Anda di halaman 1dari 19
@sinarmas Topology 3 TOPOLOGI PADA ARCGIS Salah satu keunggulan dari geodatabase adalah mampu untuk membuat topologi yang telah didefinisikan berdasarkan aturan-aturan tertentu yang spesifik. Pada topologi terdapat beragam aturan yang bisa diterapkan didalam geodatabase sehingga seluruh data akan mengikuti pada aturan-aturan yang telah ditetapkan untuk meminimalisasi ataupun menghilangkan kesalahan yang ada. Topologi ini akan mampu mengatur sebuah definisi bagaimana feature point, line dan poligon saling berkaitan secara geometri berdasarkan aturan-aturan tertentu (sebagai contoh, tidak adanya “gap” antar poligon dan lain sebagainya). Pada ArcGIS, topologi meliputi 6 (enam) aspek penting, yaitu: 1, Geodatabase akan memuat model data topologi menggunakan format yang berlaku umum (yaitu; feature class point, line dan poligon), aturan- aturan topologi dan geometri yanng saling berhubungan. Model ini memiliki kemampuan untuk mendefinisikan aturan-aturan dan perilaku topologi dari sebuah feature class yang ditkutkan pada sebuah proses topologi. 2. ArcGIS telah mengikutsertakan layer-layer topologi dan bisa ditampilkan berbagal relasi topologinya, kesalahan dan persyaratan yang ada melalui ArcMap. Pada ArcMap ini nantinya telah terdapat berbagai fasilitas untuk melakukan query, editing, validasi dan memperbaiki kesalahan dari hasil proses topologi tersebut. 3. ArcToolbox telah memasukkan berbagai fungsi yang menyeluruh berupa tool untuk melakukan geoprocessing untuk membangun, menganalisa, mengatur dan memvalidasi topologi. 4, ArcGIS telah memasukkan berbagai fungsi logic untuk melakukan analisa dan mampu menemukan elemen-elemen topologi pada feature class point, line dan paligon. Fungsi logic tersebut telah ada melalui sebuah tool untuk melakukan validasi, pencarian, indetifikasi dan editing. 5, ArcMap telah memasukkan sebuah fungsi untuk melakukan editing dan otomatisasi yang akan digunakan untuk membuat, maintain, dan validas! topotogi. ©, ArcGIS yang tersedia dalam bentuk desktop, engine dan server akan mampu mengarahkan kesebuah relasi antar topologi. Sebagai_ contoh; mengetahui poligon yang saling memiliki tepi dengan poligon yang lain, daftar “edge” poligon yang berhubungan dengan node tertentu, mengetahui “edge” yang berhubungan denga lokasi tertentu, penambahan garis baru dan “burn” kedalam sebuah grafik topologi, membagi garis Pada sebuah perpotongan, dil. 3.1 ELEMEN DARI SEBUAH TOPOLOGI GEODATABASE Pada sebuah geodatabase, properti yang harus didefinisikan untuk setlap topologinya adalah sebagai beriki ‘+ Nama dari topologi tersebut + Nilai “clucter tolerance” pada saat melakukan proses topologi. “Cluster tolerance” ini merupakan term yang digunakan untuk mengacu pada dua toleransi; toleransi x,y dan toleransi z. Nilai default dari “clucter tolerance” adalah sebesar 10 kali dari resolusi koordinat. HF * Feature class yang akan dilibatkan dalam proses topologi harusiah memiliki koordinat yang sama dengan feature datasetnya. + Jika beberapa feature class lebih akurat dari yang lainnya, pendefinisian urutan topologinya ada baiknya berdasarkan urutan ranking berdasarkan akurasi koordinat yang lebih tinggi. Koordinat yang _memiliki akurasi yang lebih rendah akan dipindahkan ke koordinat yang lebih akurat ketika jatuh didalam “cluster tolerance”. Feature yang memiliki akurasi tertinggi akan sebagai ranking 1, kurang akurat sebagai ranking 2, tidak akurat dengan ranking 3 dan beaitu seterusnya. 3.2 ATURAN PADA TOPOLOGI Aturan pada topologi ini akan mendefinisikan ralasi spasial antar feature didaiam feature class, antara feature pada feature class yang berbeda atau antara subtipe dari feature. Sebagai contoh, aturan “Must not overlap" digunakan untuk mengatur integritas dari feature pada feature class yang sama. Jika dua feature tersebut overlap (bertampalan), secara geometri tampalan tersebut akan ditandai/ditampilkan dengan warna merah, seperti terlihat berikut. ‘Ada banya aturan topologi yang bisa diimplementasikan pada geodatabase, tergantung dari relasi spasial dan kepentingan. Aturan-aturan tersebut akan dijabarkan berikut ini. Aturan Topologi Untuk Feature Poligon =: peatiniisisiootieen seater mcrc memes =0 gues = ‘f Sigecaeunereeneeees = Seem = i A al i te a Le i‘ i u : ue 3 g a i i Ee x ii Te 2 i Lat 5 [ : Ei 7 tl! ae ig zg i H ie q ang $ g oe ey . 