Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INDIVIDU

PENERAPAN METODE AHP (ANALYTHIC HIERARCHY PROCESS)


UNTUK MENENTUKAN KUALITAS GULA TUMBU

ANDRI
K15170054

Dosen :
Prof. Dr.Ir. Marimin, M.Sc.

MAGISTER MANAJEMEN BISNIS


SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2017

1 http://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/viewFile/139/144
I. PENDAHULUAN

Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan


permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi
sangat sedikit. analytical Hierarchy process (AHP) adalah salah satu bentuk model pengambilan
keputusan dengan multiple criteria.
Salah satu kehandalan AHP adalah dapat melakukan analisis secara simultan dan
terintegrasi antara parameter-parameter yang kualitatif atau bahkan yang kuantitatif. Peralatan utama dari model
ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Suatu masalah yang kompleks
dan tidak terstruktur dipecah kedalam kelompok-kelompoknya dan kelompok-kelompok tersebut menjadi suatu
bentuk hirarki.
Perbedaan antara model AHP dengan pengambilan keputusan lainnya terletak pada jenis input-nya.
Model-model yang sudah ada umumnya memakai input yang kuantitatif atau berasal dari data sekunder.
Otomatis model tersebut hanya dapat mengolah hal-hal kuantitatif pula.
Karena menggunakan input yang kualitatif (persepsi manusia) maka model ini dapat juga mengolah
hal-hal kualitatif disamping hal-hal yang kuantitatif. Jadi bisa dikatakan bahwa model AHP adalah suatu model
pengambilan keputusan yang komprehensif, karena memperhitungkan halhal kualitatif dan kuantitatif sekaligus.

I. Konsep Metode AHP


Merubah nilai-nilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif. Sehingga keputusan keputusan
yang diambil bisa lebih obyektif. Metode AHP mula-mula dikembangkan di Amerika
pada tahun 1970 dalam hal perencanaan kekuatan militer untuk.

menghadapi berbagai kemungkinan (contingency planning). Kemudian dikembangkan di


Afrika khususnya di Sudan dalam hal perencanaan transportasi. Pada saat inipun metode
AHP juga telah digunakan oleh beberapa peneliti, misalkan untuk Pemilihan Karyawan
Berprestasi atau Pengembangan Produktivitas Hotel.

2 http://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/viewFile/139/144
II. Langkah-langkah metode AHP

Mendefinisikan struktur hierarki masalah yang akan dipecahkan. Memberikan


pembobotan elemen-elemen pada setiap level dari hierarki . Menghitung prioritas
terbobot (weighted priority). Menampilkan urutan/ranking dari alternatifalternatif yang
dipertimbangkan.\

III. Struktur Hirarki AHP

3 http://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/viewFile/139/144
IV. Skala Penilaian AHP

4 http://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/viewFile/139/144
II. PERMASALAHAN

2.1. Penyusunan Hierarki

a) Goal : Kualitas Gula Tumbu


b) Kriteria : kekerasan, warna, rasa
c) Alternatif : keras, sedang, lembek, merah, merah tua, hitam, manis, kurang
manis, pahit.

2.2. Penetapan Bobot Kriteria

Hasil dari analisis diperoleh perhitungan pembobotan untuksemua kriteria yaitu :


