Anda di halaman 1dari 29

Spermatogenesis vs Oogenesis

1
02
2008

sperma vs ovum, menarik kan judulnya (narsis!), ok disini akan kita bahas tentang tahap-tahap
pembentukan sperma dan ovum.

1. Spermatogenesis

Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak serta menyangkut
berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis
berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan testosterone
(Wildan yatim, 1990).

Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

1.Spermatocytogenesis

Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit
primer.

Spermatogonia

Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan
cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi
spermatosit primer.

Spermatosit Primer

Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami
meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.

2. Tahapan Meiois

Spermatosit I (primer) menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera
mengalami meiosis I yang kemudian diikuti dengan meiosis II.

Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi
masih berhubungan sesame lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan dengan
spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.

3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi,
fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa masak.
Dua spermatozoa akan membawa kromosom penentu jenis kelamin wanita X. Apabila salah
satu dari spermatozoa ini bersatu dengan ovum, maka pola sel somatik manusia yang 23 pasang
kromosom itu akan dipertahankan. Spermatozoa masak terdiri dari :

Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya,
tetapi juga ditutup oleh akrosom yang mengandung enzim hialuronidase yang mempermudah
fertilisasi ovum.

Leher (servix), menghubungkan kepala dengan badan.

Badan (corpus), bertanggungjawab untuk memproduksi tenaga yang dibutuhkan untuk motilitas.

Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam vas defern dan ductus
ejakulotorius.

sumber, www.embryology.ch
2. Oogenesis

1. Sel-Sel Kelamin Primordial

Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus
vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6
kehidupan intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel
pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama
membentuk folikel primordial.

2. Folikel Primordial

Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan
sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan
intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu
pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana
didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.

3. Oosit Primer

Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom
merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-
kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin
membawa gen-gen yang disebut DNA.

4.Pembelahan Meiosis Pertama

Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai
sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan
terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar
dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel
yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat
membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.

Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder
dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya. Setiap
kromosom masih membawa satu kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu kromatid yang lain
mengalami pertukaran dengan salah satu kromatid pada kromosom yang lain (pasangannya).
Dengan demikian kedua sel tersebut mengandung jumlah kromosom yang sama, tetapi dengan
bahan genetik yang polanya berbeda.

5. Oosit Sekunder

Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona
pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu badan polar
lagi, sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua mengandung
bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi.
Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.

II.2.3. Fertilisasi

Menurut Sri Sudarwati (1990) fertilisasi merupakan proses peleburan dua macam gamet
sehingga terbentuk suatu individu baru dengan sifat genetic yang berasal dari kedua parentalnya.
Sedangkan menurut Wildan Yatim (1990) fertilisasi merupakan masuknya spermatozoa kedalam
ovum. Setelah spermatozoa masuk, ovum dapat tumbuh menjadi individu baru.

Spermatozoa yang mengelilingi ovum akan menghasilkan enzim hialuronidase, yaitu enzim yang
memecah protoplasma pelindung ovum agar dapat menembus ovum dengan sedikit lebih mudah.
Enzim tersebut merusak korona radiata dan memudahkan penembusan zona pellucida hanya
untuk satu sperma saja. Badan dan ekor sperma terpisah dari kepala segera setelah masuk ke
dalam ovum. Segera setelah kedua sel bersatu, kumparan kutub kedua dalam inti (nukleus) ovum
mengalami pembelahan meiosis kedua dan mampu bersatu dengan inti sperma, sehingga
terbentuk kromosom diploid (2n).
Sumber, fig.cox.miami.edu

Peperangan antara Sperma dan Ovum telah terjadi semenjak dulu kala, dan akibat dari
peperangan ini, banyak sekali bayi-bayi baru dilahirkan ke dunia, hehe. (memeskipun banyak
juga kasus peperangan di luar nikah, lho?

Pembentukan Janin
13
02
2008

Manusia ada yang tinggi, mancung, sipit, rambut hitam, ikal lurus dan lain-lain. Ternyata di balik
semua itu manusia ibentuk melalui mekanisme yang sama jauh di dalam rahim bunda tercinta.
Berikut penjabaran tentang mekanisme pembentukan janin, mulai dari penyatuan gamet yaitu
fertilisasi sampai dilahirkannya janin.

zigot yang terbentuk dari penyatuan gamet akan mengalami berbagai proses menakjubkan yang
akan membuat kita berseru akan kebesaran Tuhan. Selamat membaca!

Pengertian Janin

Janin atau embryo adalah makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh dalam kandungan.
Kandungan itu berada dalam tubuh induk atau diluar tubuh induk (dalam telur). Tumbuh adalah
perubahan dari bentuk sederhana dan muda sampai bentuk yang komplek atau dewasa (Wildan
yatim, 1990).

Sedangkan dalam Microsoft Encarta 2006 disebutkan bahwa janin merupakan suatu hewan
bertulang belakang yang belum lahir pada suatu fase dimana semua ciri struktural orang dewasa
sudah dapat dikenal, terutama keturunan manusia yang belum lahir setelah delapan minggu
pertumbuhan.

Proses Pembentukan Janin

Spermatogenesis
Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak serta menyangkut
berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis
berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan testosterone
(Wildan yatim, 1990).

Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

1.Spermatocytogenesis

Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit
primer.

Spermatogonia

Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan
cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi
spermatosit primer.

Spermatosit Primer

Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami
meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.

2. Tahapan Meiois

Spermatosit I (primer) menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera
mengalami meiosis I yang kemudian diikuti dengan meiosis II.

Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi
masih berhubungan sesame lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan dengan
spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.

3. Tahapan Spermiogenesis

Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi,
fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa masak.
Dua spermatozoa akan membawa kromosom penentu jenis kelamin wanita X. Apabila salah
satu dari spermatozoa ini bersatu dengan ovum, maka pola sel somatik manusia yang 23 pasang
kromosom itu akan dipertahankan. Spermatozoa masak terdiri dari :

Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya,
tetapi juga ditutup oleh akrosom yang mengandung enzim hialuronidase yang mempermudah
fertilisasi ovum.

Leher (servix), menghubungkan kepala dengan badan.


Badan (corpus), bertanggungjawab untuk memproduksi tenaga yang dibutuhkan untuk motilitas.

Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam vas defern dan ductus
ejakulotorius.

b. Oogenesis

Sel-Sel Kelamin Primordial

Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus
vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6
kehidupan intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel
pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama
membentuk folikel primordial.

Folikel PrimordiaL

Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan
sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan
intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu
pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana
didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.

Oosit Primer

Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom
merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-
kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin
membawa gen-gen yang disebut DNA.

Pembelahan Meiosis Pertama

Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai
sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan
terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar
dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel
yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat
membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.

Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder
dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya. Setiap
kromosom masih membawa satu kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu kromatid yang lain
mengalami pertukaran dengan salah satu kromatid pada kromosom yang lain (pasangannya).
Dengan demikian kedua sel tersebut mengandung jumlah kromosom yang sama, tetapi dengan
bahan genetik yang polanya berbeda.
Oosit Sekunder

Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona
pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu badan polar
lagi, sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua mengandung
bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi.
Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.

Fertilisasi

Menurut Sri Sudarwati (1990) fertilisasi merupakan proses peleburan dua macam gamet
sehingga terbentuk suatu individu baru dengan sifat genetic yang berasal dari kedua parentalnya.
Sedangkan menurut Wildan Yatim (1990) fertilisasi merupakan masuknya spermatozoa kedalam
ovum. Setelah spermatozoa masuk, ovum dapat tumbuh menjadi individu baru.

