PEMBAHASAN
A. Identifikasi Risiko Perusahaan
Risiko bisnis yang dihadapi oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Jenis risiko yang pertama adalah risiko murni.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. mungkin saja menanggung risiko tersebut
apabila misalnya terjadi kebakaran atau pencurian asset seperti pencurian
persediaan. Sedangkan jenis risiko berikutnya adalah risiko spekulatif. Risiko
spekulatif ini dapat meliputi variabilitas dari biaya input, harga jual, dan
permintaan, kemudian dapat juga meliputi kemampuan menjual produk baru dan
mengembangkan produk yang sudah ada, dan tingkat nilai tukar rupiah terhadap
dolar. Risiko yang dihadapi perusahaan diantaranya:
C. Mengelola risiko
Perusahaan menyadari bahwa penerapan sistem manajemen risiko yang
memadai sangat penting untuk menghadapi beragamnya risiko kegiatan usaha
yang dihadapi sejalan dengan semakin berkembangnya usaha Perseroan. Untuk
itu, Perseroan menjalankan pengelolaan terhadap risiko dengan menerapkan
sistem ERM yang telah dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan di
seluruh organisasi, termasuk anak perusahaan. Perseroan mengelola ERM
berdasarkan kerangka dasar COSO (Committee of Sponsoring Organization of
Treadway Commission) dan ISO 31000, yang disesuaikan dengan kegiatan usaha
dan budaya Perseroan.
Direksi bertanggung jawab dan memegang peranan penting dalam suksesnya
penanganan manajemen risiko dan pengendalian internal yang efektif. Untuk itu,
Perseroan membentuk tim manajemen risiko yang didedikasikan untuk
menjalankan proses ERM dan implementasinya. Setiap manajemen anak
perusahaan, berperan penting atas proses ERM, yaitu melakukan identifikasi
risiko, menganalisa kemungkinan exposure, menetapkan langkah-langkah
perbaikan dan pengendalian internal, dan memberikan laporan ERM kepada
manajemen terkait.
Komite Audit sebagai kepanjangan tangan dari Dewan Komisaris, melakukan
pengawasan terhadap program dan implementasi manajemen risiko. Laporan
konsolidasi ERM disampaikan setiap semester kepada Direksi dan Komite Audit.
Audit Internal melakukan penelaahan yang independen melalui audit yang
dilakukan secara rutin untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa risiko
yang signifikan dan kelemahan pengendalian internal teridentifikasi dan tindakan
perbaikan dijalankan. Laporan penelahaan tersebut disajikan dalam laporan audit
internal yang disampaikan secara rutin kepada Direksi dan Komite Audit.
Beberapa risiko-risiko utama yang dapat berpotensi memberikan dampak negatif
yang signifikan terhadap operasional Perseroan, dan langkah langkah Perseroan
dalam mengurangi risiko tersebut adalah sebagai berikut:
1. Risiko keamanan pangan
Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan melakukan proses kontrol yang
berkesinambungan, dimulai dari penggunaan bahan baku yang berkualitas,
pemilihan pemasok, proses penerimaan bahan baku dan proses produksi dan
distribusi yang sesuai dengan standard operating procedures.
Perseroan senantiasa menerapkan Good Manufacturing Practices untuk
memastikan produk dibuat dengan proses yang higienis dan menghasilkan
kualitas yang baik. Sebagian besar fasilitas produksi Perseroan telah
memperoleh sertifikasi ISO 9001 dan ISO 22000, dan/atau sertifikasi
HACCP (Hazard Analysis & Critical Control Points), serta beberapa fasilitas
produksi lainnya telah memperoleh sertifikasi ISO 14000. Di samping itu,
seluruh produk Perseroan telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI.
