Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Banyak orang yang beranggapan bahwa Fisika hanya sekedar ilmu biasa yang hanya
mempelajari ilmu alam tanpa ada penerapannya. Terutama masih banyak orang yang
beranggapan bahwa Fisika hanya mempelajari rumus. Dan tak sedikit yang tidak menyadari
bahwa banyak peristiwa bahkan hal-hal yang sangat dekat dengan kita melibatkan ilmu
Fisika. Bahkan Fisika merupakan ilmu dasar yang sangat dibutuhkan oleh cabang ilmu-ilmu
lain. Mengapa Fisika sangat penting dalam kehidupan kita? Tentu karena banyak peristiwa
dalam kehidupan kita yang melibatkan ilmu Fisika baik kita sadari maupun tan.pa kita sadari.
Semakin kita memahami Fisika kita akan mengetahui bahwa Fisika mempunyai cakupan
yang luas. Berikut adalah salah satu contoh aplikasi ilmu Fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri
didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat. Gerak bersifat relatif artinya
gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang bergerak dapat
dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh meja yang ada dibumi pasti dikatakan tidak bergerak
oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka meja tersebut
bergerak bersama bumi mengelilingi matahari. Gerak semu adalah benda yang diam tetapi
seolah-olah bergerak karena gerakan pengamat.
Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari sebuah peristiwa GLBB
(Gerak Lurus Berubah Beraturan), dan kita seolah-olah tidak menanggapinya secara
seksama dikarenakan tidak adanya sebuah kepentingan maupun keuntungan. Dalam
kehidupan sehari-hari juga kita sering melihat atau menemui benda yang mengalami
peristiwa Gerak Lurus Berubah Beraturan.
Oleh karena itu, saya membuat makalah ini untuk memperkenalkan apa yang dimaksud
dengan GLBB, dan apa saja contoh dari Gerak Lurus Berubah Beraturan dalam kehidupan
sehari-hari.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN


Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah sebagai gerak suatu benda
pada lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Karena percepatan tetap, maka
percepatan rata-rata sama dengan percepatan sesaat.
Percepatan merupakan besaran vektor. Dengan demikian, untuk menyatakan
percepatan harus menentukan besar dan arahnya. Jika arah percepatan searah dengan
gerak benda, maka diberi tanda positif. Jika percepatan berlawanan dengan gerak
benda, maka diberi tanda negative.

Grafik kecepatan terhadap waktunya adalah seperti gambar di bawah ini.

Rumus Gerak Lurus Berubah Beraturan

2
Vo :Kecepatan awal (m/s)

Vt :Kecepatan akhir (m/s)

a : Percepatan (m/s2)
t :Selang waktu (s)
s : Jarak
Perhatikan bahwa selama selang waktu t , kecepatan benda berubah dari Vo menjadi

Vt sehingga kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan :

3
Kita tahu bahwa kecepatan rata-rata :

dan dapat disederhanakan menjadi :

S = Jarak yang tempuh

Bila dua persamaan GLBB di atas kita gabungkan, maka kita akan dapatkan persamaan GLBB yang
ketiga.

2.2 MACAM MACAM GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

Gerak Lurus Berubah Beraturan atau GLBB dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

1. Gerak Lurus Berubah Beraturan Dipercepat


GLBB dipercepat adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin cepat.
Grafik hubungan antara V terhadap t pada GLBB dipercepat adalah :

Sedangkan Grafik hubungan antara S terhadap t pada GLBB dipercepat :

4
Rumus Persamaan GLBB dipercepat:

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan Diperlambat


GLBB diperlambat adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin kecil (lambat).
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat.

Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB diperlambat :

5
Rumus Persamaan GLBB diperlambat:

2.3 CONTOH GERAK LURUS BERUBAH

a) Gerak Jatuh Bebas

Ciri khasnya adalah benda jatuh tanpa kecepatan awal (Vo = 0). Semakin ke

bawah gerak benda semakin cepat. Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh
bebas selalu sama, yakni sama dengan percepatan gravitasi bumi (a = g) (besar 9,8 m/s2
dan sering dibulatkan menjadi 10 m/s2)

6
Rumus gerak jatuh bebas ini merupakan pengembangan dari ketiga rumus
utama dalam GLBB seperti yang telah diterangkan di atas dengan modifikasi : S
(jarak) menjadi h (ketinggian) dan serta Vo = 0 percepatan (a) menjadi percepatan

grafitasi (g).
Perhatikan rumus yang kedua. Dari ketinggian benda dari atas tanah (h) dapat
digunakan untuk mencari waktu yang diperlukan benda untuk mencapai permukaan
tahah atau mencapai ketinggian tertentu. Namun ingat jarak dihitung dari titik asal
benda jatuh bukan diukur dari permukaan tanah.

b) Gerak Vertikal ke Atas

Selama bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi
yang menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak diperlambat. Akhirnya setelah mencapai
ketinggian tertentu yang disebut tinggi maksimum (hmax), bola tak dapat naik lagi. Pada saat

ini kecepatan bola nol (Vt = 0). Oleh karena tarikan gaya gravitasi bumi tak pernah berhenti

bekerja pada bola, menyebabkan bola bergerak turun. Pada saat ini bola mengalami jatuh
bebas.

7
Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas bola bergerak
GLBB diperlambat (a = -g) dengan kecepatan awal tertentu lalu setelah mencapai
tinggi maksimum bola jatuh bebas yang merupakan GLBB dipercepat dengan
kecepatan awal nol.

Pada saat benda bergerak naik berlaku persamaan :

Vo = kecepatan awal (m/s)

g = percepatan gravitasi
t = waktu (s)
Vt= kecepatan akhir (m/s)

h = ketinggian (m)

c) Gerak Vertikal ke Bawah


Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang dimaksudkan
adalah gerak benda-benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan
awal tertentu. Jadi seperti gerak vertikal ke atas hanya saja arahnya ke bawah.
Sehingga persamaan-persamaannya sama dengan persamaan-persamaan pada gerak
vertikal ke atas, kecuali tanda negatif pada persamaan-persamaan gerak vertikal ke
atas diganti dengan tanda positif.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://ahkadaipa3.blogspot.com/2013/10/makalah-gerak-lurus-berubah-beraturan_30.html

Anda mungkin juga menyukai