Asma Eksaserbasi Akut Serangan Ringan (Dewasa RS)
Asma Eksaserbasi Akut Serangan Ringan (Dewasa RS)
Clinic Note
Subjective :
History of present Illness : Autoanamnesis pada pasien pada tanggal 30 September 2016
Keluhan sesak napas secara tiba-tiba di pagi hari dan tidak mereda dengan pemberian obat asma yang biasa
dibeli sendiri. Malam sebelumnya, pasien bermain bola dan kelelahan, serta sempat pilek. Saat serangan kambuh,
pasien juga batuk disertai dahak putih, napas terasa berat dan berbunyi. Sejak 1 tahun terakhir, pasien sering
mendapat serangan asma minimal 1x dalam 1 bulan yang sering kambuh pada saat pagi hari, perubahan cuaca
terutama dingin, berkabut dan jika kelelahan. Pada tahun 2009, pasien pernah bekerja di Sanggau, dan jarang
mendapat serangan asma. Selama ini pasien mengobati serangan asmanya dengan membeli obat sendiri di apotik,
salah satunya adalah metilprednison dan biasanya gejala mereda. Terkadang saat serangan, gejala juga dapat mereda
tanpa memerlukan obat.
Sesak napas
Family History :
Oksigen 2 l/m
Nebulisasi Salbutamol dapat diulangi setiap 20 menit dalam 1 jam saat serangan akut
Alergies
Allergen Reaction
Ayam Gatal-gatal
Previous History :
Pasien memiliki riwayat alergi makan ayam. Ibu, abang dan kakak pasien memiliki riwayat asma. Pasien
merokok sejak SMP dan dapat menghabiskan 2 bungkus rokok per hari. Ayah pasien perokok sejak pasien masih
kecil.
TIMELINE
SMRS
Keluhan sesak napas secara tiba-tiba di pagi hari dan tidak mereda
dengan pemberian obat asma yang biasa dibeli sendiri. Malam
sebelumnya, pasien bermain bola dan kelelahan, serta sempat pilek. Saat
serangan kambuh, pasien juga batuk disertai dahak putih, napas terasa
berat dan berbunyi.
Social History
Occupational History :
Social History Narrative : Pasien merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pasien bekerja sebagai sales dan
sebulan sekali mengunjungi kota Sanggau untuk bekerja. Jarak rumah pasien ke rumah sakit cukup jauh
Gangguan psiko sosial Pasien tidak khawatir dengan penyakit yang dialaminya.
Review of System :
Pada pemeriksaan fisik ditemukan bunyi napas tambahan berupa wheezing di kedua lapang paru.
Oksigen 2 l/m
Staff Involved :
Was there an independent blind comparison with a reference (gold) standart of diagnosis?
This paper : Yes No Unclear
Comment :
Was the Diagnostic test evaluated in appropiate spectrum of patients like those in whom it would be
used in practice?
This paper : Yes No Unclear
Comment :
Was the reference standart applied regardless og the diagnostic test result?
This paper : Yes No Unclear
Comment :
Was the test (or cluster of test) validated in a second, independent group of patients?
This paper : Yes No Unclear
Comment :
Kesimpulan :
Searching flow :
Source :
Access date :
Keyword :
Address :
Were there clearly defines groups of patients in all important ways other than exposure to the
treatment or other cause?
This paper Yes No Unclear
Comment :
Were the treatment /exposure and clinical outcomes measured in the same way inboth groups
(Was the assesment of outcomes either objective or blinded to exposure?
This paper Yes No Unclear
Comment :
Comment
Comment
1. Self Assessment :
a. Ceritakan masalah pasien Sebelum tiba di rumah Sakit dan alasan rujukan :
Keluhan sesak napas secara tiba-tiba di pagi hari dan tidak mereda dengan pemberian obat asma yang biasa
dibeli sendiri. Malam sebelumnya, pasien bermain bola dan kelelahan, serta sempat pilek. Saat serangan kambuh,
pasien juga batuk disertai dahak putih, napas terasa berat dan berbunyi. Sejak 1 tahun terakhir, pasien sering
mendapat serangan asma minimal 1x dalam 1 bulan yang sering kambuh pada saat pagi hari, perubahan cuaca
terutama dingin, berkabut dan jika kelelahan. Pada tahun 2009, pasien pernah bekerja di Sanggau, dan jarang
mendapat serangan asma. Selama ini pasien mengobati serangan asmanya dengan membeli obat sendiri di apotik,
salah satunya adalah metilprednison dan biasanya gejala mereda. Terkadang saat serangan, gejala juga dapat
mereda tanpa memerlukan obat.
