PENDAHULUAN
1
B. Tujuan Observasi
C. Manfaat Observasi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
tertentu dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Bahan laboratorium adalah segala sesuatu yang diolah/digunakan
untuk pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam sekala terbatas. Bahan
dikategorikan menjadi dua, yaitu: bahan khusus dan bahan umum. Bahan khusus
adalah bahan yang penanganannya memerlukan perlakuan dan persyaratan khusus.
Sedangkan bahan umum adalah bahan yang penanganannya tidak memerlukan
perlakuan dan persyaran khusus (Peraturan bersama MENPENNAS dan Kepala
BKN No. 02/V/PB 2010 No. 13 tahun 2013.)
B. Jenis-Jenis Laboratorium
4
kebiasaan dan keterampilan ilmiah, dan f) mendididk anak menjadi cermat, kritis
dan cekatan (Sidharta, A. dkk. 2007).
5
perlengkapan air, listrik dan gas, letak lemari, alat pengaman dan kotak P3K
diletakan. Hal ini merupakan segi-segi yang harus diperhatikan dalam pengaturan
tata ruang Laboratorium Kimia. Tata ruang tersebut dapat dibagi atas ruang tetap
dan tata ruang tidak tetap.
Tidak ada dua sekolahpun yang memiliki lingkungan yang sama, sehingga
letak laboratorium tidak bisa diseragamkan. Sebaiknya laboratorium diletakan
dengan posisi arah utaraselatan karena arah demikian erat dengan banyaknya sinar
matahari yang masuk dan ada sangkut pautnya dengan ventilasi cahaya alami.
Proyek penyediaan Laboratorium SMU dan SMP dari Kementerian Pendidikan
Nasional dalam Buku Penuntun Perencanaan Pembangunan memberikan syarat
sebagai berikut :
a) Laboratorium tidak terletak di atas tanah pertanian dan tidak terletak di arah
angin. Hal ini untuk menghindari pencemaran udara dalam lingkungan yang
lebih luas.
b) Letak laboratorium mempunyai jarak yang cukup jauh terhadap sumber air. Hal
ini untuk menghindari pencemaran air di lain tempat yang berhubungan.
c) Laboratorium harus mempunyai saluran pembuangan air pencuci agar tidak
mencemari sumber air penduduk sekitar.
d) Jarak laboratorium harus cukup jauh dari bangunan lain, agar ventilasi dan
penerangan alami yang optimum dapat diperoleh (jarak minimal yang
disyartakan adalah 3 meter)
e) Letak laboratorium mudah dikontrol dalam kompleks sekolah guna menjaga
keamanan dari pencurian, kebakaran dan lain-lain. Dan pembanguanannya
tidak menyerobot untuk aktivitas lain bagi kepentingan yang lebih utama dan
luas.
Adapun luas ruangan laboratorium bervariasi sesuai dengan macam dan
jenisnya, yaitu:
a) Ruangan kegiatan belajar mengajar yang berisi perabotan seperti meja, kursi
almari, rak, meja demonstrasi. Luas minimum 2,5 m2 untuk tiap orang siswa,
sehingga untuk tiap 50 orang siswa luas laboratorium 125 m2. bentuk ruangan
6
sedemikian rupa sehingga siswa dapat duduk tidak berdempetan dan siswa
paling belakangpun dapat melihat percobaan yang didemonstrasikan guru.
b) Ruangan persiapan, yaitu tempat guru dan laboran laboratorium melakukan
persiapan sebelum kegiatan praktikum atau demonstrasi dilakukan. Luas lantai
20 m2 untuk laboratorium yang luasnya 100m2 sehingga tidak mengganggu
kegiatan ruang lain.
c) Ruangan gudang terdiri dari ruang penyimpanan alat atau perkakas dan ruang
penyimpan chemicalien (bahan-bahan kimia). Luas gudang minimum 20 m2.
terpisahkan ruang ini karena sering terjadi perusakan perkakas oleh
terkontaminasinya zat kimia.
d) Ruangan gelap, kegunaannya untuk proses pembuatan foto atau kegiatan yang
mensyaratkan bebas cahaya seperti fotografi dan sablon. Luas minimum 2,5 m2
yang disediakan untuk dua orang.
e) Ruangan timbang, ruangan ini khusus untuk menyimpan timbangan agar bebas
dari pengaruh dan reaksi zat-zat/gas kimia korosif. Selain itu juga untuk
menimbang zat-zat yang memerlukan kepekaan tinggi.
f) Ruangan kaca, ruangan ini disebut juga rumah kaca yang digunakan untuk
praktikum biologi. Ruangan ini dibuat tersendiri memanjang dengan luas 5x15
meter. Ruangan ini untuk menyimpan dan mengamati gerak dan proses hewan
dan tumbuhan.
g) Ruang Asam, di dalam ruangan ini terdapat lemari asam yang berguna untuk
menyimpan zat kimia yang bersifat asam atau basa kuat yang mudah menguap.
