Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat
hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Rekombinan
Insulin. Makalah ini dibuat diharapkan bisa membuat pembaca mengerti tentang masalah
lingkungan perkembangan penduduk Indonesia. Dalam menyelesaikan makalah ini, kami
telah banyak mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Iis Nimatul Jannah, S.Pd.,M.Sc selaku Dosen Mata kuliah Bioteknologi yang
memberikan tugas makalah pengetahuan lingkungan sehingga kami mendapat
pengetahuan mengenai rekombinan insulin.
2. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah turut membantu
sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.

Walaupun demikian makalah ini masih sangat sederhana dan masih banyak
ditemukan kekurangan baik isi, atau kata yang kurang tepat dalam penyajiannya dan kami
sangat mengharap kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Banyuwangi, 29 September 2017

Penulis

1|Bioteknologi
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... 1

Daftar isi ............................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 4
D. Manfaat ................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Insulin .................................................................................................. 5


B. Sejarah Penemuan dan Perkembangan Insulin ....................................................... 6
C. Proses Pembuatan Insulin ....................................................................................... 8
D. Cara Pemberian Insulin Pada Penderita Diabetes Mellitus..................................... 10
E. Jenis-Jenis Insulin ................................................................................................... 11
F. Dampak Dari Penggunaan Insulin .......................................................................... 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 14
B. Saran ...................................................................................................................... 14

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 15

2|Bioteknologi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Insulin berasal dari bahasa latin insulan yang berarti pulau. Secara umum insulin
adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel beta pulau Langerhans kelenjar pankreas.
Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen yang berfungsi mengatur
kadar gula darah. Hormon ini hanya bisa diperoleh dari insulin pankreas babi atau sapi
dengan jumlah sedikit. Insulin dari pankreas hewan secara umum memang memuaskan tetapi
untuk penggunaan pada manusia dapat menimbulkan dua masalah. Pertama, adanya
perbedaan kecil dalam asam amino penyusunnya yang dapat menimbulkan efek samping
berupa alergi pada beberapa penderita. Kedua, prosedur pemurnian sulit dan cemaran
berbahaya asal hewan kurang dapat dihilangkan secara sempurna.
Insulin pada manusia dan insulin babi hanya berbeda 1 asam amino sedangkan insulin
manusia dan insulin sapi beda 3 asam amino sehingga pemakaian insulin babi kurang
imunogenik dibandingkan insulin sapi. 1 babi yang diekskresikan insulinnya hanya cukup
untuk 1 orang selama 3 hari padahal saat ini ada 60 juta orang di dunia yang menderita
diabetes tipe 1 dan diduga meningkat 5-6% per tahunnya. Maka dari itu sekarang banyak
dikembangkan teknologi rekombinan mendapatkan insulin.
Pada tahun 1981 telah ditemukan cara produksi insulin melalui rekayasa genetika.
Insulin yang diperoleh dengan cara ini mempunyai struktur mirip dengan insulin manusia.
Melalui teknologi DNA rekombinan, insulin diproduksi menggunakan sel mikroba yang tidak
pathogen. Insulin hasil rekayasa genetika ini mempunyai efek samping yang relatif sangat
rendah dibandingkan insulin yang yang diperoleh dari ekstrak pankreas hewan, tidak
menimbulkan efek alergi serta tidak mengandung kontaminan berbahaya.

1.2 Rumusan Masaah


1. Apakah pengertian dari insulin ?
2. Apa saja jenis-jenis dari insulin ?
3. Bagaimana sejarah penemuan dan perkembangan insulin ?
4. Bagaimana teknik pembuatan insulin ?
5. Bagaimana cara pemberian insulin pada penderita Diabetes Millitus ?
6. Apa saja dampak dari penggunaan insulin ?

