Leptospira 1b Blok 12
Leptospira 1b Blok 12
1. Pemeriksaan
2. Diagnosis
Pasien menghidapi Leptospirosis. Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang
disebabkan oleh mikro organisme Leptospira Interogans tanpa memandang bentuk spesifik
serotipenya.
Pada umumnya diagnosis awal Leptospirosis sulit, karena pasien biasanya datang dengan
Meningitis, Hepatitis, Nefritis, Pneumonia, Influenza , Sindroma Shock Toksik, demam yang
tidak diketahui asalnya dan Diatetesis Hemoragik, bahkan beberapa kasus datang sebagai
pancreatitis.
Pada anamnesis, penting diketahui tentang riwayat pekerjaan pasien, apakah termasuk
dalam golongan yang berisiko tinggi.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai demam, bradikardia, nyeri tekan otot, hepatomegali dan
lain-lain. Pada pemeriksaan laboratorium darah rutin bias dijumpai lekositosis, normal atau
sedikit menurun disertai gambaran neutrofilia dan laju endap darah (LED) yang meninggi.
Pada urin dijumpai protein uria, leukosituria dan toraks (cast). Bila organ hati terlibat,
bilirubin direk meningkat tanpa peningkatan transaminase. BUN, Ureum dan Kreatinin juga
bias meninggi bila terjadi komplikasi ginjal. Diagnose pasti dengan isolasi Leptospira dari
cairan tubuh dan serologi.
Kultur: dengan mengambil specimen dari darah atau cairan cerebral spinal (CCS) segera pada
awal gejala. Dianjurkan untuk melakukankultur ganda dan mengambil specimen pada fase
leptospremia serta belum diberi antibiotic. Kultur urin diambil setelah 2-4minggu onset
penyakit. Pada specimen yang terkontaminasi, inokulasi hewan dapat digunakan.