Sebagian besar produk Perseroan juga telah memperoleh berbagai sertifikasi
lainnya, seperti sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) yang
dikeluarkan oleh lembaga pemerintahan yang berwenang. Untuk menanggapi
keluhan dan mendapatkan masukan yang berharga dari konsumen, Perseroan
menyediakan Layanan Konsumen Indofood.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.1096 Tahun 2011 tentang
Higiene Sanitasi Jasaboga adalah upaya untuk mengendalikan faktor risiko
terjadinya kontaminasi terhadap makanan, baik yang berasal dari bahan
makanan, orang, tempat dan peralatan agar aman dikonsumsi. Higiene dan
sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara kebersihan individu.
Misalnya mencuci tangan untuk melindungi kebersihan tangan, cuci piring
untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak
untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan. Sanitasi makanan
adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan
tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dari segala bahaya yang
dapat mengganggu atau merusak kesehatan, mulai dari sebelum makanan
diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan,
sampai pada saat dimana makanan tersebut siap untuk dikonsumsikan
kepada masyarakat atau konsumen. Sanitasi makanan ini bertujuan untuk
menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari
penyakit, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli,
mengurangi kerusakan makanan. Tujuan utama dari penerapan aspek higiene
sanitasi kantin di perusahaan adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan
produktif.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk mempunyai 5 (lima) risiko yaitu risiko
keamanan pangan, risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas, risiko
peningkatan kompetisi pada segmen usaha, risiko suksesi dan ketrampilan
tenaga kerja, serta risiko bencana alam, iklim dan cuaca ekstrim. Dimana
risiko-risiko tersebut termasuk dalam kategori risiko bisnis dan risiko operasi
yang pada akhirnya jika tidak diatasi dengan baik dan benar akan berdampak
pada risiko keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Faktor dari penyebab
5 (lima) risiko tersebut terdiri dari faktor material, man dan market. Untuk
mengatasi 5 (lima) risiko tersebut yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. Risiko keamanan pangan dapat diatasi dengan cara Perseroan melakukan
proses kontrol yang berkesinambungan, dimulai dari penggunaan bahan
baku yang berkualitas, pemilihan pemasok, proses penerimaan bahan baku
dan proses produksi dan distribusi yang sesuai dengan standard operating
procedures.
2. Risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas dapat diatasi dengan
cara Perseroan melakukan kegiatan-kegiatan strategis dengan membentuk
pola hubungan kerja sama dan kemitraan dengan petani dan pemasok,
melakukan simulasi harga bahan baku terhadap harga jual, melakukan
kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan dalam dan luar negeri,
dan menggunakan bahan baku substitusi tanpa mengurangi kualitas akhir
dari produk barang jadi yang dipasarkan kepada konsumen.
3. Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha dapat diatasi dengan
cara Perseroan senantiasa mengikuti dinamika perkembangan pasar,
meluncurkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen,
melakukan inovasi secara berkelanjutan untuk menghasilkan produk
unggulan baru, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk,
melakukan kegiatan pemasaran yang tepat sasaran dan menerapkan
program-program efisiensi biaya guna meningkatkan daya saing, serta
Perseroan tetap menjalankan usahanya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku.
4. Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja dapat diatasi dengan cara
Mendisiplinkan penggunaan anggaran yang ditetapkan sesuai RKAP serta
kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan, melaksanakan
pemantauan, evaluasi dan bimbingan secara rutin terhadap bisnis yang
sedang berjalan, bisnis baru dan KSO, agar dapat mencapai target dan
sasaran yang ditetapkan, melaksanakan GCG secara benar dengan
mentaati kepatuhan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
untuk setiap aktifitas yang akan dijalankan, melakukan penempatan SDM
yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya serta memberlakukan
sistem renumerasi dan perencanaan karir yang transparan.
5. Risiko bencana alam, iklim dan cuaca ekstrim dapat diatasi dengan cara
Perseroan melakukan kajian terhadap perlindungan bencana alam seperti
kecukupan perlindungan asuransi dan implementasi sistem
penanggulangan krisis. Perseroan juga melakukan kegiatan tanggung
jawab sosial terkait dengan kejadian bencana alam sebagai bentuk
kepedulian terhadap masyarakat.