Baru
Baru
Alhamdulillah segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat
hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Rekombinan
Insulin. Makalah ini dibuat diharapkan bisa membuat pembaca mengerti tentang masalah
lingkungan perkembangan penduduk Indonesia. Dalam menyelesaikan makalah ini, kami
telah banyak mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Iis Nimatul Jannah, S.Pd.,M.Sc selaku Dosen Mata kuliah Bioteknologi yang
memberikan tugas makalah pengetahuan lingkungan sehingga kami mendapat
pengetahuan mengenai rekombinan insulin.
2. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah turut membantu
sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.
Walaupun demikian makalah ini masih sangat sederhana dan masih banyak
ditemukan kekurangan baik isi, atau kata yang kurang tepat dalam penyajiannya dan kami
sangat mengharap kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Penulis
1|Bioteknologi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 14
B. Saran ...................................................................................................................... 14
2|Bioteknologi
BAB I
PENDAHULUAN
3|Bioteknologi
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari insulin
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari insulin
3. Untuk mengetahui penemuan dan perkembangan dari insulun
4. Untuk mengetahui teknik pembuatan insulin
5. Untuk mengetahui cara pemberian insulin pada penderita diabetes millitus
6. Untuk mengetahui dampak dari penggunaan insulin
1.4 Manfaat
1. Sebagai tambahan informasi yang dijadikan pegangan bagi mahasiswa dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar
2. Sebagai bahan untuk diskusi guna meningkatkan pembelajaran dalam perkuliahan
4|Bioteknologi
BAB II
PEMBAHASAN
6|Bioteknologi
Insulin manusia dan insulin babi hanya beda 1 asam amino yaitu pada B30,
sedangkan insulin manusia dan insulin sapi beda 3 asam amino yaitu pada A8, A10, B30,
sehingga pemakain insulin babi kurang imunogenik dibandingkan insulin sapi. Tapi
masalahnya, 1 babi yang diekstraksi insulinnya hanya cukup untuk 1 orang selama 3 hari
padahal saat ini ada 60 juta orang didunia yang menderita diabetes tergantung insulin dan
meningkat 5-6 % pertahunnya. Maka dari itu sekarang banyak dikembangkan teknologi
recombinan untuk mendapatkan insulin.
Faktor-faktor ini menyebabkan peneliti mempertimbangkan untuk membuat
Humulin dengan memasukkan gen insulin ke dalam vektor yang cocok, yaitu sel bakteri E.
coli, untuk memproduksi insulin yang secara kimia identik dan dapat secara alami diproduksi.
Hal ini telah dicapai dengan menggunakan teknologi DNA rekombinan.
Gen insulin manusia dari pulau Langerhans diambil, kemudian disambungkan ke
dalam pasmid bakteri, membentuk kimera (DNA recombinasi). Kimera itu dimasukkan ke
dalam sel target E.coli. Bakteri E.coli ini dikultur, untuk dikembangkan.
Karakteristik bakteri yang menjadi organisme pilihan untuk memproduksi insulin
memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
Memiliki rentang umur pendek
Jumlah generasi yang banyak
Susunan genetik bakteri yang lebih mudah dimodifikasi
Lingkungan luar bekteri dapat dengan mudah dimodifikasi untuk mempengaruhi
ekspresi gen.
Menghasilkan produk, hampir mendekati yang kita inginkan (menyerupai insulin
yang dihasilkan sel -pankreas)
Lebih ekonomis
7|Bioteknologi
Pada proses penyisipan gen diperlukan tiga faktor utama yaitu:
1. Vektor, yaitu pembawa gen asing yang akan disisikan, biasanya berupa plasmid, yaitu
lingkaran kecil DNA yang terdapat pada bakteri. Plasmid diambil dari bakteri dan
disisipi dengan gen asing.
2. Bakteri, berperan dalam memperbanyak plasmid. Plasmid di dalam tubuh bakteri akan
mengalami replikasi atau memperbanyak diri, makin banyak plasmid yang direplikasi
makin banyak pula gen asing yang dicopy sehingga terjadi cloning gen.
3. Enzim, berperan untuk memotong dan menyambung plasmid. Enzim in disebut enzim
endonuklease retriksi, enzim endonuklease retriksi yaitu enzim endonuklease yang
dapat memotong DNA pada posisi dengan urutan basa nitrogen tertentu.
9|Bioteknologi
2.4 Cara Pemberian Insulin pada Penderita Diabetes Mellitus
Pemberian injeksi insulin secara teratur dalam meningkatkan kadar insulin dalam
darah penderita dapat meminimumkan komplikasi. Pengobatan ini hanya mungkin
dilaksanakan bila insulin tersedia dalam jumlah besar dengan kemurnian dan mutu yang baik.
Pemberian insulin kepada penderita diabetes hanya bisa dilakukan dengan cara suntikan, jika
diberikan melalui oral insulin akan rusak didalam lambung. Setelah disuntikan, insulin akan
diserap kedalam aliran darah dan dibawa keseluruh tubuh. Disini insulin akan bekerja
menormalkan kadar gula darah (blood glucose) dan merubah glucose manjadi energi.
Perlu diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat menyuntikan
insulin. Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikan di daerah perut dimana
penyerapan akan lebih cepat. Namun bila kondisi kadar glukosa pada darah rendah,
hindarilah penyuntikan pada perut. Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah
perut, lengan atas dan paha. Insulin akan lebih cepat diserap apabila daerah suntikan digerak-
gerakan. Penyuntikan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi
penyerapan. Penyuntikan insulin selalu pada satu daerah yang sama dapat merangasang
terjadinya perlemakan dan menyebabkan gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikan
sebaiknya berjarak 1 inchi (+2,5 cm) dari daerah sebelumnya. Lakukanlah rotasi di dalam
satu daerah selam satu minggu, lalu baru pindah ke daerah yang lain.
