Anda di halaman 1dari 14

II.

PANCASILA JIWA DAN KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA


2.1 Macam-Macam Jiwa dan Kepribadian Bangsa di Dunia

Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia ialah:
Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan
bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan
darigaris pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.Garis
pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang ditentukan oleh kehidupan budi
bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan suasana waktu
sepanjangmasa. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala bergaul dengan berbagai
peradabankebudayaan bangsa lain (Hindu, Tiongkok, Portugis, Spanyol, Belanda dan lain-
lain) namunkepribadian bangsa Indonesia tetap hidup dan berkembang. Mungkin di sana-sini,
misalnyadi daerah-daerah tertentu atau masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi
oleh unsur-unsur asing, namun pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup dalam
kepribadiannyasendiri. Bangsa Indonesia secara jelas dapat dibedakan dari bangsa-bangsa
lain. Apabila kitamemperhatikan tiap sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan jelas
bahwa tiap silaPancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita.Demikianlah, maka
Pancasila yang kita gali dari bumi Indonsia sendiri merupakan :a. Dasar negara kita, Republik
Indonesia, yang merupakan sumber dari segala sumber hukumyang berlaku di negara kita. b.
Pandangan hidup bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan kita serta memberi petunjuk
dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya.c. Jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia, karena Pancasila memberikan corak yang khaskepada bangsa Indonesia dan tak
dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakanciri khas yang dapat membedakan
bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. Terdapatkemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara
terlepas dari yang lain bersifat universal, yang jugadimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia
ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan satukesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang
menjadi ciri khas bangsa Indonesia.d. Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni
suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila
di dalam wadah negara kesatuanRepublik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan
berkedaulatan rakyat dalamsuasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan
dinamis serta dalam

lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.e. Perjanjian luhur
rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesiamenjelang dan sesudah
Proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar karena ia ditemukan
kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia yangterpendam sejak
berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila itu telah mampumembuktikan
kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.Oleh karena itu yang penting
adalah bagaimana kita memahami, menghayati danmengamalkan Pancasila dalam segala segi
kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila hanya akanmerupakan rangkaian kata-kata indah yang
tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yangmerupakan perumusan yang beku dan mati, serta
tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.Apabila Pancasila tidak menyentuh
kehidupan nyata, tidak kita rasakan wujudnya dalamkehidupan sehari-hari, maka lambat laun
kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepadaPancasila akan luntur. Mungkin Pancasila
akan hanya tertinggal dalam buku-buku sejarahIndonesia. Apabila ini terjadi maka segala
dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidupdi masa kini, pada generasi yang telah
begitu banyak berkorban untuk menegakkan danmembela Pancasila.

2.2 Hal-hal yang mempengaruhi Jiwa dan Kepribadian Bangsa

Contohnya adalah globalisasi. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi
dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Kehadiran globalisasi tentunya
membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh globalisasi di
berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain
akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.

1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa


kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi
Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan
hilang.

2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di
Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa
Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia
dianggap sebagai kiblat.

4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya
persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara
yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga.

2.3 Urgensi Jiwa dan Kepribadian bagi Bangsa Indonesia

a. Sebagai alat untuk mencirikan identitas nasional


Sebagai identitas nasional, Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu
mendorong bangsa Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya
yang bukan berarti menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak
dalam menjalani dan menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila
menghubungkan kebudayaan sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa, tentunya kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya
keseluruhan sila dalam Pancasila yang mampu menggambarkan karakteristik yang
membedakan Indonesia dengan negara lain.Naskah Pancasila .
Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Identitas Nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada
padanan sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah Identitas
Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi suatu
bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan
internasional. Menurut Berger dalam The Capitalist Revolution, eraglobalisasi dewasa
ini, ideology kapitalisme yang akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah
masyarakat satu persatu dan menjadi sistem internasional yang menentukan nasib
ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga
nasib, social, politik dan kebudayaan.
Perubahan global ini menurut Fakuyama membawa perubahan suatu ideologi, yaitu
dari ideologi partikular kearah ideology universal dan dalam kondisi seperti ini
kapitalismelah yang akan menguasainya. Dalam kondisi seperti ini, negara nasional
akan dikuasai oleh negara transnasional yang lazimnya didasari oleh negara-negara
dengan prinsip kapitalisme. Konsekuensinya,negara-negara kebangsaan lambat laun
akan semakin terdesak. Namun demikian, dalam menghadapi proses perubahan
tersebut sangat tergantung kepada kemampuan bangsa itu sendiri.
Menurut Toyenbee, cirri khas suatu bangsa yang merupakan local genius dalam
menghadapi pengaruh budaya asing akan menghadapi Challence dan response. Jika
Challence cukup besar sementara response kecil maka bangsa tersebut akan punah
dan hal ini sebagaimana terjadi pada bangsa Aborigin di Australia dan bangsa Indian
di Amerika. Namun demikian jika Challance kecil sementara response besar maka
bangsa tersebut tidak akan berkembang menjadi bangsa yang kreatif.
Oleh karena itu agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka
harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian
bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi.
Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan
penuh tantangan yangcenderung menghancurkan nasionalisme, muncullah
kebangkitan kembali kesadaran nasional.
Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional karena Bangsa Indonesia
sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memilki sejarah serta prinsip
dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia .Tatkala bangsa
Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern, diletakanlah prinsip-prinsip
dasar filsafat sebagai suatu asas dalam filsafat hidup berbangsa dan bernegara.
Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri bangsa yang diangkat dari
filsafat hidup bangsa Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip
dasar filsafat Negara yaitu Pancasila. Jadi, filsafat suatu bangsa dan Negara berakar
pada pandangan hidup yang bersumber pada kepribadiannya sendiri.
Dapat pula dikatakan pula bahwa pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara
Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa.

b. Sebagai alat untuk mendorong tercapainya tujuan nasional.


Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Tujuan Nasional Negara Republik Indonesia tertuang dalam Alinea Keempat,
disebutkan bahwa melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial .
berdasarkan alinea tersebut, tujuan nasional yang ingin dicapai Negara Republik
Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Dalam rangka perwujudan cita-cita dan tujuan nasional tersebut, beberapa upaya yang
dapat dilakukan negara, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Memberikan kepastian dan perlidungan hukum terhadap semua warga negara
tanpa diskriminatif.
2. Menyediakan fasilitas umum yang memadai yang berdampak pada
kesejahteraan masyarakat.
3. Menyediakan sarana pendidikan yang memadai dan merata di seluruh tanah air.
4. Memberikan biaya pendidikan gratis terhadap seluruh jenjang pendidikan bagi
seluruh warga negara.
5. Menyediakan infrastruktur serta sarana transportasi yang memadai dan
menunjang tingkat perekonomian rakyat.
6. Menyediakan lapangan kerja yang dapat menyerap jumlah angkatan kerja
dalam rangka penghidupan yang layak bagi seluruh warga negara.
7. Mengirimkan pasukan perdamaian dalam rangka ikut serta berpartisipasi aktif
dalam menjaga dan memelihara perdamaian dunia.

c. Sebagai alat untuk menjalin komunikasi dengan bangsa lain.


Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik ketika
negara Indonesia didirikan hingga sekarang di era globalisasi. Negara Indonesia tetap
berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara. Sebagai dasar negara tentulah
pancasila harus menjadi acuan Negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang
terus berkembang.
Pancasila merupakan sebuah kekuatan ide yang berakar dari bumi Indonesia untuk
menghadapi nilai-nilai dari luar, sebagai sistem syaraf atau filter terhadap berbagai
pengaruh yang datang dari luar. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila akan
dapat membangun sistem dalam masyarakat kita, untuk menghadapi ancaman kekuatan
yang datang dari luar sekaligus menyeleksi hal-hal baik untuk diserap. Melalui
Pancasila, moral sosial, toleransi, dan kemanusiaan, bahkan juga demokrasi bangsa ini
dibentuk. Untuk itu Pancasila harus bisa kita telaah secara analitis dengan kekayaan
nilainya yang selayaknya digali, diperdalam, lalu dikontekstualisasikan lagi pada
perkembangan situasi yang kita hadapi. Karena Pancasila tidak akan memiliki makna
tanpa pengamalan. Pancasila bukan sekedar simbol persatuan dan kebanggaan bangsa.
Tetapi, Pancasila adalah acuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
bagi bangsa Indonesia.
Dalam pergaulan dunia yang kian global, tidak ada alasan untuk bangsa Indonesia
menutup diri rapat-rapat dari dunia luar, karena jika hal itu terjadi bisa dipastikan
bangsa Indonesia akan tertinggal oleh kemajuan zaman dan kemajuan dari bangsa-
bangsa lain. Maka dari itu, yang terpenting adalah bagaimana bangsa dan rakyat
Indonesia mampu menyaring agar nilai-nilai kebudayaan yang baik dan sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia saja yang terserap, dengan tetap menjaga dan
melestarikan nilai-nilai budaya sendiri. Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang tidak sesuai
apalagi dapat merusak tata nilai budaya nasional bangsa Indonesia harus ditolak dengan
tegas.

