Anda di halaman 1dari 18

POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

BAB I
PENDAHULUAN

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk


keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan
kesehatan secara menyeluruh agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
setinggi tingginya. Puskesmas dan jaringannya sebagai sarana pelayanan
kesehatan terdepan yang bertanggung jawab di wilayah kerjanya, saat ini
keberadaannya sudah cukup merata.
Harapan ke depan berbagai sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas ini
akan semakin ditingkatkan baik dari segi jumlah, pemerataan dan kualitasnya.
Walau demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini juga masih ditemukan
berbagai masalah yang dihadapi oleh Puskesmas dan jaringannya dalam upaya
meningkatkan status kesehatan masyarakat. Beberapa masalah tersebut antara
lain ketersediaan dan distribusi tenaga kesehatan yang belum merata,
ketersediaan peralatan kesehatan masih perlu ditingkatkan, keterbatasan obat-
obatan dan logistic lainnya, keterbatasan biaya operasional untuk pelayanan
kesehatan, manajemen Puskesmas yang masih perlu dibenahi, serta kemampuan
dan ketrampilan tenaga kesehatan yang masih perlu ditingkatkan.
Puskesmas sebagai salah satu pelaksana pelayanan bidang kesehatan
juga mengemban amanat untuk mencapai target tersebut sehingga masyarakat
akan mendapat pelayanan kesehatan yang semakin merata, berkualitas dan
berkeadilan.

1
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

B A B II
MAKSUD TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 MAKSUD
Penyusunan POA Program Batra ini dapat dipergunakan sebagai acuan
bagi Puskesmas beserta pihak-pihak lain yang terkait dalam pemberian
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan aspek promotif, preventif
agar terwujud pelayanan kesehatan yang efektif, efesien, rasional, bermutu
dan proporsional

2.2 TUJUAN
2.2.1 Umum
Meningkatnya upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif sesuai
dengan visi dan misi UPTD Puskesmas Kecamatan Sananwetan serta
target program Batra tahun 2017
2.2.2 Khusus
1. Tersedianya alokasi anggaran operasional untuk upaya program Batra
di Puskesmas
2. Tersusunnya perencanaan program Batra di Puskesmas untuk
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja.
3. Terlaksananya kegiatan upaya program Batra di Puskesmas

2.3 MANFAAT POA


1. Terciptanya rencana kerja yang efektif, efesien dan proporsional
2. Adanya acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif, preventif di Puskesmas dan jaringannya.

2
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

B A B III
PROFIL PUSKESMAS

3.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI


Keadaan daerah / wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Sananwetan
Kota Blitar terletak di Dukuh Karanglo Desa Sananwetan Kecamatan Sananwetan
dengan luas wilayah 12.16 km yang merupakan kecamatan terluas dibandingkan
2 kecamatan yang lain di Kota Blitar.
Luas gedung puskesmas induk pada lahan seluas 3.778 M2 kondisi bagunan
terus melakukan perbaikan perbaikan , di dalam gedung puskesmas tersedia
gedung Unit Rawat Jalan, Unit Gawat Darurat, Unit Rawat Inap dan PONED
(Pelayanan Obstetry Neunatus Emergency Dasar).
Selain gedung induk juga terdapat gedung pustu (Puskesmas Pembantu) di
masing-masing kelurahan yang berjumlah 6 buah seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1 Pustu dan Luas Wilayah di Kelurahan se Kec. Sananwetan


No Kecamatan Puskesmas dan Pustu di Kelurahan Luas Wilayah Km2
1 SANANWETAN Puskesmas Sananwetan 2200M2
2 Pustu Plosokerep 448M2
3 Pustu Rembang 587M2
4 Pustu Bendogerit 784 M2
5 Pustu Klampok 348 M2
6 Pustu Gedog 330 M2
Pustu Plosokerep masuk wilayah kelurahan plosokerep dengan luas wilayah nya 1.25 Km 2 , Pustu Gedog
masuk wilayah kelurahan Gedog dengan luas wilayah 2.65 Km 2 .Pustu Karangtengah terletak di
puskesmas induk dengan luwas wilayah nya adalah 5.836.hal ini di karenakan wilayah kelurahan
Karangtengah sangat dekat dengan puskesmas induk.

