1. Penjelasan Umum
a. Pendahuluan
Pile slab merupakan struktur perkuatan pada jalan untuk kondosi tanah yang tidak memungkinkan
dibuat jalan pada permukaan tanah.
c. Kriteria Desain
Untuk desain pile cap pada struktur pile slab berfungsi sebagai pengikat antara tiang pancang satu
dengan yang lainnya, selain itu pile cap berfungsi sebagai tumpuan pelat lantai prestress.
3. Mutu Bahan
Mutu bahan yang digunakan seagai material dari komponen jembatan adalah :
Mutu beton pile cap K-250
Mutu beton tiang pancang K-500
Mutu besi tulangan U-39
Beban mati terdiri dari berat sendiri dan beban mati tambahan.
Tabel - 2. Berat Jenis
Material Density (kg/m3)
Baja 7850
Beton Bertulang 2400
Aspal 2200
4.2. Beban Hidup
b. Beban"D"
Untuk perhitungan gelagar-gelagar digunakan beban "D" yang terdiri atas beban terbagi rata sebesar q
ton per me panjang per jalur, dan beban garis sebesr "P" ton per jalur lalu lintas tersebut.
Untuk Jembatan yang akan dibangun pada wilayah sesuai dengan zona gempa maka harus dihitung
Berdasarkan Buku Petunjuk Perencanaan Tahan Gempa Untuk jembatan. Pengaruh gempa pada
jembatan senilai dengan pengaruh suatu gaya horizontal pada konstruksi akibat beban mati dari
konstruksi .
Creep and shringkage influence depend on surrounding condition and time, for composite bridge the
4.6. Beban rangkak dan susut
Pengaruh rangkak dan susut terhadap konstruksi tergantung pada keadaan dan waktu, untuk jembatan
komposit perlu diperhitungkan sebab adanya perubahan/perbedaan Elastisitas bahan dari baja dan
beton tang akan berpengaruh pada gaya aksil dan momen lentor.
Kombinasi beban diperhitungkan pada arah lateral dan longitudinal untuk mendapatkan reaksi yang
paling maksimum
Pile cap direncanakan dengan dimensi 800 x 500 mm, pile cap didesain agar mampu menahan beban
yang didistribusikan oleh pelat dan mendistribusikan beban terhadap tiang pancang.
Output Program SAP2000
Gaya Dalam yang terjadi :
r = X/2 = 0.75 m
r = Y/2 = 0.75 m
maka diambil r= 0.75 m
hp = 0.50 m
ht = 0.50 m
L1 = 0.80 m
Tebal bidang kritis geser pons, h = hp + (r + a) / L1 * (ht -
hp) = 0.5 m
h= 500 mm
Tebal efektif bidang kritis geser pons, d = h - d' = 450 mm
Panjang total bidang kritis, Lv = (2 * (r + a) + / 2 * r) * 10) = 4478.1 mm
Luas bidang kritis geser pons, Av = Lv * h = 2239049 mm
Gaya geser pons nominal, Pn = Av * fv = 1.6E+07 N
Kapasitas geser pons, * Pn = 9874.2 kN
Reaksi ultimit satu tiang pancang, Pumax = 451.35 kN < * Pn
AMAN (OK)
f'c = 49 Mpa
Ec = 4700 x (f'c)^0.5
= 32900 Mpa
Zf = 1.8 T
= 312.5797 cm
= 4m
Zf Dipakai = 4m
Momen pile (momen tumpuan terbesar untuk pile yang didapat dari analisa struktur) :
= 80138 kgm (untuk jarak 0.4 meter)
9.1. Kontrol retak
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 pasal 12.6.4 lebar retak yang diizinkan boleh melebihi 0.3 mm.
Besarnya lebar retak dihitung dengan :
= 11 x 10 fs
Dimana :
= lebar retak
fs = tegangan pada tulangan akibat beban kerja (Mpa)
dc = deking + tul utama + tul sengkang
= 50 +25 + (0.5 x 25) = 87.5 mm
A = luas daerah tarik beton efektif = dc x b
= 87.5 x 1400 = 122500 mm2
Momen yang terjadi momen yang didapat dari analisa SAP2000 harus lebih kecil dari momen bahan
tiang pancang.
Mu < M allow
Dimana :
Mu = Kuat rencana ultimate (momen hasil SAP)
M allow = Momen ijin bahan tiang pancang
Tiang pancang yang digunakan dalam perencanaan prit flyover ini adalah tiang pancang WIKA class A1
dengan diameter 0.5 dan 0.6 m yang memiliki Bending Moment sebagai berikut :
Diameter tiang 0.6 m Mallow = 15.75 tm
Gaya aksial yang terjadi, yaitu gaya aksial yang didapat dari analisa SAP2000 harus lebih kecil dari gaya
aksial yang diizinkan dari bahan tiang pancang.
Pu < P allow
Dimana :
Pu = Kuat rencana ultimate (gayaaksial hasil SAP)
P allow = Gaya aksial ijin bahan tiang pancang
Tiang pancang yang digunakan dalam perencanaan prit flyover ini adalah tiang pancang dengan
diameter 0.6 m yang memiliki Bending Moment sebagai berikut :
Diameter tiang 0.6 m Mallow = 252.7 ton
Tegangan yang terjadi akibat beban aksial (P) dan momen (M) pada tiang yang didapat dari analisa
SAP2000 lebih kecil dari tegangan ijin tiang pancang (fy). Teganganijin tiang pancang dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
.
=
QL = 40 x N x Ap +
5
Nilai Ap diambil berdasarkan spesifikasi tiang pancang yang digunakan, yaitu :
Ap = 1570 cm2 (untuk diameter 0.4 m)
Tulangan longitudinal
Tulangan geser
Perhitungan geser tiang pancang didasarkan atas momen dangaya aksial untuk kombinasi
beban yang menentukan dalam perhitungan tulangan aksial tekan dan lentur.