Ruang ini dipakai pula untuk percobaan reaksi kimia zat eksplosif dan
menghasilkan gas iritan (mengganggu pernapasan dan kulit). Ruangan ini
dilengkapi dengan kipas angin listrik. Luas ruangan ini adalah 5 m x 1m.
h) Ruang Pembimbing Praktikum, ruangan ini diperuntukan bagi para asisten
praktikum untuk istirahat dan koreksi laporan. Di dalamnya terdapat buku-buku
literatur praktikum. Selain itu banyak juga dilengkapi dengan alat-alat dapur
sekadarnya untuk memasak air dan membuat makanan seperti susu bubuk
untuk menetralisir gangguan keracunan zat walaupun dalam konsentrasi kecil.
7
b. Tata Ruang Tidak Tetap
Tatanan dalam ruang ini terdiri dari perabotan yang mudah dipindah-
pindahkan. Penempatan perabotan ini harus mempertimbangan hal-hal sebagai
berikut :
1. Meja
8
dengan jelas suatu demonstrasi. Ukuran panjang 120 cm, lebar 60 cm, dan tinggi
90 cm. Meja ini dipasang secara permanen dengan dilengkapi aliran listrik, air
dan bak cuci di sampingnya. Sedangkan tebal daun meja antara 1,5 cm sampai
dengan 3,0 cm.
d) Meja dinding; diletakan pada sisi dalam ruang laboratorium dan di bawah
jendela. Meja ini digunakan untuk kegiatan yang menggunakan mikroskop,
refraktometer, spektrometer, meletakan botol-botol zat dan akuarium. Pada
jarak 2,5 atau 3 meter, dapat dipasang bak-bak dan bak cuci. Meja ini
sesungguhnya permanen letaknya. Namun, ada teknik baru sehingga meja ini
dapat didorong atau dipindahkan.
e) Meja tempat menimbang; meja ini khusus untuk melakukan penimbangan,
alasnya datar dan tidak bergetar untuk penimbangan menggunakan neraca
analitis.
f) Meja khusus; meja ini disediakan khusus untuk penyimpanan gula, kopi, susu
dan makanan. Hal ini perlu karena dengan persediaan ini untuk pemberiaan
bantuan pada siswa yang memerlukan, untuk menjamin daya tahan fisik selama
praktikum.
9
3. Media pandang; meliputi papan tulis, chart, poster, sistem periodik, daftar
tekanan uap, papan pengumuman, daftar piket, daftar tata tertib, gambar model,
papan pesan dan lain-lain.
1) Kebun
10
E. Struktur Organisasi dan Pengelolaan Laboratorium
Penanggung jawab
Kepala Sekolah
.................................
.........
Koordinator Lab.
11
Pengelolaan laboratorium biologi perlu dilakukan agar laboratorium dapat
berfungsi optimal. Pengelolaan laboratorium biologi meliputi kegiatan mengatur,
memelihara, serta usaha-usaha menjaga keselamatan para pemakai laboratorium.
Selain secara fisik laboratorium, peran guru sebagai pengelola sangat besar.
Kemampuan atau kompetensi guru yang diharapkan ada adalah kemampuan
manajerial dan kemampuan individual dalam merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan dan mengevaluasi segala kegiatan yang berhubungan dengan
pembelajaran di laboratorium. Lynn dan Nixon (1985: 33) mengatakan,
Competencies may range from recall and understanding of facts and concepts, to
advanced motor skill, to teaching behaviors and professional values. Artinya,
kompetensi atau kemampuan terdiri dari pengalaman dan pemahaman tentang fakta
dan konsep, peningkatan keahlian, juga mengajarkan perilaku dan sikap. Sikap
siswa juga turut memegang peran penting dalam berlangsungnya proses
pembelajaran di laboratorium
F. Kegiatan Laboratorium
12
G. Tujuan Kegiatan di Laboratorium IPA
13
saling terkait dan mendukung. Keberhasilan pelaksanaan praktikum IPA ditentukan
juga oleh kemampuan guru dalam mengelola dan mensiasati proses pembelajaran
di laboratorium sehinggaanak tertarik, tertantang dan sungguh-sungguh dalam
melaksanakan kegiatan praktikum laboratorium.