Secara geografis lokasi UPTD Puskesmas Kec. Sananwetan Kota Blitar


sangat strategis karena untuk akses jalur trasportasinya sangat mendukung.
Adapun batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Kec. Sananwetan Kota Blitar
adaah sebagai berikut:
Sebelah Utara :Kec. kepanjen kidul dan Kec. Garum Kab. Blitar
Sebelah Timur : Kec. Garum dan Kec. Kanigoro Kab. Blitar
Sebelah Selatan: Kec. Kanigoro dan Kec. Sanankulon Kab. Blitar
Sebelah Barat :Kec. Sukorejo dan Kec.Kepanjenkidul

3
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

3.1 Gambar peta wilayah kerja puskesmas Kec.sananwetan

Adapun perincian luas wilayah di masing-masing kelurahan adalah sebagai


berikut:
Tabel 3.2 Jumlah RT/RW dan Luas Wilayah Kelurahan di kec.sananwetan
No Kecamatan Kelurahan RT RW Luas Wilayah
Km2
1 SANANWETAN Sananwetan 60 17 2.13
2 Bendogerit 45 11 1.96
3 Gedog 55 15 2.65
4 Karangtengah 34 11 1.80
5 Plosokerep 22 8 1.25
6 Klampok 24 8 1.53
7 Rembang 17 4 0.84
Jumlah 7 kelurahan 257 74 12.16
Sumber: BPS Kec sananwetan Kota Blitar Tahun 2016

3.2. VISI DAN MISI


VISI PUSKESMAS KEC. SANANWETAN
Puskesmas kec. Sananwetan dalam menjalankan fungsinya mempunyai visi
sebagai berikut:
TERWUJUDNYA MASYARAKAT SEHAT DAN MANDIRI DI WILAYAH
KECAMATAN SANANWETAN

4
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

MISI PUSKESMAS KEC. SANANWETAN


Untuk mewujudkan visi tersebut UPTD Puskesmas Kec. Sananwetan Kota Blitar
memiliki misi antara lain:
1. MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR YANG BERMUTU;
2. MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA;
3. MENDORONG KEMANDIRIAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP SEHAT ;

3.3. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI


Berdasarkan Peraturan Walikota no 40 tahun 2008 tentang Tugas Pokok,
Fungsi Dan Tata Kerja UPTD Puskesmas Kec. Sananwetan Kota Blitar, berikut
diuraikan Kedudukan, tugas pokok dan fungsi UPTD. Puskesmas Kecamatan
Sananwetan Kota Blitar :
a. Kedudukan
UPTD Puskesmas adalah unsur pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Daerah yang dipimpin oleh Kepala UPTD Puskesmas, yang dalam
melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas Kesehatan Daerah.
b. Tugas
UPTD kesehatan Kecamatan Sananwetan mempunyai tugas
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan yang
meliputi pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan
strata pertama.
Di dalam menjalankan tugasnya UPTD puskesmas Kec.sananwetan
memiliki MOTTO, yaitu:
DISIPLIN DALAM BEKERJA, PRIMA DALAM PELAYANAN
c. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas maka UPTD Puskesmas
Kecamatan Sananwetan Kota Blitar mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan upaya kesehatan wajib, meliputi:
1) Promosi Kesehatan;
2) Kesehatan Lingkungan;
3) Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana;
4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat;
5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular;
6) Upaya pengobatan.
b. pelaksanaan upaya kesehatan pengembangan termasuk
penyelenggarakan pelayanan Rawat Inap;
c. penyelenggaraan manajemen operasional Puskesmas, manajemen
alat dan obat, manajemen keuangan, manajemen ketenagaan

5
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

termasuk membentuk unit-unit pelayanan berdasarkan fungsi yang


serumpun;
d. peningkatan mutu pelayanan Puskesmas
e. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas UPTD
Puskesmas Kecamatan Sananwetan Kota Blitar membuat suatu
kesepakatan bersama sebagai bentuk TATA NILAI yaitu SMART
Santun dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
Mudah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai
dengan prosedur yang berlaku
Adil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa
membedakan status sosial
Ramah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
Tepat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai
dengan kebutuhan.

