Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat
berupa kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Tentang Hukum Jaminan. Salawat beriring salam kami ucapkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua dari alam kebodohan hingga ke
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Makalah Tentang Hukum Jaminan ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan pembaca serta dapat bermanfaat bagi kita semua. Kiranya Makalah
Tentang Hukum Jaminan ini dapat dijadikan pegangan terkait dengan materi
bersangkutan. Dengan paparan materi, penyajian, dan dengan bahasa yang sederhana
diharapkan dapat membantu menguasai materi dengan mudah.
Kami menyadari bahwa Makalah Tentang Hukum Jaminan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan masukan dari pembaca
sekalian untuk penyempurnaan makalah kami yang akan datang. Akhir kata, kami
ucapkan terima kasih.

Banda Aceh, Mei 2013

Penyusun

http://www.tapike.com i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan ............................................................................................ 1
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................................ 2
2.1 Pengertian Hukum Jaminan ................................................................................ 2
2.2 Jenis-jenis Hukum jaminan ................................................................................. 3
2.3 Asas-asas Hukum Jaminan.................................................................................. 4
1. Asas Publicitiet ................................................................................................. 4
2. Asas Specialitiet .............................................. Error! Bookmark not defined.
3. Asas Tidak Dapat Dibagi ................................ Error! Bookmark not defined.
4. Asas Inbezittsteling ......................................... Error! Bookmark not defined.
5. Asas Horizontal ............................................... Error! Bookmark not defined.
6. Asas Mengenai Jaminan Utang Dalam Hukum Jaminan ..... Error! Bookmark
not defined.
7. Asas Mengenai Hak Jaminan dalam Hukum Jaminan .. Error! Bookmark not
defined.
2.4 Sistem Pengaturan Hukum Jaminan.................. Error! Bookmark not defined.
1. Sistem Terbuka................................................ Error! Bookmark not defined.
2. Sistem Tertutup .............................................. Error! Bookmark not defined.
2.5 Sumber Hukum Jaminan ................................... Error! Bookmark not defined.
2.6 Fungsi Jaminan ................................................. Error! Bookmark not defined.
2.7 Hak Jaminan ...................................................... Error! Bookmark not defined.
a) Jaminan Umum ......................................... Error! Bookmark not defined.
b) Jaminan Khusus ........................................ Error! Bookmark not defined.
2.8 Pengaturan Mengenai Hukum Jaminan ............ Error! Bookmark not defined.
2.9 Syarat dan Manfaat Benda Jaminan .................. Error! Bookmark not defined.
2.10 Prosedur Pengikatan Jaminan ......................... Error! Bookmark not defined.

http://www.tapike.com ii
BAB III. PENUTUP ...................................................... Error! Bookmark not defined.
3.1 Kesimpulan ....................................................... Error! Bookmark not defined.
3.1 Saran .................................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .................................................... Error! Bookmark not defined.

http://www.tapike.com iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dalam menjalani kehidupannya membutuhkan berbagai hal untuk
memenuhi kebutuhan. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut setiap individu harus
mendapatkannya dengan melakukan pembelian, meminjam atau pun dengan sistem
barter. Untuk membeli dan meminjam saat ini memang sangat sering dilakukan dan
dimungkinkan terjadi. Untuk barter memang mungkin terjadi tetapi saat ini sistem
tersebut jarang sekali dipergunakan.
Seperti yang kita ketahui manusia dalam usaha pemenuhan kebutuhan sehari-
hari setiap orang memiliki berbagai cara sesuai dengan perkembangan kehidupan saat
ini, misalnya pinjam-meminjam. Ketika terjadi hubungan pinjam meminjam maka
timbul hak dan kewajiban, ketika terjadi wan prestasi maka disinilah timbulnya
pemikiran mengenai apa yang dinamakan jaminan.
1.2 Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan hukum jaminan ?
Apa-apa saja jenis hukum jaminan ?
Apa unsur-unsur yang terkandung dalam hukum jaminan ?
Apa asas-asas hukum jaminan ?
Bagaimana sistem pengaturan hukum jaminan ?
Apa Fungsi Jaminan ?
Apa hak-hak Jaminan ?
Bagaimana pengaturan mengenai hukum jaminan ?
Bagaimana prosedur pengikatan hukum jaminan ?
1.3 Tujuan Pembahasan
Mengetahui pengertian hukum jaminan
Mengetahui jenis-jenis hukum jaminan
Mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam hukum jaminan
Mengetahui asas-asas hukum jaminan
Mengetahui sistem pengaturan hukum jaminan
Mengetahui Fungsi Jaminan

http://www.tapike.com 1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hukum Jaminan
Hukum jaminan adalah kaidah atau peraturan hukum yang mengatur
ketentuan mengenai jaminan dari pihak debitur atau dari pihak ketiga bagi kepastian
pelunasan piutang kreditur atau pelaksanaan suatu prestasi. Dalam kehidupan sehari-
hari kita juga sudah sering mendengar istilah jaminan. Jaminan dalam pengertian
bahasa sehari-hari biasanya merujuk pada pengertian adanya suatu benda atau barang
yang dijadikan sebagai pengganti atau penanggung pinjaman uang terhadap
seseorang. Jadi pengertian jaminan secara umum adalah suatu benda yang dijadikan
tanggungan bagi sebuah perjanjian hutang piutang antara kreditur dan debitur.
Berdasarkan pengertian di atas, unsur-unsur yang terkandung didalam
perumusan hukum jaminan, yakni sebagai berikut:
1. Serangkaian ketentuan hukum, baik yang bersumberkan kepada ketentuan
hukum yang tertulis dan ketentuan hukum yang tidak tertulis. Ketentuan
hukum jaminan yang tertulis adalah ketentuan hukum yang berasal dari
peraturan perundang-undangan, termasuk yurisprudensi, baik itu berupa
peraturan yang original (asli) maupun peraturan yang derivatif (turunan).
Adapun ketentuan hukum jaminan yang tidak tertulis adalah ketentuan hukum
yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan pembebanan
utang suatu jaminan.
2. Ketentuan hukum jaminan tersebut mengatur mengenai hubungan hukum
antara pemberi jaminan (debitur) dan penerima jaminan (kreditur). Pemberi
jaminan yaitu pihak yang berutang dalam suatu hubungan utang-piutang
tertentu, yang menyerahkan suatu kebendaan tertentu sebagai (benda) jaminan
kepada penerima jaminan (kreditur).
3. Adanya jaminan yang diserahkan oleh debitur kepada kreditur.
4. Pemberian jaminan yang dilakukan oleh pemberi jaminan dimaksudkan
sebagai jaminan (tanggungan) bagi pelunasan utang tertentu.

http://www.tapike.com 2
2.2 Jenis-jenis Hukum jaminan
Jaminan Umum : Jaminan yang lahir karena ditentukan oleh Undang-undang
Jaminan Khusus : Jaminan yang lahir karena perjanjian
Jaminan Khusus dibagi 2:
o Jaminan Kebendaan: Jaminan yang berupa hak mutlak atas suatu benda yang
mempunyai ciri-ciri, yaitu mempunyai hubungan langsung atas benda dari
debitur, dapat dipertahankan terhadap siapapun, selalu mengikuti bendanya,
dan dapat diperalihkan.
o Jaminan Perorangan: Jaminan yang menimbulkan hubungan langsung pada
perseorangan, hanya dapat dipertahankan terhadap debitur, terhadap harta
kekayaan debitur semuanya.
Jaminan Kebendaan di bagi 2:
Objek benda bergerak :
Gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atas waktu kebendaan
bergerak yang diserahkan kepadanya oleh seorang debitur dan seorang
lain atas nama debitur yang memberikan kekuasaan kepada kreditur untuk
mengambil pelunasan dari barang tersebut secara di dahulukan dari pada
kreditur lainnya, atau dapat disbut kreditur preveren (kreditur yang
didulukan).
Fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud atau
tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak
dapat di bebani hak tanggungan sebagai mana yang dimaksud dalam UU
No 4 1996 tentang hak tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan
pemberi Fidusia sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu yang
memberikan kedudukan yang diutamakan kepada penerima fidusia
terhadap kreditur lainnya.

http://www.tapike.com 3
Objek benda tidak bergerak/benda tetap
Hipotik adalah suatu hak kebendaan atas benda tidak bergerak untuk
mengambil pergantian daripadanya bagi pelunasan bagi suatu perikatan.
Hak tanggungan adalah hak jaminan yang di bebankan pada hak atas tanah.
2.3 Asas-asas Hukum Jaminan
1. Asas Publicitiet
Asas bahwa semua hak baik hak tanggungan hak fidusia dan hipotik harus
didaftarkan.
Hak tanggungan
Objek benda jaminan adalah tanah berikut atau tidak berikut dengan apa yang
ada diatasnya maka aturan hukum dan yang mengaturnya adalah hak tanggungan.
Hak fidusia
Objek jaminan adalah benda bergerak contoh: mobil, sepeda motor, perabot
rumah tangga. Benda yang akan menjadi jaminan masih tetap dikuasai. Aturan
hukum yang mengaturnya disebut lembaga Fidusia.
Benda yang akan menjadi jaminan tapi tidak dikuasainya maka aturan hukum
yang mengaturnya disebut pengadaian
Hipotik
Hipotik digunakan apabila benda yang sebagai jaminan berupa kapal yang
berbobot minimal 20 ton.
Hak-hak yang dijadikan sebagai jaminan ia wajib didaftarkan yaitu dimasing-
masing instansi yang berwenang terhadap benda tersebut. Kegunaan didaftarkan
adalah supaya pihak ketiga tahu bahwa benda tersebut sedang dijaminkan untuk
sebuah hutang atau dalam pembebanan hutang
Asas publicitiet untuk melindungi pihak ketiga yang beritikat baik

Baca selengkapnya di
http://www.tapike.com/2016/02/makalah-tentang-
hukum-jaminan.html
http://www.tapike.com 4

Anda mungkin juga menyukai