14
BAB III
METODE OBSERVASI
A. Setting Observasi
B. Subjek Observasi
1. Nama : Isnaini, S. Pd
Bidang studi : IPA
Pendidikan Terakhir : S1
2. Nama : Anik Riati, S. Pd
Jabatan : Kepala Laboratorium IPA
Pendidikan Terakhir : S1
15
BAB IV
HASIL PENGAMATAN OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
16
Secara umum, standar sarana dan prasarana laboratorium IPA yang
telah ditetapkan oleh BSNP yaitu:
Kepala Sekolah
Yuni Purwaningsih, M. Pd
NIP. 19750627 200501 2 007
Ur. Kurikulum
Kepala Laboratorium IPA
Edwin Arfiani, S. Pd
Anik Riati, S. Pd
Ur. Sarana dan Prasarana
NIP.-
Edy Sutrisno, S. Pd
17
Secara struktural penyusunan organisasi di Laboratorium IPA SMP
Diponegoro belum cukup lengkap, ini terlihat dari data yang kami peroleh dari
susunan organisasi laboratorium hanya sampai guru mata pelajaran saja, tidak ada
penanggungjawab bidang keuangan, tidak ada koordinator laboratorium, tidak ada
spesifikasi kepala laboratorium Biologi, Kimia, dan Fisika. Selain hal itu tenaga
pengajar di kelas VII sampai kelas IX hanya 1 orang guru mata pelajaran IPA saja,
sehingga ini membuat kekurangan tenaga pengajar di SMP tersebut yang
mengakibatkan, jadwal praktikum tidak berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu
tidak adanya teknisi di bidang masing-masing sehingga ini membuat sulit dam
pembelajaran di laboratorium IPA, dan yang terakhir yaitu di susunan organisasi
SMP Diponegoro Batu tidak ada ada yang mengurusi bagian buku untuk laboran.
18
2. Peralatan dan Bahan
Penyimpanan alat dan bahan yang sudah tertata dengan baik ini akan
memudahkan guru maupun siswa dalam melaksanakan praktikum dan akan
memudahkan dalam perawatan alat dan bahan yang ada di laboratorium.
No Nama Jumlah
1. Dasar Statif 2 Pak
2. Kaki Statif 2 Pak
3. Balok pendukung 2 Pak
4. Batang statif panjang 2 Pak
5. Batang statif Pendek 2 Pak
6. Penyambung batang statif 2 buah
19
7. Penggaris logam 2 buah
8. Neraca pegas 1,5 N 2 buah
9. Penunjuk pasang 2 pasang
10. Tali pada roda 2 rol
11. Beban 50 gr 2 pak
12. Beban pemberat 25 gr 2 pak
13. Neraca pegas 3,0 N 2 pak
14. Jangka sorong 2 buah
15. Balok alumunium 2 buah
16. Jepit panahan 2 pak
17. Rodak aktrol diameter 50 mm 2 pak
18. Rodak aktrol diameter 100 mm 2 pak
19. Steker polos 2 buah
20. Batang pengait 2 pak
21. Tuas 2 buah
22. Steker perangkai 2 pak
23. Batang perangkai 2 pak
24. Bidang miring 2 buah
25. Pegas spiral 2 buah
26. Balok gesekan 2 buah
27. Kubus materi 2 set
28. Stopwatch 2 buah
29. Kereta dinamika 2 buah
30. Kereta dunamika dengan motor 2 buah
31. Balok bertingkat 2 buah
32. Pengetik waktu + pita kertas 2 buah
34. Buku panduan penggunaan alat 2 buah
20
Tabel 4.2 Alat Laboratorium Fisika ( Kit Hidrostatika dan Panas)
No Nama Jumlah
1. Tabung berpancuran 2 buah
2. Gelas kimia ( beaker glass) 2 buah
3. Silinder ukur 2 buah
4. Selang plastik 2 pak
5. Corong 2 buah
6. Penjepit pendukung 2 buah
7. Penghubung selang 2 pak
8. Penanda kedalaman air 2 pak
9. Tabung plastik dengan penggantung 2 buah
10. Tabung plastik dengan beban 120 gr 2 buah
11. Labu erlenmeyer mulut lebar 2 pak
12. Pipa lubang kecil 2 pak
13. Bak plastik 2 buah
14. Penunjuk khusus 2 buah
15. Pipa baja 2 buah
16. Pipa alumunium 2 buah
17. Pipa tembaga 2 buah
18. Selang silikon 2 buah
19. Pembakar spiritus 2 buah
20. Termometer celcius 2 pak
21. Termometer fahrenheit 2 buah
22. Termometer tanpa skala 2 buah
23. Tabung reaksi 2 pak
24. Sumbat karet kecil 1 lubang 2 pak
25. Sumbat karet besar 2 lubang 2 pak
26. Sumbat karet besar 1 lubang 2 pak
27. Sumbat karet kecil tanpa lubang 2 pak
28. Gelas tiga arah 2 pak
29. Bola dari gelas 2 buah
21
30. Siring 50 ml 2 buah
31. Siring 10 ml 2 buah
32. Kelm universal 2 pak
33. Penjepit klem/ Boss head 2 pak
34. Buku panduan penggunaan alat 2 buah
35. Tray (dudukan) alat dan BoxKIT 2 buah
No Nama Jumlah
1. Meja optik 2 buah
2. Rel presisi 2 pak
3. Penyambung rel 2 pak
4. Kaki rel 2 pak
5. Lampu cadangan 2 buah
6. Rumah dengan lampu 2 buah
7. Pemegang slaid diafragma 2 buah
8. Diafragma 5 celah 2 buah
9. Diafragma 1 celah 2 buah
10. Diafragma anak panah 2 buah
11. Layar translusen 2 buah
12. Lensa +50 mm 2 buah
13. Lensa +100 mm 2 buah
14. Lensa +200 mm 2 buah
15. Lensa -100 mm 2 buah
16. Tumpakan berpenjepit 2 pak
17. Kaca lingkaran 2 buah
18. Prisma, siku-siku 2 buah
19. Model lensa bikonvex 2 buah
20. Cermin kombinasi 2 buah
21. Model lenca bikonkaf 2 buah
22
22. Balok kaca 2 buah
23. Pemegang lilin 2 buah
24. Bak persegi panjang 2 buah
25. Bak bujur sangkar 2 buah
26. Buku panduan penggunaan alat 2 buah
27. Tray (dudukan) alat box dan KIT 2 buah
No Nama Jumlah
1. Papan rangkaian 120 lubang 2 buah
2. Jembatan penghubung 2 pak
3. Jepit buaya 2 pasang
4. Saklar tukar 2 pak
5. Inti besi bentuk I 2 buah
6. Inti besi bentuk U 2 buah
7. Kumparan 250 lilitan 2 buah
8. Kumparan 500 lilitan 2 buah
9. Kumparan 1000s lilitan 2 buah
10. Steker jepit 2 pak
11. Steker pegas 2 pak
12. Magnet batang 2 pasang
13. Model kompas 2 buah
14. Wadah sel ( Bak Elektrolisis ) 2 buah
15. Elektroda tembaga 2 buah
16. Elektroda seng 2 buah
17. Elektroda besi 2 buah
18. Elektroda timbal 2 buah
19. Resistor 47 , 2 W 5 % 2 buah
20. Resistor 56 , 2 W 5 % 2 buah
21. Resistor 100 , 2 W 5 % 2 buah
23
22. Lampu LED 2 buah
23. Saklar satu kutub 2 pak
24. Pemegang lampu E 10 2 pak
25. Bola lampu 6,2 dan 0,3 A E10 2 pak
26. Kawat konstantan 2 rol
27. Kawat nikrom 2 rol
28. Kawat sakering 2 rol
29. Kawat tembaga 2 rol
30. Serbuk besi 2 botol
31. Pemegang baterai 2 pak
32. Kabel penghubung merah 2 pak
33. Kabel penghubung hitam 2 pak
34. Tray (dudukan) alat dan BoxKIT 2 pak
35. Batang flexyglass 2 pak
36. Kain wol + sutra 2 set
37. Magnet pemetaan 2 pak
38. Motor listrik/ generator DC 2 buah
39. Buku panduan penggunaan alat 2 buah
40. Tray (dudukan) alat dan Box KIT 2 buah
No Nama Jumlah
1. Catu daya 2 buah
2. Timbangan 311 gram 1 buah
3. Multimeter analog 1 buah
4. Tabung penyaringan 2 set
5. Cermin datar lipat 2 set
6. Meter dasar 2 pak
7. Slinki 1 buah
24
4.6 Alat Laboratorium Biologi
No Nama Jumlah
1. Mikroskop siswa 3buah
2. Perangkat pemeliharaan mikroskop 1 set
3. Preparat kering, tulang rawan hyalin 2 buah
4. Preparat kering, tulang keras 2 buah
