Anda di halaman 1dari 6

PSAK 1 :

Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan


Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan telah disahkan menjadi
Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan
Memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan
sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi
signifikan.
Amandemen PSAK 1 ini juga mengakibatkan amandemen terhadap PSAK (consequential
amendment) sebagai berikut:

PSAK 3: Laporan Keuangan Interim


PSAK 5: Segmen Operasi
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 62: Kontrak Asuransi

Definisi
Laporan keuangan bertujuan umum (selanjutnya disebut sebagai laporan keuangan) adalah
laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pengguna laporan.
Ketidakpraktisan. Penerapan suatu persyaratan dianggap tidak praktis jika entitas tidak dapat
menerapkannya setelah melakukan usaha yang memadai.Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
adalah Pernyataan dan Interpretasi yang disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia, yang terdiri dari:
(a) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK);
(b) Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK).
Material Kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat pos-pos laporan
keuangan adalah material jika, baik secara sendiri-sendiri maupun bersamasama, dapat
memengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan keuangan. Materialitas tergantung pada
ukuran dan sifat dari kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat tersebut
dengan memerhatikan kondisi terkait. Ukuran atau sifat dari pos laporan keuangan tersebut,
atau gabungan dari keduanya, dapat menjadi faktor penentu.Penilaian apakah suatu kelalaian
dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat dapat memengaruhi
keputusan ekonomi dari pengguna laporan, dan dengan demikian menjadi material,
membutuhkan pertimbangan mengenai karakteristik dari masing-masing pengguna laporan
tersebut.
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuanganparagraf 25 menyatakan
bahwa pengguna laporan keuangan diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai
tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi
dengan ketekunan yang wajar. Oleh karena itu, penilaian tersebut perlu memerhatikan
bagaimana pengguna laporan dengan karakteristik tersebut diharapkan terpengaruh dalam
membuat keputusan ekonomi. Catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan
berisi informasi tambahan atas apa yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan
pendaptan komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan atau
rincian dari pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dan informasi mengenai
pospos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.
Pendapatan komprehensif lain berisi pos-pos pendapatan dan beban (termasuk penyesuaian
reklasifikasi) yang tidak diakui dalam laba rugi dari laporan pendapatan komprehensif
sebagaimana dipersyaratkan oleh SAK lainnya.Pemilik adalah pemegang instrumen yang
diklasifikasikan sebagai ekuitas.Laba rugi adalah total pendapatan dikurangi beban, tidak
termasuk komponen-komponen pendapatan komprehensif lain.Penyesuaian reklasifikasi
adalah jumlah yang direklasifikasi ke bagian laba rugi periode berjalan yang sebelumnya
diakui dalam pendapatan komprehensif lain pada periode berjalan atau periode
sebelumnya.Total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang
dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari
transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik

Pengakuan dan Pengukuran Laporan Keuangan


Pengakuan unsur laporan keuangan merupakan proses pembentukan pos yang memenuhi
definisi unsur serta kriteria pengakuan dalam neraca laporan laba rugi. Pengakuan dilakukan
dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-kata maupun dalam jumlah uang dan
mencantumkannya ke dalam neraca laporan laba rugi. Pengakuan memerlukan suatu konsep
agar dapat menentukan kapan dan bagaiman unsur dalam akuntansi dapat diakui dalam
laporan keuangan. Sedangkan pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk
mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan
keuangan.
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Menurut Keputusan Ketua Bapepam dan LK, Peraturan Nomor VIII.G.7 menjelaskan bahwa
peraturan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan memberikan pedoman mengenai
struktur, isi, persyaratan dalam penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang harus
disampaikan oleh Emiten atau Perusahaan Publik, baik untuk keperluan penyajian kepada
masyarakat umum maupun untuk disampaikan kepada Bapepam dan Lembaga Keuangan.
Secara umum, laporan keuangan menyajikan informasi:

1. Aset;
2. Liabilitas;
3. Ekuitas;
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;
5. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;
dan
6. Arus kas

Dapat disimpulkan bahwa pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan laporan


keuangan digunakan untuk menyatakan pos keuangan baik dalam kata-kata maupun dalam
jumlah uang.

Komponen Laporan Keuangan PSAK No. 1


Laporan keuangan yang lengkap di dalam PSAK No.1 terdiri dari:

1. Laporan posisi keuangan (neraca pada akhir periode);


2. Laporan laba rugi komprehensif selama periode;
3. Laporan perubahan ekuitas selama periode;
4. Laporan arus kas selama periode;
5. Catatan atas laporan keuangan berisi informasi ringkasan kebijakan akuntansi penting
dan informasi penjelasan lain.
6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian
kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasikan pos-pos
dalam laporan keuangannya.
Perbandingan Penyajian Laporan Keuangan PSAK 1 dan PSAK 101
PSAK 1 (2013)PSAK 101(2014)
Pernyataan ini berlaku bagi seluruh entitas,termasuk entitas yang menyajikan laporan
keuangan konsolidasiantidak berlaku untuk entitas syariah, karena penyajian
laporankeuangan syariah diaturdalam PSAK 101: Penyajian LaporanKeuangan Syariah

PSAK 101:
Pernyataan ini menggunakan terminologi yang cocok untuk entitas syariah yang
berorientasi laba, termasuk entitas bisnis syariah sektor public.
Komponen Laporan Keuangan
Komponen Laporan Keuangan Lengkap:

1. Laporan posisi keuangan


2. Laporan laba rugi danpenghasilan komprehensiflain
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas
5. Catatan atas laporankeuangan
6. Informasi komparatif Komponen Laporan Keuangan Lengkap:

PSAK 101:

1. Laporan posisi keuangan


2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas
5. Laporan sumber dan penyaluran dana zakat
6. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
7. Catatan atas laporan keuangan
8. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya
9. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif

Komponen laporan keuangan yang ada pada PSAK No. 1 (revisi 2013) dan PSAK No. 101
(revisi 2014), tidak berbeda jauh. Yang menjadi perbedaan adalah di dalam PSAK No. 101
terdapat komponen laporan sumber dan penyaluran dana zakat dan laporan sumber dan
penggunaan dana kebajikan yang tidak terdapat pada PSAK No. 1 (revisi 2013)

PSAK 8 : PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN


Peristiwa setelah periode pelaporan adalah suatu peristiwa, baik yang menguntungkan
(favourable) atau tidak menguntungkan (unfavourable), yang terjadi di antara akhir periode
pelaporan dan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit.

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


A. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan yang Memerlukan Penyesuaian.
Entitas menyesuaikan jumlah pengakuan dalam laporan keuangan untuk mencerminkan
peristiwa setelah periode pelaporan yang memerlukan penyesuaian.
B. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan yang Tidak Memerlukan Penyesuaian
Entitas tidak menyesuaikan jumlah pengakuan dalam laporan keuangannya untuk
mencerminkan peristiwa setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian
Dividen
Jika setelah periode pelaporan entitas mendeklarasikan dividen untuk pemegang
instrumen ekuitas, maka entitas tidak mengakui dividen itu sebagai liabilitas pada akhir periode
pelaporan.

KELANGSUNGAN USAHA
Entitas tidak menyusun laporan keuangan dengan dasar kelangsungan usaha jika
setelah periode pelaporan diperoleh bukti kuat bahwa entitas akan dilikuidasi atau dihentikan
usahanya, atau jika manajemen tidak memiliki alternatif lain yang realistis kecuali melakukan
hal tersebut.

PENGUNGKAPAN
a. Tanggal Otorisasi untuk Terbit
Entitas mengungkapkan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan pihak yang
bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.
b. Pemutakhiran Pengungkapan Kondisi pada Akhir Periode Pelaporan
Jika entitas menerima informasi setelah periode pelaporan tentang kondisi yang ada pada akhir
periode pelaporan, maka entitas memutakhirkan pengungkapan kondisi tersebut sesuai dengan
informasi terkini.
c. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan yang Tidak Memerlukan Penyesuaian
Jika peristiwa setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian adalah material,
maka tidak diungkapkannya hal tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan
pengguna laporan keuangan. Oleh karena itu, entitas mengungkapkan informasi berikut untuk
setiap kelompok peristiwa tersebut: (a) sifat peristiwa; dan (b) estimasi atas dampak keuangan,
atau pernyataan bahwa estimasi tersebut tidak dapat dibuat.

Anda mungkin juga menyukai