3.4. STRUKTUR ORGANISASI


Struktur Organisasi Puskesmas menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia no : 128/MENKES/SK/III/2004 tergantung dari kegiatan dan
beban tugas masing-masing Puskesmas.

Pola struktur organisasi Puskesmas adalah sebagai berikut :


1. Kepala Puskesmas
2. Kepala Sub bagian Tata Usaha
3. Unit Tata Usaha
a. Data dan informasi
b. Perencanaan dan Penilaian
c. Keuangan
d. Umum dan kepegawaian
e. Pengelola sarana dan prasarana
f. Loket
4. Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perorangan
- Upaya Kesehatan Wajib
- Upaya Kesehatan Pengembangan
5. Upaya pelayanan Penunjang
a. Unit Gawat darurat 24 jam dan Rawat Inap
b. Laboratorium
c. Apotik
6. Upaya Pelayanan Inovasi
a. PONED (Pelayanan Obstetry Neonatus Emergency Dasar)
b. MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)

6
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

c. PKPR (Poli Kesehatan Peduli Remaja)


d. Pelayanan Jiwa

7. Jaringan Pelayanan Puskesmas


- Puskesmas Pembantu
(Stuktur Organisasi UPTD Puskesmas Kec. Sananwetan Kota Blitar secara
lengkap terlampir)

3.5. KEPENDUDUKAN
Situasi kependudukan dapat dilihat dari berbagai indikator antara lain tingkat
pertumbuhan, angka kelahiran kasar, tingkat fertilitas, kepadatan dan distribusi
menurut umur.
1. KOMPOSISI PENDUDUK
Berdasarkan data hasil proyeksi BPS Jawa Timur, jumlah penduduk Kecamatan
Sananwetan tahun 2016 sebesar 146.155 jiwa dengan rincian jumlah penduduk
laki-laki sebesar 72.173 jiwa .Penduduk perempuan 73.382 jiwa, dengan jumlah
Rumah Tangga 45.083. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun
2015 yaitu 144.838 jiwa, maka terjadi pertambahan jumlah penduduk
diKecamatan Sananwetan sebanyak 1.317 jiwa. Adapun distribusi jumlah
penduduk berdasarkan jenis kelamin dan kepala keluarga di kec.sananwetan
adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3
Jumlah penduduk (L/P)dan kepala keluarga di Kelurahan Kec. Sananwetan
No Kecamatan Kelurahan L P Total Kepala keluarga
L+P
1 SANANWETAN Sananwetan 6.362 6.607 12.969 4.159
2 Bendogerit 4.903 5.083 9.986 3.181
3 Gedog 5.131 5.125 10.256 3.241
4 Karangtengah 3.459 3.481 6.940 2.153
5 Plosokerep 1.395 2.301 4.566 1.485
6 Klampok 2.153 2.172 4.325 1.442
7 Rembang 1.395 1.513 2.908 979
Jumlah 7 kelurahan 25.668 26.282 51.995 16.640
Sumber :Data penduduk sasaran program 2017 & BPS kota Blitar Tahun
2015

Tabel 3.4 Jumlah kelahiran penduduk menurut jenis kelamin

No Kecamatan Kelurahan L P TotalL+P

7
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

1 SANANWETAN Sananwetan 100 102 202


2 Bendogerit 92 90 182
3 Gedog 62 59 121
4 Karangtengah 57 60 117
5 Plosokerep 39 36 75
6 Klampok 37 33 70
7 Rembang 19 21 40
Jumlah 7 kelurahan 406 401 807
Sumber: Data penduduk sasaran program 2017

