Anda di halaman 1dari 4

Infeksi nifas post partum dari 50% adalah streptococcus

anaerob yang sebenarnya tidak


I. Infeksi Nifas patogen sebagai penghuni normal jalan
lahir. Kuinan-kuman yang sering
1. Pengertian Nifas menyebabkan infeksi antara lain adalah
:
a. Nifas atau puerperium adalah
periode waktu atau masa 1) Streptococcus haemoliticus
dimana organ-organ reproduksi anaerobic
kembali kepada keadaan tidak
hamil. Masa ini membutuhkan Masuknya secara eksogen dan
waktu sekitar enam minggu menyebabkan infeksi berat.
(Fairer, Helen, 2001:225) Infeksi ini biasanya eksogen
b. Masa nifas (puerperium) dimulai (ditularkan dari penderita lain,
setelah kelahiran plasenta dan alat-alat yang tidak suci hama,
berakhir ketika alat-alat kandungan tangan penolong, infeksi
kembali seperti keadaan sebelum tenggorokan orang lain).
hamil. Masa nifas berlangsung
selama kira-kira enam minggu 2) Staphylococcus aureus
(Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Ne'bnatal, Masuknya secara eksogen,
2001:122) infeksinya sedang, banyak
c. Masa nifas atau masa puerperium ditemukan sebagai penyebab
mulai setelah partus selesai dan infeksi di rumah sakit dan dalam
berakhir setelah kira-kira enam tenggorokan orang-orang yang
minggu (Wiknjosastro, Hanifa, nampaknya sehat. Kuman ini
1999: 237) biasanya menyebabkan infeksi
d. Masa nifas (puerperium) adalah terbatas, walaupun kadang-
masa pulih kembali, mulai dari kadang menjadi sebab infeksi
persalinan selesai sampai alat-alat umum.
kandungan kembali seperti pra-
hamil, lama masa nifas ini yaitu 6-
3) Escherichia Coli
8 minggu (Mochtar, Rustam,
1998:115)
e. Infeksi nifas adalah infeksi pada Sering berasal dari kandung kemih
dan melalui traktus genetalis dan rektum, menyebabkan infeksi
setelah persalinan. Suhu 38 C terbatas pada perineum, vulva,
atau lebih yang terjadi antara dan endometriurn. Kuman ini
hari ke 2-10 postpartum dan merupakan sebab penting dari
diukur peroral sedikitnya empat kali infeksi traktus urinarius
sehari
4) Clostridium Welchii
II. Penyebab dan Cara Terjadinya Infeksi Nifas
a. Penyebab infeksi nifas Kuman ini bersifat anaerob,
jarang ditemukan akan tetapi
Bermacam-macam jalan sangat berbahaya. Infeksi ini lebih
kuman masuk ke dalam alat sering terjadi pada abortus
kandungan seperti eksogen (kuman kriminalis dan partus yang
datang dari luar), autogen (kuman ditolong oleh dukun dari luar
masuk dari tempat lain dalam tubuh) rumah sakit.
dan endogen (dari jalan lahir sendiri).
Penyebab yang terbanyak dan lebih b. Cara terjadinya infeksi nifas
Infeksi dapat terjadi sebagai berikut: traumatik, kurang baiknya proses
pencegahan infeksi dan manipulasi
1) Tangan pemeriksa atau penolong yang berlebihan.
yang tertutup sarung tangan pada c. Tindakan obstetrik operatif baik
pemeriksaan dalam atau operasi pervaginam maupun perabdominam.
membawa bakteri yang sudah d. Tertinggalnya sisa plasenta, selaput
ada dalam vagina ke dalam ketuban dan bekuan darah dalam
uterus. Kemungkinan lain ialah rongga rahim.
bahwa sarung tangan atau alat- e. Episiotomi atau laserasi.
alat yang dimasukkan ke dalam
jalan lahir tidak sepenuhnya bebas IV. Gambaran Klinis Infeksi Nifas
dari kuman-kuman.
2) Droplet infection. Sarung tangan a. Infeksi pada perineum, vulva, vagina
atau alat-alat terkena kontaminasi dan serviks
bakteri yang berasal dari hidung
atau tenggorokan dokter atau
Gejalanya berupa rasa nyeri
petugas kesehatan lainnya. Oleh
serta panas pada tempat infeksi dan
karena itu, hidung dan mulut
kadang-kadang perih bila kencing. Bila
petugas yang bekerja di kamar
getah radang bisa keluar, biasanya
