SKRIPSI
Disusun Oleh :
Nama : Noor Jannah
NIM : 5314000018
Prodi : Pendidikan Teknik Elektro S1
Jurusan : Teknik Elektro
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
1
2
3
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
PENGESAHAN KELULUSAN
Panitia
Ketua Sekretaris
Pembimbing I Penguji I
Pembimbing II Penguji II
Penguji III
Dekan FT
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi atau tugas akhir ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik
sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
Noor Jannah
NIM. 5314000018
6
SARI
Motto :
1. Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya (QS. Al Baqarah : 285).
2. Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang
berilmu pengetahunan dengan beberapa derajat (Al Mujadalah : 11).
3. Tak ada orang yang gagal, yang ada hanyalah orang yang tak pernah
mencoba. Tak ada orang yang bodoh, yang ada hanyalah yang tak rajin
belajar. Tak ada orang yang kalah, yang ada hanyalah orang tidak berani
memulai (Aa Gym).
Persembahan :
KATA PENGANTAR
Penyususnan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini disampaiakan ucapan terima
1. Drs. Djoko Adi Widodo, M.T., Ketua Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
skripsi ini.
4. Drs. Samiyono, M.T, Penguji Utama yang telah menguji serta memberikan
5. Drs. Aswotono, Kepala SMP Negeri 2 Kudus yang telah memberikan ijin
pelaksanaan penelitian.
10
7. Semua pihak semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
memerlukan.
Penyusun
11
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ............................................................................................................. i
Persetujuan Pembimbing............................................................................... ii
Pernyataan .................................................................................................... iv
Sari ............................................................................................................... v
Daftar Isi....................................................................................................... x
A............................................................................................ Latar
Belakang .............................................................. 1
B. ........................................................................................... Perm
asalahan................................................................ 3
C. ........................................................................................... Pemb
D............................................................................................ Pene
E. ........................................................................................... Tujua
n Penelitian........................................................... 5
F. ........................................................................................... Manf
G............................................................................................ Siste
B. Populasi ................................................................................... 35
C. Sampel ..................................................................................... 36
1. ....................................................................................... Desk
2. ....................................................................................... Desk
3. ....................................................................................... Inter
B. Pembahasan ............................................................................. 48
A. Simpulan ............................................................................. 55
B. Saran ............................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
15
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Hasil Belajar teori ........... 47
17
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Teori .............. 58
Lampiran 2 Uji Coba Instrumen Tes hasil Belajar Teori .............................. 61
Lampiran 3 Lembar Jawaban....................................................................... 71
Lampiran 4 Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar ............. 72
Lampiran 5 Hasil Analisis Uji Coba Soal .................................................... 73
Lampiran 6 Perhitungan Validitas Butir ...................................................... 78
Lampiran 7 Perhitungan Reliabilitas Butir ................................................... 80
Lampiran 8 Perhitungan Tingkat Kesukaran ................................................ 81
Lampiran 9 Perhitungan Daya Pembeda Soal .............................................. 82
Lampiran 10 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ...................................... 83
Lampiran 11 Instrumen Tes Hasil Belajar Teori ............................................ 86
Lampiran 12 Kunci Jawaban ........................................................................ 95
Lampiran 13 Skoring Pengamatan Praktik .................................................. 96
Lampiran 14 Petunjuk Praktik ....................................................................... 97
Lampiran 15 Pengambilan Sampel ................................................................ 98
Lampiran 16 Data Hasil Penskoran Instrumen Tes Hasil Belajar ................... 99
Lampiran 17 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siswa .................................. 101
Lampiran 18 Distribusi Frekuensi Data Hasil Penelitian ............................... 103
Lampiran 19 Deskripsi Data Kemampuan Praktik dan Teori ......................... 104
Lampiran 20 Surat Tugas Dosen Pembimbing............................................... 105
Lampiran 21 Surat Permohonan Ijin Penelitian ............................................. 106
Lampiran 22 Surat Rekomendasi Reserch/ Survey ........................................ 107
Lampiran 23 Ijin Penelitian Dinas Pendidikan Kab. Kudus ........................... 108
Lampiran 24 Surat Keterangan ...................................................................... 109
Lampiran 25 Foto Dokumentasi .................................................................... 110
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu pendidikan perlu ditingkatkan agar dapat sesuai dengan perkembangan zaman,
kemajuan teknologi dan tuntutan pembangunan serta dalam rangka menyiapkan sumber daya
Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional ini pemerintah telah membentuk berbagai
jenis lembaga pendidikan diantaranya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) bertujuan
untuk memberi bekal kemampuan dasar yang merupakan perluasan serta peningkatan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari sekolah dasar (SD) yang bermanfaat bagi
siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga
negara sesuai dengan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan mata pelajaran untuk
Berkaitan dengan program pelajaran muatan lokal, SLTP Negeri 2 Kudus menentukan
beberapa keterampilan sebagai mata pelajaran muatan lokalnya, yaitu seni musik, seni tari,
seni lukis, komputer, dan keterampilan elektronika. Mata pelajaran keterampilan elektronika
19
merupakan salah satu jenis keterampilan teknik yang mempelajari rangkaian listrik arus lemah
yaitu adaptor.
Sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, proses belajar dan mengajar diharapkan
adalah pembelajaran yang memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yaitu mampu membuat adaptor. Dengan demikian mendorong individu untuk
yang membantu guru dalam mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki
pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, guru mengajak siswa untuk aktif dalam
pembelajaran sehingga mereka dapat menemukan informasi melalui pengalaman (guru dan
siswa sama-sama aktif), dapat menumbuhkan kreativitas sehingga menghasilkan karya dalam
bentuk benda elektronik yaitu adaptor, serta hasil belajar yang dicapai sesuai dengan
B. Permasalahan
Masalah yang akan diungkap dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
pelajaran keterampilan elektronika siswa SLTP Negeri 2 Kudus Tahun Ajaran 2004/ 2005 ?
