Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH MG6054 ENJINERING PERMUKAAN

Anodizing Pada Logam Aluminium dan Paduannya

Oleh :
TANIA TAUFIQ
22110025

PROGRAM STUDI MAGISTER REKAYASA KOROSI


FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2011
A. Penjelasan Umum Anodizing
Anodizing adalah sebuah proses elektrokimia yang bertujuan untuk
mempertebal atau memperkuat lapisan protektif alami pada logam. Lapisan
anodik adalah bagian dari logam yang dilapisi, namun memiliki struktur
berpori yang memberikan reaksi sekunder seperti pewarnaan. Proses ini
juga dapat mengubah permukaan logam menjadi lebih dekoratif, andal,
tahan terhadap korosi. Aliminium adalah logam yang paling sesuai untuk
anodizing. Logam non-ferrous lainnya yang dapat dipergunakan untuk
anodizing adalah magnesium dan titanium.

Struktur lapisan oksida anodik terbentuk dari substrat aluminium dan


terdiri seluruhnya dari oksida aluminium. Lapisan oksida tersebut tidak
diaplikasikan pada permukaan logam seperti pada saat mengaplikasikan cat
maupun plating, tetapi sepenuhnya terintegrasi dengan substrat aluminium,
sehingga tidak dapat terkelupas.

Anodizing dilakukan dengan mencelupkan aluminium ke dalam larutan


elektrolit asam dan mengalirkan arus listrik melalui medium tersebut.
Sebuah katoda dipasangkan pada bagian dalam tanki anodizing.
Aluminium bertindak sebagai anoda sehingga ion oksigen dilepaskan dari
larutan elektrolit untuk dikombinasikan dengan atom-atom aluminium
pada permukaan logam yang di-anodizing.

Berikut adalah kelebihan proses pelapisan logam dengan cara anodizing :


- Keandalan
Pada umumnya produk yang mengalami anodisasi memiliki umur pakai
yang lebih lama dan memiliki keandalan yang baik. Hal ini merupakan
implikasi positif dari sifat lapisan yang terikat dengan kuat dengan
substrat logam dasarnya.

1
- Stabilitas warna
Warna yang diaplikasikan pada lapisan hasil anodisasi tahan terhadap
sinar ultraviolet sehingga tidak mudah pudar.

- Kemudahan perawatan
Goresan dan cacat pada permukaan akibat logam melewati proses
produksi, pemindahan, instalasi, atau bahkan kesalahan akibat
pembersihan yang terlalu sering bukanlah suatu masalah besar. Goresan
maupun cacat tersebut dapat segera dihilangkan dengan menggunakan
sabun dan air yang dapat mengembalikan permukaan logam seperti
semula. Untuk endapan yang lebih sulit, dapat digunakan mild abrasive
cleaners.

- Estetika
Anodizing dapat menghasilkan kilap yang sangat baik dan juga pilihan
warna yang menarik. Tidak seperti proses surface treatment lainnya,
anodizing tetap mengizinkan aluminium mempertahankan tampilan
khasnya sebagai logam.

- Biaya
untuk jangka waktu yang lama, anodizing merupakan pilihan surface
treatment yang dapat memberikan nilai awal dan nilai perawatan yang
lebih rendah dibandingkan proses lainnya.

- Kesehatan dan keselamatan


Anodizing merupakan proses yang sangat aman dan tidak
membahayakan kesehatan manusia. Hasil dari proses anodizing, lapisan
anodik, memiliki stabilitas kimia yang baik, tidak mudah
terdekomposisi, tidak beracun, dan tahan terhadap suhu tinggi
mencapai titik leleh aluminium itu sendiri.

2
B. Tipe-Tipe Anodizing

Terdapat 3 (tiga) tipe anodizing yang paling umum digunakan antara lain :

Chromic Acid Anodizing (Tipe I)


Tipe ini menggunakan larutan elektrolit chromic acid dan
menghasilkan lapisan yang paling tipis, hanya sekitar 0,5 hingga 2,5
mikron. Pada saat proses berlangsung, 50% Al2O3 terintegrasi ke
dalam substrat dan 50% pertumbuhan lapisan kearah luar. Dapat
meningkatkan ketahanan korosi pada alumunium. Lapisan yang
dihasilkan cenderung lebih ulet dibandingkan tipe lainnya.

