No. Kode :
Terbitan : 01
Halaman :1-9
Puskesmas Sukatani
Kepala Puskesmas
Sukatani
Dr Abdul Yayi
NIP.19731202 2008011 008
PENGERTIAN Salah satu elemen yang sangat penting untuk mendapat gambaran dan informasi
program pengendalian penyakit ISPA
TUJUAN 1. Mendapatkan informasi hasil pelaksanaan program P2 ISPA
2. Menidentifikasi masalah
3. Mengetahui keberhasilan program
KEBIJAKSANAAN Sebagai pedoman petugas dalam pencatatan dan pelaporan P2 ISPA
REFERENSI 1. Buku pedoman tatalaksana pneumonia balita Depkes RI Tahun 2007
2. Buku pedoman pengendalian penyakit infeksi salpuran pencernaan akut
Depkes RI Tahun 2009
STANDAR Perawat dan Bidan
TENAGA
STANDAR 1.Ballpoint
SARANA DAN 2. Register harian P2 ISPA
PRASARANA
Prosedur Tetap Mencatat dan melaporkan setiap penderita ISPA yang mengarah ke Pneumonia
yang datang ke puskesmas
Cara Melaksanakan 1. Setiap balita yang batuk dan atau kesukaran bernapas yang datang berobat ke
Tiap Kegiatan puskesmas dimasukkan ke register harian program P2 ISPA yang merupakan
rekapitulasi ISPA Balita
2. Laporan bulanan program P2 ISPA diambil dari register harian program P2
ISPA
3. Px yang terdiagnosa Pneumonia kemudian dikunjungi (Care Seeking) oleh
petugas kesehatan untuk diketahui keadaan/kondisi pasien selanjutnya
4. Petugas menulis hasil keadaan umum pasien yang sekarang. Apabila belum
ada perubahan, memotivasi pasien dan keluarga untuk berobat kembali ke
Puskesmas
5. Petugas mendokumentasikan kegiatan tersebut
Unit Terkait
Distribusi
Rekaman Historis
NO Halaman Yang dirumah Perubahan Diperlakukan tgl.
Ptg loket
px
perawat
Keleng Waktu Output
apotek
dokter
kapan
1. Petugas kesehatan
mencari data pasien
yang terdiagnosa
pneumonia dalam
buku register
2. Petugas mengunjungi
(Care Seeking) ke
rumah pasien yang
terdiagnosa
pneumonia tersebut
3 Petugas melakukan
pemeriksaan dan
melihat keadaan
umum pasien, jika
belum ada perubahan
memotivasi pasien
dan keluarga untuk
segera berobat ke
puskesmas
4 Petugas mencatat
hasil kunjungan dan
mendokumentasikan
hasil kegiatan tersebut
SOP PENANGANAN DIARE
No. Kode :
Ditetapkan Oleh
Terbitan : 01 Kepala Puskesmas Tawangrejo
PENGERTIAN Buang air besar yg frekwensinya, lebih sering dari biasanya, pada umumnya 3 x atau lebih
/ hari, dgn konsistensi cair berlangsung < 7 hari.
TUJUAN Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan mencegah diare
menjadi berat.
KEBIJAKSANAAN Nomor SK
REFERENSI Sistem Manajemen Mutu ISO 90001-2008
Standar Tenaga Dokter, perawat dan bidan
Standar Sarana dan 1. Stetoscop
Prasarana 2. Tensimeter
3. Termometer
4. Stop Wotch
5. Lampu Senter
6. Timbangan Berat Badan
7. Kapas beralkohol
8. Blangko resep
Prosedur Tetap Persiapan petugas
2. PEMERIKSAAN
Sebelumnya beritahu pasien, orang tua/pengantar tiap jenis pemeriksaan yang akan
dilakukan
a. Bagaimana keadaan umum penderita :
- Baik & Sadar
- Gelisah atau rewel
- Mengantuk, lesu, Lunglai. Atau tidak sadar.
- Apakah terlihat haus, dgn cara diberi minum biila haus minum dgn lahap
b. Konsistensi tinja : tinja
c. Sehari berapa kali BAB
d. Sudah berapa lama diare
e. Adakah dahak / lender pada tinja.
f. Adakah penyakit lain yg menyertai diare..
g. Tanyaka Makmin apa sebelumnya ( 5 jam terakhir )
h. Adanya air mata. ( Tanyakan bila menangis keluar air mata / tidak, sejak diare )
i. Tanyakan pada pengantar, apa anak selalu minta minum ( rasa haus )
j. Bagaimana kencingnya ( sedikit / banyak )
k. Periksa nadi dgn menggunakan stop wotch selama satu menit.
l. Hitung respirasi selama satu menit.
m. Periksa suhu tubuh dgn termometer.
n. Periksa tensi pada penderita dewasa.
o. Timbang berat badan.
p. Lihat status gizi dgn melihat KMS & BB anak.
q. Periksa apakah matanya cekung
r. Periksa ubun-2 besar pada bayi.
s. Periksa mukosa mulut & lidah banyak air ludah apa tidak
t. Periksa turgor kulit.
Beritahu hasil pemeriksaan pada padien, pengantar / ibu.
3. TENTUKAN DIAGNOSA
Diagnosa penderita diare didasarkan atas derajad dehidrasi :
TANPA DEHIDRASI
PENILAIA
DEHIDRA RINGAN / DEHIDRASI BERAT
N
SI SEDANG
Lihat K.U Baik , Sadar Gelisah, Rewel Lesu, Lunglai atau Tidak Sadar
RENCANA THERAPY A
UNTUK MENGOBATI DI RUMAH
JML ORALIT YG
UMUR JML ORALIT YG
DIBERIKAN
( THN ) DISEDIAKAN DI RUMAH
TIAP BAB
< 1 thn 50 100 ml 400 ml/ hr ( 2 bks )
1 4 100 200 ml 600-800 ml/hr ( 3-4 bks
thn 200-300 ml 800-1000 ml/hr ( 4-5 bks )
4-5 thn 300 400 ml 1200-2800 ml /hr ( 6-14 bks )
Dewasa
Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahun
Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih besar
Bila anak muntah, tunggulah 10 menit, kemudian berikan cairan lebih perlahan
(misalnya sesendok tiap 2 3 menit)
Bila diare berlanjut setelah paket oralit habis beritahu ibu untuk memberikan
cairan lain seperti dijelaskan dalam cara yang pertama atau kembali pada petugas
kesehatan untuk mendapatkan tambahan oralit
RENCANA THERAPY B
UNTUK TATALAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI RINGAN /
SEDANG
RENCANA THERAPY C
UNTUK TATA LAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI BERAT
Ikuti arah anak panah, bila jawaban dari pertanyaan : Ya. Teruskan kekanan.
Bila tidak, teruskan Mulai diberi cairan intervena segera, bila penderita bisa
kebawahDapatkah Ya. minum, berikan oralit sewaktu cairan iv dimulai. Beri
Saudara 100 mg / kg BB cairan RL ( NACL fisiologis normal ) dibagi
memberikan cairan sbb:
intra vena
Pemberia
Tidak n I
Umur Kemudian 70ml/Kg BB
30ml/Kg
BB
Bayi < 1 thn 1 jam 5 jam
Lebih Tua 1 jam 2 3 jam
Ulangi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba
Nilai kembali penderita tiap 1 2 jam. Bila rehidrasi
tidak tercapai ,percepat tetesan iv
Juga berikan oralit ( 5 ml / kg / jam ) ,bila penderita
bisa minum, biasanya setelah 3 4 jam ( bayi ) atau 1
2
jam ( yg lebih tua )
Setelah 6 jam ( bayi ) & 3 jam ( anak ) , nilai lagi
penderita menggunakan tabel penilaian, kemudian
pilihlah rencana therapy yg sesuai ( A,B,& C ) untuk
melanjutkan pengobatan
Segera rujuk anak Mulai rehidrasi dengan oralit melalui mulut berikan
untuk rehidrasi sedikit demi sedikit 20 ml / kg / jam selama 6 jam ( total
melalui nasogastrik Ya. 120 ml / kg )
atau iv Nilai penderita tiap 1-2 jam
Bila muntah atau kembung ,berikan cairan pelan-
pelan
Bila Rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam rujuk
\ penderita untuk therapy iv.
Catatan :
Bila mungkin amati penderita 6 jam setelah rehidrasi untuk memastikan bahwa
ibu dapat menjaga, untuk mengembalikan cairan yg hilang dgn pemberian
oralit.
Bila anak umur diatas 2 thn dan kolera baru saja berjangkit di daerah anda
pikirkan kolera dan beri anti biotika yg tepat dgn cara oral, begitu anak sadar.
4 Setelah dilakukan
anamnesa sesuai keluhan
kemudian dikonsulkan
oleh dokter dan dilakukan
pemeriksaan fisik
kemudian dokter
memberikan resep obat
untuk diserahkan ke
apotek. Jika pasien
mengalami dehidrasi berat
segera rujuk ke UGD
Puskesmas atau UGD RS.
PENGERTIAN Salah satu elemen yang sangat penting untuk mendapat gambaran dan informasi
program pengendalian penyakit diare
TUJUAN 1. Mendapatkan informasi hasil pelaksanaan program P2 diare
2. Menidentifikasi masalah
3. Mengetahui keberhasilan program
KEBIJAKSANAAN Nomor SK
REFERENSI Sistem Manajemen Mutu ISO 90001-2008
Standar Tenaga Petugas adalah 1 orang paramedis yang berkompeten
Standar Sarana dan 1. Ballpoint
Prasarana 2. Register harian P2 diare
Prosedur Tetap Persiapan petugas
Cara Melaksanakan 1. Setiap orang yang mengalami diare datang berobat ke puskesmas dimasukkan ke
Tiap Kegiatan register harian program P2 diare
2. Laporan bulanan program P2 diare diambil dari register harian program P2 diare
3. Petugas kesehatan memberikan penyuluhan kepada kader posyandu baik balita
maupun posyandu lansia tentang penanganan kasus diare
4. Selain memberikan penyuluhan, petugas kesehatan juga memberikan oralit di
posyandu balita maupun posyandu lansia jika sewaktu-waktu ada penderita diare
disekitarnya
5. Petugas kesehatan mengevaluasi hasil laporan dari kader tentang kasus diare di
posyandunya masing-masing
6. Petugas kesehatan mencatat hasil laporan dan mendokumentasikan hasil kegiatan
tersebut
Unit Terkait
Distribusi
Rekaman Historis
NO Halaman Yang dirumah Perubahan Diperlakukan tgl.
1. Petugas kesehatan
memberikan penyuluhan
kepada kader posyandu
balita dan posyandu lansia
tentang penanganan
kasus diare
2. Petugas memberikan
oralit di setiap posyandu
balita dan lansia jika
sewaktu-waktu ada
penderita diare
3 Petugas mengevaluasi
hasil laporan diare dari
kader balita dan lansia