Anda di halaman 1dari 2

Triase

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Tandatangan
UPTD
Puskesmas Mujakir, SKM
Dompu Barat NIP.197403161997021002

1. Pengertian Triase adalah memilih dan memilah pasien sebelum


ditangani berdasarkan tingkat kegawat daruratan
trauma atau penyakit dengan mempertimbangkan
prioritas penanganan dan sumberdaya yang ada.
2. Tujuan 1. Mengidentifikasi kondisi pasien sesuai dengan tingkat
kegawat daruratannya
2. Menangani pasien dengan segera berdasarkan
prioritas kegawat daruratan yang diderita
3. Mengurangi jatuhnya korban jiwa dan kecacatan
akibat keterlambatan penanganan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor / /SK/PKM-DOBAR/ /2017
Tentang Jenis Layanan Yang Tersedia Di Puskesmas
Dompu Barat.
4. Referensi 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pelayanan
Keperawatan Gawat Darurat Di Rumah Sakit Tahun
2005.
5. Prosedur 1. Alat : Alat pemeriksaan dan perawatan
2. Bahan : Tag/tanda
6. Langkah- 1. Petugas Ruang Gawat Darurat (dokter/ perawat Piket)
langkah menerima Pasien yang datang Di Ruang Gawat
Prosedur Darurat.
2. Perawat memisahkan pasien menurut kegawatannya
berdasarkan prioritas dengan mengisi status triase
dan meletakkan status triase pasien pada papan klip
berwarna ( merah, kuning, hijau) sesuai dengan
tingkat kegawatannya, dan memberi tag/tanda pasien
sesuai hasil evaluasi singkat.
3. Prioritas penderita
a. Prioritas Pertama (P1) adalah kasus gawat darurat
yaitu pasien yang dalam kondisi mengancam nyawa
dan memerlukan penilaian cepat dan tindakan medic
segera untuk menyelamatkan hidupnya. Contoh:
henti nafas, henti jantung, sesak nafas, perdarahan
hebat, syok, hilangnya kesadaran, keracunan, luka
bakar luas, atau cedera kepala berat, dan lain-lain.
Kasus seperti ini diberi tag/tanda berwarna merah.
b. Prioritas Kedua (P2) adalah kasus darurat tapi
tidak gawat untuk pasien yang dipastikan dengan
penyakit atau cedera yang dideritanya tidak akan
mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. Contoh:
luka robek, fraktur/patah tulang tanpa syok,
dehidrasi sedang, muntah-mentah hebat, dll.
Kasus seperti ini diberi tag/tanda berwarna kuning.
c. Prioritas Ketiga (P3) adalah tidak gawat tidak
darurat pasien dengan cidera minor atau menderita
penyakit yang tidak mengancam nyawa dan
menimbulkan kecacatan. Contoh: Commond Cold,
ISPA, dan lain-lain penderita rawat jalan.
Kasus seperti ini diberi tag/tanda berwarna hijau.
d. Prioritas Keempat (P4) adalah pasien meninggal
atau pasien dengan cedera berat yang jelas tidak
mungkin bisa diselamatkan.
Kasus seperti ini diberi tag/tanda berwarna hitam.
4. Perawat memberikan prioritas pelayanan kepada pasien
sesuai dengan urutan warna merah (P1), kuning (P2),
kemudian hijau (P3).
5. Perawat melakukan anamnesis dan pemeriksaan
singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan
derajat kegawatannya.
6. Perawat memberikan Informed Consent (Persetujuan
tindakan) ke pasien atau keluarga pasien.
7. Perawat mengirim pasien ke Ruang Pemeriksaan Umum
dengan prioritas P3 untuk rawat jalan pada waktu jam
kerja, diluar jam kerja diberikan obat yang dibutuhkan
untuk sementara menunggu waktu pagi berobat ke
Ruang Pemeriksaan umum.
7. Bagan Alir
8. Unit terkait Ruangan Gawat Darurat
9. Dokumen Buku Register
terkait Rekam Medik
10. Resume
Historis Tanggal mulai
No Yang di ubah Isi perubahan
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai