Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kompetensi Dasar:
KD 3.1 Menerapkan konsep dasar konstruksi jaringan distribusi tenaga listrik
KD 4.1 Menggunakan konsep dasar konstruksi jaringan distribusi tenaga listrik
1
Kelompok Kerja Standar Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik dan Pusat Penelitian Sains
dan Teknologi Universitas Indonesia, Buku I Kriteria Disain Enjinering Konstruksi Jaringan
Distribusi Tenaga Listrik PT PLN (Persero), Jakarta Selatan, 2010, hlm. 53.
B. Jaringan Distribusi Tegangan Menengah
Jaringan distribusi primer merupakan awal penyaluran tenaga listrik dari
Pusat Pembangkit Tenaga Listrik ke konsumen untuk sistem pendistribusian
langsung. Sedangkan untuk sistem pendistribusian tak langsung merupakan tahap
berikutnya dari jaringan transmisi dalam upaya menyalurkan tenaga listrik ke
konsumen. Jaringan distribusi primer atau jaringan distribusi tegangan tinggi
(JDTT) memiliki tegangan sistem sebesar 20 kV. Untuk wilayah kota tegangan
diatas 20 kV tidak diperkenankan, mengingat pada tegangan 30 kV akan terjadi
gejala-gejala korona yang dapat mengganggu frekuensi radio, TV,
telekomunikasi, dan telepon.
Saluran Udara Tegangan Rendah dengan Kabel pilin (twisted cable) ini
dapat dikonstruksikan pada :
1) Tiang yang berdiri sendiri dengan panjang tang 9 meter dan ditanam 1/6 kali
panjang tiang.
2) Di bawah jaringan saluran udara tegangan menengah
3) Pada dinding bangunan.
BAHAN AJAR
Kompetensi Dasar:
KD 3.2 Menentukan peralatan dan bahan pemasangan alat pengukur dan
pembatas
KD 4.2 Menggunakan peralatan dan bahan pemasangan alat pengukur dan
pembatas
Tujuan:
1. Melalui kegiatan menggali informasi serta diskusi, peserta didik dapat
menjelaskan tentang alat pengukur dengan 70% benar.
2. Melalui kegiatan menggali informasi serta diskusi, peserta didik dapat
menjelaskan tentang alat pembatas dengan 70% benar.
3. Melalui kegiatan menggali informasi serta diskusi, peserta didik dapat
menentukan peralatan dan bahan pemasangan APP dengan 70% benar.
4. Disediakan jobsheet, alat dan bahan praktik, peserta didik dapat
mengidentifikasi alat pengukur dengan 70% benar.
5. Disediakan jobsheet, alat dan bahan praktik, peserta didik dapat
mengidentifikasi alat pembatas dengan 70% benar.
6. Disediakan jobsheet, alat dan bahan praktik, peserta didik dapat
menggunakan peralatan dan bahan pemasangan APP dengan 70% benar.
Sumber Belajar:
Suhadi, dkk. 2008. Teknik Distribusi Tenaga Listrik, Jilid 1. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan : Jakarta. (hlm. 63)
2. Alat pembatas
Satuan arus ialah Ampere, sedangkan satuan daya ialah VA. Karena itu
pembatas arus listrik menggunakan satuan Ampere. Penggunaan pembatas disebut
sebagai penentuan demand (kebutuhan) pengguna. Besar arus trip pelebur atau
pemutus yang digunakan sebagai pembatas maksimum ditetapkan sebesar 10% di
atas arus nominal trafo yang dilindungi.
Penggunaan pembatas sebagai salah satu interface antara PLN dengan
pelanggan, bila pelanggan memakai lebih pembatas akan bekerja, dan terjadi
pemadaman. Dari sudut pandang pelanggan kejadian ini berarti berkurangnya
keandalan suplai tenaga listrik.
Jenis-jenis alat pembatas yang paling banyak digunakan adalah jenis termis
dan elektromagnet. Beberapa jenis pembatas tersebut terdiri dari pembatas satu
kutub, dua kutub dan tiga kutub, seperti terlihat pada gambar berikut:
D. Instalasi APP
BAHAN AJAR
Kompetensi Dasar:
KD 3.3 Menerapkan cara memasang alat pengukur dan pembatas
KD 4.3 Memasang alat pengukur dan pembatas (APP)
Tujuan:
1. Melalui kegiatan menggali informasi serta diskusi, peserta didik dapat
menjelaskan diagram pengawatan APP 1 fasa dengan 70% benar.
2. Melalui kegiatan menggali informasi serta diskusi, peserta didik dapat
menjelaskan diagram pengawatan APP 3 fasa dengan 70% benar.
3. Melalui kegiatan menggali informasi serta diskusi, peserta didik dapat
mengemukakan SOP pemasangan APP 1 fasa dengan 70% benar.
4. Melalui kegiatan menggali informasi serta diskusi, peserta didik dapat
mengemukakan SOP pemasangan APP 3 fasa dengan 70% benar.
5. Disediakan jobsheet, alat dan bahan praktik, peserta didik dapat
mengidentifikasi diagram pengawatan APP 1 fasa dengan 70% benar.
6. Disediakan jobsheet, alat dan bahan praktik, peserta didik dapat
mengidentifikasi diagram pengawatan APP 3 fasa dengan 70% benar.
7. Disediakan jobsheet, alat dan bahan praktik, peserta didik dapat memasang
APP 1 fasa sesuai SOP dengan 70% benar.
8. Disediakan jobsheet, alat dan bahan praktik, peserta didik dapat memasang
APP 3 fasa sesuai SOP dengan 70% benar.
A. Diagram pengawatan APP 1 fasa