebel dan peralatan kantor lainnya dari Toko Banjarmasin Toserba senilai RP.
93.200.000, harga termasuk PPN Perhitungan PPh Pasa 22 yang harus dipungut
Bendaharawan Dinas Pertanian Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut:
Harga Pembelian
Dasar Pengenaan PPN ( = RP.
PPh Pasa 22 van di un ut %xR R.
Latihan 5.2.
Hotel Mahardika merupakan salah satu BUMD dibidang perhotelan. Pada bulan Juni
2016 membeli sejumlah unit televisi senilai RP. 132.400.000. Dari jumlah tersebut,
sebesar RP. 874.550.000 di danai dari APBD. Jumlah pembayaran tersebut sudah
termasuk10%. Perhitungan PPh Pasa 22 yang harus dipungut oleh Bendaharawan
BUMD tersebut adalah sebagai berikut :
Harga Pembelian = RP.
Jumlah yang dibiayai APBD = Rp
DasarPengenaan PPN (100/110 x RP. 66.000.0000) = RP.
PPhPasa122 n di un t IS%xR .60.OOO.OOO
Latihan 5.3.
PT. Media karya adalah sebuah perusahaan perdagangan umum pada bulan April 2014
membeli barang impor berupa sebuah mobil Toyota yang disita oleh Kantor Bea & Cukai
Tanjung Balai yang kemudian dilelang oleh Kantor Lelang Negara dengan harga lelang
sebesar RP. 122.300.000. PT. Media karya juga membayar uang administrasi lelang sebesar
RP. 3.210.000. Perhitungan PPh Pasa 22 atas lelang barang yang tidak dikuasai adalah
sebagai berikut :
Seorang importir pada awal tahun 2009 memasukkan barang ke wilayah pabean Indonesia
dengan Cost sebesar US$ 76,000. Biaya angkut dari luar negeri ke pelabuhan tujuan sebesar
US$ 5,2100 dan premi asuransi perjalanan yang dibayar dari luar negeri ke pelabuhan tujuan
sebesar US$ 1,030. Bea Masuk yang dibebankan sebesar RP 41.110.000 dan pungutan
pabean lain yang rsemi sebesar RP 17.100.000, kurs yang berlaku saat terjadinya import
adalah USS 1.00 = RP 11.000. Hitunglah Pajak penghasilan Pasa 22 Bea Cukai, daam
kondisi baik importir memiliki API/APIS/APIT dan jika importir belum memiliki
API/APIS/APIT ?
Bea Masuk = Rp
Pungutan Pabean dan lain-lain
Nilai Import = Rp
Pajak Penghasiian Pasal 22 Bea Cukai bila importir memiliki API/APIS/APIT :
Pajak Penghasilan Pasal 22 Bea Cukai bila importir tidak memiliki API/APIS/APIT :
Latihan 5.5.
PT. Generator adalah importir beras yang memiliki API. Pada bulan Mei 2016 melakukan
impor beras dari Thailand dengan harga faktur US S 112.000. Biaya asuransi yang dibayar
diluar negeri dan biaya angkut pengapalan barang dari Thailand ke Indonesia masing-masing
sebesar 2,5% dan 5,3% dari harga faktur. Kurs Menteri Keuangan pada saat itu adalah Rp.
13.400/US S.
Rp.
= Rp.