1. Kekerasan : Warna
a. Keras : Merah : 7 Keras sangat penting daripada warna merah
b. Keras : Merah Tua : 4 Keras sedikit cukup penting daripada merah tua
c. Keras : Hitam : 3 Keras agak lebih penting daripada hitam
d. Sedang : Merah : 5 Sedang cukup penting daripada merah
e. Sedang : Merah Tua : 3 Sedang agak lebih penting daripada merah tua
f. Sedang : Hitam : 1 Sedang sama penting dengan merah
g. Lembek : Merah : 3 Lembek agak lebih penting daripada merah
h. Lembek : Merah Tua : 2 Lembek sedikit agak lebih penting daripada merah tua
i. Lembek : Hitam : 2 Lembek sedikit agak lebih penting daripada hitam
2. Kekerasan : rasa
a. Keras : Manis : 5 Keras cukup penting daripada manis
b. Keras : Kurang Manis : 5 Keras cukup penting daripada kurang manis
c. Keras : Pahit : 4 Keras sedikit cukup penting daripada pahit
d. Sedang : Manis : 4 Sedang sedikit cukup penting daripada manis
e. Sedang : Kurang Manis : 3 Sedang agak lebih penting daripada kurang manis
f. Sedang : Pahit : 1 Sedang sama penting dengan pahit
g. Lembek : Manis : 4 Lembek sedikit cukup penting daripada manis
h. Lembek : Kurang Manis : 4 Lembek sedikit cukup penting daripada kurang manis
i. Lembek : Pahit : 3 Lembek sedikit agak lebih penting daripada pahit

5 http://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/viewFile/139/144
3. Warna : Rasa
a. Merah : Manis : 1 Merah sama penting dengan manis
b. Merah : Kurang Manis : 2 Sedikit agak lenih penting daripada kurang manis
c. Merah : Pahit : 3 Merah agak lebih penting daripada pahit
d. Merah Tua : Manis : 1 Merah tua sama penting dengan manis
e. Merah Tua : Pahit : 4 Merah tua sedikit cukup penting daripada pahit
f. Hitam : Manis : 2 Hitam sedikit agak lebih penting daripada manis
g. Hitam : Kurang Manis : 2 Hitam sedikit agak lebih penting daripada kurang manis
h. Hitam : Pahit : 3 Hitam sedikit agak lebih penting daripada pahit

2.3. Matrik Perbandingan Berpasangan

Berikut ini adalah matrik perbandingan berpasangan dalam menentukan kualitas gula
tumbu. Kriteria :
a. Kekerasan: keras
b. Warna : merah
c. Rasa : manis

Dibawah ini merupakan matrik perbandingan untuk criteria yang ditunjukkan oleh table
dibawah ini:

Selanjutnya matrik perbandingan untuk criteria yang disederhanakan ditunjukkan oleh table
berikut:

6 http://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/viewFile/139/144
2.4. Penyelesaian dengan manipulasi Matrik

Menurut Marimin & Nurul Maghfiroh (2013), dalam buku Aplikasi Tenik Pengambilan
Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok bahwa Matrik diatas akan diolah untuk menentukan
ranking dari criteria, dengan cara menentukan nilai eigen (eigenvector). Prosedur untuk
mendapatkan nilai eigen adalah:
a. Kuadratkan Matriks tersebut
b. Hitung jumlah dari setiap baris, kemudian lakukan normalisasi
c. Hentikan proses ini bila perbedaan antara jumlah dari du perhitungan berturut-turut
lebih kecil dari suatu nilai batas tertentu dan nilai eigennya sudah tidak berubah
sampai 4 angka di belakang koma.

Jumlahkan nilai setiap baris matrik dan hitung nilai normalisasinya:

7 http://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/viewFile/139/144
Hitung perbedaan nilai eigen sebelum dan sesudah nilai eigen sekarang:

Dari pengurangan tersebut perbedaan dari masing-masing nilai eigen tidak terlalu besar sampai
4 desimal. Lakukan iterasi selanjutnya sampai hasilnya dengan iterasi sebelumnya.

8 http://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/viewFile/139/144
Jadi nilai eigen yang diperoleh adalah : 0,7471 ; 0,1194 ; 0,1336. Sehingga matriks berpasangan
beserta nilai eigennya adalah:

Dari hasil diatas dapat di simpulkan bahwa criteria Kekerasan merupakan keputusan untuk
menentukan kualitas GULA TUMBU dengan nilai sebesar 74,71%

9 http://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/viewFile/139/144
10 http://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/viewFile/139/144

Anda mungkin juga menyukai