Sulfuric Acid Anodizing (Tipe II)


Tipe ini adalah tipe yang paling umum dilakukan yaitu dengan
menggunakan larutan sulfuric acid sebagai elektrolit dengan
kemampuan menghasilkan lapisan protektif hingga 25 mikron. Selama
proses berlangsung, 67% oksida protektif terintegrasi ke dalam substrat
dan sisanya tumbuh kea rah luar. Lapisan yang dihasilkan permeable
dan porous sehingga dapat dilakukan pewarnaan. Tipe II biasa
digunakan untuk aplikasi arsitektur, bagian pesawat terbang, otomotif,
maupun komputer.

Hard Anodizing (Tipe III)


Menggunakan larutan elektrolit yang sama dengan tipe II namun
dengan konsentrasi yang lebih tinggi pada temperatur yang lebih
rendah. Lapisan yang dihasilkan lebih tangguh, memiliki ketahanan
abrasi yang baik, ketahanan korosi, anti pudar, tahan terhadap suhu
tinggi, dan memiliki kekerasan yang baik. Lapisan mencapai ketebalan
75 mikron sehingga juga dapat menjadi insulator listrik yang baik.
Umumnya digunakan pada peralatan yang membutuhkan ketahanan aus
yang sangat tinggi seperti pada piston dan hydraulic gear.

3
Gambar 1. Hard anodized hydraulic gear

C. Karakteristik Lapisan Anodizing


Anodizing pada logam menghasilkan suatu lapisan tipis yang terintegrasi
dengan baik terhadap logam dasarnya. Lapisan tersebut memiliki sifat-sifat
sebagai berikut :
- Keras, dalam perbandingan dengan kekerasan sapphire
- Transparan, dengan beberapa variasi warna
- Terintegrasi dengan baik pada logam dasarnya, tidak dapat mengelupas

sifat-sifat di atas merupakan keunggulan dari lapisan oksida dari proses


anodizing.

D. Proses Anodizing
Terdapat 6 (enam) langkah dasar dalam proses anodizing. Langkah-
langkah tertentu tidak dibutuhkan bergantung pada tipe paduan logamnya.
Semakin lama waktu anodizing, semakin dalam permukaan yang teretsa.
Berikut adalah langkah-langkah umumnya :
1. Celupkan bagian logam ke dalam larutan non-etch cleaner pada
55 60C selama 3 5 menit, kemudian bilas dengan air bersih.

4
2. Lakukan pengetsaan, jika menginginkan hasil yang matte
lakukan pada suhu 50C dalam 50 100 g/l NaOH selama satu
menit atau lebih lama, kemudian bilas dengan air bersih.
3. Bagian yang telah dietsa, rendam logam dalam larutan desmut
10% HNO3 selama 1 menit, bilas dengan air bersih.
4. Lakukan anodisasi dengan besar arus 1 1.5 A/dm2 selama 30
45 menit pada temperatur kamar (20 - 22C), bilas selama
minimal 1 menit dan lakukan dua kali.
5. Celupkan bagian logam ke dalam dye solution pada temperatur
60oC selama 15 detik hingga 15 menit, bilas.
6. Lakukan sealing dalam nickel acetate sealant selama minimal 20
menit 85 90oC, bilas.

Gambar 2. Alat dan bahan untuk anodizing

Cleaning
Sangat penting untuk membersihkan bagian yang akan dianodisasi agar
diperoleh hasil akhir yang memuaskan. Kebersihan bagian logam dapat
diperiksa dengan menggunakan water-break test. Bagian yang telah
dibersihkan tidak boleh disentuh dengan menggunakan tangan karena
dapat mengakibatkan kotoran dan lemak menempel lagi.

