Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK II

TURBIN

Disusun oleh :

Bebyanna P. Manukoa 23412042

Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Kristen Petra

Surabaya

2017
Turbin

A. Definisi Turbin
Turbin adalah sebuah mesin penggerak yang memanfaatkan energy dari aliran
fluida seperti air, uap, dan gas untuk menggerakkan beban seperti generator, pompa,
baling baling, kompresor, dan lain sebagaimya. Secara sederhana sebuah turbin
terdiri dari rotor atau roda turbin dan stator atau rumah turbin. Rotor terdiri atas poros
atau shaft yang dilengkapi dengan baling baling atau blade yang menyerupai baling
baling pada kipas angin. Aliran fluida yang berupa air, uap, atau gas diarahkan dan
diatur kecepatan gerakannya oleh nosel sehingga mampu menggerakkan baling
baling pada rotor.

Gambar 2.1 Turbin

B. Fungsi Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.
gaya jatuh fluida yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
C. Jenis Turbin

1. Turbin Uap (Steam Tirbine)


Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi
mekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan
bantuan elemen lain, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan.
Tergantung dari jenis mekanisme yang digerakkan turbin uap dapat digunakan
pada berbagai bidang industri, seperti untuk pembangkit listrik

A. Komponen Turbin Uap


Komponen-komponen utama pada turbin uap yaitu Cassing yaitu sebagai
penutup (rumah) bagian-bagian utama turbin. Rotor yaitu bagian turbin yang
berputar terdiri dari:
Poros
Berfungsi sebagai komponen utama tempat dipasangnya cakram-cakram
sepanjang sumbu.
Sudu turbin atau deretan sudu
Berfungsi sebagai alat yang menerima gaya dari energi kinetik uap melalui
nosel.
Cakram
Berfungsi sebagai tempat sudu-sudu dipasang secara radial pada poros.
Nosel
Berfungsi sebagai media ekspansi uap yang merubah energi potensial
menjadi energi kinetik.
Bantalan (bearing)
Merupakan bagian yang berfungsi uuntuk menyokong kedua ujung poros
dan banyak menerima beban.
Perapat (seal)
Berfungsi untuk mencegah kebocoran uap, perapatan ini terpasang
mengelilingi poros. Perapat yang digunakan adalah :

1. Labyrinth packing
2. Gland packing

Kopling
Berfungsi sebagai penghubung antara mekanisme turbin uap dengan
mekanisme yang digerakkan.

B. Klasifikasi Turbin Uap


Turbin Uap dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yang
berbeda berdasarkan pada konstruksinya, prinsip kerjanya dan menurut
peoses penurunan tekanan uap sebagai berikut :
Klasifikasi Turbin berdasarkan Prinsip Kerjanya
1. Turbin Impulse
Turbin impuls atau turbin tahapan impuls adalah turbin
sederhana berrotor satu atau banyak (gabungan ) yang
mempunyai sudu-sudu pada rotor itu. Sudu biasanya
simetris dan mempunyai sudut masuk dan sudut keluar. Ciri-
ciri dari turbin impuls adalah proses pengembangan uap /
penurunan tekanan seluruhnya terjadi pada sudu diam /
nosel. Akibat tekanan dalam turbin sama sehingga disebut
dengan Tekanan Rata.
2. Turbin Reaksi
Turbin reaksi mempunyai tiga tahap, yaitu masing-
masingnya terdiri dari baris sudu tetap dan dua baris sudu
gerak. Sudu bergerrak turbin reaksi dapat dibedakan dengan
mudah dari sudu impuls karena tidak simetris, karena
berfungsi sebagai nossel bentuknya sama dengan sudu tetap
walaupun arahnya lengkungnya berlawanan. Ciri-ciri turbin
ini adalah penurunan tekanan uap sebagian terjadi di Nosel
dan Sudu Gerak. Adanya perbedaan tekanan didalam turbin
sehingga disebut Tekanan Bertingkat.
Klasifikasi Turbin berdasarkan tingkat penurunan tekanan
A. Turbin Tunggal ( Single Stage )
Dengan kecepatan satu tingkat atau lebih turbin ini cocok
untuk untuk daya kecil, misalnya penggerak kompresor,
blower, dll.
B. Turbin Bertingkat (Aksi dan Reaksi ).
Disini sudu-sudu turbin dibuat bertingkat, biasanya cocok
untuk daya besar. Pada turbin bertingkat terdapat deretan
sudu 2 atau lebih. Sehingga turbin tersebut terjadi distribusi
kecepatan / tekanan.
Klasifikasi Turbin berdasarkan tekanan uap
1. Turbin Kondensasi.
Tekanan keluar turbin kurang dari 1 atm dan dimasukkan
kedalam kompresor.
2. Turbin Tekanan Lawan.
Apabila tekanan sisi keluar turbin masih besar dari 1 atm
sehingga masih dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan
turbin lain.
3. Turbin Ekstraksi.
Didalam turbin ini sebagian uap dalam turbin diekstraksi
untuk roses pemanasan lain, misalnya proses industri.

