SKEP Kelompok 7 Draft 1
SKEP Kelompok 7 Draft 1
LAPORAN PRAKTIKUM
STUDI KELAYAKAN DAN EVALUASI PROYEK
Kelompok Tani Tranggulasih
Disusun oleh :
KELOMPOK VIIB
LAMPIRAN
Tabel 1. Investasi
Jenis Investasi Jumlah Harga Satuan Umur Nilai Awal
(Rupiah) (Tahun) (Rupiah)
Tanah 1000 m2 15.000 - 15.000.000
Cangkul 2 200.000 10 400.000
Sabit 3 75.000 3 225.000
Parang 2 50.000 5 100.000
Sprayer 1 300.000 5 300.000
Total 16.025.000
Tabel 2. Penyusutan
Jenis Investasi Jumlah Nilai Awal Nilai Akhir Penyusutan
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
Cangkul 2 400.000 40.000 36.000
Sabit 3 225.000 22.500 67.500
Parang 2 100.000 10.000 18.000
Sprayer 1 300.000 30.000 54.000
Total 175.500
Rumus Penyusutan
Perhitungan Penyusutan
400.000 -40.000
1. Penyusutan Cangkul =
10
= Rp 36.000,-
3
Lampiran 1. (Lanjutan)
225.000 - 22.500
2. Sabit =
3
= Rp 67.500,-
100.000 - 10.000
3. Parang =
5
= Rp 18.000,-
300.000-30.000
4. Sprayer =
5
= Rp. 54.000,-
Kesimpulan:
Lampiran 2. (Lanjutan)
Lampiran 2 (Lanjutan)
Kesimpulan:
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa pada usahatani milik Bapak
Ngatimin dalam setahun memproduksi 4 kali yaitu brokoli 2 kali musim tanam dan
cabai 2 kali musim tanam. Pada tahun 2014 jumlah biaya HOK selama satu tahun
Rp. 9.370.000, pada tahun 2015 jumlah biaya HOK selama satu tahun Rp.
12.612.500 sedangkan pada tahun 2016 biaya HOK selama setahun yaitu Rp.
12.512.500.
7
Lampiran 2 (Lanjutan)
Total 940.000,-
2. Cabai
- Benih 1300 Biji 150,- 195.000,-
- Pupuk Kandang 1,5 ton 250.000,- 375.000,-
- Pestisida Organik 3 kaleng 100.000,- 300.000,-
Total 870.000,-
Total Biaya Variabel 1.810.000,-
Total Biaya Produksi 11.370.500,-
8
Lampiran 2. (Lanjutan)
A. Biaya Tetap
1. Biaya tenaga kerja 12.612.500,-
2. Penyusutan 175.500,-
3. Pajak Lahan 15.000,-
Total Biaya Tetap 12.803.000,-
B. Biaya Variabel
1. Brokoli
- Benih 2000Biji 90,- 180.000,-
- Pupuk Kandang 2 ton 250.000,- 500.000,-
- Pestisida Organik 3 kaleng 100.000,- 300.000,-
Total 980.000,-
2. Cabai
- Benih 1300Biji 175,- 227.500,-
- Pupuk Kandang 1,5 ton 250.000,- 375.000,-
- Pestisida Organik 3 kaleng 100.000,- 300.000,-
Total 902.000,-
Total Biaya Variabel 1.882.00,-
Total Biaya Produksi 14.685.000,-
9
Lampiran 2. (Lanjutan)
C. Biaya Tetap
1. Biaya tenaga kerja 12.512.500,-,-
2. Penyusutan 175..500,-
3. Pajak Lahan 15.000,-
Total Biaya Tetap 12.703.000,-
D. Biaya Variabel
1. Brokoli
- Benih 2000Biji 120,- 240.000,-
- Pupuk Kandang 2 ton 250.000,- 500.000,-
- Pestisida Organik 3 kaleng 100.000,- 300.000,-
Total 1.040.000,-
2. Cabai
- Benih 1300Biji 200,- 260.000,-
- Pupuk Kandang 1,5 ton 250.000,- 375.000,-
- Pestisida Organik 3 kaleng 100.000,- 300.000,-
Total 935.000,-
Total Biaya Variabel 1.975.00,-
Total Biaya Produksi 14.678.000,-
Kesimpulan:
Bapak Ngatimin pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp 11.370.500,-, biaya pada tahun
Perhitungan Pendapatan:
= Rp. 12.539.500
= Rp. 5.555.000
= Rp. 10.427.000
11
Lampiran 3. (Lanjutan)
Kesimpulan:
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa usahatani Bapak Ngatimin pada
tahun 2014 memiliki pendapatan sebesar Rp 12.539.500, pada tahun 2015 sebesar
Tahun 2014
Total Biaya
HPP Brokoli =
Total Hasil produksi
Rp 5.850.500
=
850Kg
= Rp 6.882,94,-/Kg
= Rp 11.000,- Rp 6.882,94,-
= Rp 4.117,06,-/Kg
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui, dalam memproduksi brokoli di Tahun
Penentuan harga pokok produksi menggunakan metode full costing karena semua
Total Biaya
HPP Cabai =
total Hasil produksi
Rp 5.710.500
=
520Kg
= Rp 10.981,73/Kg
= Rp 28.000 Rp 10.981,73
= Rp 17.018,27
13
Lampiran 4. (Lanjutan)
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil data diatas dapat diketahui, dalam memproduksi cabai di Tahun
pokok produksi menggunakan metode full costing karena semua unsur biaya
produksi diperhitungkan.
Tahun 2015
Total Biaya
HPP Brokoli =
total Hasil produksi
Rp 7.970.500
=
860Kg
= Rp 9.268,02/Kg
= Rp 12.500 Rp 9.268,02
= Rp 3.231,98/Kg
Kesimpulan:
Berdasarkan data diatas dapat diketahui dalam memproduksi brokoli di Tahun 2015
Bapak Ngatimin dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp 3.231,98/Kg karena
dapat menjual brokoli diatas HPP yaitu seharga Rp 9.268,02/Kg.Penentuan harga
pokok produksi menggunakan metode full costing karena semua unsur biaya
produksi diperhitungkan.
14
Lampiran 4. (lanjutan)
Total Biaya
HPPCabai =
total Hasil produksi
Rp 6.905.000
=
730Kg
= Rp 9.458,9/Kg
= Rp 13.000 - Rp 9.458,9
= Rp 3.541,1
Kesimpulan :
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dalam memproduksi cabai di Tahun
2015 Bapak Ngatimin dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp 3.541,1/Kg
karena dapat menjual cabai diatas HPP yaitu seharga Rp 9.458,9/Kg.Penentuan
harga pokok produksi menggunakan metode full costing karena semua unsur biaya
produksi diperhitungkan.
Tahun 2016
Total Biaya
HPPBrokoli =
Total Hasil Produksi
Rp 7.930.500
=
980Kg
= Rp 8.092,34/Kg
= Rp 12.000 - Rp 8.092,34
= Rp 3.907,66/Kg
15
Kesimpulan:
Total Biaya
HPP Cabai =
Total Hasil Produksi
Rp 6.938.000
=
785Kg
= Rp 8.838,21/Kg
= Rp 17.000 Rp 8.838,21
= Rp 8.161,79/Kg
Kesimpulan :
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dalam memproduksi cabai di Tahun
2016 Bapak Ngatimin dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp 8.161,79/Kg
karena dapat menjual cabaidiatas HPP yaitu seharga Rp 8.838,21/Kg. Penentuan
harga pokok produksi menggunakan metode full costing karena semua unsur biaya
produksi diperhitungkan.
16
Aktiva Tetap
Tanah 15.000.000
Cangkul 400.000
Sabit 225.000
Parang 100.000
Sprayer 300.000
Penyusutan (175.500)
Total Aktiva 15.849.500
Tetap
Total Aktiva 20.500.000 Total Pasiva 20.500.000
Aktiva Tetap
Tanah 15.000.000
Cangkul 400.000
Sabit 225.000
Parang 100.000
Sprayer 300.000
Penyusutan (175.500)
Total Aktiva 15.849.500
Tetap
Total Aktiva 20.500.000 Total Pasiva 20.500.000
Aktiva Tetap
Tanah 15.000.000
Cangkul 400.000
Sabit 225.000
Parang 100.000
Sprayer 300.000
Penyusutan (175.500)
Total Aktiva 15.849.500
Tetap
Total Aktiva 20.500.000 Total Pasiva 20.500.000
EAT rata-rata
ROI rata-rata = 100%
investasi
9.412.095
= 100%
16.025.000
= 58,73 %
Kesimpulan:
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa usahatani sayur organik milik Bapak
investasi yang dikeluarkan. Jadi, setiap Rp 1,- yang dikeluarkan akan menghasilkan
Keterangan : Df = 12,50 (Suku Bunga Dasar Kredit Bank Rakyat Indonesia, 2017)
1 1
Df tahun 2014 = 1 Df tahun 2016 =
(1+0,1250) (1+0,1250)3
= 0,88888889 = 0,70233196
1
Df tahun 2015 =
(1+0,1250)2
= 0,79012345
Kesimpulan :
Berdasarkan data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa usahatani sayuran organik
milik Bapak Ngatimin bisa mengembalikan investasi dengan jangka waktu kurang
dari 3 tahun atau dalam waktu 2 tahun.