Tabel 3.5 Jumlah Kematian penduduk menurut jenis kelamin


No Kecamatan Kelurahan L P Total
L+P
1 SANANWETAN Sananwetan 11 10 21
2 Bendogerit 30 25 55
3 Gedog 68 40 108
4 Karangtengah 65 62 127
5 Plosokerep 30 20 50
6 Klampok 14 22 36
7 Rembang 42 53 95
Jumlah 7 kelurahan 260 232 492
Sumber: BPS Kec sananwetan Kota Blitar Tahun 2015

Adapun distribusi jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin di


kec.sananwetan adalah sebagai berikut:
Gambar 3.2 Piramida Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Di Kec. Sananwetan Kota Blitar Tahun 2016

20,000
17,639
18,256

15,000
6,188
5,739

10,000
3,517
3,690
3,663

3,879

3,392
2,939
2,478

2,288
1,840
2,256

1,480
1,656
1,521
1,262
1,193

1,075

5,000
769
814

0
BAYI USIA '0 - 2

BAYI/BALITA USIA '1 - 4

USIA PRASEKOLAH '5 - 6

USIA ANAK SEKOLAH TINGKAT SD

usia belum produktif (0 - 14)

USIA REMAJA'10 -18

usia produktif (15 - 64 tahun)

Pra lansia (49 - 59 tahun)

usia lanjut (60+ tahun)

usia tidak produktif (65+ tahun)

Usia lanjut risiko tinggi 70 +Th


'7 - 12

Sumber : Cakupan program Dinkes Kota Blitar Tahun 2017

8
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

Dari data diatas dapat di simpulkan bahwa penduduk kec sananwetan memiliki
kelompok usia produktif (15 64 tahun ) yang mendominasi jumlah penduduk
paling tinggi. dengan jumlah (L) 17.639 jiwa (P) 18.256 jiwa. Klompok umur
perempuan lebih banyak dari kelompok umur laki laki. Sehingga di
kelompokkan jumlah wanita usia 30 -50 tahun dengan jumlah 8.071 , wanita
usia subur 15- 49 tahun jumlah 13.664 dan pus dengan jumlah 8.776 orang.
Puskesmas Kec sananwetan di dalam pelayanannya menerima pasien /
penduduk yang memiliki JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). jenis jaminan
kesehatan pasien yang di layani adalah BPJS, KIS dan SPM.
Distribusi penduduk di wilayah kerja puskesmas Kec.sananwetan dengan
jaminan kesehatan adalah :

Table 3.6
distribusi penduduk dengan jaminan kesehatan di kec.sananwetan tahun 2016
No Jmlh kunjungan BPJS SPM KIS Umum

1 Kec Sananwetan 18.971 440 12.776 49.588

Sumber : bagian umum puskesmas kec. Sananwetan 2016

2. SARANA PENDIDIKAN
Adapun sarana pendidikan di Wilayah Kecamatan Sananwetan pada tahun
2016 berdasarkan data pendidikan tahun pelajaran 2015/2016
adalah sebagai berikut :
- TK : 32
- SD /MI dan sederajat : 26
- SLTP dan yang sederajat :8
- SMU dan yang sederajat : 10
- Akademi D3 :1
- PT yang sederajat / S1 :5
- Sekolah luar biasa :1

3.6 SARANA KESEHATAN


Sarana kesehatan terkait erat dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Untuk menunjang kelancaran kegiatan bidang kesehatan diperlukan sarana dan
prasarana kesehatan yang memadai, meliputi Puskesmas, Sarana Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat, Sarana Farmasi dan Perbek Sarana kesehatan
yang ada di UPTD Puskesmas Kecamatan Sananwetan terdiri dari 1