C. Prinsip Kerja Turbin Uap


Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun-daun
cakram yang disebut sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena tiupan dari uap
bertekanan yang berasal dari ketel uap, yang telah dipanasi terdahulu dengan
menggunakan bahan bakar padat, cair dan gas.
Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan control valve yang
akan dipakai untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung dengan pompa
dan juga sama halnya dikopel dengan sebuah generator singkron untuk
menghasilkan energi listrik.
Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur
tinggi tadi muncul menjadi uap bertekanan rendah. Panas yang sudah diserap
oleh kondensor menyebabkan uap berubah menjadi air yang kemudian
dipompakan kembali menuju boiler. Sisa panas dibuang oleh kondensor
mencapai setengah jumlah panas semula yang masuk. Hal ini mengakibatkan
efisisensi thermodhinamika suatu turbin uap bernilai lebih kecil dari 50%.
Turbin uap yang modern mempunyai temperatur boiler sekitar 500 oC sampai
600oC dan temperatur kondensor 20oC sampai 30oC.

2. Turbin Gas
Turbin gas adalah mesin yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk memutar
turbin dengan pembakaran dalam atau internal. Didalam turbin gas energi
kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang
akan memutar roda turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang
paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan
turbin gas.
Turbin jenis ini menggunakan fluida udara yang dipanaskan secara cepat
sebagai fluida kerjanya. Sebuah kompresor yang berfungsi untuk mengkompres
udara dipasang satu poros dengan turbin (coupled).

A. Komponen Turbin Gas


Terdapat 5 komponen penyusun tubin gas yaitu :
Air Inlet
Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara
sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terbagi lagi menjadi :
i. Air Inlet Housing, tempat udara masuk dimana didalamnya terdapat
peralatan pembersih udara.
ii. Inertia Separator, membersihkan debu-debu atau partikel yang
terbawa bersama udara masuk.
iii. Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada
inlet house.
iv. Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian
dalam inlet house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk
ke dalam kompresor aksial.
v. Inlet Bellmouth, membagi udara agar merata pada saat memasuki
ruang kompresor.
vi. Inlet Guide Vane, blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah
udara yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan.
Compressor
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor,
berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air
section hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran
dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat
menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow compressor
terdiri dari dua bagian :
i. Compressor Rotor Assembly, Merupakan bagian dari kompresor
aksial yang berputar pada porosnya. Rotor ini memiliki 17 tingkat
sudu yang mengompresikan aliran udara secara aksial dari 1 atm
menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan
tinggi. Bagian ini tersusun dari wheels, stub shaft, tie bolt dan sudu-
sudu yang disusun kosentris di sekeliling sumbu rotor. Tingkat sudu
tergantung jenis frame GTG.
ii. Compressor Stator
Masing2 terbagi lagi menjadi beberapa komponen.
a. Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan
udara masuk ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet
guide vane.
b. Forward Compressor Casing, bagian casing yang didalamnya
terdapat empat stage kompresor blade.
c. Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat compressor
blade tingkat 5-10.
d. Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi
sebagai tempat keluarnya udara yang telah dikompresi. Pada bagian
ini terdapat compressor blade tingkat 11 sampai 17.
COMBUSTION CHAMBER
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan
fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi.
Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang diubah menjadi energi
kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces
yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem
adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin. Terbagi menjadi
Fuel nozzle, Combustion liner, Flow sleeve, Busi / spark plug, Detector
nyala api / flame detector, Cross fire tube, Transition piece.
Turbin
Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik
menjadi energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak kompresor
aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total yang dihasilkan kira-
kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, dan sisanya
digunakan untuk kerja yang dibutuhkan. Terbagi menjadi ROTOR
TURBIN dan STATOR TURBIN : Shell turbin, Nozzle turbin,
Diaphragm, Shroud, Exhaust frame & Exhaust diffuser
Exhaust
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai
saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust
section terdiri dari beberapa bagian yaitu :
Exhaust Frame Assembly. Exhaust Diffuser Assembly. Masing-masing
terbagi menjadi beberapa bagian.
B. Klasifikasi Turbin Gas
Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan
lainnya. Menurut siklusnya turbin gas terdiri dari:
i. Turbin Gas Siklus Tertutup
ii. Turbin Gas Siklus Terbuka
Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja. Pada
turbin gas siklus terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang
ke udara atmosfir, sedangkan untuk siklus tertutup akhir ekspansi fluida
kerjanya didinginkan untuk kembali ke dalam proses awal.
Klasifikasi berdasarkan Porosnya
1. Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)
Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator
listrik yang menghasilkan energi listrik untuk keperluan
proses di industri.
2. Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)
Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin
bertekanan tinggi dan turbin bertekanan rendah, dimana
turbin gas ini digunakan untuk menggerakkan beban yang
berubah seperti kompresor pada unit proses.Siklus-Siklus
Turbin Gas