20
C. Pembatasan Masalah
D. Penegasan Istilah
Untuk menghindari salah pengertian, maka perlu diberikan penegasan istilah dari
Kontekstual Pada Mata Pelajaran Keterampilan Elektronika Siswa SLTP Negeri 2 Kudus
1. Efektivitas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan efektivitas berasal dari kata
membawa hasil. (WJS. Poerwadarminto, 1986: 266). Menurut (Davis, Alexander, dan
pendekatan kontekstual.
untuk menguasai kompetensi yang ditetapkan sehingga mereka tuntas dalam belajarnya.
(Depdiknas, 2003: 8)
yang mengaitkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa
Mata pelajaran keterampilan elektronika adalah salah satu jenis keterampilan teknik yang
mempelajari rangkaian listrik arus lemah (Depdikbud, 1994: 1). Bahan ajar yang akan
Siswa SLTP Negeri 2 Kudus Tahun Ajaran 2004/ 2005 adalah siswa kelas VIII (dua)
yang terdaftar sebagai murid SLTP Negeri 2 Kudus Tahun Ajaran 2004/ 2005.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang diungkap maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
pada mata pelajaran keterampilan elektronika siswa SLTP Negeri 2 Kudus Tahun Ajaran
2004/ 2005.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
kontekstual.
2. Bagi Peneliti
22
pendekatan kontekstual.
G. Sistematika Skripsi
Sistematika skripsi terdiri dari 3 bagian yaitu, bagian awal, bagian isi, dan bagian
akhir.
sari, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.
Bab I : Pendahuluan
Bab V : Penutup
LANDASAN TEORI
Pengertian belajar menurut Max Darsono (2000: 2) yaitu bahwa belajar merupakan
suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku. Belajar dapat di
definisikan sebagai proses yang menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau
pengalaman (Whittaker dalam Max darsono, 2000: 4). Menurut Winkel W.S dalam Max
Darsono (2000: 4) Belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
keterampilan dan nilai sikap. Lebih lanjut diterangkan ciri-ciri belajar yaitu:
Dengan belajar siswa mengalami perubahan baik tingkah laku maupun cara berpikir.
Belajar dapat dikatakan berhasil jika siswa aktif dalam proses pembelajaran dan tidak hanya
menerima konsep-konsep saja. Keberhasilan ini dapat dilihat dari hasil belajar. Hasil belajar
keterampilan, dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. (Suharsimi Arikunto, 1990: 2)
(1994: 43) mengajar adalah usaha guru untuk menciptakan kondisi atau
8
9
dan lingkungannya, termasuk guru, alat pelajaran dan sebagainya yang disebut
belajar,
6. Melakukan refleksi misalnya diskusi kecil, melihat catatan siswa, mendengarkan kesan
C. Proses Pembelajaran
dipisahkan. Apabila ada guru mengajar, maka akan terdapat siswa yang
belajar. Jadi proses belajar dan mengajar (proses pembelajaran) adalah proses
terjadinya hubungan timbal balik antara guru dengan murid dalam situasi
Untuk membedakan antara interaksi edukatif dengan interaksi sosial lainnya, berikut
ini beberapa ciri khusus dalam interaksi belajar mengajar, menurut Winarno Surachmad
(1994: 16) yaitu ada tujuan yang jelas yang akan dicapai, ada bahan yang menjadi interaksi,
ada pelajar yang aktif belajar, ada guru yang melaksanakan, ada metode untuk mencapai, ada
situasi yang memungkinkan proses interaksi itu berlangsung dengan baik, dan ada penilaian
hasil interaksi.
11
Semua komponen yang ada dalam proses pembelajaran tidak berdiri sendiri-sendiri,
tetapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Secara
gambar 2.1.:
bantuan kepada orang yang sedang belajar untuk memperoleh sejumlah pengetahuan,
dengan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran keterampilan elektronika pada pokok
bahasan adaptor adalah siswa dapat mengenal bagian-bagian adaptor, siswa dapat
pada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri, serta
2003).
Siswa adalah siwa usia SLTP (11-15 tahun). Menurut Pieget masa
tersebut disebutnya sebagai periode operasi formal. Pada tahap ini siswa
4. Bahan/ Isi
Bahan pelajaran adalah isi yang diajarkan kepada siswa pada saat berlangsungnya
proses pembelajaran. Bahan pelajaran berupa isi dari bahan atau bidang studi yang
diberikan siswa sesuai dengan kurikulum yang digunakan (Nana Sudjana, 1989: 67).
Melalui bahan pelajaran ini siswa diantarkan kepada tujuan pengajaran. Dengan kata lain
tujuan yang akan dicapai siswa diwarnai dan dibentuk oleh bahan pengajaran. Bahan
pelajaran dibedakan atas fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan (Suryosubroto, 2002:
42). Bahan pelajaran keterampilan elektronika pokok bahasan adaptor di SLTP Negeri 2
a. Bagian-bagian adaptor
Bagian penyearah
13
Bagian filter
c. Pembuatan adaptor
b) Membuat PCB
e) Menyolder
f) Mencoba
5. Metode/ Teknik
Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan interaksi
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan
penilaian sebenarnya.
1) Pendahualuan
2) Kegiatan Inti
adaptor
dan menemukan (inquiri). Misalnya siswa dapat mengenal adaptor, siswa dapat
3) Penutup
kerja adaptor.
1) Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
pengujian.
3) Penutup
komponen-komponen adaptor.
1) Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
dan kontruktivisme yaitu siswa dapat mengelompokkan alat dan bahan dalam
siswa dapat membuat adaptor, dan siswa dapat membuat laporan kegiatan.
3) Penutup
6. Hasil Belajar
Bloom membagi tiga tipe hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor (Nana Sudjana, 1989: 46). Hasil belajar yang harus dimiliki
7. Evaluasi/ Penilaian
dengan kriteria tertentu sesuai tipe hasil belajar yaitu kognitif dan
Pertama dengan tujuan agar lulusan memiliki keterampilan sekurang-kurangnya satu jenis
keterampilan profesional, sesuai dengan minat dan bakat serta kebutuhan lingkungan. Dalam
program pengajaran, keterampilan elektronika terangkum dalam mata pelajaran muatan lokal.
Mata pelajaran keterampilan elektronika diberikan kepada siswa berupa teori dan
praktik. Hal ini dimaksudkan agar siswa benar-benar paham tentang ilmu yang dipelajarinya,
siswa kelas VIII Tahun Ajaran 2004/ 2005 adalah adaptor yang terdiri dari:
1. Bagian-bagian adaptor
c) Bagian penyearah
d) Bagian filter
3. Pembuatan adaptor
b) Membuat PCB
e) Menyolder
f) Mencoba
18
Bagian-Bagian Adaptor
mendapatkan energi listrik. Energi listrik yang diperlukan adalah listrik arus searah (DC=
Direct Current)
(DC). Adaptor adalah salah satu sumber listrik searah yang dapat
Adapun adaptor terdiri atas beberapa bagian, yaitu bagian input tegangan, bagian
penurun tegangan, bagian penyearah, bagian filter/ penyaring, bagian stabilisator, dan
Aliran arus listrik yang digunakan untuk mensuplay/ memberi daya listrik pada
jala PLN/ sumber listrik yang lain, perlu adanya penyesuaian agar
sebagai penurun tegangan arus bolak-balik (AC), periksa gambar 2.2. Tegangan
sumber biasanya berasal dari arus PLN dengan tegangan 110 V atau 220 V.
sesuai dengan lilitan sekunder trafo. Jenis trafo yang digunakan untuk adaptor
adalah trafo output tunggal (tanpa CT) dan trafo output ganda (CT).
0 0
0 12 V
6V
110 V 110 V CT
6V
12V
(a) (b) 12 V
220V
220 V
Tegangan sumber sudah diturunkan oleh trafo, tetapi arus listriknya masih berupa
A.
1) Penyearah Tunggal
20
listrik yang berasal dari trafo output tunggal (tanpa CT). Perhatikan
gambar 2.3.
+
+ + R
- -
2) Penyearah Ganda
D2
+ D1
+ + R
- D4
D3
(a)
+
- CT + + R
21
(b)
Bagian Filter
2) Lilitan atau resistor kerjanya menghambat arus agar arus yang ditampung
(CLC).
+ C1 + + + C2
- CT R
(a)
+ C1 C2
- CT R
+ + +
(b)
yang naik turun. Komponen stabilisator tegangan yang digunakan antara lain
Bagian output tegangan pada adaptor terdiri dari penghubung dan jack/
Mengetes Transformator
Cara melakukan uji baik buruknya transformator dapat dilihat seperti gambar 2.6.
2) Lakukanlah pengetesan pada kumparan primer, colok ohm meter boleh bolak-
balik
Hasil pengetesan
a) 0 dengan 110 : jarum begerak berarti baik, bila jarum diam berarti putus
b) 0 dengan 220: jarum bergerak berarti baik, bila jarum diam berarti putus
23
5) Hubungkan kabel merah pada plat inti besi dan kabel hitam pada kumparan
a) Jika jarum diam berarti plat inti besi dengan kumparan primer atau
b) Jika jarum bergerak berarti plat inti besi dengan kumparan primer atau
Mengetes Dioda
Cara melakukan uji baik buruknya dioda dapat dilihat seperti gambar 2.7.
+ +
- -
2) Hubungkan kabel hitam dengan kaki anoda dan kabel merah pada kaki katoda
a) Jika jarum ohm meter bergerak menuju angka tertentu berarti dioda baik
3) Hubungkan kabel hitam dengan kaki katoda dan kabel merah pada kaki anoda
b) Jika jarum ohm meter bergerak menuju angka tertentu berarti dioda
konsleting
24
c) Jika jarum ohm meter bergerak jauh kekanan berarti dioda bocor
Cara melakukan uji baik buruknya kondensator elektrolit (elco) dapat dilihat
1) Arahkan sakelar pada posisi ohm meter (R. X1, R. X10, K).
2) Setel jarum tepat pada angka nol dengan knop penyetel jarum skala.
3) Hubungkan kabel merah dengan kaki negatif elco dan kabel hitam dengan
b) Jika jarum ohm meter bergerak kekanan dan tidak kembali semula
c) Jika jarum ohm meter bergerak kekanan dan kembali berhenti tidak
Mengetes Resistor
gambar 2.9.
25
1) Putarlah saklar pada posisi ohm meter R. X1, R. X10, R. X1K menurut
2) Stel jarum pada angka nol ohm dengan cara menghubungkan kedua kabel
3) Hubungkan kabel merah dan kabel hitam pada kedua kaki resistor (boleh
bolak-balik)
Cara melakukan uji baik buruknya transistor PNP dan NPN dapat
2) Hubungkan kabel merah pada basis dan kabel hitam secara bergantian pada kaki
emitor colektor
2) Hubungkan kabel hitam pada kaki basis dan kabel merah secara bergantian pada
f. Mengetes sekering
Cara melakukan uji baik buruknya sekering dapat dilihat seperti gambar 2.11.