5
Anodizing

Gambar 3. Tanki anodizing dan rangkaiannya

Logam aluminium yang akan dianodisasi dicelupkan ke dalam larutan


elektrolit, asam sulfat lemah, dan dialirkan arus searah melewatinya.
Aluminium dihubungkan dengan arus positif (bertindak sebagai anoda).
Sedangkan yang bertindak sebagai katoda antara lain ; timbal, aluminium,
maupun grafit, namun yang paling umum digunakan adalah aluminium.
Arus yang melewati bagian aluminium yang akan di anodisasi
mengakibatkan permukaan aluminium (anoda) teroksidasi membentuk
aluminium oksida. Lapisan oksida berbentuk seperti struktur sarang lebah
(honeycomb) yang memiliki banyak pori-pori berukuran mikroskopis. Pori-
pori berbentuk seperti tabung sehingga dapat menampung zat warna untuk
pewarnaan.

Gambar 4. Tahap-tahap pembentukan lapisan oksida porous aluminium

6
Gambar 5. Tampilan permukaan dan penampang melintang lapisan oksida
aluminium. (From T. Kyotani, L. Tsai, and A. Tomita, Chemistry of Materials,
Vol. 8, p 2109, 1996).

Coloring & Mixing


Terdapat beberapa cara untuk mengaplikasikan warna pada permukaan
logam yang baru saja dianodisasi. Cara yang paling mudah dilaukan adalah
dengan mencelupkan bagian logam ke dalam dye solution selama beberapa
waktu. Cara lainnya adalah dengan spraying, brushing, silk screen, dan
sebagainya. Proses pencampuran, selanjutnya disebut mixing, dapat
dilakukan untuk mendapatkan spektrum warna yang lebih kompleks.

Sealing
Nickel acetate sealant panas sebaiknya digunakan untuk menutup pori-pori
lapisan yang telah dianodisasi dan telah diwarnai. Keuntungan yang
diperoleh dengan menggunakan metoda hot sealing ini adalah dapat
mencegah terjadinya color bleeding selama proses berlangsung. Sementara
cold sealing digunakan pada pewarnaan yang sifatnya natural. Cold sealing
dilakukan pada temperatur kamar sehingga lebih hemat energi.

7
E. Metode-metode Anodizing
- Continuous Coil Anodizing
Digunakan untuk menghasilkan lapisan anodik dengan karakteristik
sebagai berikut :
o High volume
o Coiled sheet
o Foil
o Products with less severe forming

Kelebihan menggunakan metode ini adalah :


o Logam dan lapisan yang dapat digunakan lebih beragam
o Dapat dibentuk ketebalan yang lebih bervariasi
o Memerlukan lebih sedikit material handling
o Ketepatan dan keseragaman warna
o Cost effective
Kekurangan metode ini adalah :
o Bagian yang mengalami proses stamping tidak dapat terlapisi
o Saat terbentuk lapisan yang terlalu tebal, permukaannya menjadi
tidak rata
o Hanya dapat diaplikasikan untuk coil dan lembaran saja

- Sheet Anodizing
Dapat digunakan untuk benda-benda yang ukurannya sangat lebar dan
besar. Atau dapat juga untuk diaplikasikan pada produk yang
diproduksi secara massal.

Kelebihan metode sheet anodizing adalah :


o Membutuhkan tahap yang lebih sedikit
o Lapisan yang terbentuk dapat lebih tebal dan tetap baik
o Dapat melapisi bagian-bagian sudut

8
Kekurangan metode ini adalah :
o Kurangnya variasi warna
o Membutuhkan biaya yang lebih besar
o Ketebalan yang dihasilkan tidak merata

- Batch/Piece Anodizing
Dapat digunakan pada benda-benda yang diberi pengerjaan atau
pembentukan. Biasanya digunakan pada produk seperti ekstrusi dan
benda coran.