5. Preparat kering, batang dikotil., p. l 2 buah
6. Preparat kering, batang monokotil 2 buah
7. Preparat kering, akar dikotil 2 buah
8. Preparat kering, akar monokotil 2 buah
9. Preparat kering, daun dikotil 2 buah
10. Preparat kering, daun monokotil 2 buah
11. Preparat kering, mamalia, oto lurik 2 buah
12. Preparat kering, mamalia, otot polos 2 buah
13. Preparat kering, mamlia, otot jantung 2 buah
14. Preparat kering, sel darah merah 2 buah
15. Preparat kering, sel darah putih 2 buah
16. Preparat kering, Paramecium 2 buah
17. Preparat kering, Hydra 2 buah
18. Preparat kering, Spyrogira 2 buah
19. Preparat kering, jamur Aspergillus 2 buah
20. Kotak penyimpanan preparat 1 buah
21. Kaca benda 2 pak
22. Kaca penutup 3 pak
23. Perangkat alat bedah 1 set
24. Kotak genetika 3 set
25. Lup/ kaca pembesar 2 buah
26. Respirometer 2 buah
27. Lupang dan alu 3 set
28. Plat/ lempeng tetes 3 buah
29. Tabung reaksi, 16 mm 1 pak
25
30. Penjepit tabung reaksi 1 pak
31. Sikat tabung reaksi 1 pak
32. Rak tabung reaksi 3 buah
33. Vaselin, T 1 x 500 gr
34. NaOH 1 x 500 gr
35. Keertas lakmus 3 pak
36. Biuret 500 ml 1 x 500 ml
37. Benedict 1 x 500 ml
38. Lugol 1 x 250 ml
39. Kapur tohor 2 x 1 kg
40. Termometer badan (klinik), air raksa 1 buah
41. Hygrometer 1 buah
42. Auxanometer 1 set
43. Cawan petri 3 buah
44. Pipet tetes 1 pak
45. Gelas kimia 1000 ml 3 buah
46. Gelas kimia 250 ml 3 buah
47. Gelas kimia 100 ml 3 buah
48. Labu erlenmeyer 250 ml 6 buah
49. Sumbat karet 2 lubang 6 buah
50. Sumbat karet 1 lubang 6 buah
51. Silinder ukuran 25s ml 3 buah
52. Silinder ukuran 250 ml 2 buah
53. Kaca arloji 3 buah
54. Corong kaca 3 buah
55. Batang pengaduk 3 buah
56. Pembakar spiritus 3 buah
57. Kertas saring 3 pak
58. Pipa Y panjang 3 buah
59. Pipa L 6 buah
60. Kuadrat, dapat dilipat 2 buah
26
61. Statif 2 buah
62. Klem universal 2 buah
63. Boos head 2 buah
64. Tensimeter digital 1 buah
65. Model mata manusia 1 buah
66. Model telinga manusia 1 buah
67. Model jantung manusia 1 buah
68. Carta hukum mendel 1 buah
69. Carta perkembangan tumbuhan generatif 1 buah
70. Carta perkembangan tumbuhan vegetatif 1 buah
71. Carta hewan vertebrata 1 buah
72. Carta sistem saraf manusia 1 buah
73. Carta peredaran darah manusia 1 buah
74. Carta pencernaan manusia 1 buah
75. Carta sistem ekskresi manusia 1 buah
76. Carta pernapasan manusia 1 buah
77. Carta jaringan tumbuhan 1 buah
78. Carta macam-macam penyerbukan 1 buah
79. Carta otot manusia 1 buah
80. Carta alat reproduksi manusia 1 buah
81. Carta organisasi kehidupan 1 buah
82. Carta metamorfosis 1 buah
83. Carta tahapan perkembangan manusia 1 buah
84. Carta alat indera 1 buah
85. Carta sistem periodik 1 buah
86. Kartu binatang 2 set
87. Kartu tumbuhan 2 set
88. KIT Bryophyta 1 set
89. KIT Pteridophita 1 set
90. Buku panduan penggunaan alat biologi 2 buah
27
3. Kegiatan Laboratorium
* Lampiran 3, halaman 37
28
5. Ketenangan dan Ketenagaan Laboratorium IPA
D. Sistem Keamanan dan Keselamatan kerja serta tata tertib di Laboratorium IPA
1. Pakailah jas laboratorium saat berada dalam ruang pemeriksaan atau di ruang
laboratorium.