Pembuatan Adaptor
R1
220 Ohm
T (0,5 - 1A) D1 1N 4001
S C1 C2 +
1000uF 470uF
R2
820 Ohm
TR
D1 1N 4001
1) Alat-alat
V f) Tespen
d) Tang lancip
µF/16V
b. Membuat PCB
PCB berguna sebagai tempat komponen-komponen agar teratur dan rapi, karena
tidak banyak menggunakan kabel. Bahan yang digunakan dalam pembuatan PCB antara
lain:
2) Rencana gambar
2) Bersihkan Copper Plate Board dari kotoran atau karat dan keringkan
3) Gambar rencana gambar pada permukaan tembaga sesuai dengan desain gambar
dan tunggu sesaat agar lapisan tembaga yang tidak tertutup spidol cepat larut
Memasang komponen pada PCB maksudnya merangkai komponen sesuai skema dengan
kabel atau kawat disebut pengawatan. Sedangkan suatu penghantar yang merupakan titik
pertemuan dari berbagai kawat penghubung disebut terminal. Misalnya terminal pada
trafo, sekering, saklar dan laian-lain. Oleh sebab itu di dalam pembuatan adaptor
e. Menyolder
Alat yang digunakan adalah solder listrik atau solder yang dipanaskan dengan
Langkah-langkah menyolder:
1) Setelah komponen dipasang pada PCB, tempelkan mata solder pada jalur PCB dan
2) Usahakan timah yang menempel membentuk setengah lingkaran dan mengkilat. Hasil
f. Mencoba
Sebelum mencoba adaptor yang telah dibuat sebaiknya periksa terlebih dahulu
1) Jalur PCB dan kaki komponen yang disolder menempel dengan baik
33
2) Hubungan pada terminal pada trafo, sakelar, PCB dengan menggunakan kabel sudah
3) Letak kaki komponen tidak terbalik seperti dioda, elco dan transistor
4) Cek tegangan listrik pada stop kontak dengan tespen atau multimeter
4) Ukurlah tegangan output dengan multimeter, bila tegangan output sesuai dengan yang
Kerangka Berpikir
berkualitas, SLTP Negeri 2 Kudus telah menyiapkan kurikulum muatan lokal bagi siswanya.
Dengan kurikulum yang ada siswa disiapkan untuk mampu mengembangkan kehidupannya
sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga negara sesuai dengan tingkat perkembangan
semua potensi yang peserta didik untuk menguasai kompetensi (pengetahuan dan
keterampilan) sehingga mendorong individu untuk belajar sepanjang hayat dan mewujudkan
masyarakat belajar.
kontekstual diharapkan siswa dalam kegiatan belajar dapat mencapai tujuan pembelajaran
dapat dilihat dari siswa yang mencapai tujuan instruksional yang terdapat pada tes hasil
belajar.
34
kontekstual pada mata pelajaran keterampilan elektronika siswa SLTP Negeri 2 Kudus Tahun
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-shot case study. One-shot case
study yaitu suatu metode penelitian yang menggunakan treatment satu kali dan diadakan post
Memilih sekelompok siswa untuk sampel dari seluruh siswa kelas VIII yaitu sejumlah 72
orang.
Siswa diberi perlakuan yaitu diajar dengan pembelajaran berbasis kompetensi dengan
pendekatan kontekstual.
Siswa diberi post test untuk mengetahui pencapaian terhadap hasil belajar.
Dari hasil post test diambil kesimpulan yaitu dengan melihat nilai rata-rata hasil belajar teori
B. Populasi
1998: 115). Menurut Sudjana (1996: 6) populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin,
tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-
sifatnya.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VIII sebanyak
C. Sampel
45
46
Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi.
Sampel paling sedikit harus mempunyai satu sifat yang sama ( Sutrisno Hadi, 1988: 221).
Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 117) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti.
N
n= 2
1 + N (e )
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian kesalahan pengambilan sampel yang
masih ditolelir, yang diambil dalam penelitian ini adalah 10%. (Husein,
1996: 78)
Berdasarkan rumus tersebut, maka sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini
Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 72 siswa dengan teknik
pengambilan sampel secara proportional random sampling, yaitu pengambilan sampel secara
acak sesuai proporsinya. Dengan demikian peneliti memberi hak yang sama kepada setiap
siswa dari pada tiap kelas untuk memperoleh kesempatan yang sama menjadi sampel
penelitian.
D. Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 99) variabel penelitian adalah sesuatu yang
menjadi objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
47
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah pembelajaran berbasis
Metode dokumenter adalah metode pengumpulan data dengan mencatat data yang
ada pada arsip, misalnya untuk mengetahui nama siswa kelas VIII SLTP Negeri 2 Kudus.
dalam dokumen-dokumen sekolah seperti buku induk, buku pribadi, catatan guru atau
2. Metode Tes
Menurut Suharsimi Arikunto (1999: 53) tes merupakan alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dari kegiatan belajar, dengan cara
dan aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes tergantung dari petunjuk yang
diberikan misalnya melingkari salah satu huruf di depan pilihan jawaban, menerangkan,
mencoret jawaban yang salah, melakukan tugas atau suruhan, menjawab dengan lisan dan
sebagainya.
Penelitian ini digunakan tes objektif berupa tes pilihan ganda. Alasan digunakan
tes pilihan ganda yaitu untuk mempermudah pemberian nilai dan tes pilihan ganda tidak
bersifat subjektif.