Spermatozoa yang mengelilingi ovum akan menghasilkan enzim hialuronidase, yaitu enzim yang
memecah protoplasma pelindung ovum agar dapat menembus ovum dengan sedikit lebih mudah.
Enzim tersebut merusak korona radiata dan memudahkan penembusan zona pellucida hanya
untuk satu sperma saja. Badan dan ekor sperma terpisah dari kepala segera setelah masuk ke
dalam ovum. Segera setelah kedua sel bersatu, kumparan kutub kedua dalam inti (nukleus) ovum
mengalami pembelahan meiosis kedua dan mampu bersatu dengan inti sperma, sehingga
terbentuk kromosom diploid (2n).

Gambar 1. Fertilisasi dan pembelahan (sumber, microsoft encharta)

Perkembangan Janin di Rahim

Pembelahan

Menurut yatim (1990:155) pada manusia pembelahan terjadi secara holobastik tidak teratur.
Dimana bidang dan waktu tahap-tahap pembelahan tidak sama dan tidak serentak pada berbagai
daerah zigot. Awalnya zigot membelah menjadi 2 sel, kemudian terjadi tingkat 3 sel, kemudian
tingkat 4 sel, diteruskan tingkat 5 sel, 6 sel, 7 sel, 8 sel, dan terus menerus hingga terbentuk
balstomer yang terdiri dari 60-70 sel, berupa gumpalan massif yang disebut morula.

Pembelahan atau segmentasi terjadi setelah pembelahan. Zigot membelah berulang kali sampai
terdiri dari berpuluh sel kecil yang disebut blastomer. Pembelahan itu bias meliputi seluruh
bagian, bias pula hanya sebagian kecil zigot. Pembelahan ini terjadi secara mitosis. Bidang yang
ditempuh oleh arah pembelahan ketika zigot mengalami mitosis terus-menerus menjadi banyak
sel, disebut bidang pembelahan. Ada 4 macam bidang pembelahan yaitu meridian, vertical,
ekuator dan latitudinal

Blastulasi dan Nidasi


Setelah sel-sel morula mengalami pembelahan terus-menerus maka akan terbentuk rongga di
tengah. Rongga ini makin lama makin besar dan berisi cairan. Embrio yang memiliki rongga
disebut blastula, rongganya disebut blastocoel, proses pembentukan blastula disebut blastulasi.

Pembelahan hingga terbentuk blastula ini terjadi di oviduk dan berlangsung selama 5 hari.
Selanjutnya blastula akan mengalir ke dalam uterus. Setelah memasuki uterus, mula-mula
blastosis terapung-apung di dalam lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari setelah fertilisasi embryo
akan mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat berkembang ke tahap
selanjutnya. Peristiwa terpautnya antara embryo pada endometrium uterus disebut implantasi
atau nidasi. Implantasi ini telah lengkap pada 12 hari setelah fertilisasi (Yatim, 1990: 136)

Gastrulasi

Menurut Tenzer (2000:212) Setelah tahap blastula selesai dilanjutkan dengan tahap gastrulasi.
Gastrula berlangsung pada hari ke 15. Tahap gastrula ini merupakan tahap atau stadium paling
kritis bagi embryo. Pada gastrulasi terjadi perkembangan embryo yang dinamis karena terjadi
perpindahan sel, perubahan bentuk sel dan pengorganisasian embryo dalam suatu sistem sumbu.
Kumpulan sel yang semula terletak berjauhan, sekarang terletak cukup dekat untuk melakukan
interkasi yang bersifat merangsang dalam pembentukan sistem organ-organ tbuh. Gastrulasi ini
menghasilkan 3 lapisan lembaga yaitu laisan endoderm di sebelah dalam, mesoderm disebelah
tengah dan ectoderm di sebelah luar.

Dalam proses gastrulasi disamping terus menerus terjadi pembelahan dan perbanyakan sel,
terjadi pula berbagai macam gerakan sel di dalam usaha mengatur dan menyusun sesuai dengan
bentuk dan susunan tubuh individu dari spesies yang bersangkutan.

Tubulasi

Tubulasi adalah pertumbuhan yang mengiringi pembentukan gastrula atau disebut juga dengan
pembumbungan. Daerah-daerah bakal pembentuk alat atau ketiga lapis benih ectoderm,
mesoderm dan endoderm, menyusun diri sehingga berupa bumbung, berongga. Yang tidak
mengalami pembumbungan yaitu notochord, tetapi masif. Mengiringi proses tubulasi terjadi
proses differensiasi setempat pada tiap bumbung ketiga lapis benih, yang pada pertumbuhan
berikutnya akan menumbuhkan alat (organ) bentuk definitif. Ketika tubulasi ectoderm saraf
berlangsung, terjadi pula differensiasi awal pada daerah-daerah bumbung itu, bagian depan tubuh
menjadi encephalon (otak) dan bagian belakang menjadi medulla spinalis bagi bumbung neural
(saraf). Pada bumbung endoderm terjadi differensiasi awal saluran atas bagian depan, tengah dan
belakang. Pada bumbung mesoderm terjadi differensiasi awal untuk menumbuhkan otot rangka,
bagian dermis kulit dan jaringan pengikat lain, otot visera, rangka dan alat urogenitalia.

Organogenesis

Organogenesis atau morfogenesis adalah embryo bentuk primitive yang berubah menjadi bentuk
yang lebih definitive dan memmiliki bentuk dan rupa yang spesifik dalam suatu spesies.
Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan
berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan system organ utama sudah terbentuk
yang selanjutnya embryo disebut fetus (Amy Tenzer,dkk, 2000)

Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan differensiasi bagian-
bagian tubuh embryo dari bentuk primitive sehingga menjadi bentuk definitif. Pada periode ini
embryo akan memiliki bentuk yang khusus bagi suatu spesies. Pada periode pertumbuhan akhir,
penyelesaian secara halus bentuk definitive sehingga menjadi ciri suatu individu. Pada periode
ini embryo mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter fisik dan psikis)
serta wajah yang khusus bagi setiap individu. Organogenesis pada bumbung-bumbung:

Bumbung epidermis

Menumbuhkan:

Lapisan epidermis kulit, dengan derivatnya yang bertekstur (susunan kimia) tanduk: sisik, bulu,
kuku, tanduk, cula, taji.

Kelenjar-kelenjar kulit: kelenjar minyak bulu, kelenjar peluh, kelenjar ludah, kelenjar lender,
kelenjar air mata.

Lensa mata, alat telinga dalam, indra bau dan indra peraba.

Stomodeum menumbuhkan mulut, dengan derivatnya seperti lapisan email gigi, kelenjar ludah
dan indra pengecap.

Proctodeum menumbuhkan dubur bersama kelenjarnya yang menghasilkan bau tajam.

Lapisan enamel gigi.

2. Bumbung endoderm

Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.

Kelenjar-kelenjar pencernaan misalnya hepar, pancreas, serta kelenjar lender yang mengandung
enzim dlam esophagus, gaster dan intestium.

Lapisan epitel paru atau insang.

Kloaka yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan
kelamin (ductus genitalis).

Lapisan epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya.

3.Bumbung neural (saraf)

Otak dan sumsum tulang belakang.


Saraf tepi otak dan punggung.

Bagian persyarafan indra, seperti mata, hidung dan kulit.

Chromatophore kulit dan alat-alat tubuh yang berpigment.

4.Bumbung mesoderm

Otot:lurik, polos dan jantung.

Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan jaringan.

Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya.

Ginjal dan ureter.

Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica adventitia, tunica musclarismucosa
dan serosa) berbagai saluran dalam tubh, seperti pencernaan, kelamin, trakea, bronchi, dan
pembuluh darah.

Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: plera, pericardium, peritoneum dan
mesenterium.

Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pancreas, kelenjar buntu.

