GEOSTRATEGIS INDONESIA
SUKMAWATI 201601074
KARTIKA ULANDARI S 201601066
YUSRIANI 201601057
1|Page
KATA PENGANTAR
Penyusun
Kelompok 8
2|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................4
A. Latar belakang...................................................................4
B. Rumusan masalah..............................................................4
C. Tujuan................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................5
A. Pengertian geostrategis Indonesia......6
B. Sifat-sifat geostrategis Indonesia...7
C. Ketahanan nasional....9
D. Konsepsi ketahanan nasional.....10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................18
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang Masalah
Reformasi di bidang hukum dan politik telah banyak
dilakukan, namun kenyataannya tidak membawa perubahan yang
berarti dalam kehidupan rakyat, terutama menyangkut kesejahteraan,
baik lahir maupun batin. Dalam perkembangan kehidupan kenegaraan,
nampak arah prinsip konstitusionalisme dan demokrasi sangat
dominan.
Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan
dikembangkan di seluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam
istilah atau nama. Matakuliah tersebut sering disebut sebagai civic
education, citizenship education, dan bahkan ada yang menyebut
sebagai democracy education. Matakuliah ini memiliki peran yang
strategis dalam mempersiapkan warga negara yang cerdas,
bertanggung jawab dan berkeadaban. Berdasarkan rumusan Civic
International (1995), disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting
untuk pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan pengembangan
dan pemeliharaan pemerintahan demokrasi (Mansoer, 2005).
Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut
Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.43/DIKTI/KEP/2006 salah
satu yang menjadi substansi kajiannya adalah Geostrategi Indonesia.
Di mana Pancasila merupakan dasar filosofi geostrategi Indonesia.
4|Page
A. Rumusan Masalah
B,Tujuan
5|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Geostrategi
6|Page
mendukung integritas, identitas, kelangsungan hidup dan negara serta
perjuangan mencapai tujuan nasional di antaranya mencakup bidang
ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan negara.
Di dalam imlplementasi geostrategi ini, Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK), terutama Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK), memiliki peranan yang sangat krusial. Mengingat bahwa
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan
lebih dari 17.000 pulau, maka tidak dapat disanggah lagi bahwa
kebutuhan akan komunikasi dan informasi sangatlah penting. TIK
berperan dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk melakukan
komunikasi dan bertukar informasi yang dapat mencakup seluruh
pulau-pulau yang ada di Indonesia. Bayangkan saja semisal Indonesia
tidak memiliki Teknologi Komunikasi yang memadai, jika suatu saat
di suatu pulau atau daerah terjadi bencana dan daerah tersebut tidak
bisa menghubungi daerah lain karena keterbatasan teknologi yang kita
miliki, tentu saja hal tersebut akan mencoreng ketahanan nasional
yang dimiliki oleh Indonesia. Sebagai contoh yang belum lama terjadi
yaitu ketika terjadi tsunami di kepulauan Mentawai, dimana informasi
bencana tersebut baru tersebar setelah beberapa hari. Padahal selama
beberapa hari tersebut saudara-saudara kita di sana banyak yang
menderita dan membutuhkan bantuan.
Selain itu TIK yang memadai, harus memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi bukan hanya di darat saja tetapi juga di laut, mengingat
bahwa sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan. Didalam
upaya menjaga pertahanan dan keamanan perairan Indonesia, TIK
akan membantu memperlancar komunikasi dan koordinasi antar kapal.
7|Page
Dengan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat
mencakup pulau-pulau dan perairan di seluruh Indonesia, maka
diharapkan TIK ini akan mendukung kesatuan seluruh wilayah negara
Indonesia.Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara
dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujnas
(pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik).
1.Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan
dalam pembukaan dan UUD 1945.
2. Ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi
bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan
Pembukaan dan UUD 1945.
3. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan
Nasional.
Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional.
4.Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan
mengatasi segala AGHT baik yang datang dari luar maupun dari
dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta
perjuangan mengejar tujuan nasional.
5.Menggunakan kerangka pikir Pancasila yang komprehensif-integral,
dalam IPTEK dikenal dengan pemikiran kesisteman. Sedangkan sub
sistemnya berupa aspek kekuatan alamiah dan aspek kekuatan sosial.
8|Page
6. Dalam pengaturan dan penyelenggaraan negara (kehidupan
nasional) masalah keamanan dan kesejahteraan ibarat sebagai sebuah
koin. Satu sisi merupakan gambaran kesejahteraan, sisi yang lain
adalah gambaran keamanan.
7.Ketahanan Nasional merupakan integrasi dari ketahanan masing-
masing aspek kehidupan sosial.