Tinggalkan jas laboratorium di ruang laboratorium setelah selesai bekerja.
2. Cuci tangan sebelum pemeriksaan.
3. Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, kaca mata dan sepatu
tertutup).
4. Semua specimen harus dianggap infeksius (sumber penular), oleh karena itu
harus ditangani dengan sangat hati-hati.
5. Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani
dengan hati-hati.
29
6. Tidak makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
7. Tidak menyentuh mulut dan mata pada saat sedang bekerja.
8. Tidak diperbolehkan menyimpan makanan di dalam lemari pendingin yang
digunakan untuk menyimpan bahan-bahan klinik atau riset.
9. Tidak diperbolehkan melakukan pengisapan pipet melalui mulut gunakan
peralatan mekanik (seperti penghisap karet) atau pipet otomatis.
10. Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berputar.
11. Menutup ujung tabung penggumpal darah dengan kertas atau kain, atau jauhkan
dari muka sewaktu membuka.
12. Bersihkan semua peralatan bekas pakai dengan desinfektans larutan klorin 0,5
% dengan cara merendam selama 20-30 menit.
13. Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja setiap kali selesai bekerja
dengan menggunakan larutan klorin 0,5 %.
14. Pakai sarung tangan rumah tangga sewaktu membersihkan alat-alat
laboratorium dari bahan gelas.
15. Gunakan tempat antitembus dan antibocor untuk menempatkan bahan-bahan
yang tajam.
16. Letakkan bahan-bahan limbah infeksi di dalam kantong plastik atau wadah
dengan penutup yang tepat.
17. Cuci tangan dengan sabun dan beri desinfektan setiap kali selesai bekerja.
30
6. Menjaga kebersihan dan ketertiban selama berada di laboratorium.
7. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsi dan tujuan kegiatan.
8. Menjaga keselamatan kerja dan keselamatan alat laboratorium.
9. Untuk praktikum yang menggunakan arus listrik PLN, penggunaannya harus
dengan sepengetahuan/petunjuk guru yang mengajar.
10. Membersihkan semua alat yang telah digunakan kemudian
mengembalikannya ke tempat semula.
11. Setelah melakukan praktikum/menggunakan laboratorium, kursi harus
dirapikan kembali.
12. Keluar dari ruangan setelah mendapat izin dari pengawas/guru pembimbing
dengan tertib dan tenang.
31
Perawatan alat-alat dan bahan yang ada di laboratorium, tidak dilakukan
oleh pihak sekolah maupun dari kepala laboratorium dan guru mata pelajaran
sehingga, alat-alat dan bahan yang ada di lemari dibiarkan begitu saja walaupun
berdebu. Tentu saja ini nantinya akan berpengaruh terhadap kelayakan pakai barang
tersebut, mudah rusaknya alat dan bahan karena tidak dibersihkan dari kotoran
maupun debu.
32
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
33
Daftar Pustaka
Katili, N. Sundoro,. Sadia, I Wayan Sadia., dan Suma Ketut. 2013. Analisis Sarana
dan Intensitas Penggunaan Laboratorium Fisika Serta Kontribusinya
Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri di Kabupaten Jembrana. e-
Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3
Luthfi, Hisyam Wahid., dan Riasti, Berliana Kusuma. 2011. Sistem Informasi
Perawatan Dan Inventaris Laboratorium Pada SMK Negeri 1 Rembang
Berbasis Web. Journal Speed Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi.
Volume 3 No 3
Maknun, D., Surtikanti, R.R.H.K., dan Subahar, T.S. 2012. Pemetaan keterampilan
esensial laboratorium dalam kegiatan praktikum ekologi. Jurnal Pendidikan
IPA Indonesia. Volume 1 Hal 1-7
Rahardiana, Galuh., Redjeki, Tri., dan Sri Mulyani. 2015. Pengaruh pembelajaran
contextual teaching and learning (ctl) dilengkapi lab riil dan virtuil terhadap
aktivitas dan prestasi belajar siswa pada materi pokok sistem koloid kelas
xi ipa semester genap sma negeri 1 pulokulon. . Vol. 4 No. 1
Subamia, Dewa Putu., Artawan Putu, dan Wahyuni, Sri. 2014. Analisis kebutuhan
tata kelola tata laksana laboratorium ipa smp di kabupaten buleleng. ISSN.
Volume 3 No 2
34
Lampiran 1
35
Lampiran 2
Persiapan pembangunan Laboratorium IPA
36