Anda di halaman 1dari 8

PENCABUTAN GIGI DENGAN Disahkan oleh

ANESTHESI INJEKSI Kepala Puskesmas


No Kode : 7.2.1.c
Terbitan :
No. Revisi :
PUSKESMAS
SPO Tgl. Mulai :
WATUMALANG Berlaku : dr. Dian Hayu.N
Halaman : 3 halaman NIP.19780725 200801 2 018

1. Tujuan Penyembuhan dengan menghilangkan gigi penyebab fokal infeksi dengan


menginsersikan jarum / spuit berisi larutan anestesikum tertentu ke dalam
jaringan yang dituju
2. Kebijakan Sebagai pedoman kerja bagi dokter gigi dan perawat gigi dalam
melaksanakan pencabutan gigi dengan anestesi injeksi
Pelaksanaan PENCABUTAN GIGI DENGAN ANESTHESI INJEKSI
harus mengikuti langkah-langkah yang tetuang dalam SPO.
3. Definisi 1. Pencabutan adalah tindakan melepaskan gigi dari socketnya di rongga
mulut .
2. Anestesi adalah tindakan untuk menghilangkan seluruh sensasi rasa
pada tempat yang dituju.
3. Anestesi Injeksi adalah cara anestesi dengan menginsersikan jarum /
spuit berisi larutan anestesikum tertentu ke dalam jaringan yang dituju
4. Prosedur 1. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
2. Petugas mempersiapkan sarana perlindungan diri, yaitu masker dan
sarung tangan,
3. Petugas menentukan posisi kerja yang tepat,
4. Petugas melakukan desinfeksi sekitar gigi yang akan dicabut dan area
yang akan dianestesi dengan Povidon Iodida 2%,
5. Petugas melakukan anestesi dengan tehnik anestesi yang sesuai,
6. Petugas melakukan sondasi di sekeliling cervix,
7. Petugas memisahkan gigi dari gusi dengan bein,
8. Petugas mengambil tang sesuai dengan gigi yang akan dicabut (daftar
gambar tang terlampir),
9. Petugas melakukan aplikasi tang, yaitu menempatkan paruh tang dengan
baik,
10. Petugas melakukan adaptasi tang yang dilanjutkan dengan tekanan
cengkeram,
11. Petugas melakukan gerakan luksasi sambil ditarik ke arah bukal/labial
dan lingual/palatinal sampai gigi keluar dari soketnya,
12. Petugas memeriksa alveolus untuk mengetahui ada tidaknya jaringan
patologis, fraktur, atau debris. Bila diperlukan, petugas memberi obat
atau bahan untuk menghentikan perdarahan (spon gelatin hemostatik)
atau melakukan jahitan. Dalam mengaplikasikan bahan hemostatik,
petugas harus memperhatikan agar bahan tetap steril (gambar terlampir).
13. Petugas melakukan kompresi alveolus dengan tekanan jari,
14. Petugas melakukan penekanan alveolus menggunakan kapas dengan
Povidon Iodida 2% di atas alveolus dan digigit oleh pasien,
15. Petugas memberikan Antibiotik dan analgetik sesuai dengan indikasi,
16. Petugas memberikan instruksi setelah pencabutan , Yaitu :
1) Kapas digigit kuat kuat selama 0.5 jam atau sampai darah berhenti
keluar,
2) Berilah kompres dingin pada pipi, kalau perlu diulang beberapa kali
(lamanya cukup 10 menit),
3) Jangan sering meludah,
4) Jangan makan di sisi yang baru dicabut,
5) Hindari makanan dan minuman hangat atau panas, hindari juga
makanan dan minuman yang mengandung alcohol,
6) Jangan berkumur kumur selama + 1 (satu) hari, walaupun
menggunakan obat kumur,
7) Setelah satu hari, bila luka sudah tidak berdarah lagi berkumurlah
dengan obat kumur,air garam atau air sirih,
8) Ini adalah untuk mempercepat penyembuhan luka, dan lakukan
secara teratur 2-3 kali sehari sampai luka betul-betul sembuh,
9) Bekas luka jangan dipegang-pegang atau dikorek-korek,
10) Hindari gerakan menghisap atau menyedot (termasuk merokok),
11) Jangan melakukan aktivitas berlebihan selama + 1 (satu) hari,
12) Minum obat yang diberikan dokter gigi sesuai aturan,
13) Bila perdarahan atau rasa sakit berlanjut, segera kembali ke dokter
gigi.

5. Diagram Alir Mempersiapkan


Melakukan Melakukan
alat/ bahan dan Menentukan posisi Melakukan
Petugas disinfeksi daerah sondasi sekeliling
sarana kerja anestesi
kerja gigi
perlindungan diri

Mengadaptasikan Memisahkan gigi


Mengaplikasikan
Mengeluarkan gigi tang dan Mengambil tang dari gusi
tang
mencengkram gigi

Memeriksa
alveolus

Perlu obat anti Memberi obat anti


Ya Menjahit gusi
pendarahan pendarahan

tdk

Menekan alveolus

Blangko resep
Memberi resep

Memberi instruksi

Selesai
6. Referensi
7. Dokumen 1. Prosedur Kerja pelayanan klinik gigi dan mulut rawat jalan UPT
Terkait Puskesmas Watumalang
2. Rekam Medis
3. Form Resep
4. Register Harian
8. Distribusi 1. Perawat Gigi
2. Dokter Gigi

9. Rekaman historis perubahan


Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
RUJUKAN DAN Disahkan oleh
Kepala Puskesmas
TRANSPORTASI BBL
No Kode : 7.2.1.c
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
PUSKESMAS
TILIK Tgl. Mulai : dr. Dian Hayu.N
WATUMALANG
Berlaku : NIP.19780725 200801 2 018
Halaman : 3 halaman

Unit : .........
Nama Petugas : .........
Tanggal Pelaksanaan : .........

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1. Apakah petugas mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan,

2. Apakah petugas mempersiapkan sarana perlindungan diri,


yaitu masker dan sarung tangan,

3. Apakah petugas menentukan posisi kerja yang tepat,

4. Apakah petugas melakukan desinfeksi sekitar gigi yang akan


dicabut dan area yang akan dianestesi dengan Povidon Iodida
2%,

5. Apakah petugas melakukan anestesi dengan tehnik anestesi


yang sesuai,
6. Apakah petugas s melakukan sondasi di sekeliling cervix,

7. Apakah petugas memisahkan gigi dari gusi dengan bein,

8. Apakah petugas mengambil tang sesuai dengan gigi yang


akan dicabut (daftar gambar tang terlampir),

9. Apakah petugas melakukan aplikasi tang, yaitu menempatkan


paruh tang dengan baik,

10. Apakah petugas melakukan adaptasi tang yang dilanjutkan


dengan tekanan cengkeram,

11. Apakah petugas melakukan gerakan luksasi sambil ditarik ke


arah bukal/labial dan lingual/palatinal sampai gigi keluar dari
soketnya,

12. Apakah petugas memeriksa alveolus untuk mengetahui ada


tidaknya jaringan patologis, fraktur, atau debris. Bila
diperlukan, petugas memberi obat atau bahan untuk
menghentikan perdarahan (spon gelatin hemostatik) atau
melakukan jahitan. Dalam mengaplikasikan bahan hemostatik,
petugas harus memperhatikan agar bahan tetap steril (gambar
terlampir).

13. Apakah petugas melakukan kompresi alveolus dengan


tekanan jari,
14. Apakah petugas melakukan penekanan alveolus menggunakan
kapas dengan Povidon Iodida 2% di atas alveolus dan digigit
oleh pasien,

15. Apakah petugas memberikan Antibiotik dan analgetik sesuai


dengan indikasi

16. Apakah petugas memberikan instruksi setelah pencabutan ,


Yaitu :
1) Kapas digigit kuat kuat selama 0.5 jam atau sampai
darah berhenti keluar,
2) Berilah kompres dingin pada pipi, kalau perlu diulang
beberapa kali (lamanya cukup 10 menit),
3) Jangan sering meludah,
4) Jangan makan di sisi yang baru dicabut,
5) Hindari makanan dan minuman hangat atau panas,
hindari juga makanan dan minuman yang mengandung
alcohol,
6) Jangan berkumur kumur selama + 1 (satu) hari,
walaupun menggunakan obat kumur,
7) Setelah satu hari, bila luka sudah tidak berdarah lagi
berkumurlah dengan obat kumur,air garam atau air
sirih,
8) Ini adalah untuk mempercepat penyembuhan luka, dan
lakukan secara teratur 2-3 kali sehari sampai luka
betul-betul sembuh,
9) Bekas luka jangan dipegang-pegang atau dikorek-korek,
10) Hindari gerakan menghisap atau menyedot (termasuk
merokok),
11) Jangan melakukan aktivitas berlebihan selama + 1
(satu) hari,
12) Minum obat yang diberikan dokter gigi sesuai aturan,

13) Bila perdarahan atau rasa sakit berlanjut, segera


kembali ke dokter gigi.

Jumlah

Compliance rate (CR) : ..............%


..,..
Pelaksana / Auditor

...............
NIP: ...................

Anda mungkin juga menyukai