2.4 Pancasila dan Jiwa serta Kepribadian Bangsa Indonesia


a. Pancasila adalah nilai nilai orisinil yang hidup dan berkembang dalam masyarakat
Indonesia

Pengertian dari Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia yaitu bahwa Pancasila
berperan sebagai pedoman sekaligus sebagai landasan manusia dalam berperilaku guna
mencapai arah dan cita cita bangsa Indonesia, dimana pancasila ini mampu
menghidupi serta dihidupi oleh bangsa Indonesia. Pancasila sebagai suatu Ideologi
tidak bersifat tertutup dan kaku, tetapi bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini
dimaksudkan bahwa Ideologi pancasila besifat aktual, dinamis, antisipatif dan
senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek), serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan
Ideologi pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di
dalamnya, tetapi mengeksplisitkan wawasan secara lebih konkret sehingga memiliki
kemampuan yang reformatif untuk memecahkan berbagai masalah aktual yang
senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan iptek, serta
zaman. Eksplisitasi dilakukan dengan menghadapkannya pada berbagai masalah yang
selalu silih berganti melalui refleksi yang nasional sehingga terungkap makna
operasionalnya.
b. Pancasila adalah cerminan kepribadian bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia adalah perwujudan dari nilai-nilai
budaya bangsa Indonesia sendiri yang diyakini kebaikan dan kebenarannya. Sebelum
ditetapkannya Pancasila sebagai dasar yang sah, Indonesia memang sudah sejak dahulu
menganut nilai-nilai budaya luhur yang telah tercipta di tengah-tengah masyarakat
nenek moyang Indonesia. Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri yang
sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya. Oleh karena itu, Pancasila
adalah pribadi bangsa Indonesia itu sendiri yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia
sejak keberadaanya sebagai sebuah bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama
yang terkandung dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan agama-agama yang ada di
Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia juga
mencerminkan jiwa sekaligus pandangan hidup rakyat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila
sebagai Ideologi Terbuka memiliki peranan penting dalam membentuk kepribadian
bangsa Indonesia. Membuat karakteristik bangsa menjadi terbuka terhadap segala
perubahan yang terjadi baik didalam maupun diluar negeri. Terbuka dengan
kebudayaan maupun warga asing yang masuk ke Indonesia, dengan tidak
meninggalkan kebudayaan asli milik bangsa Indonesia sendiri. Terutama dalam hal
berdemokrasi, Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa sangat penting untuk
menyelesaikan masalah dengan jalan musyawarah tanpa adanya kekerasan.

