Jurnal III Athanasius Aditya Nugraha PDF
Jurnal III Athanasius Aditya Nugraha PDF
SELATAN
Athanasius Aditya Nugraha*, Unhan, nathanasius@yahoo.com
Abstrak - Dalam beberapa tahun terakhir kita bisa mengamati bahwa aktivitas China di
Laut China Selatan telah bertambah, baik dari segi frekuensi maupun keagresifan. Kita bisa
mengambil asumsi bahwa China sadar bahwa peristiwa-peristiwa tersebut mendapat perhatian
dunia dan akan sangat ceroboh apabila tidak dijalankan bersaman dengan manuver politik.
Tujuan paper ini adalah mencari tahu apa yang menjadi motivasi di balik tindakan-tindakan
tersebut dan langkah politik apa saja yang dilakukan China untuk menguasai Laut China
Selatan.
Abstract - Over the past few years we have observed that Chinas activities in South China
Sea region have increased, both in frequency and intansity. It is safe to assume that China
is aware that incidents have garnered worldwide attention and are therefore reckless unless
implemented in tandem with political manouvering. The purpose of this paper to examine
exactly what motivates such activities and the political measures undertaken by China to
achieve control in the South China Sea.
antara lain, beberapa pulau kecil yang tersebar Vietnam 0.6 6.0 180,000 30
luas. Dua kelompok pulau yang banyak TOTAL 7.5 (est.) 145.5 1,367,000 2323
diperebutkan adalah kepulauan Spratly dan Sumber: http://www.southchinasea.org/scs
Paracel. Tetapi apabila kita lihat, sebenarnya intro-t1.html
nilai ekonomis dua kepulauan tersebut,
Ditemukannya cadangan-cadangan
dalam konteks sumber daya alam yang ada di
minyak di negara-negara tersebut
daratannya, tidak begitu signifikan. Fitur-fitur
menimbulkan spekulasi bahwa kepulauan
fisik utama dari pulau-pulau tersebut adalah
Spratly dan Paracel merupakan daerah kaya
batuan, terumbu karang, pasir dan beberapa
minyak yang be;um dieksplorasi. Cadangan
lainnya yang berada di bawah laut dan
minyak potensial di kepulauan Spratly dan
tanahnya tidak sesuai untuk bercocok tanam
Paracel diperkirakan sampai 105 milyar
dan dalam sejarahnya pulau-pulau tersebut
barrel dan di seluruh Laut China Selatan
juga tidak mampu menyokong kehidupan dan
sebanyak 213 milyar barrel [4]. Meskipun
aktivitas manusia [2].
bukti keberadaan cadangan tersebut belum
Namun, pada tahun 1968 ditemukan
begitu kuat, perkiraan China yang optimis
cadangan minyak bumi yang menaikkan
ini menimbulkan ketertarikan besar terhadap
nilai Laut China Selatan secara dramatis
wilayah ini.
[3]. Cadangan minyak di laut China Selatan
Sumber daya hidro karbon Laut China
diperkirakan sebesar 7,5 barrel dan saat
Selatan yang sering dilupakan adalah gas
ini produksi minyak bumi mencapai 1,3 juta
alam. Bahkan gas alam diperkirakan sebagai
barrel per hari, yang setengahnya adalah
sumber daya hidrokarbon yang jumlahnya
hasil produksi Malaysia. Produksi minyak
paling banyak. Menurut estimasi Survei
pulau di Laut China Selatan [10]. Salah satu masalah penting adalah garis
Klaim China terhadap wilayah ini adalah demarkasi. Garis tersebut tidak kontinyu dan
bahwa garis perbatasan tersebut dibuat tidak ada peta yang bisa menunjukkan seperti
berdasarkan proses sejarah yang lama dan apa bentuknya apabila dibuat menyambung.
memperkokoh kedaulatan China terhadap Karena tidak pernah ada penjelasan dari
pulau-pulau di Laut China Selatan beserta pihak China, maka tidak ada yang tahu arti
perairan sekitarnya. Pada bulan Oktober dan tujuan sebenarya pembuatan garis
1947 pemerintah Kuomintang pertama kali tersebut dalam konteks strategi. Beberapa ahli
menggambarkan garis sebelas dash yang mengatakan bahwa 9 dash line ini tidak bisa
menunjukkan klaim wilayah tersebut. Setelah disahkan sebagai perbatasan teritorial karena
Partai Komunis China menguasai daratan tidak sesuai dengan hukum internasional
China dan membentuk Peoples Republic of yang mengatakan bahwa perbatasan teritorial
China pada tahun 1949, garis tersebut diubah harus stabil dan terdefinisi dengan baik. Garis
menjadi garis sembilan dash. tersebut tidak stabil kerena dengan mudah
China berargumen bahwa Vietnam, bisa berubah dari sebelas menjadi sembilan
Malaysia dan Filipina bahkan tidak garis tanpa alasan jelas dan tidak terdefinisi
60 Universitas Pertahanan Indonesia
dengan baik karena tidak memiliki koordinat kedaulatan harus dilakukan secara terus
geografis spesifik dan tidak menjelaskan terang sehingga aktivitas rahasia tidak dapat
bentuknya apabila semua garis tersebut diberlakukan sebagai dasar untuk hak historis
dihubungkan [12]. [13].