3. Metode Observasi
F. Instrumen Penelitian
adaptor dan instrumen tes tertulis berupa soal-soal pokok bahasan adaptor
yang berjumlah 50 butir soal obyektif. Penyusunan instrumen tes soal obyektif
48
dalam penelitian ini mengacu pada GBPP 1994. Jadi instrumen yang
Agar butir-butir soal tersebut memenuhi syarat untuk dijadikan instrumen penelitian,
pembeda.
a. Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 160) validitas adalah suatu ukuran yang
M p − Mt p
rpbis =
St q
Keterangan:
Mp : Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
(q = 1-p)
Butir soal valid jika mempunyai koefisien korelasi rpbis > rtabel
7 soal yang tidak valid dari 50 soal yang diujicobakan. Hasil perhitungan
49
tabel 3.3.
instrumen penelitian.
b. Reliabilitas
k S − ∑ pq
2
r11 =
k − 1 S2
Keterangan:
product moment. Apabila rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 5% maka
instrumen diperoleh r11 sebesar 0,9138 > rtabel = 0,312 maka instrumen
tersebut reliabel.
B
P=
JS
Keterangan:
kriteria sukar, 50% sedang dan 42% mudah. Hasil perhitungan dapat
BA BB
D= −
JA JB
Keterangan:
instrumen penelitian.
pembelajaran dilakukan dengan teknik tes. Tingkat penguasaan masing-masing siswa akan
efektif jika memenuhi standart ketuntasan belajar yaitu rata-rata hasil belajar minimal siswa >
75 dan secara klasikal yang telah mencapai batas ketuntasan belajar minimal 85%
(Depdiknas,2003).
X =
∑x i
, (Sudjana, 1996)
n
Keterangan :
n
%= x100% (Muhammad Ali, 1987)
N
Keterangan :
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab ini dipaparkan tentang hasil penelitian meliputi deskripsi data
Hasil Penelitian
keterampilan elektronika siswa kelas VIII SLTP Negeri 2 Kudus tahun pelajaran 2004/2005
digunakan lembar observasi/pengamatan yang menilai persiapan bahan dan alat, ketepatan langkah
kerja, penggunaan alat ukur, pengujian komponen, hasil karya, ketepatan waktu, keseriusan kerja
dan laporan praktik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai kemampuan praktik
siswa sebesar 85,92 , dengan nilai maksimal 96, minimal 72, modus 83,36 dan standar deviasi
5,81. Ditinjau hasil belajar praktik masing-masing siswa dalam proses pembuatan adaptor pada
mata pelajaran keterampilan elektronika diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel 4.1. berikut :
pelajaran keterampilan elektronika siswa kelas VIII SLTP Negeri 2 Kudus tahun
Gambar 4.1. Bagan Distribusi Kemampuan Praktik dalam Pembuatan Adaptor Siswa Kelas VIII
SLTP Negeri 2 Kudus Tahun Ajaran 2004/2005.
Hasil pengukuran kemampuan hasil belajar teori siswa tentang adaptor pada mata pelajaran
keterampilan elektronika siswa kelas VIII SLTP Negeri 2 Kudus tahun ajaran 2004/ 2005
menggunakan instrumen tes soal obyektif diperoleh nilai rata-rata sebesar 82,6 , nilai tertinggi
yang dapat dicapai siswa adalah 93 nilai terendah yang dapat dicapai siswa adalah 62,8 , modus
86,33 dan standar deviasi tersebut 6,78. Harga standar deviasi yang relatif kecil tersebut
menunjukkan bahwa perbedaan kemampuan hasil belajar teori masing-masing siswa relatif kecil.
Ditinjau kemampuan hasil belajar teori masing-masing siswa tentang adaptor pada mata pelajaran
keterampilan elektronika diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel 4.2 berikut :
Lebih jelasnya kemampuan hasil belajar teori siswa tentang adaptor mata
pelajaran keterampilan elektronika siswa kelas VIII SLTP Negeri 2 Kudus tahun
Gambar 4.2. Bagan Distribusi Kemampuan Teori tentang Adaptor Siswa Kelas VIII SLTP Negeri
2 Kudus Tahun Ajaran 2004/2005.
Berdasarkan data hasil belajar praktik dan hasil belajar teori siswa kelas
VIII SLTP Negeri 2 Kudus pada pokok bahasan adaptor mata pelajaran
Nilai tertinggi yang dapat dicapai siswa adalah 90,5, nilai terendah yang dapat
dicapai siswa adalah 72,9, modus 87,35 dan standar deviasi 4,41. Harga standar
deviasi yang relatif kecil tersebut menunjukkan bahwa perbedaan hasil belajar
dari masing-masing siswa relatif kecil. Dilihat dari hasil belajar masing-masing
siswa menunjukkan bahwa terdapat 70 siswa atau 97,18% yang telah memiliki
hasil belajar lebih dari 75. Hal tersebut tersebut menunjukkan bahwa secara
siswa kelas VIII SLTP Negeri 2 Kudus tahun ajaran 2004/2005 tersebut telah
melebihi batas minimal standar ketuntasan hasil belajar secara klasikal yang
B. Pembahasan
Proses pembelajaran pokok bahasan adaptor pada mata pelajaran keterampilan
elektronika dengan pendekatan kontekstual yaitu suatu proses pembelajaran yang menekankan
perolehan pengalaman belajar dalam hal bagaimana kerja sama dan berinteraksi dengan teman
dalam sebuah “team work”, dapat menjalin hubungan yang erat dengan teman yang nantinya akan
berkembang menjadi semangat solidaritas kolegial, dan juga membina hubungan kemitraan
dengan guru. Hal yang perlu ditumbuhkan dalam diri siswa yaitu adanya kesadaran bahwa apa
yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti, sehingga mereka dapat memposisikan dirinya
sebagai sosok yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya nanti dengan mempelajari apa yang
bermanfaat bagi dirinya dan berupaya untuk mencapainya. Pada pembelajaran praktikum,
kedudukan guru hanya sebagai pembimbing dan pengarah, yang membantu siswa untuk mencapai
tujuannya.