Kelebihan metode ini adalah :


o Kurangnya variasi warna
o Memerlukan penanganan material yang lebih baik
o Biaya yang lebih besar

F. Reaksi-reaksi pada Proses Anodizing

Reaksi keseluruhan dari proses anodisasi aluminium adalah :

2Al + 3H2O ==> Al2O3 + 3H2

Reaksi di anoda :

2Al + 3O2- ==> Al2O3 + 6e-

2Al3+ + 3H2O ==> Al2O3 + 6H+

Ketika terjadi disolusi aluminium dan membentuk pori-pori, reaksi anodiknya:

2Al ==> 2Al3+ + 6e-

9
Reaksi di katoda adalah evolusi hidrogen :

6H+ + 6e- ==> 3H2

Setelah dilakukan pewarnaan, pori-pori di permukaan lapisan oksida diisi oleh


dye solution. Dan ketika dilakukan sealing reaksi yang terjadi adalah :

Al2O3 + 3H2O ==> 2AlOOH*H2O

Gambar 6. Reaksi-reaksi dalam tanki anodizing

10
G. Paduan Yang Dapat Digunakan Untuk Anodizing

99.99 Pure Al in sheet, Memberikan kilap yang paling baik karena bebas
plate or Si, Fe, dan Mn. Al murni lebih mudah dibentuk,
extrusion namun kekuatannya rendah, dan mahal. Secara
utama digunakan untuk membuat lapisan yang
menyerupai emas. Paduan dengan kemurnian tinggi
Al-Mg dan Al-Mg-Si memberikan hasil akhir yang
kurang lebih sama. Walaupun harganya masih
tinggi, namun kekuatannya jauh lebih tinggi
dengan adanya penambahan Mg.

5005 Al-Mg alloy in Kilap yang dihasilkan masih setingkat di bawah


5252 sheet form paduan high-purity Al-Mg, namun masih merespon
5257 anodizing secara baik. Sifat mekanis yang baik
5357 juga disertai dengan keterjangkauan harga sehingga
5457 kelompok paduan ini dipakai secara luas untuk
5557 keperluan otomotif, peralatan rumah tangga, serta
5657 peralatan arsitektur.

6063 Extrusion Kelompok paduan ini merupakan paduan yang


Alloys heat-treatable sehingga menghasilkan kekuatan
yang tinggi dan tetap merespon anodizing secara
baik. Kandungan Si di dalam paduan ini akan larut
selama proses heat treatment berlangsung sehingga
kekuatannya meningkat kilapnya menjadi lebih
baik setelah anodizing. Kehadiran Si dapat
menghasilkan coating dengan warna keabuan atau
kecoklatan.

11
1100 Sheet and plate Paduan 1100 pada dasarnya adalah logam Al murni
namun masih mengandung pengotor Si dan Fe
yang dapat menurunkan tingkat kilap lapisan
anodisasi.

3003 Al-Mn alloy in Paduan tipe ini memiliki kemampubentukan yang


sheet or plate baik namum kilap yang sangat rendah karena
kehadiran Mn dan kemurnian Al yang rendah. Pada
lapisan yang lebih tebal warnanya akan menjadi
kecoklatan.

5052 Al-Mg alloy in Paduan ini biasanya digunakan untuk bagian-


sheet or plate bagian sambungan. Setelah dianodisasi lapisannya
akan bewarna kekuningan.

6061 Extrusion, sheet Paduan tipe 6xxx merupakan paduan yang heat-
2014 and plate treatable, namun kilap lebih rendah dari paduan
2024 seri 5xxx. Hasil akhir adalah kilap yang berwarna
7075 kekuningan.

H. Aplikasi Anodizing

Anodizing banyak digunakan pada peralatan sehari-hari. Pada umumnya


dilakukan untuk tujuan dekoratif selain untuk melindungi logam dari
degradasi. Berikut adalah contoh gambar-gambar peralatan yang dianodisasi.

12
Gambar 7. Anodized casings

Gambar 8. Peralatan mendakin gunung yang dianodisasi agar tahan goresan dan tidak mudah
aus.

Gambar 9. Kerangka luar pemutar musik yang dianodisasi agar tahan oksidasi yang
menyebabkan degradasi akibat atmosferik maupun jejak tangan.

13
Daftar Pustaka

Davis, Joseph R. (1993). Aluminum and Aluminum Alloys (4th ed.).

http://en.wikipedia.org/wiki/Anodizing

http://www.anodizing.org/Reference/reference_guide.html

http://www.defelsko.com/applications/anodizing/Anodizing.htm

14

Anda mungkin juga menyukai