tahap selanjutnya (Kanker) dapat timbul gejala berupa : Keputihan atau keluar cairan Leher rahim (serviks) encer dari vagina merupakan bagian terendah dari Pendarahan di luar siklus haid rahim yang menonjol kepuncak liang Pendarahan sesudah melakukan senggama (vagina). Virus Human Papilloma Virus (HPV) hubungan seksual merupakan virus yang hamper menjadi penyebab seluruh kasus kanker leher rahim Timbul kembali haid setelah menopause (telah berhentinya menstruasi di usia lanjut) Menikah / memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 18 tahun) Berganti-ganti pasangan seks (resiko terjadi penyakit menular 1. Konsumsi gizi seimbang seksual) mengandung banyak vitamin C, 5. Melakukan papsmear atau A, dan asam folat melakukan tes pemeriksaan pada leher rahim 6 (enam) bulan sekali atau minimal satu tahun bagi wanita usia 30 tahun keatas.
Sering menderita infeksi di daerah
kelamin 2. Tidak berganti pasangan seksual Wanita perokok 3. Tidak melakukan hubungan Standar pengobatan kanker serviks Sistem kekebalan tubuh yang meliputi terapi: seksual< 20 tahun menurun 4. Melakukan suntik Vaksinasi HPV Operasi pengangkatan, Riwayat keluarga (factor keturunan) Radioterapi, dan Kemoterapi. Setiap 2 (dua) menit dunia kehilangan seorang wanita karena KANKER SERVIKS