DEFIBRILATOR
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Syaiful M Sitompul
Direktur
PENGERTIAN Cara perawat memakai/ menggunakan dan memelihara alat
respirator
TUJUAN Untuk pemberian alat bantuan pernafsan melalui mulut atau hidung
dengan mesn respirator.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama Nomor :
Tentang Kebijakan Unit Pelayanan Intensif (UPI)
PROSEDUR Penggunaan :
1. Perawat/ dokter menghubungkan respirator ke arus listrik.
2. Perawat/ dokter menghubungkan respirator ke sumber udara
tekan (ut) dengan oksigen (O2)
3. Perawat/ dokter menghidupkan respirator, lihat tombol
dibelakang, tarik sedikit lalu naikkan, buka yamato 2,5 atau
lebih.
4. Lihat jarum expired minute volume akan mecapai angka 40 lalu
kembali ke angka nol.
5. Perawat/ dokter memutar preset warking pressure kekanan
hingga angka jarum
mencapai 60, kalau untuk anak anak dibawah 60.
Perawat/ dokter mengeset lawer alarm limit, upper
7. alarm limit, untuk mengetahui bahwa pada si
Pasien.
6. Trigger sensitivity di set oleh perawat/ atau dokte ke angka 2
reupper press limit 20-60, tidak dibenarkan lebih dari 60.
7. Breaths/ min diset angka 20, insp, time %25, pause time, 10
sudah ditentukan.
8. Perawat/ dokter menentukan TV dengan IV dengan rumus BB X
RR.
9. Perawat mengeset respirator sesuai dengan advis dokter.
10. Perawat/ dokter menghidupkan temperature respirator untuk
kelembaban O2 yang diberikan mesin kepada pasien melalui
sirkuit.
11. Bila mesin sudah OK, perawat/ dokter menghubungkan
respirator dengan pasien melalui ETT.
12. Perawat/ dokter mengamati dan memperhatikan alarm, karena
dapat membahayakan pasien.
13. Jika pemakaian mesin respirator sudah selesai, alat alat
dibersihkan dan direndam dengan dehibcet selama 12 jam,
dikeringkan lalu di set kembali (siap pakai)
1. Bila pasien anak anak sirkuit diganti khusus anak anak.
2. Untuk anak anak yang masuk respirator dengan BB % > 40 kg
ke atas.
3. Modus respirator harus sesuai dengan instruksi dokter.
Perbaikan :
Kepala ruangan membuat permintaan yang