Kegiatan utama yang dilakukan siswa pada proses pembelajaran pembuatan adaptor
melalui pendekatan kontekstual yaitu berupa praktik dan diskusi. Melalui kegiatan praktik tersebut
siswa diarahkan untuk dapat berpikir secara konstruktivisme tentang bagaimana cara kerja adaptor.
Dengan proses ini diharapkan siswa dapat mengetahui serta membuktikan kebenaran dari konsep
yang sedang mereka pelajari sehingga proses pembelajaran tersebut dapat bermakna bagi siswa
karena siswa mendapatkan kebenaran konsep melalui pengalaman nyata atau melalui fakta-fakta
belajar mengajar adalah diskusi. Melalui kegiatan diskusi tersebut siswa dapat
58
hasil kerja kelompok di depan kelas. Dengan kegiatan diskusi klasikal ini akan
Guru sebagai motivator ikut memotivasi siswa agar terlibat aktif, tidak hanya
memperoleh persepsi yang sama. Kegiatan terakhir yang dilakukan pada proses
kegiatan siswa.
dan kemampuan hasil belajar teori menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar
yang telah dicapai siswa adalah 84,2 dengan ketuntasan hasil belajar siswa secara
klasikal yaitu 97,18%. Dari hasil belajar siswa tersebut dapat diketahui bahwa
memahami materi yang diajarkan dengan metode ini yang pada akhirnya
yang sedang diajarkan. Dalam setiap kegiatan belajar, siswa selalu menampakkan
keaktifan baik dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang
59
keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Belajar harus dilakukan secara
aktif baik secara individu maupun kelompok, dan guru bertindak sebagai
tersebut mengakibatkan baiknya hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Sudjana (1989) yang menyatakan bahwa semakin tinggi
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, maka makin tinggi hasil belajar yang
dicapainya.
Hal yang dapat direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu penerapan
(reflection), dan penilaian yang sebenarnya (authentic assessment). Keadaan ideal yang dapat
dilakukan dalam pembelajaran praktikum dengan pendekatan kontekstual di dalam kelas agar
sebagai berikut:
1. Komponen konstruktivisme
kesadaran bahwa apa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti, sehingga mereka
dapat memposisikan dirinya sebagai sosok yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya
nanti dengan mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya untuk
mencapainya. Kegiatan yang dilakukan siswa pada komponen ini adalah praktik, berlatih,
berdemonstrasi, serta menciptakan ide bersama-sama teman satu kelompok. Peran guru pada
60
tahap ini adalah membentuk siswa menjadi kelompok-kelompok kecil, agar siswa dapat
dengan mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit. Pada saat proses
pemahaman konsep tersebut guru sesekali memberikan materi yang bermakna dan relevan
bagi siswa untuk memotivasi siswa memahami konsep yang sedang dipelajari. Guru tidak
diperkenankan memberikan informasi kepada siswa tentang konsep, akan tetapi lebih
menerapkan idenya sendiri dalam rangka penemuan konsep tersebut oleh siswa.
2. Komponen Pemodelan
membuat suatu model yang nantinya akan ditiru oleh siswa dan
luasnya kepada siswa yang belum jelas dengan penjelasan guru tersebut dan
penjelasan guru dengan seksama dan menanyakan setiap penjelasan guru yang
belum dipahaminya.
3. Komponen penemuan
atas jawaban pertanyaan yang disusun siswa. Pada langkah selanjutnya guru
keaktifan siswa pada kegiatan tersebut, peran guru adalah menciptakan situasi
hasil penemuan studi selama presentasi baik secara lisan maupun tertulis.
5. Komponen refleksi
atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa lalu.
Pada komponen ini yang peran guru adalah menyiapkan sedikit waktu di akhir
laporan hasil praktek siswa, dan penilaian hasil tes tertulis siswa.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
keterampilan elektronika mampu mencapai tujuan instruksional khusus yang ditunjukkan dari
telah terpenuhinya kriteria belajar tuntas secara indivudu maupun secara klasikal. Hal ini
tampak dari rata-rata hasil belajar yang dicapai siswa melalui metode kontekstual yaitu 84,2
lebih besar dari 75. Ditinjau dari ketuntasan hasil belajar secara klasikal menunjukkan bahwa
70 siswa atau 97,18% telah mencapai batas minimal ketuntasan belajar secara klasikal yaitu
85% siswa dalam kelas memperoleh nilai melebihi 75. Karena batas ketuntasan siswa secara
klasikal yaitu 85% telah tercapai menunjukkan bahwa metode ini sangat efektif.
B. Saran
Atas dasar simpulan disampaikan saran yaitu sebagai bahan pertimbangan guru
elektronika untuk dapat melakukan pembelajaran pada pokok bahasan adaptor dengan
DAFTAR PUSTAKA
45
46
Husein Umar. 1996. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
K.S Tugiyono, dkk. 1983. Pendidikan Keterampilan Teknik Elektronika Adaptor. Solo: Tiga
Serangkai
Nana Sudjana. 1990. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Tabrani Rusyan, dkk. 1992. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remadja
Rosdakarya
Usman_NZ. 1991. Keefektivan Metode Pemetaan Konsep pada Mata Pelajaran Ilmu Listrik dan
Bahan-bahan Listrik STM Negeri se-Kotamadia Semarang. Tesis Pendidikan FPS IKIP
Jakarta tidak dipublikasikan.
WJS Porwodarminto. 1986. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Winarno Surakhmad. 1994. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar Dasar dan Teknik Metodologi
Pengajaran. Bandung: Tarsito
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab ini dipaparkan tentang hasil penelitian meliputi deskripsi data
Hasil Penelitian
keterampilan elektronika siswa kelas VIII SLTP Negeri 2 Kudus tahun pelajaran 2004/2005
digunakan lembar observasi/pengamatan yang menilai persiapan bahan dan alat, ketepatan langkah
kerja, penggunaan alat ukur, pengujian komponen, hasil karya, ketepatan waktu, keseriusan kerja
dan laporan praktik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai kemampuan praktik
siswa sebesar 85,92 , dengan nilai maksimal 96, minimal 72, modus 83,36 dan standar deviasi
5,81. Ditinjau hasil belajar praktik masing-masing siswa dalam proses pembuatan adaptor pada
mata pelajaran keterampilan elektronika diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel 4.1. berikut :
pelajaran keterampilan elektronika siswa kelas VIII SLTP Negeri 2 Kudus tahun
Gambar 4.1. Bagan Distribusi Kemampuan Praktik dalam Pembuatan Adaptor Siswa Kelas VIII
SLTP Negeri 2 Kudus Tahun Ajaran 2004/2005.
Hasil pengukuran kemampuan hasil belajar teori siswa tentang adaptor pada mata pelajaran
keterampilan elektronika siswa kelas VIII SLTP Negeri 2 Kudus tahun ajaran 2004/ 2005
menggunakan instrumen tes soal obyektif diperoleh nilai rata-rata sebesar 82,6 , nilai tertinggi
yang dapat dicapai siswa adalah 93 nilai terendah yang dapat dicapai siswa adalah 62,8 , modus
86,33 dan standar deviasi tersebut 6,78. Harga standar deviasi yang relatif kecil tersebut
menunjukkan bahwa perbedaan kemampuan hasil belajar teori masing-masing siswa relatif kecil.
Ditinjau kemampuan hasil belajar teori masing-masing siswa tentang adaptor pada mata pelajaran
keterampilan elektronika diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel 4.2 berikut :
Lebih jelasnya kemampuan hasil belajar teori siswa tentang adaptor mata
pelajaran keterampilan elektronika siswa kelas VIII SLTP Negeri 2 Kudus tahun
Gambar 4.2. Bagan Distribusi Kemampuan Teori tentang Adaptor Siswa Kelas VIII SLTP Negeri
2 Kudus Tahun Ajaran 2004/2005.
Berdasarkan data hasil belajar praktik dan hasil belajar teori siswa kelas
VIII SLTP Negeri 2 Kudus pada pokok bahasan adaptor mata pelajaran
Nilai tertinggi yang dapat dicapai siswa adalah 90,5, nilai terendah yang dapat
dicapai siswa adalah 72,9, modus 87,35 dan standar deviasi 4,41. Harga standar
deviasi yang relatif kecil tersebut menunjukkan bahwa perbedaan hasil belajar
dari masing-masing siswa relatif kecil. Dilihat dari hasil belajar masing-masing
siswa menunjukkan bahwa terdapat 70 siswa atau 97,18% yang telah memiliki
hasil belajar lebih dari 75. Hal tersebut tersebut menunjukkan bahwa secara
siswa kelas VIII SLTP Negeri 2 Kudus tahun ajaran 2004/2005 tersebut telah
melebihi batas minimal standar ketuntasan hasil belajar secara klasikal yang
B. Pembahasan
Proses pembelajaran pokok bahasan adaptor pada mata pelajaran keterampilan
elektronika dengan pendekatan kontekstual yaitu suatu proses pembelajaran yang menekankan
perolehan pengalaman belajar dalam hal bagaimana kerja sama dan berinteraksi dengan teman
dalam sebuah “team work”, dapat menjalin hubungan yang erat dengan teman yang nantinya akan
berkembang menjadi semangat solidaritas kolegial, dan juga membina hubungan kemitraan
dengan guru. Hal yang perlu ditumbuhkan dalam diri siswa yaitu adanya kesadaran bahwa apa
yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti, sehingga mereka dapat memposisikan dirinya
sebagai sosok yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya nanti dengan mempelajari apa yang
bermanfaat bagi dirinya dan berupaya untuk mencapainya. Pada pembelajaran praktikum,
kedudukan guru hanya sebagai pembimbing dan pengarah, yang membantu siswa untuk mencapai
tujuannya.
Kegiatan utama yang dilakukan siswa pada proses pembelajaran pembuatan adaptor
melalui pendekatan kontekstual yaitu berupa praktik dan diskusi. Melalui kegiatan praktik tersebut
siswa diarahkan untuk dapat berpikir secara konstruktivisme tentang bagaimana cara kerja adaptor.
Dengan proses ini diharapkan siswa dapat mengetahui serta membuktikan kebenaran dari konsep
yang sedang mereka pelajari sehingga proses pembelajaran tersebut dapat bermakna bagi siswa
karena siswa mendapatkan kebenaran konsep melalui pengalaman nyata atau melalui fakta-fakta
belajar mengajar adalah diskusi. Melalui kegiatan diskusi tersebut siswa dapat
hasil kerja kelompok di depan kelas. Dengan kegiatan diskusi klasikal ini akan
Guru sebagai motivator ikut memotivasi siswa agar terlibat aktif, tidak hanya
memperoleh persepsi yang sama. Kegiatan terakhir yang dilakukan pada proses
kegiatan siswa.
dan kemampuan hasil belajar teori menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar
yang telah dicapai siswa adalah 84,2 dengan ketuntasan hasil belajar siswa secara
klasikal yaitu 97,18%. Dari hasil belajar siswa tersebut dapat diketahui bahwa
memahami materi yang diajarkan dengan metode ini yang pada akhirnya
yang sedang diajarkan. Dalam setiap kegiatan belajar, siswa selalu menampakkan
keaktifan baik dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang
keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Belajar harus dilakukan secara
aktif baik secara individu maupun kelompok, dan guru bertindak sebagai
tersebut mengakibatkan baiknya hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Sudjana (1989) yang menyatakan bahwa semakin tinggi
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, maka makin tinggi hasil belajar yang
dicapainya.
Hal yang dapat direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu penerapan
(reflection), dan penilaian yang sebenarnya (authentic assessment). Keadaan ideal yang dapat
dilakukan dalam pembelajaran praktikum dengan pendekatan kontekstual di dalam kelas agar
sebagai berikut:
7. Komponen konstruktivisme
kesadaran bahwa apa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti, sehingga mereka
dapat memposisikan dirinya sebagai sosok yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya
nanti dengan mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya untuk
mencapainya. Kegiatan yang dilakukan siswa pada komponen ini adalah praktik, berlatih,
berdemonstrasi, serta menciptakan ide bersama-sama teman satu kelompok. Peran guru pada
tahap ini adalah membentuk siswa menjadi kelompok-kelompok kecil, agar siswa dapat
53
dengan mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit. Pada saat proses
pemahaman konsep tersebut guru sesekali memberikan materi yang bermakna dan relevan
bagi siswa untuk memotivasi siswa memahami konsep yang sedang dipelajari. Guru tidak
diperkenankan memberikan informasi kepada siswa tentang konsep, akan tetapi lebih
menerapkan idenya sendiri dalam rangka penemuan konsep tersebut oleh siswa.
8. Komponen Pemodelan
membuat suatu model yang nantinya akan ditiru oleh siswa dan
luasnya kepada siswa yang belum jelas dengan penjelasan guru tersebut dan
penjelasan guru dengan seksama dan menanyakan setiap penjelasan guru yang
belum dipahaminya.
9. Komponen penemuan
atas jawaban pertanyaan yang disusun siswa. Pada langkah selanjutnya guru
keaktifan siswa pada kegiatan tersebut, peran guru adalah menciptakan situasi
hasil penemuan studi selama presentasi baik secara lisan maupun tertulis.
atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa lalu.
Pada komponen ini yang peran guru adalah menyiapkan sedikit waktu di akhir
laporan hasil praktek siswa, dan penilaian hasil tes tertulis siswa.
BAB V
PENUTUP
B. Simpulan
keterampilan elektronika mampu mencapai tujuan instruksional khusus yang ditunjukkan dari
telah terpenuhinya kriteria belajar tuntas secara indivudu maupun secara klasikal. Hal ini tampak
dari rata-rata hasil belajar yang dicapai siswa melalui metode kontekstual yaitu 84,2 lebih besar
dari 75. Ditinjau dari ketuntasan hasil belajar secara klasikal menunjukkan bahwa 70 siswa atau
97,18% telah mencapai batas minimal ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 85% siswa dalam
kelas memperoleh nilai melebihi 75. Karena batas ketuntasan siswa secara klasikal yaitu 85%
B. Saran
Atas dasar simpulan disampaikan saran yaitu sebagai bahan pertimbangan guru
elektronika untuk dapat melakukan pembelajaran pada pokok bahasan adaptor dengan
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah
Pertama (SMP). Jakarta.
56
57
Husein Umar. 1996. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
K.S Tugiyono, dkk. 1983. Pendidikan Keterampilan Teknik Elektronika Adaptor. Solo: Tiga Serangkai
Nana Sudjana. 1990. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ngalim Purwanto. 1997. Prinsip-Prinsip Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Tabrani Rusyan, dkk. 1992. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remadja
Rosdakarya
Usman_NZ. 1991. Keefektivan Metode Pemetaan Konsep pada Mata Pelajaran Ilmu Listrik dan
Bahan-bahan Listrik STM Negeri se-Kotamadia Semarang. Tesis Pendidikan FPS IKIP
Jakarta tidak dipublikasikan.
WJS Porwodarminto. 1986. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Winarno Surakhmad. 1994. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar Dasar dan Teknik Metodologi
Pengajaran. Bandung: Tarsito
KISI – KISI INTRUMEN SOAL TES HASIL BELAJAR
58
Materi
TIU TIK
Pelajaran C1
Adaptor 1. Siswa dapat mengenal 1. Siswa dapat menyebutkan bagian – bagian, 1, 2
nama dan memahami komponen – komponen adaptor
penggunaan bagian
(stage) yang terdapat 2. Siswa dapat menyebutkan fungsi dari masing
pada gambar / skema – masing komponen pada bagian – bagian 3, 4, 6, 7
sumber daya adaptor adaptor
Keterangan:
C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Aplikasi/ Penerapan
60
Materi
TIU TIK
Pelajaran C1
Adaptor 4. Siswa dapat mengenal 7. Siswa dapat menyebutkan bagian – bagian, 1, 2
nama dan memahami komponen – komponen adaptor
penggunaan bagian
(stage) yang terdapat 8. Siswa dapat menyebutkan fungsi dari masing
pada gambar / skema – masing komponen pada bagian – bagian 3, 4, 5, 6, 7
sumber daya adaptor adaptor
pada adaptor
39
44
8. Siswa dapat menunjukkan batas ukur pada
saklar pemilih
Keterangan:
C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Aplikasi/ Penerapan
62
63
KUNCI JAWABAN
INSTRUMENT SOAL TES HASIL BELAJAR
1. A 34. A
2. A 35. C
3. B 36. A
4. C 37. D
5. D 38. B
6. D 39. A
7. C 40. A
8. A 41. A
9. A 42. D
10. B 43. A
11. C 44. B
12. D 45. A
13. D 46. C
14. C 47. C
15. B 48. D
16. A 49. C
17. A 50. B
18. B
19. C
20. D
21. D
22. A
23. B
24. C
25. D
26. A
27. D
28. C
29. A
30. A
31. C
32. D
33. A
i