III. PROSPEK PANCASILA SEBAGAI JIWA DAN KEPRIBADIAN


BANGSA INDONESIA
3.1 Potensi
1. Potensi Alam
Potensi alam merupakan seluruh kenampakan alam beserta sumber daya alam yang terdapat
di suatu daerah. Indonesia memiliki keanekaragaman sumberdaya alam hayati yang
berlimpah ruah sehingga dikenal sebagai negara MEGABIODIVERSITY.
Keanekaragaman hayatinya terbanyak kedua diseluruh dunia. Wilayah hutan tropisnya
terluas ketiga di dunia dengan cadangan minyak, gas alam, emas, tembaga dan mineral
lainnya. Terumbu karang dan kehidupan laut memperkaya ke-17.000 pulaunya. Lebih dari
itu, Indoensia memiliki tanah dan dan area lautan yang luas, dan kaya dengan berjenis-jenis
ekologi. Menempati hampir 1.3 persen dari wilayah bumi, mempunyai kira-kira 10 persen
jenis tanaman dan bunga yang ada di dunia, 12 persen jenis binatang menyusui, 17 persen
jenis burung, 25 persen jenis ikan, dan 10 persen sisa area hutang tropis, yang kedua setelah
Brazil. Lingkungan Pesisir dan Kelautan di Indonesia, panjang seluruh garis pesisir di
Indonesia mencapai 81,000 kilometer, ini adalah 14% dari seluruh pesisir di dunia.
Indonesia adalah negara yang memiliki pesisir terpanjang di dunia. Ekosistem kelautan
yang dimiliki oleh Indonesia sungguh sangat bervariasi, dan mendukung kehidupan
kumpulan spesies yang sangat besar. Indonesia memiliki hutan bakau yang paling luas, dan
memiliki terumbu karang yang paling spektakuler di kawasan Asia. Hutan bakau paling
banyak dijumpai di Pesisir Timur Sumatra, pesisir Kalimantan, dan Irian Jaya (yang
memiliki 69% dari seluruh habitat hutan bakau di Indonesia). Sedangkan lautan biru di
Maluku dan Sulawesi menaungi ekosistem yang sangat kaya akan ikan, terumbu karang,
dan organisme terumbu karang yang lain.

2. Potensi Sosial Budaya


Potensi sosial budaya merupakan potensi yang terdapat di kehidupan masyarakat.
Berbagai jenis kesenian daerah dan adat istiadat merupakan contoh potensi sosial
budaya.
a. Kesenian daerah
Bentuk-bentuk kesenian yang dapat menjadi potensi suatu daerah antara lain:
1) Seni tari tradisional
Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki tarian khas dan unik. Contohnya Tari
Piring dari Sumatera Barat, Tari Kecak dari Bali dan Tari Nelayan dari Maluku.
2) Seni pertunjukan
Seni pertunjukan disebut juga dengan seni pentas. Drama, wayang serta teater
merupakan contoh seni pertunjukan. Contoh seni pertunjukan di Indonesia adalah
Wayang Golek (Jawa Barat), Lenong (Betawi), dan Ogoh-ogoh (Bali)
3) Seni musik tradisional
Seni musik tradisional meliputi lagu dan alat musik tradisional. Contoh lagu daerah
antara lain Lagu Apuse (Papua), Ampar-ampar Pisang (Kalimantan Selatan), Kicir-
kicir (Jakarta) dan Soleram (Riau)
4) Seni rupa
Seni rupa terdiri dari berbagai bentuk, yaitu seni pahat, seni patung dan seni ukir.
Daerah di Indonesia yang terkenal dengan seni pahat dan patung antara lain adalah
daerah Bali. Sedangkan seni ukir yang terkenal adalah Jepara.
b. Tradisi atau adat istiadat
Tradisi atau adat istiadat merupakan kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun
oleh suatu masyarakat. Contoh tradisi yang dapat menjadi potensi daerah antara lain
tradisi gotong royong dan upacara adat.
3. Potensi Sumber Daya Manusia
Selain sumber daya alam, sumber daya manusia yang terdapat di suatu daerah juga merupakan
potensi daerah. Jumlah manusia yang banyak dan berkualitas sangat bermanfaat dalam kegiatan
ekonomi. Berkualitas artinya memiliki kemampuan dan keterampilan atau terdidik dan terlatih.
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang sangat padat, kira-kira terdapat
232,516.8 juta jiwa lebih penduduk di Indonesia, dengan jumlah penduduk yang sangat besar,
Indonesia memliki potensi SDM yang sangat besar dari segi kuantitas dan kualitas.

3.2 Kelemahan dan Hambatan


Pada masa ini telah banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang sangat merugikan
bangsa ini. Baik yang dilakukan oleh pejabat-pejabat Negara dengan melakukan tindak
korupsi, dan juga dilakukan oleh masyarakat-masyarakat dengan melakukan berbagai tindak
kriminal, para remaja yang melakukan penyalahgunaan narkoba, sex bebas, gengster-gengster,
tawuran antar blok dan yang lainya, yang melakukan semua itu hanya semata-mata untuk
menunjukan eksistensi mereka agar dianggap. Bahkan kebanyakan dari mereka yang
melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut malah merasa bangga atas penyimpangan-
penyimpangan yang telah mereka lakukan. Dalam hal seperti ini, nilai-nilai yng terkandung
dalam pancasila sudah mulai tidak dianggap lagi. Pancasila kini hanya menjadi bahan bacaan
untuk hafalan saja dikalangan pelajar maupun masyarakat, tanpa mengetahui apa makna yang
terkandung dan bagaimana perjuangan pahlawan - pahlawan untuk mencapainya untuk
membangun bangsa ini.