21
= Rp 75.000/tahun
100.000 -10.000
Sabit =
2
= Rp 45.000/tahun
200.000 -20.000
Garu =
5
22
= Rp 36.000/tahun
300.000 - 30.000
Alat semprot manual =
1
= Rp 270.000/tahun
630.000 - 63.000
Mulsa =
1
=567.000/tahun
Lampiran 1. (lanjutan)
Rp.567.500
= Rp 993.500/tahun
Kesimpulan:
Total investasi yang ditanamkan oleh Bapak Abdul Wahab dalam kegiatan produksi
penyusutan cangkul, sabit, garu, alat semprot manual dan mulsa adalah sebesar Rp
993.500
23
No. Unsur Jumlah HOK Harga Satuan Jumlah Jam Total (Rp)
HOK (Rp) Kerja
1. Budidaya Brokoli
- Pengelolaan Lahan 1 HOK Pria 50.000,- 40 Jam 250.000,-
- Penanaman 1 HOK Pria 50.000,- 16 Jam 100.000,-
- Pemeliharaan 1 HOK Wanita 40.000,- 200 Jam 1.000.000,-
- Pemanenan 1 HOK Pria 50.000,- 16 Jam 100.000,-
Jumlah 1.450.000,-
2. Budidaya Bayam
- Pengelolaan Lahan 1 HOK Pria 50.000,- 56 Jam 350.000,-
- Penanaman 1 HOK Pria 50.000,- 16 Jam 100.000,-
- Pemeliharaan 1 HOK Wanita 40.000,- 160 Jam 800.000,-
- Pemanenan 1 HOK Pria 50.000,- 16 Jam 100.000,-
Jumlah 1.350.000,-
3. Budidaya Selada
- Pengelolaan Lahan 1 HOK Pria 50.000,- 40 Jam 250.000,-
- Penanaman 1 HOK pria 50.000,- 16 Jam 100.000,-
- Pemeliharaan 1 HOK Wanita 40.000,- 160 Jam 800.000,-
- Pemanenan 1 HOK Pria 50.000,- 16 Jam 100.000,-
Jumlah 1.250.000,-
No. Unsur Jumlah HOK Harga Satuan Jumlah Jam Total (Rp)
HOK (Rp) Kerja
1. Budidaya Brokoli
- Pengelolaan Lahan 1 HOK Pria 50.000,- 40 Jam 250.000,-
- Penanaman 1 HOK Pria 50.000,- 16 Jam 100.000,-
- Pemeliharaan 1 HOK Wanita 40.000,- 200 Jam 1.000.000,-
- Pemanenan 1 HOK Pria 50.000,- 16 Jam 100.000,-
Jumlah 1.450.000,-
2. Budidaya Bayam
- Pengelolaan Lahan 1 HOK Pria 50.000,- 56 Jam 350.000,-
- Penanaman 1 HOK Pria 50.000,- 16 Jam 100.000,-
- Pemeliharaan 1 HOK Wanita 40.000,- 160 Jam 800.000,-
- Pemanenan 1 HOK Pria 50.000,- 16 Jam 100.000,-
Jumlah 1.350.000,-
3. Budidaya Selada
- Pengelolaan Lahan 1 HOK Pria 50.000,- 40 Jam 250.000,-
- Penanaman 1 HOK pria 50.000,- 16 Jam 100.000,-
- Pemeliharaan 1 HOK Wanita 40.000,- 160 Jam 800.000,-
- Pemanenan 1 HOK Pria 50.000,- 16 Jam 100.000,-
Jumlah 1.250.000,-
No. Unsur Jumlah HOK Harga Satuan Jumlah Jam Total (Rp)
HOK (Rp) Kerja
1. Budidaya Brokoli
- Pengelolaan Lahan 1 HOK Pria 50.000,- 48 Jam 300.000,-
- Penanaman 1 HOK Pria 50.000,- 24 Jam 150.000,-
- Pemeliharaan 1 HOK Wanita 40.000,- 200 Jam 1.000.000,-
- Pemanenan 1 HOK Pria 50.000,- 24 Jam 150.000,-
Jumlah 1.600.000,-
2. Budidaya Bayam
- Pengelolaan Lahan 1 HOK Pria 50.000,- 56 Jam 350.000,-
- Penanaman 1 HOK Pria 50.000,- 16 Jam 100.000,-
- Pemeliharaan 1 HOK Wanita 40.000,- 160 Jam 800.000,-
- Pemanenan 1 HOK Pria 50.000,- 16 Jam 100.000,-
Jumlah 1.350.000,-
3. Budidaya Selada
25
Kesimpulan :
Bapak Abdul Wahabdalam setahun memproduksi 3 kali yaitu brokoli, bayam, dan
selada. Tahun 2014 dengan total biaya Rp 4.050.000,-, tahun 2015 dengan total
Lampiran 2 (Lanjutan)
Lampiran 2 (Lanjutan)
Lampiran 2 (Lanjutan)
Lampiran 2. (Lanjutan)
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui biaya produksi pada tahun 2014
yaitu sebesar Rp 7.725.300, biaya pada tahun 2015 sebesar Rp 7.844.765,-dan tahun
Perhitungan Pendapatan:
= Rp 15.650.000,- Rp 7.725.300
= Rp 7.924.700
= Rp 9.120.235
= Rp 18.050.000,- Rp 8.614.066
= Rp 9.435.934
Lampiran 3. (Lanjutan)
Kesimpulan:
30
Bapak Abdul Wahab pada tahun 2014 memiliki pendapatan sebesar Rp 7.924.700,
pada tahun 2015 sebesar Rp 9.120.235, dan pada tahun 2016 sebesar Rp 9.435.934.
31
Tahun 2014
Total Biaya
HPP Brokoli =
Total Hasil produksi
Rp 2.136.100
=
550 Kg
= Rp 3.884/Kg
= Rp 15.000,- Rp 3.884
= Rp 11.116 /Kg
Kesimpulan:
Dapat diketahui, dalam memproduksi brokoli di Tahun 2014 Bapak Abdul Wahab
dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp11.116 /Kg karena dapat menjual brokoli
diperhitungkan.
Total Biaya
HPP Bayam =
total Hasil produksi
Rp 2.458.100
=
350 Kg
= Rp 7.023/Kg
= Rp 10.000,- Rp 7.023
= Rp 2.977
Lampiran 4. (Lanjutan)
32
Kesimpulan:
Diketahui, dalam memproduksi bayam di Tahun 2014 Bapak Abdul Wahab dapat
memperoleh keuntungan sebesar Rp 2.977 karena dapat menjual bayam diatas HPP
Total Biaya
HPP Selada =
Total Hasil produksi
Rp 2.088.100
=
300 Kg
= Rp 6.960 /Kg
= Rp 13.000,- Rp 6.960
= Rp 6.040/Kg
Kesimpulan:
Diketahui, dalam memproduksi selada di Tahun 2014 Bapak Abdul Wahab dapat
memperoleh keuntungan sebesar Rp 6.040/Kg karena dapat menjual selada diatas
HPP yaitu seharga Rp 6.960 /Kg. Penentuan harga pokok produksi menggunakan
metode full costing karena semua unsur biaya produksi diperhitungkan.
33
Lampiran 4. (Lanjutan)
Tahun 2015
Total Biaya
HPP Brokoli =
total Hasil produksi
Rp 2.158.255
=
600 Kg
= Rp 3.597 /Kg
= Rp 15.000,- Rp 3.597
= Rp 11.403/Kg
Kesimpulan:
Diketahui, dalam memproduksi brokoli di Tahun 2015 Bapak Abdul Wahab dapat
memperoleh keuntungan sebesar Rp 11.403/Kg karena dapat menjual brokoli diatas
HPP yaitu seharga Rp 3.597 /Kg. Penentuan harga pokok produksi menggunakan
metode full costing karena semua unsur biaya produksi diperhitungkan.
Total Biaya
HPP Bayam =
total Hasil produksi
Rp 2.500.255
=
400Kg
= Rp 6.250/Kg
= Rp 10.000,- - Rp 6.250
= Rp 3.750
Lampiran 4. (Lanjutan)
34
Kesimpulan :
Diketahui, dalam memproduksi bayam di Tahun 2015 Bapak Abdul Wahab dapat
memperoleh keuntungan sebesar Rp 3.750/Kg karena dapat menjual bayam diatas
HPP yaitu seharga Rp 6.250/Kg. Penentuan harga pokok produksi menggunakan
metode full costing karena semua unsur biaya produksi diperhitungkan.
Total Biaya
HPP Selada =
total Hasil produksi
Rp 2.133.000
=
305 Kg
= Rp 6.993/Kg
= Rp13.000,- Rp 6.993
= Rp 6.007/Kg
Kesimpulan :
Diketahui, dalam memproduksi selada di Tahun 2015 Bapak Abdul Wahab dapat
memperoleh keuntungan sebesar Rp 6.007/Kg karena dapat menjual selada diatas
HPP yaitu seharga Rp 6.993/Kg. Penentuan harga pokok produksi menggunakan
metode full costing karena semua unsur biaya produksi diperhitungkan.
Tahun 2016
Total Biaya
HPP Brokoli =
Total Hasil Produksi
Rp 2.493.022
=
600 Kg
= Rp 4.155/Kg
= Rp 15.000,- Rp 4.155
= Rp 10.845/Kg
Lampiran 4. (Lanjutan)
35
Kesimpulan:
Diketahui, dalam memproduksi brokoli di Tahun 2016 Bapak Abdul Wahab dapat
Total Biaya
HPP Bayam =
Total Hasil Produksi
Rp 2.639.022
=
450 Kg
= Rp 5.864/Kg
= Rp 10.000,- Rp 5.864
= Rp 4.136/Kg
Kesimpulan :
Diketahui, dalam memproduksi bayam di Tahun 2016 Bapak Abdul Wahab dapat
memperoleh keuntungan sebesar Rp 4.136/Kg karena dapat menjual bayam diatas
HPP yaitu seharga Rp 5.864/Kg. Penentuan harga pokok produksi menggunakan
metode full costing karena semua unsur biaya produksi diperhitungkan.
Total Biaya
HPP Selada =
Total Hasil Produksi
Rp 2.419.022
=
350 Kg
= Rp 6.911/Kg
Lampiran 4. (Lanjutan)
36
= Rp 13.000,- Rp 6.911
= Rp 6.089/Kg
Kesimpulan :
Diketahui, dalam memproduksi selada di Tahun 2016 Bapak Abdul Wahab dapat
memperoleh keuntungan sebesar Rp 6.089/Kg karena dapat menjual selada diatas
HPP yaitu seharga Rp 6.911/Kg. Penentuan harga pokok produksi menggunakan
metode full costing karena semua unsur biaya produksi diperhitungkan.
Aktiva Tetap
Tanah 45.000.000,-
Cangkul 750.000,-
Alat Semprot 300.000,-
Manual
Mulsa 630.000,-
Garu 200.000,-
Sabit 300.000,-
Penyusutan 993.500
Total Aktiva 48.173.500
Tetap
Total Aktiva 56.098.200 Total Pasiva 56.098.200
Aktiva Tetap
Tanah 45.000.000,-
Cangkul 750.000,-
Alat Semprot 300.000,-
Manual
Mulsa 630.000,-
Garu 200.000,-
Sabit 300.000,-
Penyusutan 993.500
Total Aktiva 48.173.500
Tetap
Total Aktiva 57.293.735 Total Pasiva 57.293.735
Aktiva Tetap
Tanah 45.000.000,-
Cangkul 750.000,-
Alat Semprot 300.000,-
Manual
Mulsa 630.000,-
Garu 200.000,-
Sabit 300.000,-
Penyusutan 993.500
Total Aktiva 48.173.500
Tetap
Total Aktiva 57.609434 Total Pasiva 57.609434
EAT rata-rata
ROI rata-rata = 100%
investasi
26.216.066,2
= 100%
47.180.000,-
= 55,56%
Kesimpulan:
Dapat diketahui bahwa usahatani sayuran organik milik Bapak Abdul Wahab
mampu menghasilkan keuntungan sebesar 55,56% dari total nilai investasi yang
Keterangan : Df = 12,50 (Suku Bunga Dasar Kredit Bank Rakyat Indonesia, 2017)
1 1
Df tahun 2014 = 1 Df tahun 2016 =
(1+0,1250) (1+0,1250)3
= 0,88888889 = 0,70233196
1
Df tahun 2015 =
(1+0,1250)2
= 0,79012345
Jadi, usahatani sayuran organik milik Bapak Abdul Wahab bisa mengembalikan
investasi dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun
41
Rumus Penyusutan
Perhitungan Penyusutan
350.000 -35.000
1. Penyusutan Cangkul =
10
= Rp 31.500,0
42
Lampiran 1. (Lanjutan)
400.000 - 40.000
2. Penyusutan Sprayer Manual =
10
= Rp 36.000
30.000 -3.000
3. Penyusutan Parang =
5
= 5.400,-
3.000 -300
4. Penyusutan Karung Goni =
1
= 2.700,-
Kesimpulan:
sebesar Rp 75.600,0
43
Lampiran 2. (Lanjutan)
Kesimpulan:
Tahun 2014, 2015, 2016 Kelompok Tranggulasih memproduksi 2 kali musim
Total 1.352.000,0
Total Biaya Variabel 1.352.000,0
Total Biaya Produksi 37.472.600,0
45
Total 1.399.000,0
Total Biaya Variabel 1.399.000,0
Total Biaya Produksi 37.519.600,0
Total 1.430.000,0
Total Biaya Variabel 1.430.000,0
Total Biaya Produksi 37.550.600,0
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui biaya produksi pada tahun 2014
= Rp 40.000.000 - Rp37.472.600,0
= Rp 2.527.400,0
= Rp 45.000.000 Rp37.519.600,0
= Rp 7.480.600
Pendapatan tahun 2016 = Penerimaan Biaya Produksi
= Rp 50.000.000 Rp37.550.600,0
= Rp 12.449.400,0
Kesimpulan:
Pendapatan Responden pada tahun 2014 sebesar Rp 2.527.400,0 pada tahun 2015
Tahun 2014
Total Biaya
HPP Tembakau =
total Hasil produksi
Rp 37.472.600
=
5000Kg
= Rp 7.494,52/Kg
= Rp 8000,- Rp 7.494,52
= Rp 505,48
Kesimpulan:
Dapat diketahui, dalam memproduksi Tembakau di Tahun 2014 Responden dapat
Tahun 2015
Total Biaya
HPP Tembakau =
total Hasil produksi
Rp 37.519.600
=
5000 Kg
= Rp 7.503,92/Kg
49
Lampiran 4. (Lanjutan)
= Rp 9.000,- Rp 7.503,92
= Rp 1496,08
Kesimpulan:
Diketahui, dalam memproduksi Tembakau di Tahun 2015 Responden dapat
diperhitungkan.
Tahun 2016
Total Biaya
HPP Tembakau =
total Hasil produksi
Rp 37.550.600
=
5000 Kg
= Rp 7.510,12/Kg
= Rp 10.000,- Rp 7.510,12
= Rp 2489,88
50
Lampiran 4. (Lanjutan)
Kesimpulan:
Diketahui, dalam memproduksi Tembakau di Tahun 2016 Responden dapat
diperhitungkan.
51
Aktiva Tetap
Tanah 45.000.000,-
Cangkul 350.000,-
Sprayer 400.000,-
Manual
Parang 30.000,-
Karung Goni 3.000,-
Penyusutan 75.600,-
Total Aktiva 45.858.600,-
Tetap
Total Aktiva 48.358.600,- Total Pasiva 48.358.600,-
Kesimpulan:
Lampiran 5. (Lanjutan)
Aktiva Tetap
Tanah 45.000.000,-
Cangkul 350.000,-
Sprayer 400.000,-
Manual
Parang 30.000,-
Karung Goni 3.000,-
Penyusutan 75.600,0
Total Aktiva 45.858.600,-
Tetap
Total Aktiva 50.860.726,- Total Pasiva 50.860.726,-
Lampiran 5. (Lanjutan)
Aktiva Tetap
Tanah 45.000.000,-
Cangkul 350.000,-
Sprayer 400.000,-
Manual
Parang 30.000,-
Karung Goni 3.000,-
Penyusutan 75.600,0
Total Aktiva 45.858.600,-
Tetap
Total Aktiva 58.266.322,- Total Pasiva 58.266.322,-
EAT rata-rata
ROI rata-rata = 100%
investasi
7.410.876
= 100%
45.783.000
= 16,187%
Kesimpulan:
Kesimpulan :
Jadi, Pertanian Organik milik Bapak Sukiman dapat mengembalikan investasi
yang dikeluarkan lebih dari 3 tahun.
56
= Rp 45.000/tahun
130.000 -13.000
Cangkul 2 =
5
= Rp 23.400/tahun
57
Lanjutan lampiran 1.
