TURBIN
Disusun oleh :
Surabaya
2017
Turbin
A. Definisi Turbin
Turbin adalah sebuah mesin penggerak yang memanfaatkan energy dari aliran
fluida seperti air, uap, dan gas untuk menggerakkan beban seperti generator, pompa,
baling baling, kompresor, dan lain sebagaimya. Secara sederhana sebuah turbin
terdiri dari rotor atau roda turbin dan stator atau rumah turbin. Rotor terdiri atas poros
atau shaft yang dilengkapi dengan baling baling atau blade yang menyerupai baling
baling pada kipas angin. Aliran fluida yang berupa air, uap, atau gas diarahkan dan
diatur kecepatan gerakannya oleh nosel sehingga mampu menggerakkan baling
baling pada rotor.
B. Fungsi Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.
gaya jatuh fluida yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
C. Jenis Turbin
1. Labyrinth packing
2. Gland packing
Kopling
Berfungsi sebagai penghubung antara mekanisme turbin uap dengan
mekanisme yang digerakkan.
2. Turbin Gas
Turbin gas adalah mesin yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk memutar
turbin dengan pembakaran dalam atau internal. Didalam turbin gas energi
kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang
akan memutar roda turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang
paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan
turbin gas.
Turbin jenis ini menggunakan fluida udara yang dipanaskan secara cepat
sebagai fluida kerjanya. Sebuah kompresor yang berfungsi untuk mengkompres
udara dipasang satu poros dengan turbin (coupled).
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan
oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu
sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen
sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
3. Turbin Air
Kata turbine ditemukan oleh seorang insinyur Perancis yang bernama
Claude Bourdin pada awal abad 19, yang diambil dari terjemahan bahasa Latin
dari kata whirling (putaran) atau vortex (pusaran air). Turbin air ini
biasanya digunakan untuk tenaga industri untuk jaringan listrik. Sekarang lebih
umum dipakai untuk generator listrik. Turbin kini dimanfaatkan secara luas dan
merupakan sumber energi yang dapat diperbaharukan. Dalam pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) turbin air merupakan peralatan utama selain generator.
Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran
fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, asembli rotor-
blade. Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan
menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Contoh turbin awal adalah
kincir angin dan roda air. Perkembangan kincir air menjadi turbin modern
membutuhkan jangka waktu yang cukup lama. Perkembangan yang dilakukan
dalam waktu revolusi industri menggunakan metode dan prinsip ilmiah.
Mereka juga mengembangkan teknologi material dan metode produksi baru
pada saat itu. Perbedaan dasar antara turbin air awal dengan kincir air adalah
komponen putaran air yang memberikan energi pada poros yang berputar.
Komponen tambahan ini memungkinkan turbin dapat memberikan daya yang
lebih besar dengan komponen yang lebih kecil. Turbin dapat memanfaatkan air
dengan putaran lebih cepat dan dapat memanfaatkan head yang lebih tinggi.
(Untuk selanjutnya dikembangkan turbin impulse yang tidak membutuhkan
putaran air).
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik. gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin
berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan
fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk
memutar turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.
A. Komponen Turbin Air
Rotor
Rotor yaitu bagian yang berputar pada sistem yang terdiri dari :
i. Sudu-sudu berfungsi untuk menerima beban pancaran yang
disemprotkan oleh nozzle.
ii. Poros berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa
gerak putar yang dihasilkan oleh sudu.
iii. Bantalan berfungsi sebagai perapat-perapat komponen-
komponen dengan tujuan agar tidak mengalami kebocoran pada
sistem.
Stator
Stator yaitu bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari :
i. Pipa pengarah/nozzle berfungsi untuk meneruskan alira fluida
sehinggatekanan dan kecepatan alir fluida yang digunakan di
dalam sistem besar.
ii. Rumah turbin berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen
komponen dari turbin.
B. Klasifikasi Turbin Air
Klasifikasi Berdasarkan Model Aliran Masuk Runner
1. Turbin Aliran Tangensial
Pada kelompok turbin ini posisi air masuk runner dengan
arah tangensial atau tegak lurus dengan poros runner
mengakibatkan runner berputar, contohnya Turbin Pelton
dan Turbin Cross-Flow.
Turbin angin horisontal adalah model umum yang sering kita lihat pada turbin angin.
Designnya mirip dengan kincir angin, memiliki blade yang mirip propeller dan
berputar pada sumbu vertikal.
Turbin angin horisontal memiliki shaft rotor dan generator pada puncak tower dan
harus diarahkan ke arah angin bertiup. Turbin-turbin kecil mengarah ke angin dengan
menggunakan winde plane yang diletakkan dirotor, sementara untuk turbin yang lebih
besar dilengkapi dengan sensor yang terhubung dengan motor servo yang mengarahkan
blade sesuai dengan arah angin. Sebagian besar turbin yang besar memiliki gearbox
yang merubah kecepatan putar rotor yang ditransfer ke generator menjadi lebih cepat.
Karena tower menghasilkan turbulenci di belakangnya maka turbin biasanya mengarah
ke arah angin dari depan. Blade turbin dibuat kaku untuk mencegah terdorong ke tower
oleh angin yang kencang. Disamping itu, blade di tempatkan pada jarak yang
mencukupi didepan tower dan kadang melengkung kedepan.
Downwind turbine atau turbin dengan arah angin dari belakang juga dibuat, meskipun
adanya masalah turbunlensi, karena turbin ini tidak membutuhkan mekanisme yang
mengharuskan searah dengan dengan angin. Disamping itu dalam keadaan angin
kencang blade dibolehkan untuk melengkung yang mnurunkan area sapuan dan
resistansi angin. Namun dikarenakan turbulensi dapat menyebabkan fatigue, dan
keandalan sangat dibutuhkan maka sebagian besar turbin angin horisonal
menggunakan jenis upwinnd.
Kelebihan Turbin Angin Horisontal
Dibutuhkan konstruksi tower yang besar untuk mensupport beban blade, gear
box dan generator.
Komponen-komponen dari turbin angin horisontal (blade, gear box dan
generator) harus diangkat ke posisinya pada saat pemasangan.
Karena tinggi, maka turbin ini bisa terlihat pada jarak yang jauh, banyak
penduduk lokal yang menolak adanya pemandangan ini.
Membutuhkan kontrol ya sebagai mekanisme untuk mengarahkan blade ke arah
angin
Pada umumnya membutuhkan sistem pengereman atau peralatan yaw pada
angin yang kencang untuk mencegah turbin mengalami kerusahakan.
Turbin angin vertikal memiliki shaft rotor vertikal. Kegunan utama dari penempatan
rotor ini adalah turbin angin tidak perlu diarahkan ke arah angin bertiup. Hal ini sangat
berguna pada daerah dimana arah angin sangat variatif atau memiliki turbulensi.
Dengan sumbu vertikal, generator dan komponen primer lainnya dapat ditempatkan
dekat dengan permukaan tanah, sehingga tower tidak perlu support dan hal ini
menyebabkan maintenance lebih mudah. Kekurangan utama dari turbin angin vertikal
adalah menciptakan dorongan saat berputar.
Sangat sulit untuk memasang turbin angin di tower, sehingga jenis tower ini biasanya
di install dekat dengan permukaan. Kecepatan angin lebih lambat pada altitude yang
rendah, sehingga energi angin yang tersedia lebih rendah.