3.3 Gangguan dan Ancaman


1. Gangguan
Gangguan adalah usaha yang berasal dari luar dengan tujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional. Gangguan diartikan sebagai potensi
atau kondisi yang berasal dari luar yang mengandung bahaya dan tidak bersifat
konseptual.
Contoh kasus gangguan terhadap NKRI adalah :
a. TNI AU memaksa mendarat Pesawat Cessna 2008 milik Amerika Serikat
yang melanggar wilayah udara nasional Indonesia.

2. Ancaman
Ancaman yaitu usaha yang bersifat mengubah kebijaksanaan yang dilakukan
secara konsepsional (terencana dan terarah) baik melalui tindak kriminal
maupun politis.
Ancaman dibedakan menjadi 2 yaitu ancaman militer dan ancaman non-militer.
Ancaman militer merupakan ancaman dengan menggunakan kekuatan
bersenjata yang dinilai mampu membahayakan negara ( baik itu keutuhan
negara, kedaulatan negara dan keselamatan segenap bangsa).
Ancaman non-militer (nirmiliter) adalah ancaman yang tidak menggunakan
kekuatan bersenjata namun jika tetap dibiarkan akan merugikan negara, bahkan
dapat membahayakan negara. memiliki karakteristik yang berbeda dengan
ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik dan bentuknya tidak terlihat seperti
ancaman militer, karena ancaman ini lebih berbentuk pada dimensi ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi, dan keselamatan umum.
Ancaman militer dan ancaman non-militer sejatinya dapat berasal dari negara
itu sendiri (internal) dan dari luar negeri (eksternal). Adapun contoh ancaman
militer dan non-militer tersebut antara lain :
Contoh Ancaman Militer
a.) Dari dalam negeri
- Gerakan separatisme (ingin memisahkan diri dan membuat negara baru).
- Pengrusakan lingkungan secara besar-besaran.
- Sabotase dari dalam negeri.
- Aksi terorisme dari dalam negeri.
- Konflik horizontal.
- Konflik komunal.
- Pemberontakan bersenjata.
- Aksi kekerasan dan kejahatan yang berbau SARA.
b.) Dari luar negeri
- Agresi.
- Spionase.
- Sabotase.
- Pelanggaran wilayah oleh negara lain.
- Aksi teror melalui jaringan internasional.

Contoh Ancaman Non-militer


a.) Dari dalam negeri
- Kemiskinan.
- Kebodohan.
- Keterbelakangan.
- Narkoba.
b.) Dari luar negeri
- Pengaruh arus globalisasi.
- Jaringan narkoba internasional.
- Maraknya media propaganda asing.

3.4 Tantangan dan Peluang


1. Tantangan
Tantangan adalah usaha-usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan
suatu bangsa atau negara. Contoh kasus tantangan terhadap NKRI adalah :
1. Maraknya kasus KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme). Contohnya : kasus
korupsi wisma atlet Hambalang, kasus korupsi Bank Century.
2. Maraknya penduduk miskin di Indonesia.
3. Indonesia pernah mengalami krisis pangan pada tahun 1998.

2. Peluang
Peluang : Suatu kesempatan yg harusnya diambil atau dimanfaatkan.

3.5 Strategi
Keinginan untuk melakukan pembelaan dan mempertahankan sesuatu disebut sebagai
strategi pertahanan. Setiap Negara memiliki strategi pertahanan berbeda-beda. Mulai
dari Negara Eropa sampa Negara Asia seperti Indonesia. Strategi pertahanan sebuah
Negara sangatlah penting. Mengingat fungsinya yang sangat vital, maka strategi
pertahanan Negara tidak bisa dibuat secara asal-asalan. Perlu rumusan bersama untuk
mencapai kata sepakat dalam pembentukan pokok dari strategi pertahanan Negara
tersebut maupun klausulnya.
Dan terhadap seluruh ancaman tersebut, Indonesia memiliki strategi pertahanan yang
akan diuraikan dalam penjelasan di bawah ini.
1. Strategi menghadapai ancaman ideologi

Strategi menghadapi ancaman ideology dilakukan untuk melindungi keberlansungan


Pancasila sebagai dasar dari Negara ini.