9
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

Puskesmas Induk dengan 6 (enam) Puskesmas Pembantu, 1 PONED, 1 Unit


Gawat Darurat dan 1 Unit Rawat Inap.
Berikut ini kondisi sarana kesehatan di wilayah puskesmas Kec Sananwetan
pada tahun 2016.
Tabel 3.7
Sarana Kesehatan di Kec.sananwetan Kota Blitar Tahun 2016
NO. Sarana Kesehatan Jumlah

1 RUMAH SAKIT UMUM PEMERINTAH 1


2 PUSKESMAS PERAWATAN 1
3 PUSKESMAS PEMBANTU 6
4 RUMAH BERSALIN /PONED 1
5 POSKESDES 7
6 POSYANDU BALITA 60
7 APOTEK 5
8 TOKO OBAT 4
8 POSKESTREN 2
Sumber :UKBM UPTD Puskesmas Kec.sananwetan.

Sumber daya kesehatan merupakan salah satu pendukung di segala level


pelayanan kesehatan. Dan dengan terpenuhinya sumber daya kesehatan,
diharapkan juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sehingga
derajat kesehatan masyarakat akan terjaga.

3.7 SUSUNAN KEPEGAWAIN DAN PERLENGKAPAN


a. Susunan Kepegawaian
Adapun Distribusi jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang ada di UPTD.
Puskesmas Kecamatan Sananwetan Kota Blitar dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3.8
Distribusi Jenis Tenaga Kesehatan di UPTD. Puskesmas Kecamatan
Sananwetan Kota Blitar tahun 2016
NO JABATAN L P JML
1 DOKTER UMUM 3 3
2 DOKTER GIGI 1 3 4
3 PERAWAT 4 14 18
4 BIDAN 15 15
5 KESLING 1 1 2
6 PROMKES 1 1

10
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

7 ANALIS 2 2
KESEHATAN
8 APOTEKER 1 1
9 PERAWAT GIGI 2 2
10 TENAGA GIZI 11 2
11 ASISTEN 21 3
APOTEKER

3.8 HASIL CAKUPAN PROGRAM INDERA TAHUN LALU


CAKUPAN
NO KEGIATAN SATUAN
(2016)
1 Pembinaan pengobatan tradisional yang orang 3
menggunakan tanaman obat

2 Jumlah pengobat tradisional dengan ketrampilan orang 6


yang dibina

3 Pembinaan pengobat tradisional lainnya orang 6

4 Frekuensi pengobat tradisional yang dibina kali 6

Sumber data: Hasil PKP UPTD Puskesmas Kec. Sananwetan

11
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

BAB IV
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

4.1. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN


Dengan melihat uraian pada bab terdahulu nampak masih diketemukan
permasalahan program Batra, yaitu:
1. Belum meratanya pemahaman petugas kesehatan tentang program
Batra
2. Belum adanya standarisasi pendidikan dan pelatihan pengobat
tradisional
3. Belum adanya koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam hal
pembinaan
4. Belum adanya sistem pelaporan Batra yang terstandarisasi

4.2. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH


Berdasarkan dari analisis penentuan permasalahan diatas maka perlu
ditentukan prioritas masalah agar terwujud pelaksanaan kegiatan yang
menganut prinsip efektif, efesien, proporsional serta rasional dengan
mengunakan alat analisis manajemen yaitu: MCUA (Multiple Criteria Utility
Assesment) sebagai berikut:

Masalah
Bobot Keterangan
No Kriteria 1 2 3 4
(B)
S BS S BS S BS S BS

Besarnya
1 masalah 25 2 50 2 50 3 75 4 100
kesehatan

Keseriusan
2 masalah 40 2 80 3 120 3 120 4 160
kesehatan

Kemampuan
3 Sumber 35 3 105 3 105 3 105 3 105
Daya

Jumlah
235 275 300 365
BS

Ranking 4 3 2 1

Keterangan:
B : Bobot (Nilai untuk menyatukan tingkat kepentingan)
S : Skor 1 5 ( 1 = Tdk penting, 2 = Kurang penting, 3 = Penting, 4 = Lebih
penting, 5 = Sangat penting )