bersalin harus ditutup dengan
keadaannya tidak berat, suhu sekitar
masker dan penderita infeksi
38C dan nadi di bawah 100 per
saluran pernafasan dilarang
menit. Bila luka terinfeksi tertutup
memasuki kamar bersalin.
oleh jahitan dan getah radang tidak
3) Dalam rumah sakit terlalu banyak
dapat keluar, demam bisa naik sampai
kuman-kuman patogen, berasal
39 - 40C dengan kadang-kadang
dari penderita-penderita dengan
disertai menggigil.
berbagai jenis infeksi. Kuman-
kuman ini bisa dibawa oleh aliran b. Endometritis
udara kemana-mana termasuk Kadang-kadang lokia tertahan
kain-kain, alat-alat yang suci oleh darah, sisa-sisa plasenta dan
hama, dan yang digunakan untuk selaput ketuban. Keadaan ini
merawat wanita dalam persalinan dinamakan lokiametra dan dapat
atau pada waktu nifas. menyebabkan kenaikan suhu. Uterus
4) Koitus pada akhir kehamilan pada endometritis agak membesar,
tidak merupakan sebab infeksi serta nyeri pada perabaan dan lembek.
penting, kecuali apabila Pada endometritis yang tidak
mengakibatkan pecahnya meluas, penderita merasa kurang
ketuban. sehat dan nyeri perut pada hari-hari
pertama. Mulai hari ke-3 suhu
III. Faktor Predisposisi Infeksi Nifas meningkat, nadi menjadi cepat, akan
tetapi dalam beberapa hari suhu dan
a. Semua keadaan yang menurunkan nadi menurun dan dalam kurang lebih
daya tahan penderita seperti satu minggu keadaan sudah normal
perdarahan banyak, diabetes, kembali.
preeklamsi, malnutrisi, anemia. Lokia pada endometritis,
Kelelahan juga infeksi lain yaitu biasanya bertambah dan kadang-
pneumonia, penyakit jantung dan kadang berbau. Hal ini tidak boleh
sebagainya. dianggap infeksinya berat. Malahan
b. Proses persalinan bermasalah seperti infeksi berat kadang-kadang disertai
partus lama/macet terutama dengan oleh lokia yang sedikit dan tidak
ketuban pecah lama, berbau. c.
korioamnionitis, persalinan
c. Septicemia dan piemia biasanya terkumpul dalam kavum
Kedua-duanya merupakan douglas harus dikeluarkan dengan
infeksi berat namun gejala-gejala kolpotomia posterior untuk mencegah
septicemia lebih mendadak dari keluarnya melalui rektum atau
piemia. Pada septicemia, dari kandung kencing.
permulaan penderita sudah sakit dan Peritonitis umum disebabkan
lemah. Sampai tiga hari postpartum oleh kuman yang sangat patogen dan
suhu meningkat dengan cepat, merupakan penyakit berat. Suhu
biasanya disertai menggigil. meningkat menjadi tinggi, nadi cepat
Selanjutnya, suhu berkisar antara 39 - dan kecil, perut kembung dan nyeri,
40C, keadaan umum cepat ada defense musculaire. Muka
memburuk, nadi menjadi cepat (140 - penderita, yang mula-mula kemerah-
160 kali/menit atau lebih). Penderita merahan, menjadi pucat, mata
meninggal dalam enam sampai tujuh cekung, kulit muka dingin; terdapat
hari postpartum. Jika ia hidup terus, apa yang dinamakan facies
gejala-gejala menjadi seperti piemia. hippocratica. Mortalitas peritonitis
Pada piemia, penderita tidak umum tinggi.
lama postpartum sudah merasa sakit, e. Sellulitis pelvika (Parametritis)
perut nyeri, dan suhu agak meningkat. Sellulitis pelvika ringan dapat
Akan tetapi gejala-gejala infeksi menyebabkan suhu yang meninggi
umum dengan suhu tinggi serta dalam nifas. Bila suhu tinggi menetap
menggigil terjadi setelah kuman- lebih dari satu minggu disertai
kuman dengan embolus memasuki dengan rasa nyeri di kiri atau kanan
peredaran darah umum. Suatu ciri dan nyeri pada pemeriksaan dalam,
khusus pada piemia ialah berulang- hal ini patut dicurigai terhadap
ulang suhu meningkat dengan kemungkinan sellulitis pelvika.
cepat disertai menggigil, kemudian Pada perkembangan