Adapun menurut Noor Ms. Bakry (2009:363) strategi di bidang ideologi dirumuskan
untuk kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan ke yakinan kebenaran
ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara
persatuan dan kesatuan nasional serta kemampuan menangkal penetrasi ideologi asing
yang dinilai tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

Hal itu dilakukan karena Pancasila adalah landasan Negara dan dengan adanya
ancaman ideology, maka keberadaan Pancasila dalam membimbing Negara akan
terancam sehingga perlu untuk mengadakan sebuah penanganan.

Adapun upaya untuk menghadapai serangan atau ancaman ideology dituangkan dalam
beberapa penjelasan berikut.

Adanya lapisan paling depan dalam konsep penanganan. Terdiri dari usnur pertahanan
dan nirmiliter, seperti kementrian atau lembaga non-kementrian yang membawahi
masalah ideology
Kementrian dan unsur pertahanan serta pemerintahan yang membidangi politik dalam
negeri dan semisalnya harus mengerahkan kekuatan politik dan juga instrument
pemerintahan mulia dari pusat sampai daerah paling kecil untuk menghadapi serangan
dimensi ideology yang ada demi penguatan dan melakukan upaya diplomasi untuk
menangkal pihak yang mengancam ideology pancasila.
Pemerintah atau unsur pemerintah dalam bidang informasi mendinamisasikan akan
adanya kekuatan nasional pada bidang informasi dan teknologi. Untuk kelancaran
operasi informasi imbangan. Tujuannya adalah masyarakat mendapatkan informasi
yang benar sesuai dengan ideology pancasila dan juga menangkal pengaruh asing dari
upaya memecah belah bangsa.
Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan memberikan pengajaran akan
pentingnya ideology pacnasila dan memberikan pelajaran yang berkaitan dengan
manfaat dan pentingnya keberadaan ideology pancasila bagi berbangsa dan bernegara
sesuai dengan tingkat sekolah.
Unsur pemerintah yang membidangi masalah agama mengajak pemimpin agama untuk
ikut serta dalam pelaksanakan strategi pertahanan Negara dan melakukan pengamanan
ideology pancasila dari ancaman asing
2. Strategi Indonesia dalam menghadapi ancaman dalam bidang politik
Dalam bidang politik, Indonesia memiliki strategi pertahanan Negara terhadap segala
bentuk ancaman yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia. Adapun
strategi tersebut terbagi menjadi berikut:

a. Pendekatan ke dalam

Berupa pembangunan dan penataan kembali system politik dalam negeri yang sehat
dan dinamis. Sesuai dengan kerangka demokrasi yang mengharagai kebinhekaan dan
kemajemukan berbangsa dan bernegara yang terdiri dari banyak suku dan bahasa
Adanya penataan ke dalam dimaksudkan untuk menata kembali pemerintahan dan
perpolitikan yang sehat. Penataan didasarkan pada tiga pilar berikut:

Penguatan penyelengaraan pemerintahan Negara yang sah. Efektif, bersih berwibawah


serta bebas KKN. Serta bertanggung jawab mewujudkan tujuan pemerintahan Negara,
sesuai yang ditulis atau tercantum dalam pembukaan UUD 1945
Penguatan legistlatif. Menjadikan lembaga berkualitas, professional pada bidangnya.
Lembaga legislative harus mampu bekerja sama dengan pemeruntah dalam
menjalankan UUD 1945.
Penguatan politik nasional baik partai politik maupun organisasi masyarakat sebagai
alat pemberdayaan masyarakat dans ebagai subjeck politik serta pembangunan
nasional.

b. Pendekatan ke luar

Pendekatan yang dimaksudkan untuk mendinamiskan strategi dan upaya diplomatic


melalui peningkatan instrument politik ke luar negeri dalam membangun kerja sama,
saling percaya dengan Negara lain sebagai kondisi mencegah atau mengurangi potensi
konflik antarnegara.

