PEMBUKAAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Keluarga mahasiswa PENS yang selanjutnya disebut KM PENS ialah sistem yang
menaungi seluruh aktivitas kemahasiswaan dalam lingkup institusi pendidikan PENS.
Pasal 2
KM PENS didirikan di kampus PENS pada tanggal 9 Maret 2016 untuk waktu yang
tidak ditentukan.
Pasal 4
Pasal 5
KM PENS diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa PENS.
Pasal 6
Pasal 7
BAB II
KEKUASAAN EKSEKUTIF
Pasal 8
Pasal 9
Badan Eksekutif Mahasiswa
1. Badan Eksekutif Mahasiswa PENS yang selanjutnya disebut BEM PENS ialah
organisasi mahasiswa pemerintahan yang menjalankan fungsi eksekutif tertinggi dalam
KM PENS.
2. BEM PENS dipimpin oleh seorang presiden dibantu oleh perangkat organisasi lainya
yang dianggap perlu.
3. BEM PENS bersifat instruktif terhadap HMJ dan BSH.
Pasal 9A
Pasal 9B
1. Himpunan Mahasiswa Jurusan yang selanjutnya disebut HMJ ialah ormawa yang
menaungi aktifitas kemahasiswaan ditingkat jurusan.
2. HMJ dipimpin oleh seorang ketua dibantu oleh perangkat organisasi lainya yang
dianggap perlu.
3. HMJ merupakan ormawa yang bergerak dalam ranah keprofesian dan sosial
masyarakat.
Pasal 10A
Pasal 10B
Pasal 11
Badan Semi Himpunan
1. Badan Semi Himpunan yang selanjutnya disebut BSH ialah ormawa yang menaungi
aktivitas kemahasiswaan untuk membentuk suatu Himpunan Mahasiswa Jurusan.
2. HMJ dipimpin oleh seorang ketua dibantu oleh perangkat organisasi lainya yang
dianggap perlu.
3. BSH merupakan ormawa yang bergerak dalam ranah keprofesian dan sosial masyarakat
dengan koordinasi HMJ yang menaungi.
Pasal 11A
Pasal 11B
BAB III
KEKUASAAN LEGISLATIF
Pasal 12
1. Kekuasaan Legislatif terdiri dari Dewan Perwakilan Mahasiswa PENS dan Senat
Mahasiswa Jurusan.
2. Legislatif Mahasiswa wajib menjunjung tinggi Konstitusi Dasar KM PENS dan Haluan
Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa PENS.
Pasal 13
Dewan Perwakilan Mahasiswa
1. Dewan Perwakilan Mahasiswa PENS yang selanjutnya disebut DPM PENS organisasi
mahasiswa pemerintahan yang menjalankan fungsi legislatif tertinggi dalam KM
PENS.
2. DPM PENS dipimpin oleh seorang Ketua dibantu oleh perangkat organisasi lainya
yang dianggap perlu.
3. DPM PENS bersifat koordinatif terhadap Senat Himpunan.
Pasal 13A
Pasal 13B
Pasal 14
Senat Mahasiswa Jurusan
Pasal 14B
BAB IV
KEKUASAAN YUDIKATIF
Pasal 15
Dewan Konstitusi Mahasiswa
1. Dewan Konstitusi Mahasiswa PENS yang selanjutnya disebut DKM PENS ialah
organisasi mahasiswa pemerintahan yang menjalankan fungsi yudikatif di dalam KM
PENS.
2. DKM PENS adalah satu-satunya lembaga yang dapat menafsirkan Undang-Undang
Dasar KM PENS, menguji peraturan perundang-undangan KM PENS terhadap
Undang-Undang Dasar KM PENS, dan menyelesaikan sengketa Pemilihan
3. DKM PENS dipimpin oleh seorang Ketua dibantu oleh perangkat organisasi lainya
yang dianggap perlu.
