Anda di halaman 1dari 4

Bagian hulu dari rantai pasokan ini meliputi pemasok perusahaan, pemasok untuk

para pemasok, dan proses untuk membina hubungan dengan mereka. Bagian hilir terdiri
atas berbagai organisasi dan proses untuk mendistribusikan dan mengirimkan produk
kepada pelanggan akhir. Perusahaan yang melakukan proses manufaktur, seperti pemasok
yang dikontrak Nike untuk sepatunya, juga mengelola proses rantai pasokan internal
mereka sendiri untuk mengubah bahan baku, komponen, dan jasa, yang diberikan oleh
pemasoknya sendiri menjadi produk jadi atau produk setengah jadi (komponen atau suku
cadang) bagi pelanggan serta untuk mengelola bahan baku dan persediaan.
Rantai pasokan yang diilustrasikan pada Gambar 9.2 telah disederhanakan.
Gambar ini hanya menggambarkan dua produsen yang dikontrak untuk sepatu dan hanya
rantai pasokan bagian hulu untuk sol sepatu. Nike memiliki ratusan produsen yang telah
dikontraknya untuk menghasilkan sepatu, kaos kaki, dan pakaian jadi untuk olahraga,
masing-masing dengan pemasoknya sendiri-sendiri. Bagian hulu dari rantai pasokan Nike
sebenarnya terdiri atas ribuan entitas. Nike juga mempunyai berbagai distributor dan
ribuan gerai pengecer di mana sepatunya dijual sehingga bagian hilir dari rantai
pasokannya juga besar dan kompleks.

SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN


Berbagai inefisiensi dalam rantai pasokan, seperti kurangnya suku cadang, penggunaan
kapasitas pabrik yang rendah, persediaan barang jadi yang berlebihan, atau biaya
transportasi yang tinggi, disebabkan oleh informasi yang tidak akurat atau tidak tepat
waktu. Sebagai contoh, perusahaan manufaktur mungkin menyimpan terlalu banyak suku
cadang dalam persediaan karena tidak tahu secara pasti kapan perusahaan menerima
pengiriman selanjutnya dari pemasok mereka. Pemasok juga memesan terlalu sedikit
bahan mentah karena tidak memiliki informasi yang tepat mengenai permintaan.
Inefisiensi rantai pasokan tersebut menyia-nyiakan sebanyak 25 persen dari seluruh biaya
operasional perusahaan.
Jika produsen memiliki informasi yang sempurna mengenai berapa banyak unit
produk diinginkan oleh pelanggan, kapan mereka menginginkannya, dan kapan akan
diproduksi, maka memungkinkan untuk mengimplementasikan strategi just-in-time (Just -
in-time strategy) yang sangat efisien. Komponen-komponen akan datang tepat waktu
dalam jumlah yang tepat saat diperlukan dan barang jadi akan dikirimkan begitu mereka
meninggalkan lini perakitan.
Namun, pada rantai pasokan, beberapa ketidakpastian muncul karena berbagai
kejadian tidak dapat diramalkan - permintaan produk yang tidak pasti, pengiriman yang
terlambat dari pemasok, kecacatan suku cadang atau bahan mentah, atau gangguan
dalam proses produksi. Untuk memuaskan pelanggan, produsen biasanya mengatasi
ketidakpastian dan kejadian-kejadian yang tidak dapat diramalkan dengan menyimpan
bahan baku atau produk lebih banyak dalam persediaan daripada yang sebenarnya
dibutuhkan. Stok pengaman ini bertindak sebagai penyangga untuk kurangnya fleksibilitas
pada rantai pasokan Meskipun kelebihan dalam persediaan mahal, tingkat pengisian yang
rendah juga berbiaya tinggi, karena bisnis akan mengalami kerugian dari pesanan yang
dibatalkan.
Salah satu masalah yang sering muncul dalam manajemen rantai pasokan adalah
efek (bullwhip effect), di mana informasi mengenai permintaan suatu produk
menyimpang dari biasanya ketika melewati satu entitas ke entitas selanjutnya di
sepanjang rantai pasokan. Sedikit kenaikan permintaan untuk suatu barang akan
memberikan akibat yang berbeda-beda diantara anggota pada rantai pasokan -
distributor, produsen, pemasok, pemasok sekunder (pemasok dari pemasok), dan
pemasok tersier (pemasok dari pemasoknya pemasok)untuk menimbun persediaan
sehingga masing-masing memiliki "cadangan". Perubahan ini bergejolak di sepanjang
rantai pasokan, sehingga apa yang awalnya adalah perubahan yang kecil dalam
pemesanan yang telah direncanakan menjadi berdampak besar, menyebabkan
membengkaknya biaya persediaan, produksi, gudang, dan pengiriman (lihat Gambar 9.3).
Sebagai contoh. Procter & Gamble (P&G) menemukan persediaan yang berlebihan
pada popok Pampers sekali pakai di banyak titik sepanjang rantai pasokannya karena
adanya distorsi informasi. Meskipun pembelian pelanggan di gerai gerai umumnya stabil,
pesanan dari distributor akan meningkat ketika P&G menawarkan promosi harga secara
agresif. Popok Pamper dan komponen dari popok Pamper terakumulasi dalam gudang di
sepanjang rantai pasokan untuk memenuhi permintaan yang sebenarnya tidak ada. Untuk
mengatasi masalah tersebut, P&G memperbaiki proses pemasaran, penjualan, dan rantai
pasokannya, serta menggunakan peramalan permintaan yang lebih akurat.
Efek bullwhip dapat dikurangi dengan mengurangi ketidakpastian mengenai
permintaan dan penawaran ketika seluruh anggota rantai pasokan memiliki informasi
yang akurat dan terkini. Jika seluruh anggota rantai pasokan membagikan informasi yang
dinamis mengenai jumlah persediaan, jadwal, peramalan, dan pengiriman, mereka akan
memiliki lebih banyak pengetahuan yang tepat mengenai bagaimana menyesuaikan
perencanaan sumber daya, produksi, dan distribusinya. Sistem manajemen rantai pasokan
menyediakan informasi yang membantu anggota rantai pasokan untuk mengambil
keputusan mengenai pembelian dan penjadwalan yang lebih baik.
PERANGKAT LUNAK MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
Perangkat lunak rantai pasokan diklasifikasikan menjadi perangkat lunak untuk membantu
bisnis dalam merencanakan rantai pasokannya (perencanaan rantai pasokan) atau
perangkat lunak untuk membantu bisnis dalam menjalankan langkah langkah rantai
pasokan (pelaksanaan rantai pasokan). Sistem perencanaan rantai pasokan (supply chain
planning systems) memungkinkan perusahaan untuk membual model mengenai ranlai
pasukannya yang telah ada, menghasilkan peramalan permintaan produk, dan
mengembangkan pengadaan optimal dan rencana manufaktur. Sistem ini membantu
perusahaan mengambil kc puluhan tang lebih haik. seperti menentukan berapa banyak
suatu produk tertentu yang akan diproduksi dalam periode waktu tertentu; menentukan
tingkat persediaan untuk bahan mentah, produk-produk setengah jadi, dan produk-produk
jadi; menentukan di mana akan menyimpan barang jadi dan mengidentifikasi jenis
transportasi yang digunakan untuk mengirimkan produk.
Sebagai contoh, jika seorang pelanggan besar memesan dalam jumlah yang lebih
banyak dan biasanya, atau mengubah pesanan tersebut secara mendadak, maka hal
tersebut dapat menimbulkan dampak luas di seluruh rantai pasokan. Tambahan bahan
mentah atau campuran bahan mentah yang berbeda mungkin perlu dipesan kembali dari
pemasok. Manufaktur mungkin perlu mengubah penjadwalan pekerjaan. Bagian
transportasi mungkin perlu menjadwal ulang pengirimannya. Perangkat keras
perencanaan rantai pasokan melakukan penyesuaian yang diperlukan pada perencanaan
produksi dan distribusi. Informasi mengenai perubahan ini dibagikan ke semua anggota
rantai pasokan yang relevan sehingga pekerjaan mereka dapat terkoordinasi. Salah satu
yang terpenting dan kompleks bahwa fungsi dari perencanaan rantai pasokan adalah
perencanaan permintaan (demand planning) yang menentukan berapa banyak produk
yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi semua permintaan pelanggannya
(lihat Sesi Interaktif : Manajemen). Perangkat lunak JDA, SAP, dan Oracle semuanya
menawarkan solusi dalam manajemen rantai pasokan.
Sistem pelaksanaan rantai pasokan (supply chain execution systems) mengelola
aliran produk melalui pusat-pusat distribusi dan gudang untuk memastikan bahwa produk
tersebut dikirimkan ke lokasi yang tepat dengan cara yang paling efisien. Sistem tersebut
melacak status fisik barang, pengelolaan bahan mentah, operasi gudang dan transportasi,
serta informasi keuangan yang melibatkan semua pihak. Sistem Manajemen Transportasi
Oracle yang digunakan oleh Land O Lakes (lihat Sesi Interaktif : Manajemen) sebagai
contoh, seperti Sistem Manajemen Gudang ( Warehouse Management SystemWMS)
yang digunakan oleh Haworth Incorporated. Haworth merupakan produsen dan
perancang furnitur kantor terkemuka di dunia, dengan pusat distribusi terdapat di empat
negara bagian yang berbeda. WMS melacak dan mengendalikan alur barang jadi dari
pusat distribusi Haworth kepada pelanggannya. Bertindak atas perencanaan pengiriman
pesanan pelanggan, WMS mengarahkan pergerakan barang yang didasarkan pada kondisi
langsung dari tempat, perlengkapan, persediaan, dan personel.

RANTAI PASOKAN GLOBAL DAN INTERNET


Sebelum adanya internet, koordinasi rantai pasokan terhambat oleh kesulitan dalam
membuat informasi bergerak secara perlahan di berbagai sistem rantai pasokan internal
yang berbeda-beda untuk pembelian, pengelolaan bahan mentah, produksi, dan
distribusi. Kesulitan lainnya adalah dalam berbagi informasi dengan rantai pasokan
eksternal karena sistem pemasok, distributor atau penyedia logistik didasarkan pada
standar dan platform teknologi yang tidak sesuai. Sistem perusahaan dan manajemen
rantai pasokan ditingkatkan dengan adanya teknologi internet yang memasok beberapa
integrasi tersebut.
Manajer menggunakan antar muka web untuk memasuki sistem pemasok untuk
menentukan apakah persediaan dan kemampuan produksi dapat sesuai dengan
permintaan produk perusahaan. Para mitra bisnis menggunakan alat manajemen rantai
pasokan berbasis web untuk bekerja sama membuat peramalan secara online. Perwakilan
penjualan akan mengakses jadwal produksi pemasok dan informasi logistik untuk
memonitor status pesanan pelanggan.

Permasalahan Rantai Pasokan Global


Semakin banvak perusahaan memasuki pasar internasional, melakukan alih daya
operasional manufaktur, dan memperoleh pasokan dari negara-negara lainnya demikian
pula penjualan ke luar negeri. Rantai pasokan mereka meluas hingga ke berbagai negara
dan kawasan. Terdapat kompleksitas tambahan dan tantangan untuk mengelola rantai
pasokan global.
Rantai pasokan global biasanya terbentang jarak geografis lebih besar dan
perbedaan waktu daripada rantai pasokan dalam negeri dan memiliki partisipan dari
sejumlah negara berbeda. Standar kinerja bervariasi dari kawasan ke kawasan atau dari
negara ke negara. Manajemen rantai pasokan perlu mencerminkan regulasi pemerintah
luar negeri dan perbedaan budaya.
Internet membantu perusahaan mengelola banyak aspek rantai pasokan globalnya,
meliputi pengadaan, transportasi, komunikasi, dan keuangan internasional. Sebagai
contoh, industri pakaian saat ini, sangat mengandalkan pengalihdayaan pada perusahaan-
perusahaan yang dikontrak di Cina dan negara-negara yang memiliki tingkat upah rendah
lainnya. Perusahaan pakaian mulai menggunakan web untuk mengelola rantai pasokan
global mereka dan masalah produksi. (Meninjau ulang pembahasan mengenai Li & Fung
pada Bab 3.)
Sebagai tambahan untuk manufaktur kontrak, globalisasi telah mendorong alih
daya manajemen gudang, manajemen transportasi, dan kegiatan operasional terkait
kepada pihak ketiga penyedia logistik, seperti UPS Supply Chain Solutions dan Layanan
Logistik Schneider. Layanan-layanan logistik ini menawarkan perangkat lunak berbasis web
untuk memberikan pelanggan mereka pandangan lebih baik mengenai rantai pasokan
global mereka. Pelanggan dapat memeriksa

Anda mungkin juga menyukai