Adapun pendekatan keluar diwujudkan dengan langkah global sebagai berikut:

Lingkup intenal. Adalah dengan penciptaan, pembangunan, dan pengingkatan kondisi


dalam negeri yang semakin maju, mantap serya stabil. Semua itu dibarengi dengan
upaya meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
Lingkup regional. Politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk aktif dan selalu
berperan dalam membangun dan menikatkan kerja sama dengan Negara lain.
Pada lingkup supraregional, Politik luar negeri dikembangkan demi penguatan ASEAN
Plus enam yang terdiri dari 10 negara dengan anggita Cina, Jepang, Korea Selatan,
India, Australia, Selandia Baru, melalui hubungan yang harmonis dan terpelihara.
Pada lingkup Global. Politik luar negeri harus ada peran secara maksimal dalam
perjuangan global demi kepentingan nasional, lewat keberadaan forum internasional
seperti PBB, Gerakan Non-blok, OKI dan semisalnya.

3. Strategi menghadapi ancaman ekonomi


Adanya pembangunan di bidang ekonomo bertujuan untuk membangun kemandirian
ekonomi bangsa yang mandiri, stabil dan sehats erta dinamis, yang berlandaskan
ekonomi demokrasi. Dan mampu berdaya saing tinggi.

Adapun untuk menciptakan kondisi ekonomi tersebut, maka pemerintah perlu


menerapkan strategi di bidang pembangunan ekonomi bangsa dan juga ancaman dari
pihak asing dalam bidang ekonomi.

Setidaknya ada 2 strategi pembangunan dan pertahanan Negara Indonesia terhadap


serangan ekonomi. Ketiga hal tersebut adalah:

Ancaman ekonomi internal dapat meruntuhkan kesatuan dan persatuan bangsa. Untuk
itu, pemerintah menerapkan strategi berupa penciptaan lapangan kerja, padat karya dan
pengentasan kemiskinan. Pembangunan infrastruktur, penciptaan iklam usaha yang
kondusif, pengadaan teknologi tepat guna untuk mengadakan pengentasan
pengangguran secara merata
Ancaman ekonomo external ditanggulangi dengan cara mengadakan kerja sama bidang
ekonomi dengan Negara dalam skal internasional, Dan menjaga hubungan baik antara
Negara berkembang, serfta mengutamakan hubungan baik dalam tatanan ekonomi
dunia.

4.Strategi Indonesia menghadapi ancaman dibidang Sosial budaya


Adapun terhadap ancaman dengan dimensi social budaya, dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu ancaman dari dalam dan dari luar. Perlu diketahui, ancaman dari dalam
termasuk juga beripa kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, ketidak adilan, yang
mana isu tersebut menjadi pangkal segala masalah. Seperti separatism, terorismen,
kekerasan dan semisalnya yang masuk dalam kategori ancaman bagi Negara dan
kesatuan republic Indonesia.

KESIMPULAN
Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia
dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah
pencerminan darigaris pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang
masa. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan
komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Kehadiran globalisasi tentunya
membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh globalisasi
di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan
lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sebagai identitas
nasional, Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu mendorong bangsa
Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti
menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan
menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila menghubungkan kebudayaan
sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, tentunya
kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam Pancasila
yang mampu menggambarkan karakteristik yang membedakan Indonesia dengan
negara lain.Naskah Pancasila .

DAFTAR PUSTAKA
https://guruppkn.com/pancasila-sebagai-kepribadian-bangsa

http://thedarkancokullujaba.blogspot.co.id/2012/09/ideologi-pancasila.html

http://www.academia.edu/4823381/Nilai-nilai_luhur_yang_terkandung_dalam_sila-
sila_Pancasila
http://www.siswamaster.com/2016/03/pengertian-ancaman-tantangan-hambatan-gangguan-
dalam-ketahanan-nasional.html

http://eeerrraaalestari.blogspot.co.id/2016/04/contoh-kasus-ancaman-gangguan-
hambatan.html

http://gamepos.id/pengertian-strategi-pertahanan-dan-contoh-strategi-negara-indonesia-di-
berbagai-bidang/

http://agusper.blogspot.co.id/2014/04/potensi-potensi-yang-dimiliki-indonesia.html

http://www.delfiandrie.com/2014/01/presiden-soekarno-pada-saat-berpidato.html

http://pkn-ips.blogspot.co.id/2014/10/cita-cita-dan-tujuan-nasional.html

http://elysabethvitrian.blogspot.co.id/2013/08/pancasila-sebagai-identitas-nasional.html

Anda mungkin juga menyukai