Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Double Ring Infiltrometer;
2. Laptop;
3. Flashdisk; dan
4. Proyektor.

3.1.2 Bahan
1. Air; dan
2. Data pengukuran laju infiltrasi dalam Microsoft Excel

3.2 Prosedur Pelaksanaan Praktikum


Prosedur yang harus dilakukan pada praktikum kali ini adalah:
1. Memasang Double Ring Infiltrometer pada lahan yang telah ditentukan
2. Mengisi air pada Ring luar hingga air tidak meresap lagi kedalam tanah
3. Mengisi air pada Ring bagian dalam dan menghitung penurunan air setiap 5
menit hingga air berhenti mengalami penurunan
4. Menuliskan data yang didapat
5. Membuka Microsoft Excel.
6. Membuat tabel untuk metode Philip.
7. Menginput data yang di dapat dan melakukan perhitungan dengan
menggunakan metode Philip.
8. Membuat tabel untuk metode Horton.
9. Menginput data yang didapat dan melakukan perhitungan dengan
menggunakan metode Horton.
10. Membuat grafik untuk memperoleh nilai gradien untuk mengitung volume
infiltrasi.
11. Melakukan perhitungan untuk mendapatkan volume infiltrasi.
Elni Ayi Handayani

240110160115
BAB V
PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini praktikan melakukan analisis data pengukuran laju
infiltrasi untuk mendapatkan model persamaan laju infiltrasi. Infiltrasi adalah
aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah. Di dalam tanah air mengalir
dalam arah lateral, sebagai aliran antara (interflow) menuju mata air, danau, dan
sungai atau secara vertikal, yang dikenal dengan perkolasi (percolation) menuju
air tanah. Sedangkan laju infiltrasi adalah kecepatan infiltrasi yang nilainya
tergantung pada kondisi tanah dan intensitas hujan. Pengukuran ini dihitung
dengan menggunakan dua metode, diantaranya metode Horton dan Philip.
Persamaan laju infiltrasi mengandung peubah atau konstata yang
dipengaruhi oleh kondisi lokal, sehingga setiap daerah memiliki persamaan laju
infiltrasinya masing-masing. Sebelum dapat membuat persamaan laju infiltrasi,
praktikan mencari nilai konstata-konstata pada persamaan tersebut. Baik model
persamaan Philip ataupun Horton, keduanya memiliki konstata yang harus dicari
terlebih dahulu. Untuk mencari nilai konstata tersebut ada beberapa komponen
perhitungan yang diperlukan. Pada model persamaan Philip komponen yang
diperlukan yaitu luas penampang ring infiltrometer, waktu, volume air,
penambahan air dan akumulatif penambahan air. Sedangkan untuk model
persamaan Horton komponen yang diperlukan yaitu waktu dan kapasitas infiltrasi.
Data pengukuran yang digunakan untuk menentukan laju infiltrasi ini
didapatkan dari percobaan yang dilakukan pada lahan yang ada di TEP dengan
menggunakan alat yang bernama Double Ring Infiltrometer. Alat ini digunakan
dengan mengisi air pada ring bagian luar hingga air tidak mengalami penurunan
lagi, lalu dilanjutkan dengan mengisi air pada ring bagian dalam. ring bagian luar
ini berfungsi untuk menyebarkan air kesekeliling alat agar air yang ada pada ring
bagian dalam meresap lurus kedalam tanah. Perhitungan laju infiltasi dari data
yang didapat dari pengukuran tersebut dilakukan dengan dua model persamaan
diantaranya Philip dan Horton.
Model persamaan pertama yang digunakan yaitu Philip. Pada metode ini,
setelah mencari nilai dari komponen yang diperlukan, selanjutnya mencari nilai
dari konstata persamaan Philip tersebut. Luas penampang ring infiltrometer
sebesar 730,6166415. Konstata yang terdapat pada persamaan Philip yaitu Cp dan
c. Dengan menggunakan persamaan tertentu dan menginputkan besar waktu di
menit awal dan akhir serta akumulatif penambahan di menit awal dan akhir, maka
didapatkan nilai Cp sebesar -17,656135 dan nilai c sebesar 18,79212801. Maka
model persamaan Philip untuk laju infiltrasinya yaitu = 17,656135 0.5 +
18,79212801.
Selanjutnya model persamaan yang digunakan yaitu Horton, pada model
persamaan ini hal pertama yang harus dicari yaitu nilai kapasitas infiltrasi saat
konstan. Dari data kapasitas infiltrasi yang ada, didapatkan nilai kapasitas
infiltrasi konstan yaitu 0,1 cm/menit dan nilai kapasitas infiltrasi awal 0,3
cm/menit. Dari data ini dapat disimpulkan, kapasitas infiltrasi berkurang seiring
dengan bertambahnya waktu hingga pada tingkat waktu tertentu mencapai
keadaan konstan. Hal ini sesuai dengan literatur dimana kemampuan tanah
menyerap air semakin berkurang dengan semakin bertambahnya waktu. Pada
tingkat awal kecepatan penyerapan air cukup tinggi dan pada tingkat waktu
tertentu kecepatan penyerapan air ini akan mendekati konstan. Kelemahan
persamaan Horton yaitu terletak pada penentuan parameter f0, fc, dan k dan
ditentukan dengan data. Secara teori fc, konstan untuk suatu jenis dan lokasi tanah
tertentu, tetapi akan bervariasi pada setiap intensitas hujan yang tidak sama.
Kesulitan Horton menentukan hubungan f0, fc dan k dengan sifat-sifat dari daerah
alirannya. Hasil yang di dapat tidak cukup akurat.
Dari data yang didapat pada metode Horton, praktikan membuat grafik
hubungan antara log (f fc) dengan waktu (menit). Dari grafik ini diperoleh
persamaan = 38,253 + 9,8945 dengan nilai regresi 0.4291, sehingga nilai
gradiennya sebesar -38,253. Dari rumus Horton diketahui persamaan untuk
1
mencari nilai K adalah = 0.434 , sehingga didapatkan nilai K sebesar

0,060234. Maka model persamaan Horton untuk laju infiltrasinya yaitu = 0,1 +
0,2 0,060234 .
Elni Ayi Handayani

240110160115
BAB VI
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah:
1. Laju infiltrasi adalah laju air yang meresap kedalam tanah, yang besarnya
dinyatakan dalam mm/jam.
2. Alat yang digunakan dalam menentukan data laju infiltrasi yaitu Double
Ring Infiltrometer
3. Terdapat beberapa model persamaan laju infiltrasi, diantaranya adalah
model persamaan Horton dan model persamaan Philip.
4. Kapasitas infiltrasi berkurang seiring dengan bertambahnya waktu hingga
pada tingkat waktu tertentu mencapai keadaan konstan.
5. Model persamaan Philip untuk laju infiltrasi yaitu =
17,656135 0.5 + 18,79212801.
6. Model persamaan Horton untuk laju infiltrasi di daerah Jatinangor yaitu =
0,1 + 0,2 0,060234 . .

Anda mungkin juga menyukai