Menurut hukum internasional, perairan
ANALISA
dapat disahkan sebagai perairan historis
Dari pembahasan di atas bisa dilihat
apabila memenuhi paling tidak dua
bahwa kepentingan China di wilayah Laut
persyaratan di berikut:
China Selatan sangatlah banyak mulai dari
1. Di dalam daerah yang bersangkutan,
kepentingan ekonomi sampai kemampuan
negara harus benar-benar menerapkan
proyeksi kekuatan militer dan penggentar
kedaulatannya secara terus menerus,
nuklir. Namun, usaha-usaha China untuk
secara damai dan dalam jangka
penetapan wilayah kedaulatan dan perluasan
panjang
laut teritorialnya dari dulu memang tidak
2. Diterima secara terbuka, ataupun
disambut dengan baik oleh negara-
secara diam, tanpa perlawanan dari
negara tetangganya yang selain merasa
negara-negara lain, terutama negara
kadaulatannya dilanggar juga memiliki
tetangga yang memiliki kepentingan di
kepentingan di perairan tersebut.
wilayah laut tersebut.
Disamping itu, penetapan wilayah perairan
Ternyata sangatlah sulit bagi China untuk
China secara unilateral bukan hanya tidak
memenuhi persyaratan pertama. Sebabnya
memiliki dasar hukum maupun historis
adalah semua dokumen resmi yang tercetak
yang jelas, tetapi juga melanggar konvensi
sebelum tahun 1909 menyatakan bahwa
hukum kelautan PBB (UNCLOS) yang
ujung paling selatan dari China adalah distrik
ditandatanganinya pada tahun 1982.
Nihai di pulau Hainan. Ditambah lagi, peta
Meskipun negara China secara ekonomi
China yang digambar pada abad ke 17 oleh
dan militer kuat, belum berani melakukan
East India Company menyatakan bahwa
pembangunan untuk perluasan dan
daerah China paling ujung mulai di pulau
melakukan aktivitas proyeksi kekuatan secara
Hainan di lintang 180.
frontal. China masih harus, paling tidak untuk
Orang-orang China juga baru menginjakkan
aktivitas perekonomian, mengandalkan
kaki di kepulauan Paracel pada tahun 1909
aksesi jalur laut yang melewati kawasan
ketika kepulauan ini di bawah kekuasaan
ASEAN. Beberapa negara anggota ASEAN
Vietnam dan bukan lahan yang tidak
juga memiliki hubungan diplomatis kuat
berpenghuni. Orang China juga baru tiba di
dengan Amerika Serikat, contohnya perjanjian
kepulauan Spratly pada tahun 1932.
keamanan Filipina dengan AS. Oleh karena
Menyangkut persyaratan ke dua, pihak
itu masih sangat penting bagi China untuk
China menyatakan bahwa garis U ini sudah
mengambil pendekatan diplomatis dan politis
ada sejak lama dan selama itu tidak ada
dalam menghadapi negara-negara ASEAN.
negara yang keberatan. Namun, menurut
hukum internasional, klaim teritorial Penandatanganan DOC:
harus dideklarasikan secara terbuka dan Salah satu langkah politis yang nyata
dipertahankan paling tidak untuk jangka adalah penandatanganan dokumen
waktu yang cukup untuk memungkinkan Declaration of Conduct of Parties in the
adanya protes resmi dari negara lain yang South China Sea (DOC) dimana semua
berkeberatan. Dan, aktivitas pertahanan penendatangan, termasuk China setuju untuk
Universitas Pertahanan Indonesia 61
menjaga stabilitas regional, bekerja sama pengaturan sementara, bukan negosiasi
dan menyelesaikan konflik secara damai. untuk menentukan kedaulatan.
Deklarasi ini juga menyatakan bahwa semua Tidak adanya penyelesaian yang konkrit
pihak harus menahan diri dan tidak melakukan memberi kesempatan pada China untuk
aktivitas yang memperumit keadaan. Tetapi semakin memperkuat kekuasaan dan
tampaknya DOC tidak diindahkan karena menyebarkan pengaruhnya karena harus
banyaknya aktivitas pembangunan yang diakui bahwa China memiliki hard and soft
dilakukan China serta tindakan-tindakan power yang memadai untuk mengambil
yang mengancam perdamaian di kawasan kesempatan itu. Alasan lain mengapa China
seperti pemotongan kabel seismik kapal menuntut negosiasi bilateral adalah apabila
survei Vietnam pada 26 Mei lalu. Pada China menghadapi negara-negara pengklaim
tanggal 4 Maret terjadi hal yang mirip di Reed lain secara individual, kemungkinannya untuk
Bank ketika kapal China mengancam akan menang semakin besar.
menabrak kapal Filipina. Sesuai dengan teori Defensive Realism,
Mengapa baru sakarang kejadian-kejadian bahwa suatu kawasan akan stabil apabila
seperti ini muncul. Salah satu pemicunya DOC kekuatan besar, seperti China, diimbangi
sedang dalam proses Code of Conduct yang dengan kekuatan yang dihasilkan koalisi
mengikat secara hukum. China sepertinya negara-negara yang lebih kecil. Dalam hal
tidak bermaksud untuk melakukan kodifikasi ini adalah ASEAN. China menyadari bahwa
tersebut lantaran apabila menandatangani tidak mungkin melawan ASEAN secara
Code of Conduct akan mengikat mereka dan keseluruhan maka yang dilancarkan adalah
kehilangan kebebasan untuk melancarkan divide and conquer [14]. yaitu menumbangkan
aktivitas-aktivitasnya di Laut China Selatan. negara-negara kecil satu demi satu yang
hanya bisa dilakukan dengan negosiasi
Penyelesaian Konflik
secara bilateral.
Secara resmi, pendekatan China terhadap
Hal yang mendukung kesimpulan tersebut
penyelesaian konflik adalah negosiasi
adalah kegusaran China ketika pada
bilateral yang dalam prakteknya dirasakan
pertemuan ASEAN pada tahun 2010 Menteri
oleh beberapa pihak sedikit janggal. Sebagai
Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton
contoh, perebutan kepulauan Paracel
menyatakan bahwa kebebasan navigasi di
merupakan masalah bilateral antara China dan
Laut China Selatan merupakan kepentingan
Vietnam dan seharusnya diselesaikan secara
Amerika Serikat. China menunjukkan
bilateral. Persengketaan kepulauan Spratly
ketidaknyamanannya dengan keterlibatan
merupakan perebutan wilayah oleh China,
Amerika dalam persoalan Laut China Selatan
Malaysia, Brunei, Filipina dan Vietnam dan
dan mengatakan bahwa penyelesaian
penyelesaiannya harus dengan mekanisme
persengketaan harus dilakukan pihak-
multilateral yang melibatkan semua pihak.
pihak yang bersangkutan tanpa intervensi
Yang menjadi masalah adalah tujuan
luar [15]. Hal ini mungkin saja dikarenakan
dari negosiasi China bukanlah untuk
kekahawatiran China karena menganggap
menyelesaikan masalah kedaulatan karena
bahwa keterlibatan AS akan memperkuat
China menganggap bahwa kedaulatan itu
negara-negara ASEAN.
milik China dan pihak lawan tidak boleh
mengungkit-ungkit soal kedaulatan. Akibatnya KESIMPULAN
tujuan negosiasi China hanya untuk membuat Penguasaan wilayah Laut China Selatan
DAFTAR REFERENSI
[1].http://english.vovnews.vn/Home/
Vietnam-accuses-china-of-violating-marine-
sovereinty/20115/126991.vov
[2].Knut snildal http://www.prio.no/upload/
MCA/Publications/pdf-format/Snildalthesis.
pdf
[3].https://blog.canpan.info/oprf/img/858/prof.
ban laoi_presentation.pdf
[4]. http://www.globalsecurity.org/military/
world/ war/spratly-oil.htm
[5].http://crisisboom.com/2011/07/18/why-
china-wants-south-china-sea/
[6].Ibid.
[7].Ibid.
[8].http://www.chinadaily.com.cn/
opinion/2011-07/ 22/content_12956861.htm
[9].http://www.malaya.com.ph/apr14/news4.
html
[10].http://www.chinadaily.com.cn/
opinion/2011-07/22/content_12956861.htm
[11].http://newsinfo.inquirer.net/inquirer
headlines/nation/view/20110415-331204/PH-
runs-to-UN-to-protest-Chinas-9-dash-line-