9|Page
Dalam hubungan dengan realisasi pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara, maka filsafat Pancasila merupakan esensi
dari staatsfundamentalnorm atau pokok kaidah negara yang
fundamental. Konsekuensinya Pancasila merupakan suatu pangkal
tolak derivasi duari seluruh peraturan perunfang-undangan di
Indonesia, termasuk hukum dasar dan selurh system hokum positif
lainnya (Kaelan, 2004). Sementara itu dalam hubungannya dengan
ketahanan nasional, dalam konsepsi dan seluruh pelaksanaannya harus
memiliki landasan yuridis yang jelas. Atas dasar pengertian inilah
maka landasan konstitusional atau landasan yuridis ketahanan
nasional Indonesia adalah UUD 1945, yang bersumber pada dasar
falsafah Pancasila.
10 | P a g e
Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan
ketahanan adalah suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan
negara dapat bertahan, kuat menghadapi ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan. Tantangan adalah merupakan suatu usaha
yang bersifat menggugah kemampuan, adapun ancaman adalah suatu
usaha untuk mengubah atau merombak kebijaksanaan atau keadaan
secara konsepsional dari sudut kriminal maupun politis. Adapun
hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau bertujuan
melemahkan yang bersifat konseptual yang berasal dari dalam sendiri.
Apabila hal hal tersebut berasal dari luar maka dapat disebut sebagai
kategori gangguan.
11 | P a g e
Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat integrative
mewujudkan suatu kewibawaan nasional serta memiliki deterrent
effect, yang harus diperhitungkan pihak lain.
d. Berubah menurut waktu
Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya tidak bersifat tetap,
melainkan sangat dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkat atau
bahkan dapat juga menurun, dan hal ini sangat tergantung kepada
situasi dan kondisi.
Konsepsi ketahanan nasional tidak memandang aspek-aspek
alamiah dan kemasyarakatan secara terpisah-pisah melainkan
meninjaunya secara korelatif, di mana aspek yang satu senantiasa
berhubungan erat dengan lainnya, sedangkan keseluruhannya
merupakan suatu konfigurasi yang menimbulkan daya tahan nasional.
12 | P a g e
strategi untuk memertahankan kelangsungan hidup negara Indonesia.
Bagi bangsa dan negara Indonesia bahaya yang mengancam dapat
berupa subversi dan infiltrasi terhadap semua bidang kehidupan
masyarakat, serta adanya kelemahan-kelemahan yang inheren denga
suatu masyarakat majemuk yang sedang membangun, maka strategi
yang dipilih adalah strategi untuk mempertahankan kelangsungan
hidup bangsa dan negara Indonesia, maka cara yang dipilih adalah
dengan memantapkan ketahanan nasional. Strategi ini ditentukan
berdasarkan pengalaman sendiri, yang kemudian diolah dan
disistematisir hingga menjadi doktrin. Demikianlah maka ketahanan
suatu bangsa adalah merupakan suatu persoalan universal, sedang cara
dan strategi yang ditentukan berbeda-beda. Terdapat berbagai istilah
misalnya strategy of interdependence, strategy of limited war,
sedangkan bagi bangsa Indonesia dikembangkan konsepsi strategi
ketahanan nasional (Suradinata, 2005: 50).
13 | P a g e
kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan
nasional dan merupakan nilai intrinsik yang ada padanya.
Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat
dicapai dengan menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak
mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan prioritas pada
keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu,
keduanya harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun sebab
keduanya merupakan salah satu parameter tingkat ketahanan nasional
sebuah bangsa dan negara.
2. Asas Komprehensif Intergral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan
bangsa secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan
persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap
aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu
(komprehensif integral)
3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek
kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Disamping itu, sistem
kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan
sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik
yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap
mawas kedalam dan ke luar.
Mawas kedalam: mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan
hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan
14 | P a g e
nilainilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas
derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak
berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau
nasionalisme sempit (chauvinisme).
Mawas ke luar: mawas ke luar bertujuan untuk dapat
mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi
dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan
adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia
internasional. Untuk menjamin kepentingan nasional, kehidupan
nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar
memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya
tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan
dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
4. Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,
kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini
diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi
dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang
menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling
menghancurkan.
BAB III
15 | P a g e
PENUTUP
A,Kesimpulan
16 | P a g e
kehidupan berbangsa dan bernegara, diantaranya aspek ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan dan keamanan
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi
pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi
dan selaras dalam selurh aspek kehidupan secara utuh dan menyelurh
serta terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan wawasan
nusantara. Konsepsi ini merupakan pedoman untuk meningkatkan
keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan
dan keamanan.
B.Saran
17 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
18 | P a g e