Lapisan dentin, cementum dan periodontum gigi, bersama pulpanya.

Pada minggu ke 5 embryo berukuran 8 mm. Pada saat ini otak berkembang sangat cepat
sehingga kepala terlihat sangat besar. Pada minggu ke 6 embrio berukuran 13 mm. Kepala masih
lebih besar daripada badan yang sudah mulai lurus, jari-jari mulai dibentuk. Pada minggu ke 7
embryo berukuran 18 mm, jari tangan dan kaki mulai dibentuk, badan mulai memanjang dan
lurus, genetalia eksterna belum dapat dibedakan. Setelah tahap organogenesis selesai yaitu pada
akhir minggu ke 8 maka embrio akan disebut janin atau fetus dengan ukuran 30 mm.

b. Tahap Perkembangan Fetus/Janin

Tahap perkembangan janin dimulai pada bulan ke 3 sampai ke 10.

Pada 6 bulan terakhir perkembangan manusia digunakan untuk meningkatkan ukuran dan
mematangkan organ-organ yang dibentuk pada 3 bulan pertama.

Pada saat janin memasuki bulan ke 3, panjangnya 40 mm. Janin sudah mempunyai sistem organ
seperti yang dipunyai oleh orang dewasa. Pada usia ini genitalnya belum dapat dibedakan antara
jantan dan betina dan tampak seperti betina serta denyut jantung sudah dapat didengarkan.
Pada bulan ke 4 ukuran janin 56 mm. Kepala masih dominan dibandingkan bagian badan,
genitalia eksternal nampak berbeda. Pada minggu ke 16 semua organ vital sudah terbentuk.
Pembesaran uterus sudah dapat dirasakan oleh ibu.

Pada bulan ke 5 ukuran janin 112 mm, sedangkan akhir bulan ke 5 ukuran fetus mencapai 160
mm. Muka nampak seperti manusia dan rambut mulai nampak diseluruh tubuh (lanugo). Pada
yang jantan testis mulai menempati tempat dimana ia akan turun ke dalam skrotum. Gerakan
janin sudah dapat dirasakan oleh ibu. Paru-paru sudah selesai dibentuk tapi belum berfungsi.

Pada bulan ke 6 ukuran tubuh sudah lebih proporsional tapi nampak kurus, organ internal sudah
pada posisi normal.

Pada bulan ke 7 janin nampak kurus, keriput dan berwarna merah. Skrotum berkembang dan
testis mulai turun untuk masuk ke skrotum, hal ini selesai pada bulan ke 9. system saraf
berkembang sehingga cukup untuk mengatur pergerakan fetus, jika dilahirkan 10% dapat
bertahan hidup.

Pada bulan ke 8 testis ada dalam skrotum dan tubuh mulai ditumbuhi lemak sehingga terlihat
halus dan berisi. Berat badan mulai naik jika dilahirkan 70% dapat bertahan hidup.

Pada bulan ke 9, janin lebih banyak tertutup lemak (vernix caseosa). Kuku mulai nampak pada
ujung jari tangan dan kaki.

Pada bulan ke 10, tubuh janin semakin besar maka ruang gerak menjadi berkurang dan lanugo
mulai menghilang. Percabangn paru lengkap tapi tidak berfungsi sampai lahir. Induk mensuplai
antibodi plasenta mulai regresi dan pembuluh darah palsenta juga mulai regresi.

Karakteristik Janin

Proses Terbentuknya janin laki-laki dan perempuan

Proses terbentuknya janin laki-laki dan perempuan dimulai dari deferensiasai gonad. Awalnya sel
sperma yang berkromosom Y akan berdeferensiasi awal menjadi organ jantan dan yang X
menjadi organ betina. Deferensiasi lanjut kromosom Y membentuk testis sedangkan kromosom
X membentuk ovarium. Proses deferensiasi menjadi testis dimulai dari degenerasi cortex dari
gonad dan medulla gonad membentuk tubulus semineferus. Di celah tubulus sel mesenkim
membentuk jaringan intertistial bersama sel leydig. Sel leydig bersama dengan sel sertoli
membentuk testosteron dan duktus muller tp duktus muller berdegenerasi akibat adanya faktor
anti duktus muller, testosteron berdeferensiasi menjadi epididimis, vas deferent, vesikula
seminlis dan duktus mesonefros. Karena ada enzim 5 alfareduktase testosteron berdeferensiasi
menjadi dihidrotestosteron yang kemudian pada epitel uretra terbentuk prostat dan bulbouretra.
Selanjunya mengalami pembengkakan dan terbentuk skrotum. Kemudian testis turun ke pelvis
terus menuju ke skrotum. Mula-mula testis berada di cekukan bakal skrotum saat skrotum mkin
lmamakin besar testis terpisah dari rongga pelvis.
Sedangkan kromosom X yang telah mengalami deferensiasi lanjut kemudian pit primer
berdegenerasi membentuk medula yang terisi mesenkim dan pembuluh darah, epitel germinal
menebal membentuk sel folikel yang berkembang menjadi folikel telur. Deferensiasi gonad jadi
ovarium terjadi setelah beberapa hari defrensiasi testis. Di sini cortex tumbuh membina ovarium
sedangkan medula menciut. PGH dari placenta mendorong pertumbuhan sel induk menjadi
oogonia, lalu berplorifrasi menjadi oosit primer. Pada perempuan duktus mesonefros degenerasi.
Saat gonad yang berdeferensiasi menjadi ovarium turun smpai rongga pelvis kemudian
berpusing sekitar 450 letaknya menjadi melintang.

Penis dan klitoris awalnya pertumbuhannya sama yaitu berupa invagina ectoderm. Klitoris
sebenarnya merupakan sebuh penis yang tidak berkembang secara sempurna. Pada laki-laki
evagina ectoderm berkembang bersama terbawanya sinus urogenitalis dari cloaca.

Pengeluaran Bayi

Kelahiran bayi dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama, proses persiapan persalinan. Dalam
tahap ini terjadi pembukaan (dilatasi) mulut rahim sampai penuh. Selanjutnya, tahap kedua
adalah kelahiran bayi yang keluar dengan selamat. Tahap ketiga, pengeluaran plasenta. Tahap
berikutnya adalah observasi terhadap ibu selama satu jam usai plasenta keluar.

Tahapan yang pertama adalah kontraksi. Ini biasanya fase paling lama. Pembukaan leher rahim
(dilatasi) sampai 3 cm, juga disertai penipisan (effasi). Hal ini bisa terjadi dalam waktu beberapa
hari, bahkan beberapa minggu, tanpa kontraksi berarti (kurang dari satu menit). Tapi pada
sebagian orang mungkin saja terjadi hanya 2-6 jam (atau juga sepanjang 24 jam) dengan
kontraksi lebih jelas. Setelah itu leher rahim akan semakin lebar.Umumnya fase ini lebih pendek
dari fase sebelumnya, berlangsung sekitar 2-3 jam. Kontraksi kuat terjadi sekitar 1 menit,
polanya lebih teratur dengan jarak 4-5 menit. Leher rahim membuka sampai 7 cm.

Secara umum dan normal, pembukaan leher rahim akan terus meningkat dengan kontraksi yang
makin kuat. Terjadi 2-3 menit sekali selama 1,5 menit dengan puncak kontraksi sangat kuat,
sehingga ibu merasa seolah-olah kontraksi terjadi terus-menerus tanpa ada jeda.

Pembukaan leher rahim dari 3 cm sampai 10 cm terjadi sangat singkat, sekitar 15 menit sampai 1
jam. Saat ini calon ibu akan merasakan tekanan sangat kuat di bagian bawah punggung. Begitu
pula tekanan pada anus disertai dorongan untuk mengejan. Ibu pun akan merasa panas dan
berkeringat dingin.

Posisi calon ibu saat melahirkan turut membantu lancarnya persalinan. Posisi setengah duduk
atau setengah jongkok mungkin posisi terbaik karena posisi ini memanfaatkan gaya berat dan
menambah daya dorong ibu.

Pengeluaran plasenta

Rasa lelah ibu adalah hal yang tersisa ketika bayi sudah keluar, tapi tugas belum berakhir.
Plasenta yang selama ini menunjang bayi untuk hidup dalam rahim harus dikeluarkan.
Mengerutnya rahim akan memisahkan plasenta dari dinding rahim dan menggerakkannya turun
ke bagian bawah rahim atau ke vagina. Ibu hanya tinggal mendorongnya seperti halnya
mengejan saat mengeluarkan bayi. Hanya saja tenaga yang dikeluarkan tak sehebat proses
pengeluaran bayi. Apabila plasenta telah keluar, akan segera dijahit robekan atau episiotomi
sehingga kembali seperti semula.

Rujukan:

Corebima, AD. 1997. Genetika Kelamin. Surabaya: Airlangga University Press

Hamilton, W.J dkk. 1957. Human Embryology. Cambridge: W. Heffer % Sans Limited.

Moore, Keith L. 1988. The

PROSES KEHAMILAN
Posted on November 3, 2007 by ronaldoedi

KEHAMILAN

Defenisi

Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang
sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan proses
persalinan,
PEMBUAHAN

Pembuahan (Konsepsi) adalah merupakan awal dari kehamilan, dimana satu sel telur dibuahi
oleh satu sperma.

Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari siklus menstruasi normal, yang
terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba
falopii (saluran telur) yang berbentuk corong , yang merupakan tempat terjadinya pembuahan.
Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang
melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang
telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi
embrio (bakal janin).

Jika pada ovulasi dilepaskan lebih dari 1 sel telur dan kemudian diikuti dengan pembuahan,
maka akan terjadi kehamilan ganda, biasanya kembar 2. Kasus seperti ini merupakan kembar
fraternal.
Kembar identik terjadi jika pada awal pembelahan, sel telur yang telah dibuahi membelah
menjadi 2 sel yang terpisah atau dengan kata lain, kembar identik berasal dari 1 sel telur.

Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga
sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba
falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit.
Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel
telur yang telah dibuahi).

IMPLANTASI & PERKEMBANGAN PLASENTA

Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam.

Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun dinding
belakang.
Dinding blastosis memiliki ketebalan 1 lapis sel, kecuali pada daerah tertentu terdiri dari 3-4 sel.
Sel-sel di bagian dalam pada dinding blastosis yang tebal akan berkembang menjadi embrio,
sedangkan sel-sel di bagian luar tertanam pada dinding rahim dan membentuk

plasenta (ari-ari).

Plasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan memungkin


perputaran oksigen, zat gizi serta limbah antara ibu dan janin.
Implantasi mulai terjadi pada hari ke 5-8 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke 9-10.

Dinding blastosis merupakan lapisan luar dari selaput yang membungkus embrio (korion).
Lapisan dalam (amnion) mulai dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk kantung amnion.
Kantung amnion berisi cairan jernih (cairan amnion) dan akan mengembang untuk membungkus
embrio yang sedang tumbuh, yang mengapung di dalamnya.

Tonjolan kecil (vili) dari plasenta yang sedang tumbuh, memanjang ke dalam dinding rahim dan
membentuk percabangan seperti susunan pohon.
Susunan ini menyebabkan penambahan luas daerah kontak antara ibu dan plasenta, sehingga zat
gizi dari ibu lebih banyak yang sampai ke janin dan limbah lebih banyak dibuang dari janin ke
ibu.
Pembentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu ke 18-20, tetapi plasenta
akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan beratnya mencapai 500 gram.

PERKEMBANGAN EMBRIO

Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 10 hari setelah pembuahan.
Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah yang akan menjadi otak dan medulla spinalis,
sedangkan jantung dan pembuluh darah mulai dibentuk pada hari ke 16-17.
Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari berikutnya
muncul sel darah merah yang pertama.
Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio dan plasenta.
Organ-organ terbentuk sempurna pada usia kehamilan 12 minggu (10 minggu setelah
permbuahan), kecuali otak dan medulla spinalis, yang terus mengalami pematangan selama
kehamilan.
Kelainan pembentukan organ (malformasi) paling banyak terjadi pada trimester pertama (12
minggu pertama) kehamilan, yang merupakan masa-masa pembentukan organ dimana embrio
sangat rentan terhadap efek obat-obatan atau virus. Karena itu seorang wanita hamil sebaiknya
tidak menjalani immunisasi atau mengkonsumsi obat-obatan pada trimester pertama kecuali
sangat penting untuk melindungi kesehatannya. Pemberian obat-obatan yang diketahui dapat
menyebabkan malformasi harus dihindari.

Pada awalnya, perkembangan embrio terjadi dibawah lapisan rahim pada salah satu sisi rongga
rahim, tetapi pada minggu ke 12, janin (istilah yang digunakan setelah usia kehamilan mencapai
8 minggu) telah mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga lapisan pada kedua sisi rahim
bertemu (karena janin telah memenuhi seluruh rahim).

MENENTUKAN USIA KEHAMILAN

Secara konvensional, kehamilan dihitung dalam minggu, dimulai dari hari pertama menstruasi
terakhir.
Ovulasi biasanya terjadi 2 minggu sesudah menstruasi dan pembuahan biasanya terjadi segera
setelah ovulasi, karena itu secara kasar usia embrio adalah 2 minggu lebih muda daripada jumlah
minggu yang secara tradisional dipakai untuk menyatakan usia kehamilan. Dengan kata lain,
seorang wanita yang hamil 4 minggu sedang mengandung embrio yang berumur 2 minggu.
Jika menstruasinya tidak teratur, maka perbedaan yang pasti bisa lebih atau kurang dari 2
minggu.
Untuk praktisnya, jika seorang wanita menstruasinya terlambat 2 minggu, dikatakan telah hamil
6 minggu.

Kehamilan berlangsung rata-rata selama 266 hari (38 minggu) dari masa pembuahan atau 280
hari (40 minggu) dari hari pertama menstruasi.
Untuk menentukan tanggal perkiraan persalinan bisa dilakukan perhitungan berikut:
- tanggal menstruasi terakhir ditambah 7
- bulan menstruasi terakhir dikurangi 3
- tahun menstruasi terakhir ditambah 1.
Hanya 10% wanita hamil yang melahirkan tepat pada tanggal perkiraan persalinan, 50%
melahirkan dalam waktu 1 minggu dan hampir 90% yang melahirkan dalam waktu 2 minggu
sebelum atau setelah tanggal perkiraan persalinan. Persalinan dalam waktu 2 minggu sebelum
maupun sesudah perkiraan persalinan masih dianggap normal.

Kehamilan terbagi menjadi periode 3 bulanan, yang disebut sebagai:


- Trimester pertama (minggu 1-12)
- Trimester kedua (minggu 13-24)
- Trimester ketiga (minggu 25-persalinan).
MENDETEKSI KEHAMILAN

Jika seorang wanita yang biasanya mengalami menstruasi yang teratur mengalami keterlambatan
1 minggu atau lebih, mungkin dia hamil.
Pada awal kehamilan, wanita hamil bisa mengalami pembengkakan payudara dan mual, kadang
disertai muntah.
Pembengkakan payudara terjadi akibat bertambahnya kadar hormon wanita (terutama estrogen,
juga progesteron).
Mual dan muntah terjadi akibat estrogen dan HCG (human chorionic gonadotropin). Kedua
hormon ini membantu memelihara kehamilan dan mulai dihasilkan oleh plasenta pada sekitar 10
hari setelah pembuahan.
Pada awal kehamilan, banyak wanita yang merasa sangat lelah dan beberapa wanita mengalami
perut kembung.