Pasal 15A
Pasal 15B
Tugas dan Kewajiban DKM:
1. Melakukan uji materi terhadap undang-undang, hasil pemilu dan aturan yang dianggap
bertentangan dengan UUD PENS.
2. Memberikan fatwa atas laporan KPU PENS.
3. Meyelesaikan konflik antar organisasi mahasiswa yang terjadi di dalam KM PENS.
BAB V
LEMBAGA MINAT BAKAT
Pasal 16
1. Lembaga Minat Bakat yang selanjutnya disebut LMB adalah suatu lembaga yang
menaungi tiap UKM dan komunitas dibidang penalaran, minat, bakat, dan kegemaran
di lingkungan PENS
2. LMB PENS terdiri dari seorang ketua sebagai pimpinan dan departemen yang dianggap
perlu.
3. LMB PENS wajib menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan yang berlaku di
KM PENS dalam setiap aktivitasnya.
Pasal 16A
Pasal 16A
Pasal 17
Unit Kegiatan Mahasiswa
1. Unit Kegiatan Mahasiswa yang selanjutnya disebut UKM adalah unit mahasiswa yang
mewadahi aktivitas kemahasiswaan PENS dalam bidang penalaran minat, bakat, dan
kegemaran.
2. UKM PENS terdiri dari seorang ketua, wakil ketua, Sekretaris, Bendahara dan anggota.
Pasal 17A
Hak dan Wewenang UKM:
1. Berkoordinasi dengan ormawa lain dalam hal Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa
dan keselarasan program kerja yang akan dilaksanakan UKM dan komunitas di
lingkungan PENS.
2. Mengatur rumah tangganya sendiri dengan berkoordinasi dengan LMB.
3. Berkoordinasi dengan organisasi pemerintahan dan non pemerintahan lainnya.
Pasal 17A
Pasal 18
Komunitas
Pasal 19
Pasal 20
Lembaga Swadaya Mahasiswa
1. Lembaga Swadaya Mahasiswa yang selanjutnya disebut LSM adalah suatu lembaga
yang didirikan secara sukarela oleh seorang mahasiswa atau sekelompok mahasiswa
berdasarkan kesamaan pandangan.
2. LSM PENS merupakan lembaga non pemerintahan yang tidak terikat dengan lembaga
lainya dengan tujuan melakukan usaha menyejahterakan mahasiswa.
3. LSM PENS wajib menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan yang berlaku di
KM PENS dalam setiap aktivitasnya.
4. Keanggotaan LSM PENS dipilih melalui mekanisme musyawarah internal.
5. LSM PENS mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangga sendiri.
Pasal 21
Badan Semi Otonom
1. Badan Semi Otonom yang selanjutnya disebut BSO adalah suatu lembaga yang
didirikan untuk membantu kinerja lembaga lainnya.
2. BSO merupakan lembaga non pemerintahan yang terikat dengan lembaga induknya
sehingga memiliki tujuan yang berkaitan.
3. BSO wajib menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan yang berlaku di KM
PENS dalam setiap aktivitasnya.
4. Hak dan kewajiban BSO diatur oleh lembaga yang menaungi.
BAB VI
TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
Pasal 22
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 23
Anggota
Pasal 24
Anggota KM PENS gugur status keanggotaaanya apabila yang bersangkutan kehilangan status
kemahasiswaannya.
BAB VIII
FORUM MAHASISWA
Pasal 26
Pasal 26A
Kongres Tertinggi Mahasiswa yang selanjutnya disebut KTM PENS adalah forum tertinggi
mahasiswa KM PENS.
Pasal 26B
Kongres Mahasiswa yang selanjutnya disebut KOMA PENS adalah forum Mahasiswa KM
PENS sebagai wadah penjaringan dan komunikasi aspirasi bagi semua potensi KM PENS
untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan yang dapat berupa UndangUndang
dalam lingkup Ormawa KM PENS.