200.000 -20.000
Garu =
5
= Rp 36.000/tahun
400.000 - 40.000
Alat semprot manual =
3
= Rp 120.000/tahun
630.000 - 63.000
Mulsa =
2
= Rp 283.500/tahun
100.000 - 10.000
Sabit =
5
= Rp 18.000/tahun
Kesimpulan :
Total nilai investasi yang dilakukan oleh Bapak Wahyudi dalam
kegiatan pertaniannya sebesar Rp32.010.000, sedangkan total nilai
penyusutannya sebesar Rp 525.900
58
Jumlah 1.490.000
2. Budidaya Cabai
- Pengelolaan 1 HOK Pria 40.000,- 35 Jam 175.000,-
Lahan
- Penanaman 1 HOK Pria 40.000,- 14 Jam 70.000,-
- Pemeliharaan 1 HOK Pria 40.000,- 340 Jam 1.700.000,-
- Pemanenan 2 HOK Pria 40.000,- 28 Jam 140.000,-
Jumlah 2.085.000,-
Total Selama 3.575.000,-
2x tanam
59
Lampiran 2. (Lanjutan)
Jumlah 1.800.000
2. Budidaya Cabai
- Pengelolaan Lahan 1 HOK Pria 40.000,- 40 Jam 200.000
Jumlah 1.780.000
Kesimpulan :
Bapak Wahyudi dalam setahun memproduksi 2 kali yaitu brokoli dan cabai.
Tahun 2014 dengan total biaya Rp3.575.000,-, tahun 2015 dengan total biaya Rp
3.575.000,- dan tahun 2016 dengan total biaya Rp 3.580.000,-.
61
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui biaya produksi pada tahun 2014
yaitu sebesar Rp. 4.321.200 biaya produksi pada tahun 2015 sebesar Rp 4.889.200
Perhitungan Pendapatan:
= Rp 9.900.000 Rp 4.321.200
= Rp 5.578.800
= Rp 11.280.000 Rp 4.889.200
= Rp 6.390.800
= Rp 14.000.000 Rp 5.139.600
= Rp 8.860.400
Kesimpulan:
pada tahun 2015 sebesar Rp 6.390.800, dan pada tahun 2016 sebesar Rp 8.860.400.
65
Tahun 2014
Total Biaya
HPP Brokoli =
Total Hasil produksi
Rp 4.321.200
=
210 Kg
= Rp 20.600/Kg
= Rp 1.400
Kesimpulan:
Dapat diketahui, dalam memproduksi brokoli di Tahun 2014 Bapak Wahyudi dapat
HPP yaitu seharga Rp 22.000 dan HPP Rp 20.600/Kg. Penentuan harga pokok
produksi menggunakan metode full costing karena semua unsur biaya produksi
diperhitungkan.
Total Biaya
HPP Cabai =
total Hasil produksi
Rp 4.321.200
=
220 Kg
= Rp 19.700/Kg
66
Lampiran 4. (Lanjutan)
memperoleh keuntungan sebesar Rp 4.300 karena dapat menjual cabai diatas HPP
yaitu seharga Rp 24.000 dan HPP Rp 19.700/Kg. Penentuan harga pokok produksi
diperhitungkan.
Tahun 2015
Total Biaya
HPP Brokoli =
total Hasil produksi
Rp 4.889.200
=
230 Kg
= Rp 21.300/Kg
= Rp 24.000,- Rp 21.300
= Rp 2.700/Kg
Kesimpulan:
Total Biaya
HPP Cabai =
total Hasil produksi
Rp 4.889.200
=
240Kg
= Rp 20.400/Kg
= Rp 24.000 Rp 20.400
= Rp 3.600
Kesimpulan :
Tahun 2016
Total Biaya
HPP Brokoli =
Total Hasil Produksi
Rp 5.139.600
=
300 Kg
= Rp 17.132/Kg
= Rp 25.000 Rp 17.132
=
= Rp 7.868 /Kg
68
Kesimpulan:
HPP yaitu seharga Rp 25.000/Kg dan HPP Rp 17.132. Penentuan harga pokok
produksi menggunakan metode full costing karena semua unsur biaya produksi
diperhitungkan.