Pasien saya rawat inap karena jarak rumah pasien ke rumah sakit cukup jauh.
Pasien dirawat selama 1 malam dan keesokan harinya keadaan pasien membaik dan boleh dipulangkan
a. Ceritakan rencana pengelolaan pasien SETELAH pulang dari Rumah Sakit dan
kembali di komunitasnya, dimana anda adalah Dokter Keluarga/ Dokter Layanan
Primernya di FKTP tempat ia dan keluarganya terdaftar.
Pasien diharapkan untuk dapat mengidentifikasi factor pencetus munculnya serangan asma. Pengkajian lebih lanjut
berupa anamnesis dan pemeriksaan penunjang seperti skin prick test mungkin diperlukan untuk identifikasi allergen
secara pasti. Pasien diharapkan dapat berhenti merokok.
Pasien diharapkan melakukan kontrol ulang asma dan dinilai frekuensi serangan asma yang pernah dialami selama
setahun dan kemudian ditentukan apakah pasien sudah memerlukan obat kontroler untuk kontrol asma jangka pan-
jang.
Pasien diberikan obat salbutamol sediaan inhaler agar jika suatu saat mengalami serangan asma, pasien dapat
menggunakan obatnya untuk meredekan serangan asma.
Pasien diharapkan bebas serangan asma dan dibekali obat reliever asma.
FORM REFLEKSI
(Gibss Model)
JUDUL REFLEKSI:
Asma
DESKRIPSI
(uraian yang diamati dari pengalaman yang sudah didapatkan ditambah dengan bukti atau fakta yang ada)
Pasien mengeluh sesak napas tiba-tiba, napas terasa berat dan bunyi bengi.sesak tidak mereda dengan pemberian obat
asma yang biasa dibeli sendiri(methylprednisolon), Malam sebelumnya bermain bola dan kelelahan, pilek(+),tiap bulan
pasien sesak nafas minimal 1 kali terutama kena cuaca dingin dan kelelahan.
PERASAAN
(apa yang anda pikirkan dan rasakan terhadap pengalaman yang sudah dilewati)
Masalah pada pasien sering sesak minimal 1 kali tiap bulan ,tidak berobat ke dokter dan sering beli obat di warung.
Sedih rasanya susah menderita asma tapi masih merokok.
EVALUASI
(tuliskan beberapa hal yang baik dan buruk dari pengalaman yang sudah didapatkan)
Hal yang baik pasien mau mendengar nasehat dokter tentang tidak boleh melakukan aktivitas yang berlebihan yang
membuat kondisi fisik kelelahan.Tetapi hal buruk nya pasien masih merokok dantidak memiliki BPJS sehingga memer-
lukan biaya pengobatan.
ANALISIS
(bagaimana pendapat anda melihat situasi yang terjadi dari pengalaman anda?sitasi artikel ilmiah yang relevan sbg EBM)
Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari faktor allergen pencetus asmanya. Pengobatan secara teratur
dan mencari faktor allergen pencetus dapat meningkatkan mutu hidup.
KESIMPULAN
(menurut anda apa yang sebaiknya dilakukan dan seharusnya tidak dilakukan)
Harus berupaya untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari faktor pencetus serangan asma selain
faktor cuaca dingin dan kelelahan.Pasien harus segera berhenti merokok dan menghindari kelelahan.
RENCANA SELANJUTNYA
(hal berbeda apa yang akan anda dilakukan dan bagaimana anda menerapkan pemahaman yang sudah anda dapatkan
dari pengalaman)
Berupaya mengadvokasi pasien agar menjadi peserta BPJS sehingga biasa pengobatan bisa gratis dan tidak perlu beli
obat diwarung yang tidak sesuai indikasi pengobatan.