1g : i ae a i i a toa Ed retest a Sonnevenmweenees act | sceneries SNGer Satyam remccemictememieante [ a Gees gumeiieeecncromeronamuninmnmerenmers «ae 1® ty i [ | epicenter in vee | / | Aturan Topologi Untuk Feature Point Pada gambar berikut ini diperlihatkan mengenal konsep dari relasi spasial dan aturan-aturan yang bisa diterapkan menggunakan topologi. Kolom pertama sebelah kiri menjelaskan tentang relasi dan aturan-aturan yang bisa didefinisikan untuk kasus antar feature pada feature class yang sama, Pada 3 (tiga) kolom sebelah kanan lainnya memperlinatkan aturan-aturan yang bisa didefiisiken antar dua feature class. SP hone ae Bl = Reimann’ | MGRNctry so Bin BYosoos ect Been Mothcer Manecotihonta oh : ‘nad cf : Sumber ESRI 33. PEMBUATAN TOPOLOG! Untuk melakukan pembuatan topologi menggunakan ArcCatalog, tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Arahkan ke feature dataset yang ingin dibuat topologinya. 2. Pada menu drop down yang muncul, pilih New > Topologi... 3. Pada dialog box berupa deskripsi singkat tentang topologi yang muncul berikutnya, click Next. Definisikan nama topologi pada kolom Enter a name for your topology dan definisikan juga nilai dari cluster tolerance pada kolom Enter a cluster tolerance dan click Next. “Tho curbytclornsaieadietencamageinntichalverices nduoundevee [fie consecedidarical or comcidort Vorens enc ends eng tin : _ te cust flence ae eveoped oaeter ‘The defi values bssed onthe XVclerance flim fechre deisel You | ceva tea pecan ter belo ue ee os Cluster tolerance: jarak toleransi minimum antar vertex pada topologi. Vertex yang berada didalam toleransi ini akan di snap bersama pada saat proses validasi topologt berlangsung Pilih feature class yang akan diikutsertakan dalam proses topologi. Pada list tersebut, akan tampil seluruh feature class yang berada pada dataset tersebut. Feature class yang dipilin bisa lebih dari satu tergantung kepentingan yang diinginkan, Click Next untuk melanjutkan, 6. Dialog box Berikutnya adalah untuk mendefinisikan jumlah dari ranking topologi dan ranking dari setiap feature class pada topologi. Ranking ini mengijinkan pengguna untuk memastikan bahwa feature yang lebih akurat tidak akan di-snap ke posisi feature yang kurang akurat ketika proses validasi topologi berlangsung. Kita bisa menentukian sampai 50 perbedaan ranking, dengan ranking 1 merupakan feature class yang paling akurat sedangkan selanjutnya merupaken feature class yang kurang/tidak akurat. Jika seluruh feature yang diikutsertakan dalam proses topologi memiliki tingkat akurasi yang sama, proses penentuan ranking ini bisa diabaikan dan rangking bisa didefinisikan pada tingkat yang sama (tidak boleh lebih dari satu peringkat). fartu cassia lpalogy masthove a erkensigned io contol how. tefeehi as ia sy eval, The ihe ek he The Fighestrankis 1. 7. Berikutnya adalah tambahkan urutan dari aturan-aturan topologi (topology rules) untuk mengetahui relasi spasial antar feature, sehingga kesalahannya dapat diketahui pada saat proses validasi. 8. Aturan-aturan topologi tersebut sudah dijelaskan pada bagian terdahulu. I Pilih feature class yang akan dilakukan proses topologinya. 9. Definisikan aturan dari topologi yang diinginkan. Pada kasus ini aturan yang digunakan hanya “Must Not Overlap” dan “Must Not Have Gaps", oF 10.Akan terlihat aturan-aturan ya ng dipilih pada daftar. Dari daftar tersebut, kita bisa menghapus dan menyimpannya ke sebuah file, sehingga pada suatu saat aturan tersebut bisa kita tampilkan kembali. lerase peta inal matte Oveap © Jlanduse_petaC fra MstNotHave Gaps 11.Click Next dan Finish 12.Click Ne pada saat muncul dial Untuk melakukan__validasi ArcMap, or Geoprocessing tool: log box berikut. kembali, bisa menggunakan ArcCatalog, Is 3.4 MENAMPILKAN & EDITING TOPOLOGI PADA ARCMAP 