Kerja insulin dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
Dosis. Semakin tinggi dosisnya maka semakin cepat reaksinya
Tempat injeksi. Pada umumnya insulin diberikan dengan injeksi menembus kulit.
Pada pemberian intravena aksinya cepat, pada transdermal atau secara subkutan maka
pada otot terjadi degredasi insulin 20-25 %. Makanya harus diperhitungkan untuk
mendapatkan dosis yang tepat. Kebanyakan insulin diinjeksikan pada perut
(interperional). Jarum untuk injeksi insulin kecil sekali dan pendek (0,5-1,0 cm).
Dapat juga menggunakan implant pada dada yang dapat mensuplai insulin sedikit
demi sedikit.
Kehadiran antibodi insulin. Hal ini terutama pada penggunaan hewan sebagai insulin.
Jika digunakan insulin dari luar dikhawatirkan terjadi reaksi antigen antibodi maupun
perusakan lain, kecuali pada penderita autoimun.
Aktivitas fisik. Semakin banyak aktivitas fisik yang kita lakukan maka kita perlu
energi (dari glukosa) yang semakin besar sehingga tidak perlu aksi insulin yang ekstra
untuk mengubah glukosa menjadi glikogen (insulin yang diperlukan semakin sedikit).
10 | B i o t e k n o l o g i
2.5 Jenis Jenis Insulin
Tipe insulin terdiri dari :
1. Aksi cepat (rapid acting)
2. Aksi pendek (short acting)
3. Aksi menengah (intermediate acting)
4. Aksi lama (long-acting)
5. Campuran (Pre-mixed)
Pada table didiskripsikan berbagai insulin dan cara kerjanya dalam tubuh. Sebagai
keterangan, insulin injeksi dengan data; onset (lamanya waktu yang dibutuhkan untuk insulin
mencapai darah dan mulai menurunkan kadar gula darah, peak (periode waktu dimana insulin
paling efektif menurunkan gula darah) dan duration (berapa lama insulin terus menurunkan
kadar gula darah). Ketiga factor ini mungkin bervariasi, tergantung respon tubuh seseorang.
Kolom terakhir menjelaskan bagaimana hubungan jenis insulin dengan waktu makan.
11 | B i o t e k n o l o g i
Jangka waktu antara memakai insulin dan makan mungkin bervariasi tergantung
pada jenis insulin yang digunakan. Pada table di atas, data onset adalah informasi yang
berguna kapan insulin bekerja di dalam tubuh bersamaan dengan waktu makan. Penentuan
waktu ini membantu mencegah kadar gula darah terlalu rendah.
Pemilihan tipe insulin tergantung pada beberapa factor, yaitu :
1. Respon tubuh individu terhadap insulin (berapa lama menyerap insulin ke dalam
tubuh dan tetap aktif di dalam tubuh sangat bervariasi dari setiap individu)
2. Pilihan gaya hidup seperti : jenis makanan, berapa banyak konsumsi alcohol, berapa
sering berolah raga, yang semuanya mempengaruhi tubuh untuk merespon insulin.
3. Berapa banyak suntikan per hari yang ingin dilakukan.
4. Berapa sering melakukan pengecekan kadar gula darah.
5. Usia
6. Target pengaturan gula darah.
12 | B i o t e k n o l o g i
beberapa hari. Kadang-kadang dibutuhkan terapi diuretika (mengeluarkan cairan lewat
kencing) untuk menatalaksana hal tersebut.
d. Alergi
Saat ini, dengan penggunaan sediaan insulin yang sangat murni, alergi insulin sudah
sangat jarang terjadi.
13 | B i o t e k n o l o g i
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan makalah tentang insulin rekombinan diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan yang mengatur tingkat
glukosa-gula sederhana yang memberikan energi - dalam darah. Ketika kelenjar pankreas
mengalami gangguan sekresi guna memproduksi hormon insulin, disaat inilah tubuh
membutuhkan hormon insulin dari luar tubuh, dapat berupa obat buatan manusia yang
dikenal sebagai sebutan insulin eksogen. Pembuatan insulin dilakukan melalui beberapa
tahap dengan melibatkan bakteri Escherrichia coli (E. coli) sebagai pabrik yang digunakan
dalam rekayasa genetika insulin.
3.2 Saran
Kami memiliki beberapa saran mengenai Rekayasa Genetika, sebagai berikut:
Rekayasa Genetika sangat berperan dalam peningkatan produksi, peningkatan mutu
produk dan lain lain, jika dilakukan dengan benar.
Produk-produk Rekayasa Genetika sebaiknya dapat digunakan dengan sebaik-
baiknya, terutama dalam bidang kesehatan yang mengandung bahan-bahan kimia agar
tidak mengganggu kesehatan masyarakat yang menggunakan produk-produk tersebut.
14 | B i o t e k n o l o g i
DAFTAR PUSTAKA
Riza, Gustia. Ica Hardiyanti, dkk. 2012. DNA Rekombinan dalam Bidang Kesehatan
(Hormon Insulin). Jambi: Universitas Jambi.
Rismayanthi, Cerika. 2010. Terapi Insulin sebagai Alternatif Pengobatan Bagi Penderita
Diabetes. Yogyakarta: UNY.
15 | B i o t e k n o l o g i