Anda di halaman 1dari 2

Perbahasan

1. Pemeriksaan

1.1 Pemeriksaan Anamnesis


a. Lelaki.
b. Berusia 40 tahun.
c. Daerah tempat tinggal mengalami banjir 1 minggu yang lalu.
d. Demam yang tinggi menggigil sejak 4 hari yang lalu.
e. Myalgia hebat di kedua betis.
f. Mata mulai terlihat kuning.

1.2 Pemeriksaan Fisik


a. Suhu 39,50C.
b. Tekanan darah 100/70.

1.2.1 Pemeriksaan Mata


a. Terdapat Conjungtiva Anemis.
b. Terdapat Sclera Ikterik.
c. Subconjungtival Injection.

1.2.2 Pemeriksaan Hepar


a. Teraba dua jari di bawah arcus costae, bertepi tajam, lunak, nyeri tekan.

1.3 Pemeriksaan Penunjang

1.3.1 Pemeriksaan Laboratorium


a. Hb 10g/dL.
b. Leukocyte 4100/uL.
c. Trombocyt 220 000/ml.
d. Albumin 3,9 gr/dL.
e. Globulin 2,8gr/dL.
f. Bilirubin Total 4,5 mg/dL
g. Ureum 116 mg/dL.
h. Creatinin 3 mg/dL
i. Widal STyO: 1/80
j. STyH: 1/80

2. Diagnosis
Pasien menghidapi Leptospirosis. Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang
disebabkan oleh mikro organisme Leptospira Interogans tanpa memandang bentuk spesifik
serotipenya.

Pada umumnya diagnosis awal Leptospirosis sulit, karena pasien biasanya datang dengan
Meningitis, Hepatitis, Nefritis, Pneumonia, Influenza , Sindroma Shock Toksik, demam yang
tidak diketahui asalnya dan Diatetesis Hemoragik, bahkan beberapa kasus datang sebagai
pancreatitis.

Pada anamnesis, penting diketahui tentang riwayat pekerjaan pasien, apakah termasuk
dalam golongan yang berisiko tinggi.

Gejala dan keluhan yang sering muncul adalah:

a. Demam yang muncul secara mendadak.


b. Sakit kepala terutama di bagian frontal, occipital, dan temporal.
c. Nyeri otot.
d. Mata merah atau Fotofobia.
e. Mual dan muntah

Pada pemeriksaan fisik dijumpai demam, bradikardia, nyeri tekan otot, hepatomegali dan
lain-lain. Pada pemeriksaan laboratorium darah rutin bias dijumpai lekositosis, normal atau
sedikit menurun disertai gambaran neutrofilia dan laju endap darah (LED) yang meninggi.
Pada urin dijumpai protein uria, leukosituria dan toraks (cast). Bila organ hati terlibat,
bilirubin direk meningkat tanpa peningkatan transaminase. BUN, Ureum dan Kreatinin juga
bias meninggi bila terjadi komplikasi ginjal. Diagnose pasti dengan isolasi Leptospira dari
cairan tubuh dan serologi.

Kultur: dengan mengambil specimen dari darah atau cairan cerebral spinal (CCS) segera pada
awal gejala. Dianjurkan untuk melakukankultur ganda dan mengambil specimen pada fase
leptospremia serta belum diberi antibiotic. Kultur urin diambil setelah 2-4minggu onset
penyakit. Pada specimen yang terkontaminasi, inokulasi hewan dapat digunakan.

Serologi: Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya leptospira dengan cepat adalah


pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR), silver stain atau fluorescent antibody stain
dan mikroskop lapangan gelap.1

Anda mungkin juga menyukai