diikuti oleh turunnya suhu. Ini peradangan lebih lanjut gejala-gejala
terjadi pada saat dilepaskannya sellulitis pelvika menjadi lebih jelas.
embolus dari tromboflebitis pelvika. Pada pemeriksaan dalam dapat diraba
Lambat laun timbul gejala abses pada tahanan padat dan nyeri di sebelah
paru-paru, pneumonia dan pleuritis. uterus dan tahanan ini yang
Embolus dapat pula menyebabkan berhubungan erat dengan tulang
abses-abses di beberapa tempat lain. panggul, dapat meluas ke berbagai
d. Peritonitis jurusan. Di tengah-tengah jaringan
Peritonitis nifas bisa terjadi yang meradang itu bisa tumbuh abses.
karena meluasnya endometritis, tetapi Dalam hal ini, suhu yang mula-mula
dapat juga ditemukan bersama- tinggi secara menetap menjadi naik-
sama dengan salpingo-ooforitis dan turun disertai dengan menggigil.
sellulitis pelvika. Selanjutnya, ada Penderita tampak sakit, nadi cepat,
kemungkinan bahwa abses pada dan perut nyeri. Dalam dua pentiga
sellulitis pelvika mengeluarkan kasus tidak terjadi pembentukan
nanahnya ke rongga peritoneum dan abses, dan suhu menurun dalam
menyebabkan peritonitis. beberapa minggu. Tumor di sebelah
Peritonitis, yang tidak uterus mengecil sedikit demi sedikit,
menjadi peritonitis umum, terbatas dan akhirnya terdapat parametrium
pada daerah pelvis. Gejala- yang kaku.
gejalanya tidak seberapa berat Jika terjadi abses, nanah harus
seperti pada peritonitis umum. dikeluarkan karena selalu ada bahaya
Penderita demam, perut bawah nyeri, bahwa abses mencari jalan ke rongga
tetapi keadaan umum tetap baik. Pada perut yang menyebabkan peritonitis,
pelvioperitonitis bisa terdapat ke rektum, atau ke kandung kencing.
pertumbuhan abses. Nanah yang
f. Salpingitis dan ooforitis 4) Mencegah terjadinya perdarahan
banyak, bila terjadi darah yang
Gejala salpingitis dan ooforitis hilang harus segera diganti dengan
tidak dapat dipisahkan dari pelvio tranfusi darah.
peritonitis.
5) Semua petugas dalam kamar
V. Pencegahan Infeksi Nifas bersalin harus menutup hidung
dan mulut dengan masker; yang
a. Masa kehamilan menderita infeksi pernafasan
tidak diperbolehkan masuk ke
kamar bersalin.
1) Mengurangi atau mencegah
faktor-faktor predisposisi seperti
anemia, malnutrisi dan 6) Alat-alat dan kain-kain yang
kelemahan serta mengobati dipakai dalam persalinan harus
penyakit-penyakit yang diderita suci hama.
ibu.
7) Hindari pemeriksaan dalam
2) Pemeriksaan dalam jangan berulang-ulang, lakukan bila ada
dilakukan kalau tidak ada indikasi dengan sterilisasi yang
indikasi yang perlu. baik, apalagi bila ketuban telah
pecah.
3) Koitus pada hamil tua
hendaknya dihindari atau c. Selama nifas
dikurangi dan dilakukan hati-
hati karena dapat menyebabkan 1) Luka-luka dirawat dengan baik
pecahnya ketuban. Kalau ini jangan sampai kena infeksi,
terjadi infeksi akan mudah masuk begitu pula alat-alat dan pakaian
dalam jalan lahir. serta kain yang berhubungan
dengan alat kandungan harus
b. Selama persalinan steril.

Usaha-usaha pencegahan terdiri 2) Penderita dengan infeksi nifas


atas membatasi sebanyak mungkin sebaiknya diisolasi dalam
masuknya kuman-kuman dalam jalan ruangan khusus, tidak bercampur
lahir : dengan ibu sehat.

1) Hindari partus terlalu lama dan 3) Pengunjung-pengunjung dari


ketuban pecah lama/menjaga luar hendaknya pada hari-hari
supaya persalinan tidak berlarut- pertama dibatasi sedapat
larut. mungkin.

2) Menyelesaikan persalinan dengan


trauma sedikit mungkin.

3) Perlukaan-perlukaan jalan lahir


karena tindakan baik
pervaginam maupun
perabdominam dibersihkan,
dijahit sebaik-baiknya dan
menjaga sterilitas.

Anda mungkin juga menyukai