Jika seorang wanita hamil, serviksnya lebih lunak dan rahim juga lebih lunak dan membesar.
Biasanya vagina dan serviks menjadi kebiruan sampai ungu, karena pembuluhnya penuh terisi
darah.
Perubahan ini bisa terlihat pada pemeriksaan panggul.

Biasanya untuk menentukan kehamilan dilakukan tes kehamilan pada darah maupun air kemih.
Tes kehamilan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) bisa dengan segera dan mudah
mendeteksi kadar HCG yang rendah di dalam air kemih.
Selama 60 hari pertama kehamilan yang normal dengan 1 janin, kadar HCG berlipatganda setiap
2 hari.
Selama kehamilan, rahim terus membesar. Pada kehamilan 12 minggu, rahim membesar keluar
panggu, yaitu ke arah perut dan biasanya dapat dirasakan jika dokter memeriksa perut bagian
bawah.
Rahim terus membesar sampai setinggi pusar pada kehamilan 20 minggu dan sampai ke tulang
iga bagian bawah pada usia kehamilan 36 minggu.

Cara lain untuk mendeteksi kehamilan:


Mendengarkan denyut jantung janin.
Denyut jantung janin bisa terdengar melalui stetoskop khusus atau USG Doppler.
Dengan bantuan steteoskop khusus, denyut jantung janin bisa terdengar pada usia kehamilan 18-
20 minggu; sedangkan jika menggunakan USG Doppler, denyut jantung janin bisa terdengar
pada usia kehamilan 12-14 minggu.
Merasakan pergerakan janin.
Ibu bisa merasakan gerakan janin pada kehamilan 16-20 minggu.
Wanita yang sebelumnya pernah hamil akan meraskan gerakan janin ini lebih awal.
Memeriksa rahim dengan USG.
Rahim yang membesar bisa dilihat dengan USG pada kehamilan 6 minggu, demikian juga halnya
dengan denyut jantung janin.

PERUBAHAN FISIK SELAMA KEHAMILAN

Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh, kebanyakan perubahan ini akan
menghilang setelah persalinan.

Jantung dan pembuluh darah.


Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output,
curah jantung) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6
minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 16-28 minggu.
Karena curah jantung meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningka (dalam
keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit).

Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun karena rahim yang
membesar menekan vena yang membawa darh dari tungkai ke jantung.
Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%,
Setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-25% diatas batas kehamilan, lalu secara
perlahan kembali ke batas kehamilan.

Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan
dalam aliran darah ke rahim. Karena janin terus tumbuh, maka darah lebih banyak dikirim ke
rahim ibu.
Pada akhir kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu.

Ketika melakukan aktivitas/olah raga, maka curah jantung, denyut jantung dan laju pernafasan
pada wanita hamil lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak sedang hamil.
Rontgen dada dan EKG menunjukkan sejumlah perubahan dalam jantung, dan kadang terdengar
murmur jantung tertentu serta ketidakteraturan irama jantung.
Semua perubahan tersebut adalah normal terjadi pada masa hamil, tetapi beberapa kelainan
irama jantung mungkin akan memerlukan pengobatan khusus.

Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun tetapi akan kembali normal pada
trimester ketiga.

Selama kehamilan, volume darah dalam peredaran meningkat sampai 50%, tetapi jumlah sel
darah merah yang mengangkut oksigen hanya meningkat sebesar 25-30%.
Untuk alasan yang belum jelas, jumlah sel darah putih (yang berfungsi melindungi tubuh
terhadap infeksi) selama kehamilan, pada saat persalinan dan beberapa hari setelah persalinan,
agak meningkat.

Ginjal
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya
meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24 minggu
sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat
penekanan rahim yang membesar).

Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri.
Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin
berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur.
Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita hamil
yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah
dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan
aktivitas ginjal dan curah jantung.

Paru-paru
Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya pembentukan hormon
progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari biasanya.
Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen
untuk dirinya dan untuk janin.
Lingkar dada wanita hamil agak membesar.

Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbat

oleh penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung dan tenggorokan mengalami penyumbatan
parsial akibat kongesti ini. Tekanan dan kualitas suara wanita hamil agak berubah.

Sistem pencernaan
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga terjadi
sembelit (konstipasi).
Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar
progesteron.
Wanita hamil sering mengalami heartburn (rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan
terjadi karena makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di
kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke
kerongkongan.

Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika sebelumnya menderita ulkus
gastrikum biasanya akan membaik karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit.

Kulit
Topeng kehamilan (melasma) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit
kening dan pipi.
Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling puting susu. Sedangkan di perut bawah bagian
tengah biasanya tampak garis gelap.

Spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) bisa muncul
di kulit, biasanya di atas pinggang. Sedangkan pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding
tipis seringkali tampak di tungkai bawah.

Hormon
Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh.
Plasenta menghasilkan sejumlah hormon untuk membantu tubuh dalam mempertahankan
kehamilan. Hormon utama yang dihasilkan oleh plasenta adalah HCG, yang berperan mencegah
ovulasi dan merangsang pembentukan estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk
mempertahankan kehamilan.
Plasenta juga menghasilkan hormon yan gmenyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih aktif.
Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar
(palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati; selain itu juga bisa terjadi
pembesaran kelenjar tiroid. Tetapi hipertiroidisme (overaktivitas kelenjar tiroid) hanya terjadi
pada kurang dari 1% kehamilan.

Plasenta juga menghasilkan melanocyte-stimulating hormone yang menyebabkan kulit berwarna


lebih gelap dan hormon yang menyebabkan peningkatan kadar hormon adrenal di dalam darah.
Peningkatan kadar hormon in kemungkinan menyebabkan tanda peregangan berwarna pingk
pada kulit perut.

Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Karena itu
penderita diabetes yang sedang hamil bisa mengalami gejala diabetes yang lebih buruk.

PERAWATAN SELAMA KEHAMILAN

Pemeriksaan pada usia kehamilan mencapai 6 dan 8 minggu sangat penting untuk
memperkirakan umur kehamilan dan tanggal perkiraan persalinan.
Pemeriksaan fisik yang pertama kali dilakukan biasanya meliputi berat badan, tinggi badan dan
tekanan darah. Kemudian dilakukan pemeriksaan leher, kelenjar tiroid, payudara, perut, lengan
dan tungkai.
Dengan bantuan stetoskop, dilakukan pemeriksaan terhadap jantung dan paru-paru; sedangkan
pemeriksaan bagian belakang mata dilakukan dengan bantuan oftalmoskop.
Juga dilakukan pemeriksaan panggul dan rektum guna mengetahui ukuran danposisi rahim dan
kelaian pada panggul.

Dilakukan pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan darah untuk sifilis, hepatitis, gonore, infeksi
klamidia dan penyakit menular seksual lainnya.
Pemeriksaan darah juga dilakukan untuk menentukan golongan darah dan antibodi Rh.

Rontgen dada hanya dilakukan jika diketahui wanita hamil tersebut menderita penyakit paru-
paru atau jantung.
Jika tidak mendesak, sebaiknya pemeriksaan rontgen dihindari, terutama pada 12 minggu
pertama karena janin sangat sensitif terhadap efek radiasi. Jika mendesak, janin harus dilindungi
dengan cara menutupi perut bagian bawah dengan bahan yang mengandung timah hitam
sehingga rahim terlindungi.

Pemeriksaan penyaringan untuk diabetes harus segera dilakukan setelah kehamilan 12 minggu
pada:
- Wanita yang pernah melahirkan bayi yang sangat besar
- Wanita yang pernah mengalami keguguran yang penyebabnya tidak jelas
- Wanita yang memiliki keluarga yang menderita diabetes.
Pada minggu ke 28, semua wanita hamil harus menjalani pemeriksaan penyaringan untuk
diabetes.

Pada minggu ke 16-18, dilakukan pemeriksaan kadar alfa-fetoprotein (suatu protein yang
dihasilkan oleh janin) di dalam darah ibu.
Jika kadarnya tinggi, kemungkinan janin yang dikandung menderita spina bifida atau terdapat
lebih dari 1 janin. Jika kadarnya rendah, kemungkinan terdapat kelainan kromosom pada janin.

Dengan USG, kehamilan bisa diketahui mulai dari 4-5 minggu setelah ovulasi. USG juga
digunakan untuk:
- Mengikuti perkembangan kehamilan
- Menentukan tanggal perkiraan persalinan
- Menentukan laju pertumbuhan janin
- Merekam denyut jantung atau pernafasan janin
- Mengetahui kehamilan ganda
- Mengetahui sejumlah kelainan (misalnya plasenta previa)
- Mengetahui kelainan posisi janin
- Memandu jarum pada pengambilan contoh cairan ketuban untuk keperluan pemeriksaan
genetik atau kematangan paru-paru (amniosentesis).
Pada kehamilan muda, sebelum menjalani pemeriksaan USG, sebaiknya ibu meminum banyak
air karena kandung kemih yang penuh akan mendorong rahim keluar rongga panggul sehingga
bisa diperoleh gambaran janin yang lebih jelas.
Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap 4 minggu (1 kali/bulan) sampai usia kehamilan
mencapai 32 minggu. Kemudian setiap 2 minggu sampai usia kehamilan mencapai 36 minggu
dan sesudah 36 minggu, pemeriksaan dilakukan 1 kali/minggu.
Pada setiap pemeriskaan, dilakukan pengukuran berat badan dan tekanan darah, serta ukuran dan
bentuk rahim untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin.
Air kemih diperiksa untuk mengetahui adanya gula dan protein. Adanya gula menunjukkan
diabetes dan protein menunjukkan pre-eklamsi (tekanan darah tinggi, protein dalam air kemih
dan penimbunan cairan selama kehamilan).

Jika ibu memiliki darah Rh-negatif, maka dilakukan pemeriksaan antibodi Rh.
Jika darah ibu memiliki Rh-negatif dan darah ayah memiliki Rh-positif, maka janin bisa
memiliki Rh-positif. Jika darah janin yang memiliki Rh-positif memasuki peredaran darah ibu
yang memiliki Rh-negatif, maka tubuh ibu akan membentuk antibodi Rh yang bisa masuk ke
aliran darah janin dan merusak sel darah merah sehingga terjadi jaundice (kuning), yang bisa
menyebabkan kerusakan otak atau kematian janin.

Kenaikan berat badan pada saat hamil, pada wanita yang memiliki ukuran rata-rata biasanya
berkisar antara 12,5-15 kg (sekitar 1-1,5 kg/bulan).
Kenaikan berat badan yang melebihi 15-17,5 kg menyebabkan penumpukan lemak pada janin
dan ibu.
Berat badan yang tidak bertambah merupakan pertanda buruk (terutama jika kenaikan berat
badan total kurang dari 5 kg) dan hal ini bisa menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang
lambat.
Kadang kenaikan berat badan disebabkan oleh penimbunan cairan akibat jeleknya aliran darah
tungkai pada saat wanita hamil berdiri.
Hal ini bisa diatasi dengan cara berbaring miring ke kiri selama 30-45 menit sebanyak 2-3
kali/hari.

Selama kehamilan, kebutuhan kalori harus ditambah sekitar 250 kalori agar tersedia zat gizi yang
cukup untuk pertumbuhan janin.
Wanita hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan yang gizinya seimbang, termasuk buah-buahan
dan sayur-sayuran. Hindari makanan yang terlalu asin atau makanan yang mengandung bahan
pengawet.

Seorang wanita hamil tidak boleh minum obat sembarangan.


Selama kehamilan, kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat guna memenuhi kebutuhan ibu dan
janin. Biasanya diberikan tambahan zat besi. Pemberian zat besi bisa menyebabkan gangguan
lambung yang ringan dan sembelit.

Mual dan muntah bisa dikurangi dengan merubah pola makan, yaitu:
- Minum dan makan dalam porsi kecil tetapi sering
- Makan sebelum lapar
- Makanan lunak.
Untuk mengatasi morning sickness (mual di pagi hari) sebaiknya memakan 1-2 keping biskuit
sebelum beranjak dari tempat tidur.
Jika mual dan muntahnya sangat berat dan menetap sehingga terjadi dehidrasi, penurunan berat
badan atau gangguan lainnya, maka biasanya wanita hamil harus menjalani perawatan di rumah
sakit untuk semantara waktu dan mendapatkan cairan melalui infus.

Edema (pembengkakan) sering terjadi, terutama pada tungkai. Demikian juga halnya dengan
varises pada tungkai dan di daerah sekitar lubang vagina.
Untuk mengurangi pembengkakan tungkai, bisa digunakan penyangga elastis atau berbaring
dengan posisi tungkai lebih tinggi.

Wasir bisa diatasi dengan mengkonsumsi obat pelunak tinja atau berendam di air hangat.

Pada saat hamil biasanya jumlah cairan yang keluar dari vagina bertambah, hal ini adalah
normal. Trikomoniasis dan kandidiasis merupakan infeksi vagina yang sering ditemukan selama
kehamilan dan mudah diobati.
Vaginosis bakterialis (infeksi bakteri pada vagina) bisa menyebabkan kelahiran prematur dan
harus diobati secara tuntas.

Wanita hamil bisa tetap melakukan kegiatan sehari-harinya dan berolahraga.


Hubungan seksual selama kehamilan tetap boleh dilakukan, kecuali jika terjadi perdarahan, nyeri
atau kebocoran air ketuban.

Setiap wanita hamil sebaiknya mengetahui tanda-tanda awal persalinan.


Tanda yang utama adalah kontraksi perut bagian bawah dengan selang waktu tertentu dan nyeri
punggung.
Menjelang akhir kehamilan (setelah 36 minggu), dokter akan melakukan pemeriksaan panggul
untuk mencoba memperkirakan saat persalinan.

Possibly related posts: (automatically

Ada yg tahu, bagaimana cara embrio berkembang sampai menjadi janin dan lahir ke dunia?
3 bulan lalu

Lapor Penyalahgunaan

soeharso...
Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Penanya
ahap-tahap perkembangan janin itu adalah sebagai berikut:

1 Pembuahan

Pembuahan adalah pertemuan antara sel sperma dan sel telur. Pembuahan terjadi di saluran telur
atau ampulla regina of the uterine tube. Dalam pembuahan berarti inti sel sperma masuk ke
dalam sel telur. Dengan demikian di dalam sel itu sendiri ada dua inti sel, yakni inti sel
(pronucleus) sperma dan ovum. Ketika terjadi kontak membran antara sel sperma dan sel telur
maka keduanya segera mulai berfungsi satu sama lain. Karena fungsi membran, inti sel telur dan
inti sel sperma menjadi satu. Dengan demikian pembuahan berakhir. Proses pembuahan itu
berlangsung kira-kira selama 24 jam. Sel telur yang sudah dibuahi disebut zygot (bahasa Yunani,
zygotos yang berarti dirangkai bersama-sama).

2 Proses Pembelahan dan Pembentukan Kromosom

Setelah selesai proses pembuahan maka ke-23 kromosom yang dibawa oleh sel telur bersatu
dengan ke-23 kromosom yang dibawa oleh sel sperma, sehingga keduanya membentuk 46
kromosom lengkap dalam diri manusia. Zygot juga sudah membentuk susunan genetikanya
tersendiri yang tidak sama dengan orang tuanya. Zygot akan terus membelah diri. Ia berkembang
(membelah diri) dengan memakai energi yang ada dalam sel itu sendiri. Setelah 30 jam sesudah
pembuahan ia akan menjadi 2 sel dan setelah 48 jam akan menjadi 4 sel, kemudian menjadi 8
sel, dan seterusnya. Pada tahap 8 sel ini janin bersifat totipotens, artinya mempunyai kemampuan
untuk menjadi semua sel yang diperlukan untuk membentuk manusia utuh. Setiap sel
mempunyai kemampuan atau potensi untuk menjadi makhluk hidup utuh, tersendiri. Dari 8 sel
itu bisa terjadi 8 makhluk hidup utuh.

Zygot yang sudah membentuk susunan genetikanya tersendiri yang tidak sama dengan orang
tuanya itu akan berjalan menuju ke rahim dengan energi yang berasal dari sel itu sendiri. Zygot
sudah mandiri dan menjadi individu yang baru. Karena itulah ia bisa hidup di luar rahim ibunya.
Setelah selesai fusi sel telur dan sel sperma ini, maka seluruh masa depan orang itu sudah ada di
dalamnya. Potensi aktif manusia sudah ada, hanya saja tinggal menunggu perkembangan lebih
lanjut untuk mewujudkan manusia seutuhnya. Penentuan jenis kelamin juga terjadi pada saat
pembuahan ini yang ditentukan oleh spermanya.

3 Terbentuknya Morula

Pada hari ketiga janin sudah menjadi 16 sel. Pada tahap ini janin disebut morula, karena
berbentuk seperti buah mulberry (buah besaran). Morula berjalan di saluran telur dan pada umur
3 atau 4 hari akan dinamai blastokista. Pada tahap ini sel-sel yang ada di bagian dalam
(embrioblast) akan menjadi bayi, sel-sel yang ada di bagian luar (trophoblast) akan menjadi ari-
ari (placenta). Bersama dengan pembelahan sel ini, janin pelan-pelan berjalan ke saluran telur
menuju rahim. Pada umur 4-5 hari morula sampai di rahim. Pada hari ke-6 mulai proses
menempel di dinding rahim. Pada hari ke-8 sebagian sel sudah tertanam, masuk di dinding
rahim. Seluruhnya sudah tertanam pada hari ke-11 atau ke-12. Pada hari ke-14 seluruh proses
penempelan di dinding rahim sudah selesai. Mulai saat itu terbentuklah jaringan antara
blastokista dan endometrium (dinding rahim). Dan dalam skala yang lebih besar membuat
jaringan dengan ibunya; untuk mendapat supply makanan dan oksigen.

4 Proses Pembentukan Spesialisasi Sel-sel

Pada umur 15 hari sel tersebut mulai dengan spesialisasi. Pada tahap ini sudah bisa dibedakan
bagian mana yang akan menjadi janin dan bagian mana yang menjadi plasenta. Pada bagian yang
akan menjadi janin mulai terbentuk primitive streak, yakni pendahuluan terbentuknya tulang
belakang, urat saraf. Mulai dari umur 15 hari ini perkembangannya sangat cepat. Pada tahap ini
terjadi proses spesialisasi sel-sel, di mana masing-masing sel mengkhususkan diri untuk
membentuk salah satu organ manusia. Sel-sel yang sudah terspesialisasi itu walaupun berbeda
jenis dan wujudnya ternyata informasi genetisnya tidak berubah atau berkurang. Semuanya tetap
sama. Maka seluruh sel somatis manusia, yakni semua sel manusia, kecuali sel telur dan sel
sperma mempunyai informasi genetis yang sama, yang terdapat dalam 46 kromosom dengan
struktur DNA yang sama satu sama lainnya.

Pada umur 30 hari sudah muncul usus, hati dan jantung. Pada akhir minggu ke-4 jantung sudah
mulai berdetak untuk mengalirkan darah dalam pembuluh darah primitif janin itu. Pada tahap ini
juga mulai muncul perkembangan otak. Otak merupakan syarat bagi persona dalam arti
sebenarnya. Tidak mungkin dibayangkan persona tanpa otak yang berfungsi. Dalam embrio
sendiri fungsi itu sudah disajikan secara potensial.

5 Terbentuknya Organ Tubuh

Pada umur antara 6 dan 8 minggu embrio ini sudah menjadi miniatur manusia yang punya organ
tubuh yang cukup lengkap, yakni munculnya kaki dan tangan yang utuh dengan jemarinya, mata,
telinga dan hidung. Maka janin ini sering disebut dengan fetus. Pada umur 18 sampai 22 minggu
pergerakan fetus mulai dirasakan. Namun sebenarnya pada umur 10 minggu pun fetus sudah
mulai bergerak. Pada
3 bulan lalu

Chapter 1 Introduction

Proses dinamis dimana satu sel zigot manusia menjadi 100 trilyun sel manusia dewasa mungkin
adalah fenomena alam yang paling luar biasa.

Saat ini para peneliti tahu bahwa banyak fungsi rutin yang dilakukan tubuh manusia dewasa
terbentuk saat masih berada dalam kandungan seringkali lama sebelum kelahiran.

Masa perkembangan janin sebelum lahir semakin dikenal sebagai masa persiapan di mana
manusia yang sedang tumbuh berkembang memperoleh berbagai struktur, dan mempraktekkan
berbagai keahlian, yang dibutuhkan untuk dapat bertahan hidup setelah lahir.
Chapter 2 Terminology

Kehamilan pada manusia biasanya kurang lebih sekitar 38 minggu dihitung sejak saat fertilisasi,
atau pembuahan, sampai saat kelahiran.

Selama 8 minggu setelah pembuahan, manusia yang sedang berkembang disebut dengan embrio,
yang berarti "tumbuh di dalam". Masa ini, disebut periode embrionik, yang ditandai dengan
terbentuknya sebagian besar sistem tubuh utama.

Setelah 8 minggu tersebut sampai menjelang akhir kehamilan, "manusia yang sedang
berkembang disebut dengan fetus atau janin," yang berarti "anak yang belum lahir." Selama masa
ini, yang disebut periode janin, tubuh tumbuh lebih besar dan sistem-sistemnya mulai berfungsi.

Semua umur pada janin dan embrio dalam program ini berkenaan dengan waktu setelah saat
pembuahan.

The Embryonic Period (The First 8 Weeks)


Embryonic Development: The First 4 Weeks
Chapter 3 Fertilization

Secara biologis dikatakan, "perkembangan manusia dimulai pada saat pembuahan," saat seorang
pria dan seorang wanita masing-masing menyatukan 23 kromosom mereka melalui perpaduan
sel-sel reproduksi mereka.

Sel reproduksi wanita secara umum dikenal dengan nama "sel telur" tapi istilah yang benar ialah
"oocyte"

Seperti juga, sel reproduksi pria secara luas lebih dikenal dengan nama "sperma" tapi istilahnya
adalah "spermatozoon."

Seiring dengan lepasnya sel telur dari ovarium seorang wanita dalam proses yang disebut
ovulasi, spermatozoon dan oocyte bersatu di dalam salah satu saluran uterus, yang lebih sering
disebut tuba Fallopi.

Saluran uterus ini menghubungkan ovarium wanita dengan uterus atau rahimnya.

Hasilnya ialah embrio bersel satu yang disebut zigot, yang berarti "disatukan atau digabungkan
bersama."

Chapter 4 DNA, Cell Division, and Early Pregnancy Factor (EPF)


DNA

Ke-46 kromosom zigot tersebut menampilkan keunikan suatu edisi pertama cetak biru genetik
lengkap dari seorang individu baru. Rancangan utama ini berada dalam molekul-molekul melilit
rapat yang disebut DNA. DNA ini berisi berbagai instruksi untuk perkembangan seluruh tubuh.

Molekul-molekul DNA ini menyerupai belitan tangga yang dikenal dengan nama Helix ganda.
Anak-anak tangga ini terbentuk dari molekul-molekul berpasangan, atau basis, yang disebut
guanine, cytosine, adenine dan thymine.

Guanine berpasangan hanya dengan cytosine, dan adenine dengan thymine. Setiap sel manusia
mengandung kurang lebih sekitar 3 milyar pasangan basis seperti ini.

DNA dari satu sel saja mengandung banyak informasi yang mana bila ditampilkan dalam kata-
kata tercetak, hanya dengan menyebutkan huruf pertama setiap basisnya akan memerlukan lebih
dari 1,5 juta halaman!

Bila dijabarkan dari ujung ke ujung, satu sel DNA manusia bisa mencapai 3 1/3 kaki atau satu
meter.

Kalau kita bisa menguraikan keseluruhan DNA dalam 100 trilyun sel yang ada di tubuh seorang
manusia dewasa, itu bisa melebihi 63 milyar mil. Jarak ini sejauh perjalanan dari bumi ke
matahari dan kembali lagi sebanyak 340 kali.

Cell Division

kira-kira 24 sampai 30 jam setelah proses pembuahan, zigot menyelesaikan pembagian sel
pertamanya. melalui proses mitosis, satu sel terbagi menjadi dua, dua menjadi empat, dan
seterusnya.

Early Pregnancy Factor (EPF)

Kira-kira 24 sampai 48 jam setelah proses pembuahan mulai, kehamilan bisa dikonfirmasikan
dengan mendeteksi suatu hormon yaitu "faktor kehamilan awal" dalam darah ibu

Chapter 5 Early Stages (Morula and Blastocyst) and Stem Cells

Sekitar 3 sampai 4 hari setelah proses pembuahan, sel-sel yang membagi pada embrio membuat
semacam bentuk bola dan embrio ini disebut suatu morula.
Setelah 4 atau 5 hari, ada lubang muncul dalam bola sel-sel ini dan kemudian embrio ini disebut
sebagai suatu blastocyst.

Sel-sel di dalam blastocyst ini disebut sebagai kumpulan sel sebelah dalam dan membentuk
kepala, tubuh, dan struktur tubuh lainnya yang penting untuk manusia yang sedang berkembang.

Sel-sel di dalam kumpulan sel sebelah dalam disebut sel embrio batang karena sel-sel ini
memiliki kemampuan pada tiap selnya untuk membentuk lebih dari 200 jenis sel yang terdapat
dalam tubuh manusia.

Chapter 6 1 to 1 Weeks: Implantation and Human Chorionic Gonadotropin (hCG)

Setelah menyusuri saluran uterus, embrio awal ini menanamkan dirinya melekat di dinding
rahim sebelah dalam dari ibunya. Proses ini, disebut penanaman, mulai pada 6 hari dan berakhir
setelah 10 sampai 12 hari setelah proses pembuahan.

Sel-sel embrio yang sedang tumbuh mulai memproduksi hormon yang disebut dengan hCG atau
human chorionic gonadotropin, yaitu bahan yang terdeteksi oleh kebanyakan tes kehamilan.

HCG membuat hormon keibuan untuk mengganggu siklus menstruasi normal, membuat proses
kehamilan jadi berlanju

Chapter 7 The Placenta and Umbilical Cord

Setelah proses penanaman, sel-sel pada perifer blastocyst tumbuh membentuk sebagian struktur
yang disebut dengan plasenta, yang membantu proses penyatuan antara sistem sirkulasi darah ibu
dan sistem sirkulasi darah pada embrio.

Plasenta mengirim dari ibu, oksigen, nutrisi, hormon, dan kekebalan tubuh ke manusia yang
sedang berkembang; melenyapkan semua sisa kotoran; dan mencegah menyatunya darah ibu
dengan darah embrio dan janin.

Plasenta juga menghasilkan hormon dan memelihara suhu tubuh embrio dan janin sedikit di atas
suhu tubuh ibu.

Plasenta berkomunikasi dengan manusia yang sedang berkembang ini melalui pembuluh darah
pada tali pusat.

Kemampuan untuk bertahan hidup plasenta menyaingi berbagai unit perawatan intensif yang ada
di rumah sakit modern

Chapter 9 2 to 4 Weeks: Germ Layers and Organ Formation


Setelah sekitar 2 1/2 minggu, epiblast sudah membentuk 3 jaringan khusus, atau lapisan kuman,
yang disebut ectoderm, endoderm, dan mesoderm.

Ectoderm tumbuh menjadi beberapa struktur termasuk otak, urat syaraf tulang belakang, syaraf,
kulit, kuku, dan rambut.

Endoderm membuat lapisan pelindung sistem pernapasan dan alat percernaan, dan membentuk
bagian dari organ-organ tubuh yang penting seperti hati dan pankreas.

Mesoderm membentuk jantung, ginjal, tulang, tulang rawan, otot-otot, sel-sel darah, dan
struktur-struktur lainnya.

Setelah 3 minggu otak terbagi menjadi tiga bagian utama yang disebut dengan otak depan, otak
tengah, dan otak belakang.

Perkembangan sistem pernapasan dan sistem pencernaan juga sedang berlangsung.

Seperti halnya sel-sel darah pertama muncul pada kantung inti telur, pembuluh darah terbentuk
pada keseluruhan embrio, dan saluran jantung timbul.

Hampir bersamaan, jantung yang tumbuh dengan cepat masuk dengan sendirinya karena bilik
yang terpisah sudah mulai berkembang.

Jantung mulai berdenyut tiga minggu satu hari setelah proses pembuahan.

Sistem peredaran darah adalah sistem tubuh yang pertama atau kumpulan dari organ tubuh yang
saling berhubungan, untuk mencapai suatu keadaan sehingga dapat berfungsi.

Chapter 10 3 to 4 Weeks: The Folding of the Embryo

Antara 3 sampai 4 minggu, rancangan tubuh mulai muncul seperti otak, urat syaraf tulang
belakang, dan jantung embrio dapat diidentifikasikan dengan mudah pada kantung inti telur.

Pertumbuhan yang cepat menyebabkan pelipatan pada embrio yang secara relatif terlihat datar.
Proses ini menyatukan sebagian kantung inti telur ke dalam lapisan pelindung sistem percernaan
dan membentuk rongga dada dan rongga perut manusia yang sedang berkembang.

Embryonic Development: 4 to 6 Weeks


Chapter 11 4 Weeks: Amniotic Fluid

Setelah 4 minggu amnion yang jernih menyelimuti embrio dalam suatu kantung yang berisi
cairan. Cairan steril ini, disebut cairan amniotik, memberikan embrio perlindungan dari
kecelakaan
Chapter 12 The Heart in Action

Jantung biasanya berdenyut sekitar 113 kali per menit.

Perhatikan bagaimana jantung berubah warna karena darah yang keluar masuk bilik-biliknya
dalam tiap denyut.

Jantung akan berdenyut sekitar 54 juta kali sebelum kelahiran dan lebih dari 3,2 milyar kali
sepanjang hidup dengan perkiraan umur sekitar 80 tahun.

Anda mungkin juga menyukai