Klasifikasi berdasarkan Siklus Tirbin


1. Siklus Ericson
Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible)
yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (reversible
isotermic) dan dua proses isobarik dapat balik (reversible
isobaric). Proses perpindahan panas pada proses isobarik
berlangsung di dalam komponen siklus internal
(regenerator), dimana effisiensi termalnya adalah : hth = 1
T1/Th, dimana T1 = temperatur buang dan Th = temperatur
panas.
2. Siklus Stirling
Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari
dua proses isotermis dapat balik (isotermal reversible)
dengan volume tetap (isokhorik). Efisiensi termalnya sama
dengan efisiensi termal pada siklus Ericson.
3. Siklus Brayton
Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk
turbin gas, sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer
digunakan oleh pembuat mesin turbine atau manufacturer
dalam analisa untuk performance upgrading. Siklus Brayton
ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang diakhiri
dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan.

C. Prinsip Kerja Turbin Gas


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara
tersebut, sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara
bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar
dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara
bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung
dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar
hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk
mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan
oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri
dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati
turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah
sebagai berikut:
Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam
ruang bakar dengan udara kemudian di bakar.
Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan
mengalir ke luar melalui nozel (nozzle).
Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan
lewat saluran pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan
oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu
sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen
sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:

1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian


tekanan (pressure losses) di ruang bakar.
2. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang
menyebabkan terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan
angin.
3. Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya
perubahan temperatur dan perubahan komposisi kimia dari
fluida kerja.
4. Adanya mechanical loss.

3. Turbin Air
Kata turbine ditemukan oleh seorang insinyur Perancis yang bernama
Claude Bourdin pada awal abad 19, yang diambil dari terjemahan bahasa Latin
dari kata whirling (putaran) atau vortex (pusaran air). Turbin air ini
biasanya digunakan untuk tenaga industri untuk jaringan listrik. Sekarang lebih
umum dipakai untuk generator listrik. Turbin kini dimanfaatkan secara luas dan
merupakan sumber energi yang dapat diperbaharukan. Dalam pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) turbin air merupakan peralatan utama selain generator.
Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran
fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, asembli rotor-
blade. Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan
menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Contoh turbin awal adalah
kincir angin dan roda air. Perkembangan kincir air menjadi turbin modern
membutuhkan jangka waktu yang cukup lama. Perkembangan yang dilakukan
dalam waktu revolusi industri menggunakan metode dan prinsip ilmiah.
Mereka juga mengembangkan teknologi material dan metode produksi baru
pada saat itu. Perbedaan dasar antara turbin air awal dengan kincir air adalah
komponen putaran air yang memberikan energi pada poros yang berputar.
Komponen tambahan ini memungkinkan turbin dapat memberikan daya yang
lebih besar dengan komponen yang lebih kecil. Turbin dapat memanfaatkan air
dengan putaran lebih cepat dan dapat memanfaatkan head yang lebih tinggi.
(Untuk selanjutnya dikembangkan turbin impulse yang tidak membutuhkan
putaran air).
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik. gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin
berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan
fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk
memutar turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.
A. Komponen Turbin Air

Rotor
Rotor yaitu bagian yang berputar pada sistem yang terdiri dari :
i. Sudu-sudu berfungsi untuk menerima beban pancaran yang
disemprotkan oleh nozzle.
ii. Poros berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa
gerak putar yang dihasilkan oleh sudu.
iii. Bantalan berfungsi sebagai perapat-perapat komponen-
komponen dengan tujuan agar tidak mengalami kebocoran pada
sistem.
Stator
Stator yaitu bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari :
i. Pipa pengarah/nozzle berfungsi untuk meneruskan alira fluida
sehinggatekanan dan kecepatan alir fluida yang digunakan di
dalam sistem besar.
ii. Rumah turbin berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen
komponen dari turbin.
B. Klasifikasi Turbin Air
Klasifikasi Berdasarkan Model Aliran Masuk Runner
1. Turbin Aliran Tangensial
Pada kelompok turbin ini posisi air masuk runner dengan
arah tangensial atau tegak lurus dengan poros runner
mengakibatkan runner berputar, contohnya Turbin Pelton
dan Turbin Cross-Flow.