3|Bioteknologi
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari insulin
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari insulin
3. Untuk mengetahui penemuan dan perkembangan dari insulun
4. Untuk mengetahui teknik pembuatan insulin
5. Untuk mengetahui cara pemberian insulin pada penderita diabetes millitus
6. Untuk mengetahui dampak dari penggunaan insulin

1.4 Manfaat
1. Sebagai tambahan informasi yang dijadikan pegangan bagi mahasiswa dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar
2. Sebagai bahan untuk diskusi guna meningkatkan pembelajaran dalam perkuliahan

4|Bioteknologi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Insulin


Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan yang mengatur tingkat
glukosa-gula sederhana yang memberikan energi - dalam darah. Tubuh manusia memerlukan
jumlah yang cukup glukosa sepanjang hari, dan glukosa yang berasal dari makanan yang
orang makan. Orang tidak menghabiskan seluruh glukosa yang ia makan dari makanan
sekaligus, tetapi harus membuat persediaan ketika sedikit makanan untuk menjaga aliran
tetap glukosa. Insulin adalah hormon yang memainkan sejumlah peran dalam metabolisme
tubuh. Insulin mengatur bagaimana tubuh menggunakan dan menyimpan glukosa dan lemak.
Banyak dari sel-sel tubuh bergantung pada insulin untuk mengambil glukosa dari darah untuk
energi. Insulin membantu mengontrol kadar glukosa darah dengan memberi sinyal pada hati
dan sel-sel otot dan lemak untuk mengambil glukosa dari darah. Oleh karena itu Insulin
membantu sel-sel untuk mengambil glukosa yang akan digunakan untuk energi. Jika tubuh
memiliki energi yang cukup, insulin memberi sinyal hati untuk mengambil glukosa dan
menyimpannya sebagai glikogen. Hati dapat menyimpan hingga sekitar 5% dari massa
sebagai glikogen. Beberapa sel dalam tubuh dapat mengambil glukosa dari darah tanpa
insulin, tetapi kebanyakan sel akan membutuhkan insulin untuk hadir.
Secara kimia, insulin adalah protein kecil sederhana yang terdiri dari 51 asam amino,
30 di antaranya merupakan satu rantai polipeptida, dan 21 lainnya yang membentuk rantai
kedua. Kedua rantai dihubungkan oleh ikatan disulfida. Kode genetik untuk insulin
ditemukan dalam DNA di bagian atas lengan pendek dari kromosom kesebelas yang berisi
153 basa nitrogen (63 dalam rantai A dan 90 dalam rantai B). DNA yang membentuk
kromosom, terdiri dari dua heliks terjalin yang dibentuk dari rantai nukleotida, masing-
masing terdiri dari gula deoksiribosa, fosfat dan nitrogen. Ada empat basa nitrogen yang
berbeda yaitu adenin, timin, sitosin dan guanin. Sintesis protein tertentu seperti insulin
ditentukan oleh urutan dasar tersebut yang diulang.
Insulin adalah suatu hormon polipeptida yang diproduksi dalam sel-sel kelenjar
Langerhaens pankreas. Insulin berperan penting dalam regulasi kadar gula darah (kadar gula
darah dijaga 3,5-8,0 mmol/liter). Namun, ketika kelenjar pankreas mengalami gangguan
sekresi guna memproduksi hormon insulin, disaat inilah tubuh membutuhkan hormon insulin
dari luar tubuh, dapat berupa obat buatan manusia yang dikenal sebagai sebutan insulin
eksogen. Kekurangan insulin dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes militus tergantung
5|Bioteknologi
insulin (diabetes tipe 1). Insulin terdiri dari 51 asam amino. Molekul insulin disusun oleh 2
rantai polipepttida A dan B yang dihubungkan dengan ikatan disulfida. Rantai A terdiri dari
21 asam amino dan rantai B terdiri dari 30 asam amino.