12
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

1. Belum meratanya pemahaman petugas kesehatan tentang program Batra


2. Belum adanya standarisasi pendidikan dan pelatihan pengobat tradisional
3. Belum adanya koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam hal
pembinaan
4. Belum adanya sistem pelaporan Batra yang terstandarisasi

13
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

4.3 MENCARI PENYEBAB MASALAH

Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat analisis diagram tulang ikan (fish bone analizer). Beberapa faktor akar penyebab masalah
tersebut dikelompokan dalam berbagai kelompok faktor internal (sumberdaya) maupun faktor eksternal (lingkungan) yang dapat dilihat sebagai berikut:

DANA MANUSIA LINGKUNGAN


Kurangnya anggaran Kurangnya
kegiatan puskesmas kesadaran Kurangnya
masyarakat tenaga Kurangnya
kesehatan yg dukungan dari
terlatih lintas sektor yg
terkait

Sistem pelaporan
Batra
Sistem pencatatan dan Kurangnya
pelaporan Batra yang sosialisasi
belum terintegrasi Lintas Sektor Kurangnya petugas yang
untuk kegiatan diluar
gedung puskesmas

MATERIAL METODE

14
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

4.5 PENENTUAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH


1. Sistem pencatatan dan pelaporan indera Penglihatan dan Pendengaran yang
belum terintegrasi
2. Masih kurangnya koordinasi dengan instansi lain yang terkait
3. Kurangnya tenaga petugas yang terlatih
4. Kurangnya sosialisasi lintas sektor yang terkait
5. Kurangnya kerjasama dan sosialisasi lintas program

4.6 MENCARI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


Setelah masalah prioritas terpilih maka tahap selanjutnya perlu dicari
alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan alat analisis sebagai berikut:

No Penyebab Masalah Pemecahan Masalah PRIORITAS


1. Sistem pencatatan dan pelaporan Adanya format baku
Batra yang belum terintegrasi pencatatan dan
pelaporan Batra yang 4
ditentukan oleh
DINKES
2. Masih kurangnya koordinasi Adanya kerjasama
dengan instansi lain yang terkait dengan lintas sektor
melalui sosialisasi di 5
instansi lain yang
terkait
3. Kurangnya sosialisasi antara Adanya sosialisasi
petugas yang sudah dilatih lintas program
dengan petugas yang lainnya di 1
Puskesmas

4. Kurangnya tenaga kesehatan yg Perlu adanya


terlatih pelatihan tenaga
3
kesehatan di tingkat
kota
5. Kurangnya sosialisasi lintas Sosialisasi tentang
sektor yang terkait Batra di lingkungan 2
masyarakat

15
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
PERENCANAAN PROGRAM BATRA
TAHUN 2016

NO UPAYA KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
KESEHATAN
DANA ALAT TENAGA KEBERHASILAN PEMBIAYAAN

1 Program Pembinaan dan Memberikan Pedagang 28 orang Buku pemegang Mendapatkan hasil BOK
BATRA pemantauan Batra pemahaman jamu Pembinaan program supervisi dan
kec. Sananwetan dan arahan gendong Batra analisa
dalam
pelaksanaan

2 Pertemuan kader Memberikan Kader Batra 40 orang Materi Dokter dan Meningkatkan BOK
Batra pengetahuan pertemuan pemegang peran serta kader
Kec.sananwetan tentang Program program Batra
Batra Batra

16
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

17
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN

BAB VII
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan di depan, prioritas utama dari masalah yang harus di atasi
supaya masyarakat lebih mengerti tentang Program Batra

SARAN
Demi teratasinya masalah dari program program Puskesmas dengan melihat
penyebab yang utama sangat di harapkan adanya kerjasama dan peninjauan kembali dari
sector dan program terkait agar semua kegiatan program tercapai target sesuai dengan
yang telah di tetapkan.

18

Anda mungkin juga menyukai