2. Turbin Aliran Aksial


Pada turbin ini air masuk runner dan keluar runner sejajar
dengan poros runner, Turbin Kaplan atau Propeller
adalah salah satu contoh dari tipe turbin ini.

3. Turbin Alitan Aksial Radial

Pada turbin ini air masuk ke


dalam runner secara radial dan keluar runner
secara aksial sejajar dengan poros. Turbin Francis adalah
termasuk dari jenis turbin ini.
Klasifikasi Berdasarkan Konversi Energi
1. Turbin Implus
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah
seluruh energi air (yang terdiri dari energi potensial,
tekanan, dan kecepatan) yang tersedia menjadi energi
kinetik untuk memutar turbin, sehingga menghasilkan
energi kinetik. Energi potensial air diubah menjadi energi
kinetik pada nozle. Air keluar nozle yang mempunyai
kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah
membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga
terjadi perubahan momentum (impulse). Akibatnya roda
turbin akan berputar. Turbin impuls adalah turbin tekanan
sama karena aliran airyang keluar dari nozle tekanannya
adalah sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua
energi tinggi tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan
turbin dirubah menjadi energi kecepatan.
Turbin impuls merubah aliran semburan air. Semburan
turbin membentuk sudut yang membuat aliran turbin. Hasil
perubahan momentum (impuls) disebabkan tekanan pada
sudu turbin. Sejak turbin berputar, gaya berputar melalui
kerja dan mengalihkan aliran air dengan mengurangi energi.
Sebelum mengenai sudu turbin, tekanan air (energi
potensial) dikonversi menjadi energi kinetik oleh sebuah
nosel dan difokuskan pada turbin. Tidak ada tekanan yang
dirubah pada sudu turbin, dan turbin tidak memerlukan
rumahan untuk operasinya.
Hukum kedua Newton menggambarkan transfer energi
untuk turbin impuls. Turbin impuls paling sering digunakan
pada aplikasi turbin tekanan sangat tinggi. Contoh turbin
impuls adalah turbin Pelton, turbin Cross Flow, dan turbin
Tugor.
2. Turbin Reaksi
Turbin Reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah
seluruh energi air yang tersedia menjadi energi kinetik.
Turbin jenis ini adalah turbin yang paling banyak digunakan.
Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama
melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada
sudu sehingga runner (bagian turbin yang berputar) dapat
berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini
dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner turbin reaksi
sepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah
turbin.

C. Prinsip Kerja Turbin Air


Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi
mekanis. Energi mekanis diubah dengan generator listrik menjadi
tenaga listrik. Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi
potensial air menjadi energi mekanis. Aliran air yang mempunyai energi
potensial akan disemprotkan ke sudu-sudu turbin oleh nozzle. Putaran
dari sudu-sudu tersebut akan mengakibatkan poros turbin ikut bergerak
dan kemudian putaran poros turbin akan diteruskan ke generator listrik
untuk diubah menjadi energi listrik.
4. Turbin Angin
Turbin angin pada prinsipnya dapat dibedakan atas dua jenis turbin berdasarkan arah
putarannya. Turbin angin yang berputar pada poros horisontal disebut dengan turbin
angin poros horisontal atau Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT), sementara yang
berputar pada poros vertikal disebut dengan turbin angin poros vertikal atau Vertical
Axis Wind Turbine (VAWT).
Turbin Angin Horisontal