Total Biaya
HPP Cabai =
Total Hasil Produksi
Rp 5.139.600
=
260 Kg
= Rp 19.800/Kg
= Rp 25.000 Rp 19.800
=
= Rp 5.200/Kg
Kesimpulan :
Aktiva Tetap
Tanah 20.000.000,-
Cangkul 200.000,-
Sprayer 350.000,-
Mulsa 430.000,-
Sabit 80.000,-
Penyusutan 325.900
Total Aktiva 21.385.900
Tetap
Total Aktiva 25.000.000 Total Pasiva 25.000.000
Aktiva Tetap
Tanah 22.000.000,-
Cangkul 200.000,-
Sprayer 350.000,-
Mulsa 430.000,-
Sabit 80.000,-
Penyusutan 325.900
Total Aktiva 23.385.900
Tetap
Total Aktiva 28.000.000 Total Pasiva 28.000.000
Aktiva Tetap
Tanah 22.000.000,-
Cangkul 200.000,-
Sprayer 350.000,-
Mulsa 430.000,-
Sabit 80.000,-
Penyusutan 325.900
Total Aktiva 23.385.900
Tetap
Total Aktiva 28.000.000 Total Pasiva 28.000.000
72
Aktiva Tetap
Tanah 30.000.000,-
Cangkul 380.000,-
Sprayer 700.000,-
Mulsa 630.000,-
Sabit 100.000,-
Penyusutan 525.900
Total Aktiva 32.335.900
Tetap
Total Aktiva 35.000.000 Total Pasiva 35.000.000
EAT rata-rata
ROI rata-rata = 100%
investasi
6.895.181,33
= 100%
32.010.000
= 21,55%
Kesimpulan:
Dapat diketahui bahwa usahatani sayuran organik milik Bapak Supariyono mampu
Keterangan : Df = 12,50 (Suku Bunga Dasar Kredit Bank Rakyat Indonesia, 2017)
1 1
Df tahun 2014 = 1 Df tahun 2016 =
(1+0,12) (1+0,12)3
= 0,893 = 0,711
1
Df tahun 2015 =
(1+0,12)2
= 0,797
Jadi, usahatani sayuran organik milik Bapak Wahyudi bisa mengembalikan investasi
dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun
75
Rumus Penyusutan
Perhitungan Penyusutan
350.000 -114.000
1. Penyusutan Cangkul =
7
= Rp 33.714,3
76
Lampiran 1. (Lanjutan)
400.000 - 140.000
2. Penyusutan Sprayer Manual =
10
= Rp 26.000,-
40.000 - 20.000
3. Parang =
5
= Rp 4.000,-
250.000 - 235.000
4. Karung Goni =
1
= Rp 15.000,-
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa investasi yang ditanamkan oleh
Bapak Wagianto yaitu Rp 76.040.000,- dan perhitungan penyusutan sebesar Rp
78.714,3
77
Lampiran 2. (Lanjutan)
2. Budidaya Selada
- Pengelolaan 1 HOK Pria 50.000,- 35 Jam 175.000,-
Lahan
- Penanaman 1 HOK Pria 50.000,- 14 Jam 75.000,-
- Pemeliharaan 1 HOK Pria 50.000,- 360 Jam 1.800.000,-
- Pemanenan 2 HOK Pria 50.000,- 28 Jam 140.000,-
Jumlah 2.190.000,-
3. Budidaya Buncis
- Pengelolaan 1 HOK Pria 50.000,- 35 Jam 175.000,-
Lahan
- Penanaman 1 HOK pria 50.000,- 14 Jam 75.000,-
- Pemeliharaan 1 HOK Pria 50.000,- 120 Jam 600.000,-
- Pemanenan 2 HOK Pria 50.000,- 14 Jam 75.000,-
Jumlah 925.000,-
Total Selama 3x musim tanam/tahun 4.340.000,-
79
Lampiran 2 (Lanjutan)
Kesimpulan :
Bapak Supariyono dalam setahun memproduksi 3 kali yaitu brokoli, selada, dan buncis.
Tahun 2014 dengan total biaya Rp 4.340.000,-, tahun 2015 dengan total biaya Rp
Lampiran 2 (Lanjutan)
Total 246.100,-
Total Biaya Variabel 782.300,-
Total Biaya Produksi 4.495.496,6
82
Lampiran 2 (Lanjutan)
Total 249.100,-
Total Biaya Variabel 803.800,-
Total Biaya Produksi 5.298.514,3
84
Lampiran 2. (Lanjutan)
S. Biaya Tetap
19. Biaya tenaga kerja 4.340.000,-
20. Penyusutan 78.714,3
21. Pajak Lahan 76.000,-
Total Biaya Tetap 4.494.714,3
T. Biaya Variabel
17. Brokoli
- Benih 500 Biji 150,- 75.000,-
- Pupuk Kandang 100 Kg 1.000,- 100.000,-
- Pupuk Cair 1,5 Botol 15.000,- 22.500,-
(Power) (0,75 L)
- Insektisida 83,3 ML 840,34,- 70.000,-
Prevaton
Total 267.500,-
18. Selada
- Benih 500 Biji 250,- 125.000,-
- Pupuk Kandang 100 Kg 1000,- 100.000,-
- Pupuk Cair 1,5 Botol 15.000,- 22.500,-
(0,75 L)
- Insektisida 83,3ML 840,34,- 70.000,-
Prevaton
Total 317.500,-
19. Buncis
- Benih 1 Kg 60.000,- 60.000,-
- Pupuk Kandang 100 Kg 1000,- 100.000,-
- Pupuk Cair 1,5 Botol 15.000,- 22.500,-
(0,75 L)
- Insektisida 83,3 ML 840,34,- 70.000,-
Prevaton
Total 252.500,-
Total Biaya Variabel 837.500,-
Total Biaya Produksi 5.332.214,3
85
Lampiran 2. (Lanjutan)
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui biaya produksi pada tahun 2014 yaitu
sebesar Rp 4.495.496,6 biaya pada tahun 2015 sebesar Rp 5.298.514,3 dan tahun 2016
yaitu Rp 5.332.214,3.
86
Perhitungan Pendapatan:
= Rp 13.620.000,- Rp 4.495.496,6
= Rp 9.124.503,4
= Rp 13.010.000,- Rp 5.298.514,3
= Rp 7.711.485,7
= Rp 13.750.000,- Rp5.332.214,3.