Gambar. Struktur Insulin

2.2 Sejarah Penemuan dan Perkembangan Insulin


Insulin pertama kali di ekstraksi dari jaringan pankreas anjing pada tahun 1921 oleh
para ahli fisiologi asal Kanada Sir Federick Glant Banting dan Charles Hebert Best serta ahli
fisiologi asal Inggris John James Richard Macleod. Seorang ahli biokimia James Betram
Collip kemudian memproduksi dengan tingkat kemurnian yang cukup baik untuk digunakan
sebagai obat pada manusia. Pada tahun 1965 insulin manusia telah berhasil disintesis secara
kimia. Insulin merupakan protein manusia pertama yang disintesis secara kimia. Secara
tradisional, insulin untuk pengobatan pada manusia diisolasi dari pankreas sapi atau babi.
Walaupun insulin hewan secara umum cukup memuaskan tetapi untuk penggunaan pada
manusia dapat menimbulkan dua masalah. Pertama, adanya perbedaan kecil dalam asam
amino penyusunnya yang dapat menimbulkan efek samping berupa alergi pada beberapa
penderita. Kedua, prosedur pemurnian sulit dan cemaran berbahaya asal hewan tidak selalu
dapat dihilangkan secara sempurna. Pada tahun 1981 telah terjadi perbaikan secara berarti
cara produksi insulin melalui rekayasa genetika. Insulin yang diperoleh dengan cara ini
mempunyai struktur mirip dengan insulin manusia. Melalui teknologi DNA rekombinan,
insulin diproduksi menggunakan sel mikroba yang tidak patogen. Karena kedua hal tersebut
di atas, insulin hasil rekayasa genetika ini mempunyai efek samping yang relatif sangat
rendah dibandingkan dengan insulin yang diperoleh dari ekstrak pankreas hewan, tidak
menimbulkan efek alergi serta tidak mengandung kontaminan berbahaya.

6|Bioteknologi
Insulin manusia dan insulin babi hanya beda 1 asam amino yaitu pada B30,
sedangkan insulin manusia dan insulin sapi beda 3 asam amino yaitu pada A8, A10, B30,
sehingga pemakain insulin babi kurang imunogenik dibandingkan insulin sapi. Tapi
masalahnya, 1 babi yang diekstraksi insulinnya hanya cukup untuk 1 orang selama 3 hari
padahal saat ini ada 60 juta orang didunia yang menderita diabetes tergantung insulin dan
meningkat 5-6 % pertahunnya. Maka dari itu sekarang banyak dikembangkan teknologi
recombinan untuk mendapatkan insulin.
Faktor-faktor ini menyebabkan peneliti mempertimbangkan untuk membuat
Humulin dengan memasukkan gen insulin ke dalam vektor yang cocok, yaitu sel bakteri E.
coli, untuk memproduksi insulin yang secara kimia identik dan dapat secara alami diproduksi.
Hal ini telah dicapai dengan menggunakan teknologi DNA rekombinan.
Gen insulin manusia dari pulau Langerhans diambil, kemudian disambungkan ke
dalam pasmid bakteri, membentuk kimera (DNA recombinasi). Kimera itu dimasukkan ke
dalam sel target E.coli. Bakteri E.coli ini dikultur, untuk dikembangkan.
Karakteristik bakteri yang menjadi organisme pilihan untuk memproduksi insulin
memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
Memiliki rentang umur pendek
Jumlah generasi yang banyak
Susunan genetik bakteri yang lebih mudah dimodifikasi
Lingkungan luar bekteri dapat dengan mudah dimodifikasi untuk mempengaruhi
ekspresi gen.
Menghasilkan produk, hampir mendekati yang kita inginkan (menyerupai insulin
yang dihasilkan sel -pankreas)
Lebih ekonomis

7|Bioteknologi
Pada proses penyisipan gen diperlukan tiga faktor utama yaitu:
1. Vektor, yaitu pembawa gen asing yang akan disisikan, biasanya berupa plasmid, yaitu
lingkaran kecil DNA yang terdapat pada bakteri. Plasmid diambil dari bakteri dan
disisipi dengan gen asing.
2. Bakteri, berperan dalam memperbanyak plasmid. Plasmid di dalam tubuh bakteri akan
mengalami replikasi atau memperbanyak diri, makin banyak plasmid yang direplikasi
makin banyak pula gen asing yang dicopy sehingga terjadi cloning gen.
3. Enzim, berperan untuk memotong dan menyambung plasmid. Enzim in disebut enzim
endonuklease retriksi, enzim endonuklease retriksi yaitu enzim endonuklease yang
dapat memotong DNA pada posisi dengan urutan basa nitrogen tertentu.