Pasal 26C
Forum Presidium KM PENS adalah forum yang dilakukan para pimpinan dari setiap ormawa
KM PENS baik pemerintahan maupun non pemerintahan untuk melakukan koordinasi
BAB IX
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 27
BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 28
Pembubaran KM PENS
Hal pembubaran KM PENS ditetapkan melalui KTM PENS setelah didahului referendum
yang diselenggarakan oleh DPM PENS.
Pasal 29
Amandemen
Pasal 30
Eksternal KM PENS
Segala bentuk kegiatan organisasi ekstra kampus dan partai politik dilarang dalam lingkup KM
PENS.
BAB XI
ATURAN PERALIHAN
Pasal 31
Sesudah KTM PENS berakhir, KM PENS wajib mengatur dan menyelenggarakan segala hal
yang ditetapkan dalam KTM PENS.
Pasal 32
Segala peraturan perundang-undangan yang ada, masih tetap berlaku selama belum diadakan
yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.
BAB XII
PEMILIHAN UMUM
Pasal 33
Asas
Prinsip dasar yang harus ditetapkan dan dipegang teguh dalam pelaksanaan pemilihan umum
ialah :
1. Langsung artinya setiap pemilih yang memenuhi kreteria menggunakan haknya secara
langsung tidak diwakilkan.
2. Umum artinya proses pemilihan dapat diikuti secara umum oleh mahasiswa aktif
PENS.
3. Bebas artinya pemilih bebas menentukan pilihan sesuai haknya tanpa mendapat
tekanan.
4. Rahasia artinya dalam menggunakan haknya setiap pemilih dijamin kerahasiaanya.
5. Jujur artinya dilakukan sesuai dengan kebenaran dan hati nurani.
6. Adil artinya berpihak pada kebenaran dan aturan yang berlaku.
7. Transparan artinya proses dan hasilnya dapat diketahui oleh semua pihak.
8. Rasional artinya proses dan hasil pemilihan umum dapat diterima oleh akal sehat.
9. Edukatif artinya pemilihan umum dapat memberikan pendidikan politik bagi
mahasiswa PENS.
Pasal 34
Sifat
1. Pemilihan anggota DPM PENS dan presiden BEM PENS bersifat serentak dilingkup
PENS.
2. Pemilihan dan pembentukkan badan kelengkapan pada lingkup ORMAWA yang lain
diserahkan pada lembaga yang bersangkutan.
Pasal 35
Hak Memilih
1. Anggota KM PENS memiliki hak untuk memilih dalam proses pemilihan umum.
2. Pemilih berhak menggunakan haknya dalam proses pemilihan umum anggota DPM
PENS dan presiden BEM PENS.
Pasal 36
Hak Dipilih
1. Anggota KM PENS yang memenuhi kriteria, memiliki hak untuk dipilih dan menjadi
calon anggota DPM PENS dan Calon Presiden BEM PENS.
2. Kriteria calon anggota DPM PENS dan calon Presiden BEM PENS diatur dalam
undang-undang.
Pasal 37
Pelaksanaan Pemilihan Umum
BAB XIII
MEMORANDUM
Pasal 38
Memorandum merupakan hak legislatif untuk meminta keterangan kepada pihak eksekutif.
Pasal 39
Mekanisme jatuhnya memorandum
Dalam memberikan memorandum, DPM PENS harus memenuhi dan memperhatikan urutan
berikut:
1. Memorandum I dijatuhkan apabila Presiden BEM PENS diduga menyimpang UUD
KM PENS dan Undang-Undang.
2. Apabila dalam jangka waktu satu bulan tidak ditanggapi atau respon yang diberikan
tidak memenuhi harapan, maka DPM PENS dapat menjatuhkan Memorandum II.
3. Apabila dalam jangka waktu dua minggu setelah memorandum II jatuh, tidak
ditanggapi atau tidak memenuhi harapan, maka DPM PENS dapat memutuskan untuk
menyelenggarakan KTM PENS.
ORGANIGRAM
KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA