Anda di halaman 1dari 1

Melanggar Kerahasiaan

Ada beberapa masalah lain dimana konselor harus menguraikan kerahasiaan klien.
ACA Code of Ethics and Standards of Practice (2005) mengatakan bahwa ketika si
klien dalam resiko yang membahayakan dirinya atau orang lain, kerahasiaan bisa
dilanggar. Beberapa misalnya seperti berikut ini:
- Klien melaporkan mengenai keterlibatannya dalam kekerasan seksual
terhadap anak-anak atau dewasa.
- Klien menceritakan maksud dan ide bunuh diri.
- Ahli pengobatan menilai resiko klien untuk bunuh diri sudah meemenuhi
kriteria.
- Ada bukti bahwa si klien mengalami kemunduran psikologi untuk menjaga
dirinya sendiri.
- Ada resiko pembunuhan yang ditujukan kepada orang lain oleh si klien.
Bagi para psikolog, mengikuti APA Ethics Code (2005, p.8), mengungkapkan
informasi rahasia bisa diterima untuk alasan yang serupa seperti berikut ini, untuk:
1. Memberikan layanan professional yang dibutuhkan.
2. Mendapatkan konsultasi yang professional yang cocok.
3. Melindungi klien/pasien, psikolog, atau orang lain dari bahaya.
4. Mendapatkan bayaran dari klien/pasien atas layanan yang telah diberikan,
yang mana misalnya pengungkapan rahasia dibatasi berdasarkan upah minimum
yang dibutuhkan untuk mendapatkan apa yang telah dimaksudkan.
Tugas untuk Memperingatkan
Mengungkapkan kerahasiaan karena ada resiko bunuh diri atau membunuh orang
lain secara khusus ditetapkan dan dipengaruhi oleh hukum, undang-undang dan
aturan pengadilan dan dikenal sebagai tugas untuk memperingatkan dan tugas
untuk melindungi. Konsep dasar peringatan-peringatan ini dalam standar
prakteknya bahwasanya ahli pengobatan/konselor harus melindungi klien dari
dirinya sendiri atau dari orang lain (Melby, 2004). Oleh karena itu, konselor harus
aktif mengevaluasi kliennya, berkonsultasi dengan supervisor, bisa memutuskan
apakah kliennya dalam resiko yang bisa membahayakan dirinya sendiri atau orang
lain (Gross & Robinson, 1987).
Standar ada setelah terjadi kasus Tarasoff. Pada tahun 1996, seorang mahasiswa
University of California di Berkeley, yang bernama Prosenjit Poddar, bercerita
kepada psikolognya mengenai rencananya untuk membunuh Tatiana Tarasoff,
seorang wanita yang telah menolak rayuannya. Psikolog yang diceritai oleh Poddar
kemudian berkonsultasi dengan supervisornya dan diberi nasehat untuk tidak
memberitahukan informasi tersebut kepada Tarasoff. Psikolog tersebut kemudian
mengikuti saran supervisornya, dan beberapa munggu kemudian, Poddar
membunuh Tarasoff (Corey, Corey, & Callahan, 1995, Melby, 2004). Kasus
tersebut kemudian menjadi kasus kode etik klasis yang menjadi perbicangan, debat
dan diskusi. Beberapa tahun yang kemudian, setiap profesi yang berhubungan
dengan kesehatan mental menetapkan adanya persyaratan untuk melanggar
kerahasiaan.

Anda mungkin juga menyukai