Turbin angin horisontal adalah model umum yang sering kita lihat pada turbin angin.
Designnya mirip dengan kincir angin, memiliki blade yang mirip propeller dan
berputar pada sumbu vertikal.
Turbin angin horisontal memiliki shaft rotor dan generator pada puncak tower dan
harus diarahkan ke arah angin bertiup. Turbin-turbin kecil mengarah ke angin dengan
menggunakan winde plane yang diletakkan dirotor, sementara untuk turbin yang lebih
besar dilengkapi dengan sensor yang terhubung dengan motor servo yang mengarahkan
blade sesuai dengan arah angin. Sebagian besar turbin yang besar memiliki gearbox
yang merubah kecepatan putar rotor yang ditransfer ke generator menjadi lebih cepat.
Karena tower menghasilkan turbulenci di belakangnya maka turbin biasanya mengarah
ke arah angin dari depan. Blade turbin dibuat kaku untuk mencegah terdorong ke tower
oleh angin yang kencang. Disamping itu, blade di tempatkan pada jarak yang
mencukupi didepan tower dan kadang melengkung kedepan.
Downwind turbine atau turbin dengan arah angin dari belakang juga dibuat, meskipun
adanya masalah turbunlensi, karena turbin ini tidak membutuhkan mekanisme yang
mengharuskan searah dengan dengan angin. Disamping itu dalam keadaan angin
kencang blade dibolehkan untuk melengkung yang mnurunkan area sapuan dan
resistansi angin. Namun dikarenakan turbulensi dapat menyebabkan fatigue, dan
keandalan sangat dibutuhkan maka sebagian besar turbin angin horisonal
menggunakan jenis upwinnd.
Kelebihan Turbin Angin Horisontal

Towernya yang tinggi memunkikan untuk mendapatkan angin dengan kekuatan


yang lebih besar. Pada beberapa area, setiap 10 meter ada kenaikan tambahan
kekuatan angin 20% dan peningkatan daya 34%.
Efisiensi lebih tinggi, karena blades selalu bergerak tegak lurus terhadap arah
angin, menerima daya sepanjag putaran. Sebaliknya pada turbin
vertikal, melibatkan gaya timbal balik yang membutuhkan permukaan airfoil
untuk mundur melawan angin sebagian bagian dari siklus . Backtracking
melawan angin menyebabkan efisiensi lebih rendah.

Kekurangan Turbin Angin Horisontal

Dibutuhkan konstruksi tower yang besar untuk mensupport beban blade, gear
box dan generator.
Komponen-komponen dari turbin angin horisontal (blade, gear box dan
generator) harus diangkat ke posisinya pada saat pemasangan.
Karena tinggi, maka turbin ini bisa terlihat pada jarak yang jauh, banyak
penduduk lokal yang menolak adanya pemandangan ini.
Membutuhkan kontrol ya sebagai mekanisme untuk mengarahkan blade ke arah
angin
Pada umumnya membutuhkan sistem pengereman atau peralatan yaw pada
angin yang kencang untuk mencegah turbin mengalami kerusahakan.

Turbin Angin Vertikal

Turbin angin vertikal memiliki shaft rotor vertikal. Kegunan utama dari penempatan
rotor ini adalah turbin angin tidak perlu diarahkan ke arah angin bertiup. Hal ini sangat
berguna pada daerah dimana arah angin sangat variatif atau memiliki turbulensi.
Dengan sumbu vertikal, generator dan komponen primer lainnya dapat ditempatkan
dekat dengan permukaan tanah, sehingga tower tidak perlu support dan hal ini
menyebabkan maintenance lebih mudah. Kekurangan utama dari turbin angin vertikal
adalah menciptakan dorongan saat berputar.

Sangat sulit untuk memasang turbin angin di tower, sehingga jenis tower ini biasanya
di install dekat dengan permukaan. Kecepatan angin lebih lambat pada altitude yang
rendah, sehingga energi angin yang tersedia lebih rendah.

Kelebihan Turbin Vertikal :

Tidak diperlukan mekanisme yaw


Sebuah turbin angin bisa terletak dekat tanah, sehingga lebih mudah untuk
menjaga bagian yang bergerak.
turbin vertikal memiliki kecepatan startup angin rendah dibandingkan turbin
horisontal
turbin vertikal dapat dibangun di lokasi di mana struktur yang tinggi dilarang.

Kekurangan Turbin Vertikal:

Kebanyakan turbin vertikal memiliki penurunan efisiensi dibanding turbin


horisontal, terutama karena hambatan tambahan yang mereka miliki sebagai
pisau mereka memutar ke angin. Versi yang mengurangi drag menghasilkan
lebih banyak energi, terutama yang menyalurkan angin ke daerah kolektor.
Memiliki rotor terletak dekat dengan tanah di mana kecepatan angin lebih
rendah dan tidak mengambil keuntungan dari kecepatan angin tinggi di atas.
Karena tidak umum digunakan terutama karena kerugian serius yang
disebutkan di atas, mereka muncul baru untuk mereka yang tidak akrab dengan
industri angin. Hal ini sering membuat mereka subjek klaim liar dan penipuan
investasi selama 50 tahun terakhir.

Anda mungkin juga menyukai