ilmu pengetahuan, sehingga filsafat ilmu pengetahuan dapat menjawab beberapa persoalan,
seperti:
a. Persoalan dalam landasan dimensi Ontologis:
Artinya: persoalan tentang Objek apa yang ditelaah ?, Bagaimana wujud yang hakiki dari objek
tersebut ?, Bagaimana korelasi antara objek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir,
merasa, dan mengindra) yang menghasilkan ilmu ? Dari landasan ontologis ini adalah dasar
untuk mengklasifikasi pengetahuan dan sekaligus bidang bidang ilmu.
Jadi dapat dilihat jika dengan kita mengetahui Filsafat ilmu pengetahuan kita dapat
mengembangkan penghargaan terhadap pluralitas, begitu juga dengan mengklasifikasi ilmu-ilmu
dan juga objek formal dan objek material.
Objek material antara ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu sosial juga berbada, sehingga
berbeda pula dalam metode dan cara memperoleh ilmunya. Dalam filsafat ilmu bisa dikatakan
bahwa, jika ontologinya berbeda, maka epistemologinya pasti berbeda. Objek material adalah
bahan yang dijadikan sasaran penyelidikan (misalnya: ilmu kedokteran, ilmu sastra, psikologi),
sedangkan objek formal adalah sudut pandang tertentu terhadap objek materialnya, misalnya
ilmu kedokteran, objek formalnya keadaan fisik manusia. Dengan perbedaan tersebut kita dapat
mengembangkan penghargaan terhadap pluralitas. Dimana semua ilmu itu berbeda
penerapannya, maka kita dapat mengembangkan pengetahuan kita.