= Rp 8.417.785,7
87
Lampiran 3. (Lanjutan)
Kesimpulan:
Bapak Wagianto pada tahun 2014 memiliki pendapatan sebesar Rp 9.124.503,4 dan
pada tahun 2015 memiliki pendapatan sebesar Rp 7.711.485,7 dan pada tahun 2016
Tahun 2014
Total Biaya
HPP Brokoli =
Total Hasil produksi
Rp 1.483.100
=
300 Kg
= Rp 4.943,7/Kg
= Rp 24.500,- Rp 4.943,7
= Rp 19.556,3/Kg
Kesimpulan:
Dapat diketahui, dalam memproduksi brokoli di Tahun 2014 Bapak Wagianto dapat
Total Biaya
HPP Selada =
total Hasil produksi
Rp 2.802.290
=
205 Kg
= Rp 13.667/Kg
= Rp 20.000,- Rp 13.667
= Rp 6.330,3
89
Lampiran 4. (Lanjutan)
Kesimpulan:
memperoleh keuntungan sebesar Rp 6.330,3 karena dapat menjual selada diatas HPP
Total Biaya
HPP Buncis =
Total Hasil produksi
Rp 1.171.000
=
155 Kg
= Rp 7.555/Kg
= Rp 12.000,- Rp 7.555
= Rp 4.445/Kg
Kesimpulan:
Diketahui, dalam memproduksi buncis di Tahun 2014 Bapak Wagianto dapat
memperoleh keuntungan sebesar Rp 4.445/Kg karena dapat menjual buncis diatas HPP
yaitu seharga Rp 7.555/Kg. Penentuan harga pokok produksi menggunakan metode full
costing karena semua unsur biaya produksi diperhitungkan.
90
Lampiran 4. (Lanjutan)
Tahun 2015
Total Biaya
HPP Brokoli =
total Hasil produksi
Rp 1.488.600
=
290 Kg
= Rp 5.133,1/Kg
= Rp 26.000,- Rp 5.133,1
= Rp 20.867/Kg
Kesimpulan:
Total Biaya
HPP Selada =
total Hasil produksi
Rp 2.927.421,45
=
210Kg
= Rp 13.940,10/Kg
= Rp 15.000,- - Rp 13.940,10
= Rp 1.059,9
91
Lampiran 4. (Lanjutan)
Kesimpulan :
Rp 2.481.100
=
160 Kg
= Rp 13.506,8/Kg
= Rp 14.500,- Rp 13.506,8
= Rp 993,2/Kg
Kesimpulan :
Diketahui, dalam memproduksi buncis di Tahun 2015 Bapak Wagianto dapat
memperoleh keuntungan sebesar Rp 993,2/Kg karena dapat menjual buncis diatas HPP
yaitu seharga Rp 13.506,8/Kg. Penentuan harga pokok produksi menggunakan metode
full costing karena semua unsur biaya produksi diperhitungkan.
Tahun 2016
Total Biaya
HPP Brokoli =
Total Hasil Produksi
Rp 1.827.500
=
300 Kg
92
= Rp 6.091,6/Kg
= Rp 25.000,- Rp 6.091,6
= Rp 18.908,4/Kg
Kesimpulan:
Total Biaya
HPP Selada =
Total Hasil Produksi
Rp 3.157.500
=
200 Kg
= Rp 15787,5/Kg
= Rp 20.000,- Rp 15.787,5
= Rp 4.212,5/Kg
Kesimpulan :
Lampiran 4. (Lanjutan)
Total Biaya
HPP Buncis =
Total Hasil Produksi
Rp 1.412.500
=
150 Kg
= Rp 9.416,7/Kg
= Rp 15.000,- Rp 9.416,7
= Rp 5.583,3
Kesimpulan :
Aktiva Tetap
Tanah .76.000.000,-
Cangkul 350.000,-
Sprayer Manual 400.000,-
Parang 40.000,-
Karung Goni 250.000,-
Penyusutan 78.714,3
Total Aktiva 77.118.714,3
Tetap
Total Aktiva 81.613.428.6 Total Pasiva 81.613.428.6
Aktiva Tetap
Tanah 76.000.000,-
Cangkul 350.000,-
Sprayer 400.000,-
Manual
Parang 40.000,-
Karung Goni 250.000,-
Penyusutan 78.714,3
Total Aktiva 77.118.714,3
Tetap
Total Aktiva 81.613.428.6 Total Pasiva 81.613.428.6
Aktiva Tetap
Tanah 76.000.000,-
Cangkul 350.000,-
Sprayer 400.000,-
Manual
Parang 40.000,-
Karung Goni 250.000,-
Penyusutan 78.714,3
Total Aktiva 77.118.714,3
Tetap
Total Aktiva 81.613.428.6 Total Pasiva 81.613.428.6
EAT rata-rata
ROI rata-rata = 100%
investasi
8.880.403,7
= 100%
77.118.714,3-
= 11,5%
Kesimpulan:
Dapat diketahui bahwa usahatani sayuran organik milik Bapak Wagianto mampu
menghasilkan keuntungan sebesar 11,5% dari total nilai investasi yang dikeluarkan.
Jadi, setiap Rp 1,- yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan bersih 11,5
Keterangan : Df = 12,50 (Suku Bunga Dasar Kredit Bank Rakyat Indonesia, 2017)
1 1
Df tahun 2014 = 1 Df tahun 2016 =
(1+0,1250) (1+0,1250)3
= 0,88888889 = 0,70233196
1
Df tahun 2015 =
(1+0,1250)2
= 0,79012345
Jadi, usahatani sayuran organik milik Bapak Wagianto bisa mengembalikan investasi
dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun