BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut data dari profil kesehatan kabupaten/kota Provinsi Kepulauan Riau pada
tahun 2015 jumlah perempuan di kota Tanjung Pinang yang berusia 30-50 tahun berjumlah
sebanyak 5384. Dari jumlah tersebut yang melakukan pemeriksaan leher Rahim dengan
metode iva berjumlah 797 orang atau sebesar 14.80 % dan yang dinyatakan iva positif
sebanyak 25 orang atau 3,14%
Data terakhir yang dapat dihimpun oleh Yayasan Kanker Indonesia Provinsi Kepri,
angka kejadian di Provinsi Kepri, data hasil pemeriksaan IVA (kanker leher rahim) pada
tahun 2016 ada sekitar 42 orang yang terserang kanker leher Rahim dari 3.360 orang yang
mengikuti pemeriksaan. Sementara untuk tahun 2017 hingga bulan Mei 2017 ada 14 orang
yang mengalami kanker leher rahim dari 1.246 orang yang melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan IVA menjadi pilihan untuk mendeteksi dini kanker serviks karena
biaya yang relatif murah. Namun, perlu kita ketahui apakah wanita usia subur
mengetahui ada pemeriksaan untuk mendeteksi kanker serviks yang lebih efektif, murah
dan sederhana. Untuk itulah penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui gambaran
tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA)
di Puskesmas Batu Sepuluh Tanjung Pinang.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
2.2.1. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, yang terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif adalah domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2010)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008), pengetahuan adalah segala
sesuatu yang diketahui; segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan suatu objek atau
materi.
2.2.2. Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan IVA adalah untuk melihat adanya sel yang mengalami
displasia sebagai salah satu metode skrining kanker serviks (Rasjidi, 2009). Pemeriksaan
IVA yang sederhana ini diharapkan cakupan pemeriksaannya bisa lebih luas, penemuan dini
lesi prakanker serviks lebih banyak sehingga angka kejadian dan kematian dapat berkurang.
Menurut Winkjosastro (2005) dalam Artiningsih (2011), tujuan dari pemeriksaan IVA
adalah:
a. Mendapatkan kanker serviks pada stadium lebih awal
b. Untuk mendeteksi secara dini adanya perubahan sel serviks yang mengarah ke kanker
serviks beberapa tahun kemudian
c. Penanganan secara dini dapat dilakukan sehingga terhindar dari kanker serviks
d. Pengobatan diharapkan berhasil lebih baik
2.2.3. Keunggulan
Pemeriksaan IVA adalah praktek yang dianjurkan untuk fasilitas dengan sumber daya
sederhana dibandingkan dengan metode skrining lainnya karena:
a. Aman, tidak mahal dan mudah dilakukan
b. Akurasi tes tersebut sama dengan tes-tes lainnya yang digunakan untuk penapisan
kanker serviks
c. Dapat dipelajari dan dilakukan oleh hampir semua tenaga kesehatan di semua jenjang
sistem kesehatan
d. Memberikan hasil segera sehingga dapat segera mengambil keputusan mengenai
penatalaksanaannya
e. Suplai sebagian besar peralatan dan bahan untuk pelayanan ini mudah didapat dan
tersedia
f. Pengobatan langsung dengan krioterapi berkaitan dengan penapisan
g. Tidak bersifat invasif dan dengan efektif dapat mengidentifikasi lesi pra kanker
(Kepmenkes, 2010).
Menurut Sukaca (2009), orang yang harus dirujuk untuk melakukan pemeriksaan IVA
adalah:
a. Setiap wanita yang sudah menikah atau pernah menikah
b. Wanita yang berisiko tinggi terkena kanker serviks seperti perokok, menikah muda
dan berganti pasangan
c. Memiliki banyak anak
d. Mengidap penyakit infeksi menular seksual
BAB 3
METODE PENELITIAN
penelitian akan dimasukkan ke dalam penelitian. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini
adalah:
a. Seluruh wanita usia subur berusia 30-50 tahun yang bertempat tinggal di wilayah
kerja Puskesmas Batu Sepuluh Tanjung Pinang.
b. Responden bersedia dijadikan sampel penelitian.
Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus sampel minimal cross
sectional:
n1 = (z)2 . p . q
L2
n 2 = n 1 + (10%. n 1 )
Keterangan :
n1 = jumlah sampel minimal
n2 = jumlah sampel ditambah substitusi 10% ( substitusi adalah persen responden yang
mungkin drop out )
z = nilai konversi pada table kurva normal, dengan nilai = 5% didapatkan z pada
kurva normal = 1,96
p = proporsi variable yang ingin di teliti sebesar 14,80% = 0,148
nilai p diambil berdasarkan period prevalence yang melakukan pemeriksaan IVA pada
wanita usia 30-50 tahun di Kepulauan Riau menurut Profil Kesehatan kabupaten/kota
Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2015
q = 100% - p = 100% - 14,80 % = 85,2% = 0,852
L = derajat kesalahan yang masih dapat diterima sebesar 10%
untuk menjaga adanya kemungkinan subyek penelitian yang drop out, maka dihitung
n2 = 48,44 + ( 10% x 48,44)
n2 = 53,28 dibulatkan menjadi 53 subyek penelitian
jadi, jumlah sampel minimal yang dibutuhkan adalah 53 orang
13