2.3 Proses Pembuatan Insulin


Proses pembuatan insulin dengan teknik DNA recombinan adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan mengisolasi gen penghasil insulin dari sel pancreas manusia:
a. Mula-mula mRNA yang telah disalin dari gen penghasil insulin diekstrak dari sel
pancreas. Kemudian enzim transcriptase ditambahkan pada mRNA bersamaan
dengan nukleotida penyusun DNA.
b. Enzim ini menggunakan mRNA sebagai cetakan untuk membentuk DNA berantai
tunggal.
c. DNA ini kemudian dilepaskan dari mRNA.
d. Enzim DNA polymirase digunakan untuk melengkapi DNA rantai tunggal
menjadi ranati ganda,disebut DNA komplementer (c- DNA), yang merupakan gen
penghasil insulin.
2. Melepaskan salinan gen penghasil insulin tersebut dengan cara memotong kromosom
secara khusus menggunakan enzim retrikasi.
3. Mengekstrak plasmid dari sel bakteri, kemudian membuka plasmid dari sel bakteri
dengan menngunakan enzim retrikasi lain. Sementara itu, di dalam serangkaian
tabung reaksi atau cawan petri, gen penghasil insulin manusia (dalam bentuk c- DNA
disiapkan untuk dipasangkan pada plasmid yang terbuka tersebut.
4. Memasang gen penghasil insulin kedalam cincin plasmid. Mula-mula ikatan yang
terjadi masih lemah, kemudian enzim DNA ligase memperkuat ikatan ini sehingga
dihasilkan molekul DNA recombinan/plasmid recombinan yang bagus.
5. Memasukkan plasmid recombinan kedalam bakteri E.coli. Di dalam sel bakteri ini
plasmid mengadakan replikasi.
8|Bioteknologi
6. Mengultur bakteri E.coli yang akan berkembang biak dengan cepat menghasilkkan
klon-klon bakteri yang mengandung plasmid recombinan penghasil insulin. Melalui
rekayasa genetika dapat dihasilkan E.coli yang merupakan penghasil insulin dalam
jumlah banyak dan dalam waktu yang singkat.

Gambar. Proses pembuatan insulin


Escherrichia coli (E. coli), penghuni saluran pencernaan manusia, adalah pabrik
yang digunakan dalam rekayasa genetika insulin. Ketika bakteri bereproduksi, gen insulin
direplikasi bersama dengan plasmid. E. coli seketika memproduksi enzim yang dengan cepat
mendegradasi protein asing seperti insulin. Hal tersebut dapat dicegah dengan cara
menggunakan E. coli strain mutan yang sedikit mengandung enzim ini. Pada E. coli, B-
galaktosidase adalah enzim yang mengontrol transkripsi gen. Untuk membuat bakteri
memproduksi insulin, gen insulin perlu terikat pada enzim ini.

