Anda di halaman 1dari 5

1.

KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER-PASIEN :


Pengembangan hubungan dokter-pasien secara efektif yang berlangsung secara efisien,
dengan tujuan utama penyampaian informasi atau pemberian penjelasan yang diperlukan
dalam rangka membangun kerjasama antara dokter dengan pasien. (Konsil Kedokteran
Indonesia, 2006)

2. TUJUAN KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN :


menurut Ong, dkk (1995) yang dikutip oleh Dianne Berry, (2007: 28 ) mengemukakan bahwa
ada 3 (tiga) tujuan yang berbeda komunikasi antara dokter dan pasien, yaitu : (1) menciptakan
hubungan interpersonal yang baik (creating a good interpersonal relationship), (2) pertukaran
informasi (exchange of information), dan (3) pengambilan keputusan medis (medical decision
making).

TUJUAN KOMUNIKASI SECARA UMUM :


Harold D. Laswell menyebutkan tiga fungsi dasar yang menyebabkan manusia berkomunikasi
yaitu:
1. Hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya
2. Upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya
3. Upaya manusia untuk dapat melaksanakan transformasi warisan sosialisasi
(Cangara, 2006:2-3)

TUJUAN KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN :


Dari sekian banyak tujuan komunikasi maka yang relevan dengan profesi dokter
adalah:
(1) Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua pihak (dokter dan pasien).
(2) Membantu pengembangan rencana perawatan pasien bersama pasien, untuk
kepentingan pasien dan atas dasar kemampuan pasien, termasuk kemampuan
finansial.
(3) Membantu memberikan pilihan dalam upaya penyelesaian masalah kesehatan
pasien.
(4) Membimbing pasien sampai pada pengertian yang sebenarnya tentang
penyakit/masalah yang dihadapinya.
(5) Membantu mengendalikan kinerja dokter dengan acuan langkah-langkah atau halhal
yang telah disetujui pasien. (Konsil Kedokteran Indonesia, 2006)

MANFAAT KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER-PASIEN :


Berdasarkan dari penelitian, manfaat komunikasi efektif dokter-pasien di antaranya:
(1) Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari dokter
atau institusi pelayanan medis.
(2) Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasar
hubungan dokter-pasien yang baik.
(3) Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.
(4) Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase terminal dalam
menghadapi penyakitnya. (Konsil Kedokteran Indonesia, 2006)

3. MACAM KOMUNIKASI :
1. Intrapersonal (dengan diri sendiri : self concept, self talk)
2. Interpersonal (dengan orang lain disekitarnya dikenal)
3. Massa (dengan orang banyak yg tidak dikenalnya kebanyakan kampanye pemilu)

4. CARA/TEKNIK KOMUNIKASI
Pengetahuan dan keterampilan mengenai komunikasi yang mengikuti langkah-langkah
komunikasi yaitu (1) memberi perhatian, (2) membuka dialog, (3) mencari solusi atau
alternatif pemecahan masalah, dan menyimpulkan hasilnya. (Konsil Kedokteran Indonesia,
2006)
Komunikasi yg tidak efektif masalah dalam hubungan dokter-pasien malpraktik
Komunikasi yg efektif masalah pasien terselesaikan.
Ineffective Communication dr-pasien mengakibatkan :
1. Misdiagnosis
2. Pengobatan dan pelayanan yang tidak tepat
3. Kesalahan Medis
7. Empat tipe rintangan komunikasi adalah (a) rintangan proses, (b) rintangan fisik, (c)
rintangan semantik, dan (d) rintangan psikologi (Gilbert, 2004).
Hambatan komunikasi :
Semantics (pemilihan kata dalam penyampaian pesan)
Perceptions (sulitnya menyamakan persepsi antara satu orang dengan yang lain)
Ineffective listening (tidak adanya pendengar yang efektif yaitu pendengar yang baik juga
aktif dlm menanggapi suatu permasalahan)
Status difference (perbedaan status dan latar belakang)
Noise (kegaduhan)
Emotions (emosi)
(Kuliah dr. AMALIA TRI UTAMI Komunikasi interpersonal dan wawancara 30/08/2016)

Faktor lain yang mempengaruhi Komunikasi efektif dokter-pasien :


Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dokter dg pasien :
Terkait pasien:
Gejala fisik
Faktor psikologi
Riwayat pengobatan terlebih dahulu
Riwayat pengobatan sekarang
Terkait dokter :
Kepribadian
Pelatihan keahlian dalam berkomunikasi
Percaya diri
Faktor fisik dan psikologi
Lain-lain :
Tempatnya privat dan dijaga betul-betuk rahasia milik pasien (hanya ada dokter dan
pasien)
Lingkungan yang nyaman
Penempatan tempat duduk yang tepat (jarak antara komunikan dan komunikator jangan
terlalu dekat)
(Kuliah dr. AMALIA TRI UTAMI Komunikasi interpersonal dan wawancara 30/08/2016)
KATA SULIT :
Komunikasi :
Sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain
melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksudkan
oleh penyampai (Komaruddin, 1994; Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz &
Weihrich,1988).
D. Lawrence Rincaid (1981) mengatakan komunikasi adalah suatu proses dimana 2 orang atau
lebih membentuk atau melaksanakan pertukaran informasi sehingga semua pihak saling
memiliki pengertian yang dalam.

Resep :
Permintaan tertulis dari seorang dokter, doketer gigi atau dokter hewan yang diberi izin
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker untuk menyiapkan
dana tau membuat, meracik, serta menyerahkan obat kepada pasien (Syamsuri, 2006)

Ulu hati :
Epigastrium = daerah pada perut yang didalamnya terdapat organ-organ dalam seperti
sebagian besar lambung, pancreas, usus duabelas jari, bagian atas ujung hati, otot, peritoneum,
dan fasia. Letak epigastrium di perut bagian atas tengah berbentuk segitiga dengan tulang
rusuk sebagai atap segitiganya.

Pasien :
Setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau
dokter gigi (Konsil Kedokteran Indonesia, 2006)

Dokter :
Dokter dan dokter gigi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004
Tentang Praktik Kedokteran adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi
spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi, baik di dalam maupun di luar
negeri yang diakui Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang
undangan. (Konsil Kedokteran Indonesia, 2006).

Anda mungkin juga menyukai