Anda di halaman 1dari 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jenis Ternak

Ayam ras petelur merupakan salah satu komoditi peternakan penghasil telur yang dapat
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat terutama kebutuhan gizi protein hewani. Telur merupakan
hasil siklus reproduksi ayam betina atau unggas betina pada umumya dalam proses menghasilkan
keturunan. Ayam tidak mampu memproduksi telur bila tidak diberi pakan sesuai dengan kebutuhannya.
Ayam ras petelur adalah banyak diusahakan oleh masyarakat baik dalam skala kecil yang dikelola oleh
keluarga atau sekelompok masyarakat peternak maupun dalam bentuk industri peternakan dalam skala
usaha yang besar. Ayam ras petelur yang banyak dipelihara oleh peternak adalah ayam ras strain isa
brown dan lohmann brown karena memiliki sifat yang cepat beradaptasi dan tingkat produktivitas yang
tinggi (Fauzan dkk, 2016)

Ayam isa brown adalah strain ayam ras yang diciptakan di Inggris pada 1972. Strain ini diciptakan
untuk memenuhi keunggulan standar yang diinginkan para konsumen yang meliputi faktor-faktor:
produktivitas dan bobot telur tinggi, konversi ransum rendah, daya hidup tinggi, dan masa bertelur
panjang. Ayam petelur isa brown merupakan jenis ayam hasil persilangan antara ayam rhode island
whites dan rhode island reds. Isa brown termasuk ayam petelur tipe medium yang memiliki
produktivitas yang cukup tinggi. Isa brown komersial mempunyai daya hidup 98 % sampai umur 18
minggu dan 93% sampai masaproduksi 76 minggu. Ayam tersebut mulai produksi telur pada umur 18
minggu, mencapai 50% hen day pada umur 20 minggu dan mencapai puncak pada umur 26 minggu.
Puncak produksi mencapai 95% hen-day. Rata-rata bobot telur mencapai 62,7 g/ butir pada umur 76
minggu. Ayam petelur strain isa brown memiliki periode bertelur antara 18--80 minggu, liveability (daya
hidup) sebesar 93,2%, puncak produksi sebesar 95% pada umur 26 minggu. Rata-rata bobot telur strain
isa brown sebesar 63,2 g dan mampu mencapai puncak produksi sebesar 95% (Fenny dkk, 2014)

Tipe ayam petelur medium yaitu bobot ayam dengan bobot tubuh cukup berat dimana beratnya
masih berada diantara berat ayam petelur ringan dan broiler sehingga disebut tipe ayam petelur
medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga
dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini disebut juga ayam tipe dwiguna. Bulu ayam ini
warnanya cokelat, maka ayam ini disebut ayam petelur cokelat. Konsumen di pasaran lebih menyukai
telur dengan warna kerabang yang cokelat daripada kerabang yang warna putih karena lebih menarik,
tetapi dari segi gizi dan rasa relatif sama (Risnadjati, 2014).

Anda mungkin juga menyukai