9|Bioteknologi
2.4 Cara Pemberian Insulin pada Penderita Diabetes Mellitus
Pemberian injeksi insulin secara teratur dalam meningkatkan kadar insulin dalam
darah penderita dapat meminimumkan komplikasi. Pengobatan ini hanya mungkin
dilaksanakan bila insulin tersedia dalam jumlah besar dengan kemurnian dan mutu yang baik.
Pemberian insulin kepada penderita diabetes hanya bisa dilakukan dengan cara suntikan, jika
diberikan melalui oral insulin akan rusak didalam lambung. Setelah disuntikan, insulin akan
diserap kedalam aliran darah dan dibawa keseluruh tubuh. Disini insulin akan bekerja
menormalkan kadar gula darah (blood glucose) dan merubah glucose manjadi energi.
Perlu diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat menyuntikan
insulin. Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikan di daerah perut dimana
penyerapan akan lebih cepat. Namun bila kondisi kadar glukosa pada darah rendah,
hindarilah penyuntikan pada perut. Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah
perut, lengan atas dan paha. Insulin akan lebih cepat diserap apabila daerah suntikan digerak-
gerakan. Penyuntikan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi
penyerapan. Penyuntikan insulin selalu pada satu daerah yang sama dapat merangasang
terjadinya perlemakan dan menyebabkan gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikan
sebaiknya berjarak 1 inchi (+2,5 cm) dari daerah sebelumnya. Lakukanlah rotasi di dalam
satu daerah selam satu minggu, lalu baru pindah ke daerah yang lain.
Kerja insulin dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
Dosis. Semakin tinggi dosisnya maka semakin cepat reaksinya
Tempat injeksi. Pada umumnya insulin diberikan dengan injeksi menembus kulit.
Pada pemberian intravena aksinya cepat, pada transdermal atau secara subkutan maka
pada otot terjadi degredasi insulin 20-25 %. Makanya harus diperhitungkan untuk
mendapatkan dosis yang tepat. Kebanyakan insulin diinjeksikan pada perut
(interperional). Jarum untuk injeksi insulin kecil sekali dan pendek (0,5-1,0 cm).
Dapat juga menggunakan implant pada dada yang dapat mensuplai insulin sedikit
demi sedikit.
Kehadiran antibodi insulin. Hal ini terutama pada penggunaan hewan sebagai insulin.
Jika digunakan insulin dari luar dikhawatirkan terjadi reaksi antigen antibodi maupun
perusakan lain, kecuali pada penderita autoimun.
Aktivitas fisik. Semakin banyak aktivitas fisik yang kita lakukan maka kita perlu
energi (dari glukosa) yang semakin besar sehingga tidak perlu aksi insulin yang ekstra
untuk mengubah glukosa menjadi glikogen (insulin yang diperlukan semakin sedikit).

10 | B i o t e k n o l o g i
2.5 Jenis Jenis Insulin
Tipe insulin terdiri dari :
1. Aksi cepat (rapid acting)
2. Aksi pendek (short acting)
3. Aksi menengah (intermediate acting)
4. Aksi lama (long-acting)
5. Campuran (Pre-mixed)
Pada table didiskripsikan berbagai insulin dan cara kerjanya dalam tubuh. Sebagai
keterangan, insulin injeksi dengan data; onset (lamanya waktu yang dibutuhkan untuk insulin
mencapai darah dan mulai menurunkan kadar gula darah, peak (periode waktu dimana insulin
paling efektif menurunkan gula darah) dan duration (berapa lama insulin terus menurunkan
kadar gula darah). Ketiga factor ini mungkin bervariasi, tergantung respon tubuh seseorang.
Kolom terakhir menjelaskan bagaimana hubungan jenis insulin dengan waktu makan.

11 | B i o t e k n o l o g i
Jangka waktu antara memakai insulin dan makan mungkin bervariasi tergantung
pada jenis insulin yang digunakan. Pada table di atas, data onset adalah informasi yang
berguna kapan insulin bekerja di dalam tubuh bersamaan dengan waktu makan. Penentuan
waktu ini membantu mencegah kadar gula darah terlalu rendah.
Pemilihan tipe insulin tergantung pada beberapa factor, yaitu :
1. Respon tubuh individu terhadap insulin (berapa lama menyerap insulin ke dalam
tubuh dan tetap aktif di dalam tubuh sangat bervariasi dari setiap individu)
2. Pilihan gaya hidup seperti : jenis makanan, berapa banyak konsumsi alcohol, berapa
sering berolah raga, yang semuanya mempengaruhi tubuh untuk merespon insulin.
3. Berapa banyak suntikan per hari yang ingin dilakukan.
4. Berapa sering melakukan pengecekan kadar gula darah.
5. Usia
6. Target pengaturan gula darah.

2.6 Dampak Penggunaan Insulin


a. Hipoglikemia
Komplikasi terapi insulin yang paling penting adalah hipoglikemia. Terapi insulin
intensif untuk mencapai sasaran kendali glukosa darah yang normal atau mendekati normal
cenderung meningkatkan risiko hipoglikemia. Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang
terjadi ketika kadar gula dalam darah berada di bawah normal. Zat gula yang didapat dari
makanan yang kita cerna dan serap. Molekul-molekul gula yang kita serap tersebut masuk ke
dalam aliran darah untuk selanjutnya disalurkan ke seluruh sel-sel yang ada di jaringan tubuh.
Tetapi, jika kadar insulin terlalu banyak, otomatis kadar gula akan menurun.
b. Peningkatan berat badan
Pada pasien dengan kendali glukosa yang buruk, peningkatan berat badan tidak
dapat dihindari karena terapi insulin memulihkan massa otot dan lemak (pengaruh anabolik
insulin). Penyebab peningkatan berat badan yang lain adalah makan yang berlebihan serta
kebiasaan mengudap untuk menghindari hipoglikemia. Pasien yang menjalani terapi insulin
umumnya melakukan diet yang lebih longgar dibandingkan dengan diet ketat saat terapi
dengan obat antidiabetik oral. Hal tersebut juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
c. Edema insulin
Edema (bengkak) dapat muncul pada pasien yang memiliki kendali glukosa darah
buruk akibat retensi garam dan air yang akut. Edema dapat menghilang secara spontan dalam

12 | B i o t e k n o l o g i
beberapa hari. Kadang-kadang dibutuhkan terapi diuretika (mengeluarkan cairan lewat
kencing) untuk menatalaksana hal tersebut.
d. Alergi
Saat ini, dengan penggunaan sediaan insulin yang sangat murni, alergi insulin sudah
sangat jarang terjadi.

13 | B i o t e k n o l o g i
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan makalah tentang insulin rekombinan diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan yang mengatur tingkat
glukosa-gula sederhana yang memberikan energi - dalam darah. Ketika kelenjar pankreas
mengalami gangguan sekresi guna memproduksi hormon insulin, disaat inilah tubuh
membutuhkan hormon insulin dari luar tubuh, dapat berupa obat buatan manusia yang
dikenal sebagai sebutan insulin eksogen. Pembuatan insulin dilakukan melalui beberapa
tahap dengan melibatkan bakteri Escherrichia coli (E. coli) sebagai pabrik yang digunakan
dalam rekayasa genetika insulin.

3.2 Saran
Kami memiliki beberapa saran mengenai Rekayasa Genetika, sebagai berikut:
Rekayasa Genetika sangat berperan dalam peningkatan produksi, peningkatan mutu
produk dan lain lain, jika dilakukan dengan benar.
Produk-produk Rekayasa Genetika sebaiknya dapat digunakan dengan sebaik-
baiknya, terutama dalam bidang kesehatan yang mengandung bahan-bahan kimia agar
tidak mengganggu kesehatan masyarakat yang menggunakan produk-produk tersebut.

14 | B i o t e k n o l o g i
DAFTAR PUSTAKA

Riza, Gustia. Ica Hardiyanti, dkk. 2012. DNA Rekombinan dalam Bidang Kesehatan
(Hormon Insulin). Jambi: Universitas Jambi.

Rismayanthi, Cerika. 2010. Terapi Insulin sebagai Alternatif Pengobatan Bagi Penderita
Diabetes. Yogyakarta: UNY.

15 | B i o t e k n o l o g i

Anda mungkin juga menyukai