3.4.1 Menampilkan Topologi Pada ArcMap ‘Topologi bisa ditampilkan pada ArcMap bersamaan dengan feature class nya didalam sebuah feature dataset (layaknya menampilkan feature class/layer pada ArcMap). Pembuatan layer topologi dengan menambahkan layer data yang lain juga bisa dilakukan disini. add oat Pada saat layer topologi kita pilih, secara otomatis feature class hasil validasi pada layer topologi tersebut juga tampil seperti terlihat berikut int. f CScate ie ere ‘Tampilan dari simbol topologi dapat dirubah melalui TOC (Table Of Contents) dengan cara click ganda pada layer topologi dan pada Symbology dari Layer Properties tersebut bisa ditampilkan berdasarkan tipe error nya, seperti terlihat berikut ini, "WastGoLargr Then Guster Torco artnet Overep f 3.4.2 Editing Topologi Pada ArcMap Untuk memulai melakukan editing pada ArcMap, setelah layer topologi dan feature class nya ditampilkan, aktifkan terlebin dahulu toolbar Topologi melalui menu View > Toolbar > Topology sampai terlihat toolbar berikut ini tampil pada ArcMap. alidate Topology In *~ -* \Validasi topologi pada daerah tertent Spectied Area ‘ienagunakan meuse pointer _URuE Penarlhan/menyembonian arr don topos w Untuk melakukan editing topologi melalui ArcMap ini, tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pili h feature class yang ingin di-edit dan aktifkan menu Editor > Start Editing, sehingga pada saat mode editing ini aktif, toolbar tapologi juga akan aktif. 2. Pada bagian Target, pilih feature class yang akan di edit, sedangkan pada bagian toolbar Topologi pilihlah layer topologinya. MR |< als fa 3, Untuk memperlihatkan hasil dari topologi berupa kesalahan-kesalahan yang terjadi, click tombol Error Inspector @, dan click tombol Search Now pada dialog box tersebut. ust Not Have Gaps Landkse Fra! Pada kasus di atas, terlihat hanya terdapat 1 (satu) error dengan rule yang berupa “Must Not Have Gaps” untuk feature class Landuse Final. 4, Pilih salah satu Rule Type tersebut dan click kanan untuk menampilkan menu drop down 5. Pada menu drop down tersebut, banyak menu yang bisa digunakan untuk mengetahui tentang error dari rule tersebut, misalnya; gunakan menu Zoom To untuk menampilkan secara langsung feature terpilih berdasarkan rule yang kita inginkan, serta fungsi-fungsi lainnya, # sinarmas Geoprocessing 4 GEOPROCESSING PADA ARCGIS Pada ArcGIS khususnya dan GIS umumnya, geoprocessing merupakan hal yang paling mendasar dalam melakukan proses berbagai fenomena spasial untuk mendapatkan sebuah hasil analisis. Kebutuhan yang mendasar dari geoprocessing ini adalah bisa _melakukan otomatisasi proses terhadap berbagai keperluan pekerjaan GIS. Hampir semua pengguna GIS terlibat dalam pekerjaan yang beruiang-ulang, dan hal tersebut akan menciptakan kebutuhan untuk melakukan otomatisasi terhadap metode yang ada, dokumen dan tahapan prosedur atau lebih dikenal dengan workfiow. Geoprosesing juga sebagai pendukung untuk melakukan proses otomatisasi workflow dengan menyediakan kumpulan tool dan sebuah mekanisme untuk menggabungkan rangkaian dari tool tersebut dalam urut- urutan pekerjaan yang menggunakan model dan script. Pada dasarnya, tool geoprocessing menampilkan sebuah operasi pada dataset ArcGIS (seperti; feature class, raster atau tabel) dan menghasilkan sebuah dataset baru. Setiap tool geoprocessing menampilkan berbagai operasi dasar pada pada geografis, seperti; memproyeksikan dataset dari satu proyeksi ke yang lain, menambahkan field pada tabel atau membuat zona buffer. ArcGIS telah memasukkan ratusan tool geoprosesing ini untuk memudahkan pengguna. ES = Geoprocessing memungkinkan kita merangkai tool secara bersama-sama untuk melakukan urutan proses, menghasilkan output dari satu tool ke tool lainnya. Kita bisa menggunakan kemampuan ini untuk mengatur model geoprosesing dengan jumlah urutan yang tanpa batas, dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan yang kompleks. 