Sop Gigi 2016
Sop Gigi 2016
RSUD
KAIMANA
Tanggal Terbit Ditetapkan
SPO
IV. Dianosa
Ditegakkan berdasarkan bersarkan :
1. Anamnesa
2. Keluhan utama.
3. Pemeriksaan E.O.
4. Pemeriksaan I.O.
V. Rencana perawatan
Pencabutan gigi permanen
1. Diagnose
2. Bila masih infeksi akut maka pencabutan ditunda dan
menjelaskan kepaa pasiententang bahaya bila
pencabutan pada gigi yang masih dalam keadaan
infeksi.
3. Memberikan pengobatan dan menjadwalkan rencana
pencabutan.
4. Member tahu pasien bahwa gigi harus dicabut dan
member tahu setiap tahap yang akan dilakukan serta
menanyakan apakah pasien sudah makan atau belum.
Tahap yang dilakukan :
1. Membantu pasien tentang lokasi atau tempat yang akan
dilakukan ansthesi (disuntik).
2. Asepsis daerah yang akan dilakukan penyuntikan
dengan menggunakan antiseptic.
3. Setelah jarum disuntikkan, aspirasi untuk memastikan
tidak terjadi injeksi ekstra vaskuler.
4. Deponir bahan anasthesi secara perlahan apabila, terjadi
penumpukan cairan anesthesia, lakukan massage di
tempat yang di anesthesia.
5. Observasi pasien sambil menunggu efek anesthesia.
6. Jika sudah anesthesia bereaksi, baru dilakukan ekstaksi.
7. Apabila gigi sudah tercabut, periksa soket untuk
memastikan tidak ada sisa gigi/fragmen tulang.
8. Kompresi soket, lalu gigit tampon kurang lebih 30
menit s/d 1 jam.
Instruksi pasca pencabutan :
1. Memberikan instruksi kepada pasien untuk tidak makan
sebelum efek anesthesia hilang.
2. Untuk mengunyah makanan pada sisi yang tidak
dicabut.
3. Tidak memperkenankan pasien menghisap-hisap bekas
cabutan.
4. Minum obat yang diresepkan dokter.
5. Menjelaskan manfaat dari instruksi dan akibat bila
pasien tidak mematuhi instruksi.
6. Control pasca pencabutan.
Unit Terkait Poli Gigi