4.1 TOOL GEOPROCESSING YANG TERSEDIA PADA ARCVIEW, ARCEDITOR DAN ARCINFO. Geoprosesing merupakan bagian penting dari pekerjaan-pekerjaan GIS. Tak terhitung jumlahnya fungsi dari geoprosesing dalam pekerjaan sehari-hari. Beberapa tool dasar yang paling umum digunakan telah tersedia pada ArcGIS, diantaranya Append, Buffer, Disslove, Intersect, Union dan Clip. Tool geoprocessing dapat diakses melalui ArcToolbox seperti terlihat berikut ini Ge kcToobox 44.4 Append ‘Append merupakan saiah satu Data Management Tools untuk memanipulasi feature class. Tool tersebut akan menggabungkan beberapa feature class secara bersamaan untuk membuat feature class tunggal, seperti dilustrasikan berikut. 44.2. Buffer Buffer merupakan tool untuk melakukan analisis perhitungan perkiraan jarak. Tool ini akan menghasilkan feature class baru berupa poligon buffer disepanjang feature class inputnya, balk poligon, point maupun point. input 413° Clip Merupaka tool analisis yang berfungsi untuk memotong bagian feature dari feature class. Tool ini menggunakan feature poligon sebagai dasar untuk memotong feature dan atribut lainnya. INPUT UPrEATRE = OUTPUT 441.4 Dissolve Berfungsi untuk mengumpulkan feature yang memiliki informasi ke dalam satu kelompok. Gunakan fungsi ini ketika anda ingin menghapus batas atau node antara poligon yang berdekatan atau garis yang memiliki nilai (atribut) DOE a 44.5 Integrate Integrate merupakan salah satu dari Data Management Tools yang berfungsi untuk membandingkan feature class dan mengetahui bentuk garis atau vertex yang bebeda didalam jarak tertentu dari feature class lain. 44.6 Intersect Intersect merupakan bagian dari Analysis Tools yang berfungsi untuk melakukan analisis overlay pada feature class. Tool ini akan menghasilkan feature class baru dari feature yang berpotongan pada kedua cfeature class. 1Neut myreRecr "FEATURE 4.4.7 Union Union bagian dari Anaysis Tools yang juga melakukan analisis overlay pada feature class. Tool ini juga akan menghasilkan feature class baru dengan mengkombinasikan feature dan atribut dari setiap feature class inputnya INPUT ourur 4.2 TOOL TAMBAHAN YANG SERING DIGUNAKAN (ARCINFO) 4.24 Add XY Coordinates Bagian dari Data Management Tools untuk memanage feature dan atributnya. Tool ini akan menambahkan field POINT_X dan POINT_Y pada atribute tabel serta menghitung lokasi x,y pada field dari label, point, tic atau node. Saf 42.2 Erase Bagus dari Analysis Tools untuk melakukan analisis overlay. Tool ini menghasilkan feature class dari dari feature tersebut atau bagian terluar feature class erase nya, oureur 4.2.3 Feature to Line, Feature to Point, and Feature to Polygon Bagian dari Data Management Tools yang berfungsi untuk membuat feature line, point atau poligon dari feature lain. Feature to Point eur 4.24 Identity Bagian dari Analysis Tools untuk melakukan analisis overlay yang berfungsin menggabungkan bagian dari feature identity yang tumpangtindih untuk ‘menghasilkan feature class baru. INPUT oureur weNiiy FEATURE 4.2.5 Near Salah satu Analysis Tool yang melakukan perhitungan proksiimitas jarak dari setiap point pada feature class input atau layer ke polyline atau point terdekat pada featyre class atau layer yang berdekatan didalam radius pencarian maksimum. POINT une H ty” ay ais/ ay el st 2 ‘ba 4.2.6 Point Distance Analysys Tools yang berfungsi untuk menghitung jarak point ke point antara setiap point pada feature class atau layer ke semua point pada feature class atau layer yang sama atau berbeda didalam sebuah radius pencarian yang telah ditentukan. 4.27 Split Salah satu Analysis Tools yang berfungsi untuk memisahkan feature atau bagian dari sebuah feature. Tool ini akan merubah feature menjadi multiple ‘SPLIT FEATURE f Zone 1) Zo002| > Zone3| Zone 4| Zone 5| Zone 6 4.2.8 Symmetrical Difference Bagian dari Analysis Tools yang berfungsi untuk menghasilkan feature class dari feature atau bagian dari sebuah feature yang tidak umum ke input yang tersedia. INpuT ourrur 42.9 Update Merupakan Analysis Tools untuk melakukan updating terhadap atribut dan geometri dari sebuah feature class atau layer inputnya terhadap feature class atau layer update yang bertumpangtindih. INPUT C > UPDATE FEATURE ca

Anda mungkin juga menyukai